Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

DI RUANG ASTER RSUD. SILVANUS PALANGKARAYA

Disusun Oleh :
DONI RAHAYU PAMBUDI
P1337420923060

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
ANGKATAN II SEMESTER I
TAHUN AKADEMIK
2023/2024
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Senin, 18 September 2023
Pukul : 17.00 WIB
Ruang/RS : ASTER

BIODATA
1. Biodata Klien
Nama Klien : Ny. S
Umur : 53 tahun
Alamat : Palangkaraya
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal Masuk : 17 September 2023
Diagnosa Medis : ckd or hd + anemia renal
Nomor Register : 2309120599
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Alamat : Palangkaraya
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami

KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak nafas

RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sering pusing sesak nafas pasien mengatakan sering
cuci darah di rumah sakit. Klien tampak terpasang oksigen Nasal Canul
3L, pasien tampak mengalami penumpukan cairan di bagian perut.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memang sudah lama mempunyai penyakit ini dan
sudah sering melakukan cuci darah
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita
penyakit ini.

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


1. Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan dirinya selalu mengontrol pola hidup yang baik sekarang.
2. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan makanan yang dikonsumsi
nasi dan lauk pauk seadanya. Keluarga mengatakan klien suka makan
sayur dan buah-buahan. Klien mengatakan sehari-hari dirinya minum air
putih kurang lebih sebanyak 5 gelas.
b. Pada waktu sakit
Keluarga klien mengatakan tidak mengalami gangguan nafsu makan
selama sakit. Klien makan habis 1 porsi dengan lauk pauk dan buah yang
sudah disediakan oleh RS. Klien minum hanya sedikit kurang lebih 1
liter.

Observasi :
- A (Antropometri)
 Berat Badan : 153 kg
 Tinggi Badan: 160 cm
 IMT : 59 (berat badan lebih)
- B (Biochemical)
Tanggal 11 September 2023 :
 Kadar Hgb : 8,3 g/dL
 Kadar WBC : 7,35/uL
- C (Clinical Sign)
 Turgor kulit elastis
 Rambut pendek, hitam dan sedikit beruban
 Konjungtiva anemis
 Capillary refill : < 2 detik
- D (Diet)
Diet lunak

3. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi


a. Sebelum Sakit
Pasien BAB 2 hari sekali dan BAK 4 kali/hari tanpa dibantu oleh orang
lain.
Fecal : klien mengatakan warna feses kecoklatan, berbau khas,
dengan konsistensi lembek.
Urine : klien mengatakan warna urine kekuningan berbau khas.
b. Pada waktu sakit
Selama sakit keluarga klien mengatakan Ny. S belum pernah BAB.
Fecal : klien mengatakan selama sakit di RS dirinya BAB 1kali/hari.
Urine : klien mengatakan warna urine kekuningan, bau khas urine, tidak
ada lendir atau darah.
4. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit klien mengatakan tidak ada keluhan dengan kebiasaan
tidurnya yaitu 6- 8 jam/ hari. Biasanya pasien tidur pukul 20.00 WIB
dan bangun pada pukul 03.30 WIB. Klien tidak mengalami gangguan
tidur.
b. Pada waktu sakit
Selama sakit klien mengatakan dirinya sulit untuk tertidur pada malam
hari hanya sekitar 3 jam dan sering bangun karena klien menahan rasa
sakit luka jaitan post op sc tersebut.
5. Pemenuhan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa selalu beraktivitas
seperti biasa. Klien merupakan seorang ibu rumah tangga. Klien dapat
melakukan aktivitasnya sehari-hari tanpa ada gangguan.
b. Pada waktu sakit
Klien mengatakan bahwa pada saat sakit seperti saat ini dirinya tidak
mampu melakukan kegiatan yang biasa ia kerjakan sebelum sakit. Klien
mengatakan sesak saat beraktifitas berlebihan sehingga membuat
kesulitan ketika berjalan. Selama di RS klien banyak melakukan
aktivitasnya diatas tempat tidur dan membutuhkan bantuan dari orang
lain secara minimal.
Indeks Barthel selama dirawat di RS :
No Item yang Dinilai Skor Nilai
1 Personal hygiene 0 : tidak dapat melakukan 5
1 : bantuan penuh
3 : bantuan sedang
4 : bantuan
minimal
5 : mandiri
2 Mandi 0 : tidak dapat melakukan 5
1 : bantuan penuh
3 : bantuan sedang
4 : bantuan
minimal
5 : mandiri
3 Makan 0 : tidak dapat melakukan 10
2 : bantuan penuh
5 : bantuan sedang
8 : bantuan
minimal
10 : mandiri
4 Toileting 0 : tidak dapat melakukan 10
2 : bantuan penuh
5 : bantuan sedang
8 : bantuan
minimal
10 : mandiri
5 Menaiki tangga 0 : tidak dapat melakukan 8
2 : bantuan penuh
5 : bantuan sedang
8 : bantuan
minimal
10 : mandiri
6 Berpakaian 0 : tidak dapat melakukan 10
2 : bantuan penuh
5 : bantuan sedang
8 : bantuan
minimal
10 : mandiri
7 BAB 0 : tidak dapat melakukan 10
2 : bantuan penuh
5 : bantuan sedang
8 : bantuan minimal
10 : mandiri
8 BAK 0 : tidak dapat melakukan 10
2 : bantuan penuh
5 : bantuan sedang
8 : bantuan
minimal
10 : mandiri
9 Ambulasi 0 : tidak dapat melakukan 15
3 : bantuan penuh
8 : bantuan sedang
12 : bantuan
minimal
15 : mandiri
Kursi roda 0 : tidak dapat melakukan
1 : bantuan penuh
3 : bantuan sedang
4 : bantuan
minimal
5 : mandiri
10 Transfer kursi- 0 : tidak dapat melakukan 15
tempat tidur 3 : bantuan penuh
8 : bantuan sedang
12 : bantuan
minimal
15 : mandiri

