Anda di halaman 1dari 12

Tugas Terstruktur________ Dosen Pengampuh_

Metode Pembelajaran AUD Dini Anggia, M. Pd

Metode Proyek

Kelompok 5
Dahlia Asmi 181322193
Eka Sakdiah 181322198
Misrani 181322206
Sarimah 181322217

Prodi Pendidikan Anak Usia DIni


Jurusan Tarbiyah dan Keguruan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Proyek..................................................................... 3


B. Prinsip-prinsip Metode Proyek............................................................. 4
C. Manfaat Metode Proyek Untuk Anak Usia Dini.................................. 5
D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek........................................ 5
E. Tahapan Pelakasanaan Metode Proyek pada Anak Usia Dini........... 7

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia dini merupakan masa keemasan dalam proses tumbuh kembang
manusia. Semua hal yang dipelajari oleh seorang anak pada usia ini dapat
menjadi dasar dan berpengaruh besar pada terhadap kehidupan selanjutnya
seorang anak. Menurut Isjoni Anak usia dini adalah individu yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat,
sehingga dikatakan sebagai golden age, yaitu usia yang berharga dibanding
usia-usia selanjutnya.1 Oleh karna itu pendidikan pada usia ini haruslah
mendapatkan perhatian yang besar.
Pendidikan sangat erat kaitannya belajar, mengajar, dan pembelajaran.
Ketiga hal tersebut terjadi saling berkesinambungan dalam pendidikan. Belajar
pada dasarnya adalah suatu usaha untuk mendapatkan ilmu baru yang dapat
merubah pola pikir dan sikap seseorang. Sedangkan mengajar adalah sebuah
proses transfer ilmu yang dilakukan oleh guru kepada muridnya. Kedua hal
tersebut terjadi dalam sebuah proses yang bernama pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan
pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. 2
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan meotde-metode yang tepat.
Metode pembelajaran yang baik dapat membantu proses pembelajaran dengan
meningkatkan daya tangkap anak dan membuat anak tertarik serta fokus
dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Oleh karna itu, seorang guru
haruslah mampu menemukan metode yang tepat untuk menjadikan proses
pembelajaran semakin mudah dan menyenangkan.
Terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh
seroang guru. Salah satunya adalah metode proyek. Metode pembelajaran
proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan

1
Sriwahyuni E. dan Nofialdi. (2016). Metode pembelajaran yang digunakan paud (pendidikan
anak usia dini) permata bunda. Sumatera Barat: IAIN Batusangkar.
2
Hardini Isriani dan Dewi Puspitasari. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia

1
menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan
secara berkelompok.3 Metode pembelajaran proyek berasal dari gagasan John
Dewey tentang konsep “Learning by doing” yakni proses perolehan hasil
belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan
tujuannya. terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan
suatu pekerjaan yang terdiri dari serangkaian tingkah laku untuk mencapai
tujuan, misalnya naik tangga, melipat kertas, memasang tali sepatu,
menganyam, membentuk model bintang atau bangunan, dan sebagainya.
Metode pembelajaran ini dapat membuat kemampuan anak dalam
menyelesaikan masalah dan bekerja sama meningkat dengan cepat. Namun
metode ini juga memiliki resiko, yakni dalam pelaksanaan metode ini kelas
akan lebih sulit dikontrol dan rentan terjadi keributan. Oleh karna itu. guru
harus memahami dengan baik agar dapat menghindari resiko dari pemakaian
metode ini dengan maksimal. Berdasarkan penjabaran diatas, pada kesempatan
kali ini penulis akan membahas tentang metode proyek secara seksama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode proyek?
2. Apa prinsip-prinsip metode Proyek?
3. Apa manfaat metode proyek untuk anak usia dini?
4. Apa kelebihan dan kekurangan metode proyek?
5. Bagaimana cara pelaksanaan metode proyek pada anak usia dini?
C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi metode proyek.
2. Mengetahui prinsip-prinsip metode Proyek.
3. Mengetahui manfaat metode proyek untuk anak usia dini.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode proyek.
5. Mengetahui cara pelaksanaan metode proyek pada anak usia dini.

3
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Proyek


Penggunaan meotde yang tepat pada pembelajarn anak usia dini akan
sangat berpengaruh pada hasil belajarnya. Terdapat berbagai macam metode
yang dapat digunakan seorang guru dalam pembelajaran. Namun, perlu diingat
pemakain metode pembelajaran yang tidak cocok justru akan memberikan
dampak negatif pada hasil pembelajaran. Sebagai contoh, pemakaian metode
ceramah pada anak usia dini justru akan membuat anak-anak cepat bosan dan
kehilangan fokus dalam pembelajaran.
Metode proyek merupakan salah satu metode yang cocok digunakan pada
anak usia dini. Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian
pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari
yang harus dipecahkan secara berkelompok.4 Bransfor dan Stein
mendefinisikan pembelajaran proyek sebagai pendekatan pengajaran yang
komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang
kooperatif dan berkelanjutan.5
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode proyek
adalah metode yang berdasar pada persoalan kehidupan sehari-hari. Anak usia
dini dituntut untuk mempelajari cara mengatasi persoalan-persoalan tersebut
agar dapat menjadi mandiri dan siap untuk terjun ke masyarakat. Dalam
metode ini guru akan memberikan suatu proyek atau persoalan kepada anak
yang kemudian harus diselesaikan dengan bekerja sama dalam sebuah
kelompok. Metode ini mampu mengembangkan kemampuan berfikir seorang
anak sehingga anak tersebut mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah. Tidak hanya itu, metode ini juga dapat membantu anak usia dini
untuk meningkatkan kemampuan sosialnya.

4
Ibid
5
Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

3
B. Prinsip-prinsip Metode Proyek
Terdapat beberapa prinsip metode pembelajaran proyek, yaitu:
1. Prinsip sentralis
Prinsip sentralis ini menegaskan bahwa kerja proyek bukan
merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang
dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Prinsip pertanyaan pendorong atau penuntun
Prinsip ini berarti bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan
dan permasalahan” yang mendorong anak menumbuhkan kemandiriannya
dalam mengerjakan tugas- tugas pembelajaran.
3. Prinsip investigasi konstruktif
Prinsip ini lebih mengarah pada pencapaian tujuan berupa proses
perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan
masalah, discovery, dan pembentukan model, dalam bentuk kegiatan
inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi.
4. Prinsip otonomi
Prinsip ini dalam pembelajaran proyek lebih mengarah pada
kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menemukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan
bertanggung jawab.
5. Prinsip realistis
Prinsip ini berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, jadi
pembelajaran harus memberikan perasaan realistis pada anak dan
mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan autentik
(bukan simulasi), bukan dibuat-buat, dan solusinya dapat
diimplementasikan di lapangan.6

6
Op.cit., 128

4
C. Manfaat Metode Proyek Untuk Anak Usia Dini
Pengembangan kemampuan Problem solving (mengatasi masalah) dan
kerja sama sosial adalah tujuan dari metode proyek. dengan menggunakan
metode ini, anak usia dini tidak hanya dapat mengembangkan dua kemampuan
tersebut namun juga mendapatkan pengalaman menyenangkan dalam belajar.
Menurut Moursund metode pembelajaran proyek dapat meningkatkan motivasi
belajar anak, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat
siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah yang bersifat kompleks,
mampu meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan
informasi, mengembangkan aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek, serta
memberikan pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi sebuah proyek.7
Beberapa manfaat lain dari metode proyek ini adalah:
1. Dapat merombak pola pikir siswa yang sempit menjadi luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah dalam
kehidupan.
2. Membina peserta didik menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
terpadu yang harapannya memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Memperhatikan kemampuan individu dalam kelompok untuk
mengembangkan kreativitas, aktivitas, dan pengalaman peserta didik yang
banyak dilakukan.8
D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek
Untuk mencapai hasil belajar yang terbaik maka harus dipilih metode
pembelajaran yang cocok dengan kondisi kelas , materi yang diajarkan, dan
kondisi subjek pembelajaran. Setiap metode memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing yang harus dijadikan pertimbangan dalam
memilih metode yang akan digunakan. Sama halnya dengan metode proyek,
tentunya metode ini jug memiliki kelebihan dan kekurangan.

7
Ibid., 130
8
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group

5
1. Kelebihan metode proyek
Sebagai salah satu metode pembelajaran yang cocok digunakan pada
anak usia dini, metode proyek memiliki beberapa kelebihan. Anatta
menyebutkan beberapa kelebihan dari metode pembelajaran proyek,
diantaranya:
a. Mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
c. Meningkatkan kemampuan kerja kelompok
d. Mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi
e. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.9
2. Kekurangan metode proyek
Selain memiliki kelebihan, metode proyek juga memiliki beberapa
kekurangan. Menurut Susanti berdasarkan pengalaman di lapangan,
metode pembelajaran proyek memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
a. kondisi kelas agak sulit dikontrol dan mudah menjadi rebut pada
saat pelaksanaan proyek karena adanya kebebasan yang
memberikan peluang pada siswa untuk rebut, sehingga sangat
diperlukan kecakapan guru dalam penugasan dan pengelolaan kelas
yang baik.
b. membutuhkan alokasi waktu cukup, namun masih saja memerlukan
waktu yang lebih banyak untuk pencapaian hasil yang maksimal.10

Kelebihan dan kekurangan metode proyek yang telah dijabarkan diatas


harus menjadi pertimbangan bagi seorang guru sebelum menetapkan metode
ini akan digunakan atau tidak. Metode ini memiliki sangat banyak kelebihan
namun riskan akan tidak teraturnya kondisi kelas. Oleh karna itu guru harus
memahami dan siap dengan segala resiko yang akan datang dalam
menggunakan metode ini.

9
Ibid., 48
10
Ibid., 49

6
E. Tahapan Pelaksanaan Metode Proyek pada Anak Usia Dini
Untuk dapat menggunakan metode proyek dengan tepat dan dapat
meminimalisir resiko dari penggunaan metode ini. Maka seorang guru harus
dapat memahami tahapan pelaksanaan metode proyek didalam kelas khususnya
untuk anak usia dini. Lucas menyebutkan terdapat beberapa tahapan umum
dalam pelakasanaan metode proyek, sebagai berikut:
1. Dimulai dari pertanyaan yang esensial
Pertanyaan yang esensial ini diajukan guna memancing
pengetahuan, tanggapan, kritik, dan ide peserta didik mengenai tema
proyek yang akan diangkat.
2. Perencanaan aturan pengerjaan proyek
Perencanaan ini berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang mampu menjawab pertanyaan esensial, serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat digunakan untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Membuat jadwal aktivitas
Jadwal ini disusun guna mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan dalam penyelesaian pengerjaan proyek. Dalam pembuatan
jadwal ini dibutuhkan kolaborasi antara pendidik dan peserta didik.
4. Me-monitoring perkembangan proyek peserta didik
Pendidik memiliki tanggung jawab untuk melakukan monitoring
terhadap aktivitas peserta didiknya dalam menyelesaikan proyek.
Monitoring ini dapat dilakukan dengan memfasilitasi peserta didik
disetiap prosesnya.
5. Penilaian hasil kerja peserta didik
Penilaian ini dilakukan oleh pendidik guna mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing
peserta didik, memberikan umpan balik tentang tingkat perkembangan
yang telah dicapai oleh peserta didik, dan membantu pendidik dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

7
6. Evaluasi pengalaman belajar peserta didik
Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik dan pendidik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang telah
dilakukan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan kegiatan
proyek.11
Selain melaksanakan tahapan-tahapan diatas, hal penting yang harus
diperhatikan saat mengimplementasikan metode pembelajaran proyek adalah
guru harus memperhatikan komponen-komponen pendukung pelaksanaan
metode pembelajaran proyek. Komponen ini berupa kurikulum, multimedia,
petunjuk anak, kerjasama, kerangka waktu, dan penilaian.

BAB III
11
Ibid., 52

8
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Metode proyek merupakan salah satu metode yang cocok digunakan dalam
pembelajaran anak usia dini. Metode ini dapat membantu anak usia dini untuk
mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah dan komunikasi sosial.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan seperti mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
meningkatkan kemampuan kerja kelompok, mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi, serta meningkatkan keterampilan
mengelola sumber. Di lain sisi, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu
dapat membuat kondisi kelas ribut dan tidak terkontrol serta membutuhkan
waktu yang cucup banyak.
Untuk dapat melaksanakan metode ini dengan baik seorang guru harus
memahami tahapan-tahapan pelaksanaan metode proyek. selain memahami
tahapan-tahapan tersebut, komponen-komponen pendukung berupa kurikulum,
multimedia, petunjuk anak, kerjasama, kerangka waktu, dan penilaian juga
harus diperhatikan karna juga dapat mempengaruhi pelaksanaan metode ini.
B. Saran
Penulis menyarankan pada pengajar-pengajar anak usia dini agar dapat
memahami metode proyek dengan baik karna metode ini bisa menjadi salah
satu pilihan baik untuk digunakan dalam pembelajaran pada anak usia dini.
Penggunaan metode ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan problem
solving (penyelesaian masalah) dan sosial pada diri anak usia dini yang mana
kemampuan ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan seorang anak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,


Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group
Hardini Isriani dan Dewi Puspitasari. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta: Familia
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Rineka Cipta
Sriwahyuni E. dan Nofialdi. (2016). Metode pembelajaran yang digunakan paud
(pendidikan anak usia dini) permata bunda. Sumatera Barat: IAIN
Batusangkar.
Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai