Doni Rahayu Pambudi - Asuhan Keperawatan Minggu Pertama
Doni Rahayu Pambudi - Asuhan Keperawatan Minggu Pertama
Disusun Oleh :
DONI RAHAYU PAMBUDI
P1337420923060
BIODATA
1. Biodata Klien
Nama Klien : Ny. S
Umur : 53 tahun
Alamat : Palangkaraya
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal Masuk : 17 September 2023
Diagnosa Medis : ckd or hd + anemia renal
Nomor Register : 2309120599
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Alamat : Palangkaraya
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak nafas
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sering pusing sesak nafas pasien mengatakan sering
cuci darah di rumah sakit. Klien tampak terpasang oksigen Nasal Canul
3L, pasien tampak mengalami penumpukan cairan di bagian perut.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memang sudah lama mempunyai penyakit ini dan
sudah sering melakukan cuci darah
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita
penyakit ini.
Observasi :
- A (Antropometri)
Berat Badan : 153 kg
Tinggi Badan: 160 cm
IMT : 59 (berat badan lebih)
- B (Biochemical)
Tanggal 11 September 2023 :
Kadar Hgb : 8,3 g/dL
Kadar WBC : 7,35/uL
- C (Clinical Sign)
Turgor kulit elastis
Rambut pendek, hitam dan sedikit beruban
Konjungtiva anemis
Capillary refill : < 2 detik
- D (Diet)
Diet lunak
Keterangan :
- Auskultasi :-
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan limpa,
teraba skibala pada sigmoid.
- Perkusi : Terdengar suara tympani.
i. Genetalia
Klien tidak memiliki masalah pada sistem reproduksi.
j. Ekstremitas
- Ekstremitas atas : Akral teraba hangat, terpasang infus
Nacl 20 tpm disebelah tangan kiri, ada
edema, tidak sianosis, capillary refill
< 2 detik, tidak terdapat kelumpuhan gerak.
- Ekstremitas bawah : Akral teraba hangat, tidak sianosis, ada
edema, capillary refill < 2 detik, tidak terdapat kelumpuhan
gerak.
55
5 5
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 11 September 2023
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8,3 g/dL 11.7– 15.5
Hematokrit % 32 – 62
Trombosit /uL 150 – 400
Leukosit /uL 3.6 – 11
KIMIA KLINIK
Natrium mmol/L 136 – 145
Kalium mmol/L 3.5 – 5.0
Ureum mg/dL 15 – 39
Creatinin mg/dL 0.6 – 1.3
SGOT U/L 15 – 34
SGPT U/L 15 – 60
2. Pemeriksaan Thorax
Tanggal :-
Hasil :-
A. PROGRAM TERAPI
Tanggal :-
Terapi :-
1. Infus RL 20 tpm
Indikasi : Umumnya digunakan sebagai cairan hidrasi dan elektrolit serta
sebagai agen alkalisator. Nacl diberikan untuk meringankan beberapa
kondisi, diantaranya :
- Tetani hipokalsemik
- Ketidakseimbangan elektrolit tubuh
- Diare
- Luka bakar
- Gagal ginjal akut
- Kadar natrium rendah
- Kekurangan kalium
- Kekurangan kalsium
- Kehilangan banyak darah dan cairan
- Hipertensi
- Aritmia (gangguan irama jantung)
2. Injeksi IV :
Ampicillin sulbaktam 1,5 g/8 jam
- Antibiotik
Keterolac 30 mg/8 jam
- Anti nyeri (analgesik)
Asam folat 3x400mg
- mencegah anemia
Amlodipin 1x10mg
- menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mencegah stroke, serangan
jantung, dan masalah ginja
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Etiologi Masalah
No Tgl/ Data Fokus TTD
Jam Keperawatan
1. 18/9/2023 DS : Faktor lingkungan (udara, Pola Nafas Tidak
- Pasien bakteri, virus, jamur) Efektif b.d Hambatan
21.30 WIB Upaya Napas d.d
mengatakan sesak masuk melalui saluran
pasien mengatakan
saat bernafas nafas atas
sesak nafas
- Pasien (SDKI D.0006 Hal
mengatakan nafas 26)
terasa berat Infeksi dan peradangan
- Pasien
mengeluhkan
lemas Kontaksi otot-oto polos
- Pasien saluran pernafasan
mengatakan nasfu
makan menurun
Penyempitan saluran
DO : pernapasan
Pola nafas
abnormal
( Lambat ) Keletihan otot pernapasan
Klien terlihat
sesak nafas saat
melakukan Dipnea, gas darah arteri,
aktifitas seperti hiperkopnia, hipoksemia,
duduk kemudian napas cuping hidung,
berjalan ke wc
konfusi, pola pernafasan
S : 36.4 ˚C
abnormal, sianosis
N : 80 kali/menit
TD : 112 / 60
mmHg
RR : 25 Pola nafas tidak efektif
kali/menit
TB: 150 cm
BB : 68 kg
SPO2 : 90%
2. 20/9/202 DS : Chronic Kidney Disease Hipervolemia b.d
3 - Pasien gangguan
17.30 mengatakan sesak
WIB mekanisme regulasi
saat bernafas
- Pasien d.d pasien tampak
mengatakan nafas Penurunan kadar protein edema
terasa berat dalamdarah (SDKI D.0022 Hal
- Pasien
mengeluhkan 62)
lemas
- Pasien
mengatakan kaki Cairan keluar ke
dan tangan ekstravaskuler
bengkak
DO :
Pola nafas
abnormal Tekanan hidrostatik
( Lambat )
meningkat
Klien terlihat
sesak nafas saat
melakukan
aktifitas seperti
duduk kemudian
Edema
berjalan ke wc
S : 36.4 ˚C
N : 80 kali/menit
TD : 112 / 60
mmHg
RR : 25 Kelebihan volume
kali/menit
TB: 150 cm
BB : 68 kg
SPO2 : 90%
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No SLKI SIKI TTD
Keperawatan
1 Pola Nafas Tidak (SIKI L.01004 Hal 95 (SIKI: L.01014 Hal 247
Efektif b.d
Luaran Utama : Pola Intervensi Utama
Hambatan Upaya
Napas d.d pasien Nafas) Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi)
mengatakan sesak
intervensi selama 1 x 24 1. Observasi
nafas
(SDKI D.0006 Hal jam, Diharapkan pola 1) Monitor frekuensi,
26)
nafas membaik irama, kedalaman, dan
Kriteria Hasil: upaya napas
1. Tekanan ekpirasi skor2) Monitor pola napas
5 (meningkat) (seperti bradipnea,
2. Teknan inspirasi skor takipnea, hiperventilasi,
5 (meningkat) Kussmaul, Cheyne-
3. Dispnea skor 5 Stokes, Biot, ataksika
(meningkat) 3) Monitor kemampuan
4. Frekuensi napas skor batuk efektif
5 (Meningkat) 4) Monitor adanya
5. Kedalaman napas 5 produksi sputum
(meningkat) 5) Monitor adanya
6. Ekskursi dada Skor 5 sumbatan jalan napas
(meningkat) 6) Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
7) Auskultasi bunyi napas
8) Monitor saturasi oksigen
9) Monitor nilai AGD
10) Monitor hasil x-ray
toraks
2. Terapeutik
1) Atur interval waktu
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
2) Dokumentasi hasil
pemantauan
3. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
2) Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
(5) hemokonsentrasi
7 Monitor kecepatan
infus secara ketat
8 Monitor efek
samping diuretic
(mis: hipotensi
ortostatik,
hypovolemia,
hipokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik
1. Anjurkan melapor
jika haluaran urin <
0,5 mL/kg/jam
dalam 6 jam
2. Anjurkan melapor
jika BB bertambah >
1 kg dalam sehari
3. Ajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian diuretic
2. Kolaborasi
penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretic
3. Kolaborasi
pemberian
continuous renal
replacement therapy
(CRRT) jika perlu
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, Kode Dx.
Jam Implementasi Respon
tanggal Kep
Rabu, 20 09.30 WIB 1 1. Memonitor pola nafas Ds :
September (frekuensi, kedalaman, usaha - Klien mengatakan
nafas) masih sesak nafas.
2023
2. Memposisikan pasien dengan
semi-fowler atau fowler Do :
11.00 wib Ds :
Mengkolaborasi medis untuk
pemberian analgetik. - Klien mengatakan tidak
merasakan gatal – gatal
alergi terhadap obat yang
diberikan.
Do:
- Tidak ada tanda dan
gejala pada tubuh klien
pada saat obat telah
diberikan.
Rabu, 20 09.00 WIB 2 Ds :
1. Periksa tanda dan gejala
- Klien mengatakan
September hypervolemia (mis: ortopnea,
setelah melakukan cuci
2023 12.00 WIB dispnea, edema, JVP/CVP
darah edema sudah
meningkat, refleks hepatojugular
mengurang dibagian
positif, suara napas tambahan)
kaki dan tangan
2. Identifikasi penyebab
Do :
hypervolemia
- Klien masih tampak
3. Monitor status hemodinamik masih ada
(mis: frekuensi jantung, tekanan penumpukan cairan di
darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, bagian perut
CO, CI) jika tersedia
- TD : 130/90 mmHg
4. Monitor intake dan output cairan Suhu : 36,7oC
RR : 21 x/menit
HR : 88 x/menit
SpO2 : 100 %
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Kode Evaluasi (SOAP) TTD
Dx Kep
21/9/2023 1 S : Pasien mengatakan masih
18.00 WIB merasa sedikit sesak saat
bernafas, pasien juga
mengatakan masih
merasakan sedikit nyeri
pada bagian perut dan ulu
hati serta nasfu makan
masih kurang
P : Lanjutkan Intervensi
1. monitor pola
nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha
nafas)
2. monitor saturadi
oksigen
3. Mengatur posisi
pasien senyaman
mungkin
4. Observasi k/u dan
TTV pasien
21/9/2023 2 S:
18.00 WIB - Klien mengatakan setelah
melakukan cuci darah
edema sudah mengurang
dibagian kaki dan tangan
O:
- RR : 21 x/menit
- HR : 88 x/menit
- SpO2 : 100 %
A : Hipervolemia belum
teratasi
P:
2. Identifikasi penyebab
hypervolemia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1
Cetakan III (Revisi). Jakarta Selatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan.
Indonesia.