Skor total : 98 (Ketergantungan minimal)

Keterangan :

- Ketergantungan total : 0-24


- Ketergantungan berat : 25-49
- Ketergantungan sedang : 50-74
- Ketergantungan ringan : 75-90
- Ketergantungan minimal : 91-99

6. Peran dan Hubungan


Klien mengatakan dirinya merupakan seorang ibu dengan 2 anak. Klien
memiliki hubungan yang baik dengan suami, anak, saudara dan tetangganya.

7. Pola Presepsi, Kognitif, dan Sensori

8. Pola Persepsi diri / Konsep Diri


a. Body Image : klien mengatakan tidak pernah mengeluh tentang
kondisinya, klien mengatakan kondisinya
merupakan cobaan dari Tuhan.
b. Identitas Diri : klien mengetahui siapa dan apa yang sedang
terjadi dengan dirinya pada saat ini. Klien merupakan seorang wanita
berusia 53 tahun.
c. Peran Diri : peran klien adalah seorang ibu dari kedua anaknya.
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga.
d. Ideal Diri : klien mengatakan ingin segera pulang ke rumah
dan segera beraktivitas normal seperti dulu.
e. Harga Diri : klien mengatakan tidak pernah malu dengan apa
yang terjadi dengan kondisinya saat ini. Klien
tampak sabar dan tabah menghadapi sakitnya.

9. Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas dan Reproduksi


Klien adalah seorang wanita berumur 53 tahun. Untuk kebutuhan
seksualitas dan reprosuksi pasien merasa sudah cukup dengan keadaan yang
sekarang ini.
10. Pola Mekanisme dan Koping
Klien selalu memendam masalah ketika memiliki masalah karena dirinya
tidak ingin selalu merepotkan orang lain. Walaupun tidak pernah bercerita
kepada orang lain tentang masalahnya, keluarga klien selalu memberikan
support, motivasi, dan selalu menyemangati Ny. S agar tidak terlalu stress
dan tidak terlalu membebani hidupnya. Selain itu, keluarga klien selalu
menemani pasien secara bergantian ketika sedang dirawat di RS sehingga
klien tidak merasa sendirian. Klien mengatakan selalu optimis dan berdoa
kepada Tuhan YME untuk kesembuhan penyakitnya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit klien masih menjalankan ibadah rutin sholat 5 waktu sebagai
seorang muslim namun selama sakit klien tidak menjalankan sholat tetapi
terus berdoa untuk kesembuhan penyakitnya ini dan keluarganya juga
membantu untuk berdoa dan ibadah yang rutin.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : 15 (E = 4, M = 6, V = 5)
- Tekanan darah : 140/90 mmHg
- Suhu : 36,2oC
- Pernapasan : 25 x/menit
- Nadi : 62 x/menit
- SpO2 : 90 %
2. Kepala
a. Kepala : Normocephal, rambut pendek dan sedikit beruban,
penyebaran rambut merata.
b. Mata : Bentuk simetris, konjunctiva anemis, tidak ada
nyeri tekan pada kelopak mata, warna pupil mata
hitam, sklera anikterik.
c. Hidung : Simetris, tidak ada kotoran di dalam lubang
hidung,
tidak ada polip.
d. Telinga : Simetris, sedikit serumen, tidak ada benjolan.
e. Mulut : Bibir tampak lembab, mulut bersih, gigi lengkap,
tidak ada perdarahan gusi.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan vena jugularis.
g. Dada
 Paru-paru
- Inspeksi : Ekspansi dada optimal, pergerakan dada
sewaktu ekspirasi dan inspirasi simetris.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus
seimbang kanan dan kiri.
- Perkusi : Sonor seluruh lapang paru.
- Auskultasi : Suara napas wheezing.
 Jantung
- Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis.
- Palpasi : Ictus cordis teraba di intercosta ke IV-V,
pada mid clavicula 2cm medial sinistra.
- Perkusi : Suara perkusi jantung pekak.
- Auskultasi : Bunyi jantung S1-S2 reguler, tidak ada
bunyi jantung tambahan seperti murmur
dan
gallop.
h. Perut
- Inspeksi : Perut klien terlihat ada penumpukan
cairan di bagian perut.

- Auskultasi :-
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan limpa,
teraba skibala pada sigmoid.
- Perkusi : Terdengar suara tympani.
i. Genetalia
Klien tidak memiliki masalah pada sistem reproduksi.
j. Ekstremitas
- Ekstremitas atas : Akral teraba hangat, terpasang infus
Nacl 20 tpm disebelah tangan kiri, ada
edema, tidak sianosis, capillary refill
< 2 detik, tidak terdapat kelumpuhan gerak.
- Ekstremitas bawah : Akral teraba hangat, tidak sianosis, ada
edema, capillary refill < 2 detik, tidak terdapat kelumpuhan
gerak.

55

5 5
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 11 September 2023
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8,3 g/dL 11.7– 15.5
Hematokrit % 32 – 62
Trombosit /uL 150 – 400
Leukosit /uL 3.6 – 11

KIMIA KLINIK
Natrium mmol/L 136 – 145
Kalium mmol/L 3.5 – 5.0
Ureum mg/dL 15 – 39
Creatinin mg/dL 0.6 – 1.3
SGOT U/L 15 – 34
SGPT U/L 15 – 60

Glukosa Darah mg/dL 80 - 160

2. Pemeriksaan Thorax
Tanggal :-
Hasil :-

A. PROGRAM TERAPI
Tanggal :-
Terapi :-
1. Infus RL 20 tpm
Indikasi : Umumnya digunakan sebagai cairan hidrasi dan elektrolit serta
sebagai agen alkalisator. Nacl diberikan untuk meringankan beberapa
kondisi, diantaranya :
- Tetani hipokalsemik
- Ketidakseimbangan elektrolit tubuh
- Diare
- Luka bakar
- Gagal ginjal akut
- Kadar natrium rendah
- Kekurangan kalium
- Kekurangan kalsium
- Kehilangan banyak darah dan cairan
- Hipertensi
- Aritmia (gangguan irama jantung)

2. Injeksi IV :
Ampicillin sulbaktam 1,5 g/8 jam
- Antibiotik
Keterolac 30 mg/8 jam
- Anti nyeri (analgesik)
Asam folat 3x400mg
- mencegah anemia
Amlodipin 1x10mg
- menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mencegah stroke, serangan
jantung, dan masalah ginja
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Etiologi Masalah
No Tgl/ Data Fokus TTD
Jam Keperawatan
1. 18/9/2023 DS : Faktor lingkungan (udara, Pola Nafas Tidak
- Pasien bakteri, virus, jamur) Efektif b.d Hambatan
21.30 WIB Upaya Napas d.d
mengatakan sesak masuk melalui saluran
pasien mengatakan
saat bernafas nafas atas
sesak nafas
- Pasien (SDKI D.0006 Hal
mengatakan nafas 26)
terasa berat Infeksi dan peradangan
- Pasien
mengeluhkan
lemas Kontaksi otot-oto polos
- Pasien saluran pernafasan
mengatakan nasfu
makan menurun
Penyempitan saluran
DO : pernapasan
 Pola nafas
abnormal
( Lambat ) Keletihan otot pernapasan
 Klien terlihat
sesak nafas saat
melakukan Dipnea, gas darah arteri,
aktifitas seperti hiperkopnia, hipoksemia,
duduk kemudian napas cuping hidung,
berjalan ke wc
konfusi, pola pernafasan
 S : 36.4 ˚C
abnormal, sianosis
 N : 80 kali/menit
 TD : 112 / 60
mmHg
 RR : 25 Pola nafas tidak efektif
kali/menit
 TB: 150 cm
 BB : 68 kg
 SPO2 : 90%
2. 20/9/202 DS : Chronic Kidney Disease Hipervolemia b.d
3 - Pasien gangguan
17.30 mengatakan sesak
WIB mekanisme regulasi
saat bernafas
- Pasien d.d pasien tampak
mengatakan nafas Penurunan kadar protein edema
terasa berat dalamdarah (SDKI D.0022 Hal
- Pasien
mengeluhkan 62)
lemas
- Pasien
mengatakan kaki Cairan keluar ke
dan tangan ekstravaskuler
bengkak

DO :
 Pola nafas
abnormal Tekanan hidrostatik
( Lambat )
meningkat
 Klien terlihat
sesak nafas saat
melakukan
aktifitas seperti
duduk kemudian
Edema
berjalan ke wc
 S : 36.4 ˚C
 N : 80 kali/menit
 TD : 112 / 60
mmHg
 RR : 25 Kelebihan volume
kali/menit
 TB: 150 cm
 BB : 68 kg
 SPO2 : 90%

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No SLKI SIKI TTD
Keperawatan
1 Pola Nafas Tidak (SIKI L.01004 Hal 95 (SIKI: L.01014 Hal 247
Efektif b.d
Luaran Utama : Pola Intervensi Utama
Hambatan Upaya
Napas d.d pasien Nafas) Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi)
mengatakan sesak
intervensi selama 1 x 24 1. Observasi
nafas
(SDKI D.0006 Hal jam, Diharapkan pola 1) Monitor frekuensi,
26)
nafas membaik irama, kedalaman, dan
Kriteria Hasil: upaya napas
1. Tekanan ekpirasi skor2) Monitor pola napas
5 (meningkat) (seperti bradipnea,
2. Teknan inspirasi skor takipnea, hiperventilasi,
5 (meningkat) Kussmaul, Cheyne-
3. Dispnea skor 5 Stokes, Biot, ataksika
(meningkat) 3) Monitor kemampuan
4. Frekuensi napas skor batuk efektif
5 (Meningkat) 4) Monitor adanya
5. Kedalaman napas 5 produksi sputum
(meningkat) 5) Monitor adanya
6. Ekskursi dada Skor 5 sumbatan jalan napas
(meningkat) 6) Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
7) Auskultasi bunyi napas
8) Monitor saturasi oksigen
9) Monitor nilai AGD
10) Monitor hasil x-ray
toraks
2. Terapeutik
1) Atur interval waktu
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
2) Dokumentasi hasil
pemantauan
3. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur

pemantauan
2) Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

2 Hipervolemia b.d SIKI L.03020 Luaran Manajemen Hipervolemia


gangguan Utama : (Keseimbangan (I.04114)
mekanisme cairan) Setelah dilakukan Observasi
regulasi d.d intervensi selama 1 x 24
1 Periksa tanda dan
pasien tampak jam, Diharapkan
gejala hypervolemia
edema keseimbangan cairan
(mis: ortopnea,
(SDKI D.0022 Hal membaik
dispnea, edema,
62
Kriteria hasil:
JVP/CVP
1. Asupan cairan
meningkat, refleks
meningkat (5)
hepatojugular
2. Output urin
positif, suara napas
meningkat (5)
tambahan)
3. Membrane mukoa
lembab 2 Identifikasi

meningkat (5) penyebab

4. Edema menurun hypervolemia

(5) 3 Monitor status


5. Dehidrasi hemodinamik (mis:
menurun (5) frekuensi jantung,
6. Tekanan darah tekanan darah,
membaik (5) MAP, CVP, PAP,
7. Frekuensi nadi PCWP, CO, CI) jika
membaik (5) tersedia
8. Kekuatan nadi
4 Monitor intake dan
membaik (5)
output cairan
9. Tekanan arteri
rata-rata membaik 5 Monitor tanda

(5) hemokonsentrasi

10. Mata cekung (mis: kadar natrium,

membaik (5) BUN, hematokrit,

11. Turgor kulit berat jenis urine)

membaik (5) 6 Monitor tanda


peningkatan tekanan
onkotik plasma
(mis: kadar protein
dan albumin
meningkat)

7 Monitor kecepatan
infus secara ketat

8 Monitor efek
samping diuretic
(mis: hipotensi
ortostatik,
hypovolemia,
hipokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik

1. Timbang berat badan


setiap hari pada
waktu yang sama
2. Batasi asupan cairan
dan garam
3. Tinggikan kepala
tempat tidur 30 – 40
derajat
Edukasi

1. Anjurkan melapor
jika haluaran urin <
0,5 mL/kg/jam
dalam 6 jam
2. Anjurkan melapor
jika BB bertambah >
1 kg dalam sehari
3. Ajarkan cara
membatasi cairan

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian diuretic
2. Kolaborasi
penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretic
3. Kolaborasi
pemberian
continuous renal
replacement therapy
(CRRT) jika perlu
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, Kode Dx.
Jam Implementasi Respon
tanggal Kep
Rabu, 20 09.30 WIB 1 1. Memonitor pola nafas Ds :
September (frekuensi, kedalaman, usaha - Klien mengatakan
nafas) masih sesak nafas.
2023
2. Memposisikan pasien dengan
semi-fowler atau fowler Do :

3. memberikan pasien oksigen - Klien masih tampak


Memonitor saturasi oksigen memakai oksigen
nasal canul
- TD : 140/90 mmHg
- Suhu : 36,0oC
- RR : 19 x/menit
- HR : 65 x/menit
- SpO2 : 97 %

11.00 wib Ds :
Mengkolaborasi medis untuk
pemberian analgetik. - Klien mengatakan tidak
merasakan gatal – gatal
alergi terhadap obat yang
diberikan.
Do:
- Tidak ada tanda dan
gejala pada tubuh klien
pada saat obat telah
diberikan.
Rabu, 20 09.00 WIB 2 Ds :
1. Periksa tanda dan gejala
- Klien mengatakan
September hypervolemia (mis: ortopnea,
setelah melakukan cuci
2023 12.00 WIB dispnea, edema, JVP/CVP
darah edema sudah
meningkat, refleks hepatojugular
mengurang dibagian
positif, suara napas tambahan)
kaki dan tangan
2. Identifikasi penyebab
Do :
hypervolemia
- Klien masih tampak
3. Monitor status hemodinamik masih ada
(mis: frekuensi jantung, tekanan penumpukan cairan di
darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, bagian perut
CO, CI) jika tersedia
- TD : 130/90 mmHg
4. Monitor intake dan output cairan Suhu : 36,7oC
RR : 21 x/menit
HR : 88 x/menit
SpO2 : 100 %
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Kode Evaluasi (SOAP) TTD
Dx Kep
21/9/2023 1 S : Pasien mengatakan masih
18.00 WIB merasa sedikit sesak saat
bernafas, pasien juga
mengatakan masih
merasakan sedikit nyeri
pada bagian perut dan ulu
hati serta nasfu makan
masih kurang

O : k/u pasien tampak lemah,


nafas pasien berat dan
cepat, pasien terpasang
NK 3 Lpm, pasien
tampak lebih tenang dan
rileks, TD 110/80 mmHg,
RR 22 x/menit, Suhu
36,6℃, Nadi 82 x/menit,
SpO2 98%

A : Pola Nafas Tidak Efektif


belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
1. monitor pola
nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha
nafas)
2. monitor saturadi
oksigen
3. Mengatur posisi
pasien senyaman
mungkin
4. Observasi k/u dan
TTV pasien
21/9/2023 2 S:
18.00 WIB - Klien mengatakan setelah
melakukan cuci darah
edema sudah mengurang
dibagian kaki dan tangan
O:

- Klien masih tampak


masih ada penumpukan
cairan di bagian perut
- TD : 130/90 mmHg
- Suhu : 36,7oC

- RR : 21 x/menit

- HR : 88 x/menit

- SpO2 : 100 %

A : Hipervolemia belum
teratasi
P:

1. Periksa tanda dan gejala


hypervolemia (mis: ortopnea,
dispnea, edema, JVP/CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif, suara
napas tambahan)

2. Identifikasi penyebab
hypervolemia

3. Monitor status hemodinamik


(mis: frekuensi jantung,
tekanan darah, MAP, CVP,
PAP, PCWP, CO, CI) jika
tersedia

4. Monitor intake dan output


cairan
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1

Cetakan III (Revisi). Jakarta Selatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat

Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1

Cetakan II. Jakarta Selatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat

Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan.

Edisi 1 Cetakan II. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai