Anda di halaman 1dari 11

TEORI KONSTRUKTIVISM DALAM PEMBELAJARAN

BAHASA ARAB
“Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Bahasa Arab 1”

DISUSUN OLEH :
FACHRIZAL MUTTAQIN ( 2288204015 )
MUHAMMAD DAFFA RIDHOILLAH MARHANS ( 2288204029 )

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas
makalah pada mata kuliah Manajemen pendidikan islam ini.
Makalah dengan judul”Teori Konstruktivism Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” ini
kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Bahasa Arab
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak dosen pengampu.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan
hati, kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aamiin.

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
A. Belajar Menurut Konsrtuktivistik.....................................................................................................7
B. Apa itu pengetahuan..........................................................................................................................7
C. Proses Belajar Menurut Konstruktivisme..........................................................................................7
D. Tokoh-Tokoh Aliran Konstruktivistik...................................................................................................8
Tokoh-tokoh yang turut serta dalam mewarnai teori konstrruktivistik tidak lain adalah tokoh-tokoh
kognitif karena kaitannya dengan kognitif atau pengetahuan siswa, diantaranya:...................................8
Brunner....................................................................................................................................................8
Menurut Brunner belajar marupakan perkembangan intelektual yang ditandai dengan adanya kemajuan
dalam menanggapi rangsangan. Dalam hal ini, Bahasa merupakan kunci perkembangan kognitif karena
bahasa merupakan alat komunikasi manusia. perkembangan kognitif seseorang atau murid dapat
ditingkatkan dengan cara penyesuaian materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap
perkembangan orang tersebut..................................................................................................................8
Ausubel...................................................................................................................................................8
Belajar merupakan sebuah proses asimilasi dalam diri pembelajaran, artinya bahwa materi yang
dipelajari diasimilasikan dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dalam
bentuk struktur kognitif, sehingga belajar dengan metode hafalan tidak akan bermakna bagi siswa.
inilah yang kemudian teori Ausubel dikenal dengan teori bermakna Ausubel.........................................8
E. Penerapan Teori Konstruktivistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab..................................................8
Sebelum menguraikan penerapan teori kosntruktivistik ini, perlu melihat beberapa karakteristik dari
pembelajaran yang menganut teori tersebut, dianatarnya:.......................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................9
Kesimpulan..............................................................................................................................................9

4
PENDAHULUAN
Tujuan lembaga pendidikan bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi
juga harus menciptakan lingkungan dan pengalaman siswa untuk dapat
menemukan dan mengkonstruksi pengetahuan. Lembaga pendidikan harus
memfasilitasi siswa agar mampu menemukan, merumuskan dan menyelesaikan
masalah. Begitupun dengan pembelajaran bahasa. Hal ini sesuai dengan teori
konstruktivisme yang membiarkan siswa menemukan pengetahuan (metode
inkuiri) sedangkan peran pendidik sebagai fasilitator, pengarah, dan penuntun
siswa. Pada praktiknya, teori tersebut tidak selalu diterapkan pada kegiatan
pembelajaran bahasa karena penggunaan metode bergantung pada keterampilan
pengajar.[1]

PEMBAHASAN

A.Belajar Menurut Konsrtuktivistik

1
https://www.researchgate.net/publication/315873330_PENERAPAN_TEORI_KONSTRUKTIVISTIK_PADA_PEMBELAJ
ARAN_BAHASA_ARAB_DI_KELOMPOK_28_PROGRAM_INTENSIFIKASI_BAHASA_ARAB_IAIN_SYEKH_NURJATI_CIREB
ON/link/5970ac4caca272a59f76cb20/download

5
Belajar merupakan proses membangun (mengonstruk) pengetahuan dalam diri peserta
didik. di mana, proses terbangunnya pengetahuan tersebut ditentukan oleh diri peserta
didik.

B. Apa itu pengetahuan


Pengetahuan bukanlah fakta dari suau kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan
sebuah bentuk kontruksi kognitif seseorang terhadap suatu objek, pengalaman, maupun
lingkungannya. pengetahuan bukanlah merupakan barang yang dapat dipindahkan dari
orang satu ke orang lain, sehingga dalam proses pembelajaran, pada hakikatnya posisi
guru hanyalah sebagai fasilitator , sedangkan pembangunan pengetahuan itu sendiri
dilakukan oleh diri peserta didik.

C. Proses Belajar Menurut Konstruktivisme

Dalam proses pembelajaran, ada sebuah proses belajar atau konstruksi yang melibatkan
peranan siswa, peranan guru, sarana belajar, dan evaluasi.
Pertama, Proses belajar konstruktivistik: secara konseptual, proses belajar bukan
merupakan proses perolehan informasi dari satu arah, melainkan sebuah pemaknaan
terhadap lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi
Kedua, peranan siswa: belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan yang
harus dilakukan oleh seorang siswa
Ketiga, peranan guru: peranan guru dalam proses belajar bukan untuk memindahkan
pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa, melainkan hanya membantu siswa untuk
membangun pengetahuannya sendiri.
Keempat, sarana belajar: bahan ajar, media pengajaran, fasilitas pembelajaran merupakan
sarana untuk dapat membangun pengetahuan tersebut.
kelima, evaluasi: setiap lingkungan sangat mendukung munculnya berbagai pandangan,
interaksim interpretasi yang pada akhirnya membutuhkan sebuah evaluasi untuk
perbaikan celah yang masih menganga

D. Tokoh-Tokoh Aliran Konstruktivistik

6
Tokoh-tokoh yang turut serta dalam mewarnai teori konstrruktivistik tidak lain adalah
tokoh-tokoh kognitif karena kaitannya dengan kognitif atau pengetahuan siswa,
diantaranya:

Brunner

Menurut Brunner belajar marupakan perkembangan intelektual yang ditandai dengan


adanya kemajuan dalam menanggapi rangsangan. Dalam hal ini, Bahasa merupakan
kunci perkembangan kognitif karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia.
perkembangan kognitif seseorang atau murid dapat ditingkatkan dengan cara penyesuaian
materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan orang tersebut.

Ausubel

Belajar merupakan sebuah proses asimilasi dalam diri pembelajaran, artinya bahwa
materi yang dipelajari diasimilasikan dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki oleh siswa dalam bentuk struktur kognitif, sehingga belajar dengan metode
hafalan tidak akan bermakna bagi siswa. inilah yang kemudian teori Ausubel dikenal
dengan teori bermakna Ausubel

E. Penerapan Teori Konstruktivistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Sebelum menguraikan penerapan teori kosntruktivistik ini, perlu melihat beberapa


karakteristik dari pembelajaran yang menganut teori tersebut, dianatarnya:

1. Pembelajaran dengan teori konstruktivistik akan menyajikan materi dari


keseluruhan menjadi bagian-bagian kecil yang nantinya bagian tersebut akan
dikonstruk dan dibangun oleh siswa
2. Pembelajaran dengan teori konstruktivistik sangat menghargai adanya gagasan,
ide, pikiran, pendapat siswa
3. Sangat mengandalkan sumber data primer
4. Siswa dipandang sebagai pemikir
5. Penilaian dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
6. Siswa belajar secara berkelompok
Dengan melihat karakteristik tersebut, maka model penerapan pembelajaran yang
menganut teori konstruktivistik akan dilakukan dengan membentuk kelompok kecil dari
mahasiswa untuk kemudian diberikan materi, dan mereka memberikan tanggapan,
komentar, kritik, saran, antar sesama secara mandiri. Dalam hal ini guru hanya
memberikan materi secara mentah, sedangkan mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengolah materi tersebut secara mandiri dari diri sendiri.[2]

2 https://daurohbahasa.blogspot.com/2021/11/teori-konstruktivistik-dalam.html

7
PENUTUP

Kesimpulan

Belajar Menurut Konsrtuktivistik yaitu Belajar merupakan proses membangun


(mengonstruk) pengetahuan dalam diri peserta didik. di mana, proses terbangunnya
pengetahuan tersebut ditentukan oleh diri peserta didik. kemudian penerapan nya yaitu:

8
1. Pembelajaran dengan teori konstruktivistik akan menyajikan materi dari
keseluruhan menjadi bagian-bagian kecil yang nantinya bagian tersebut akan
dikonstruk dan dibangun oleh siswa
2. Pembelajaran dengan teori konstruktivistik sangat menghargai adanya gagasan,
ide, pikiran, pendapat siswa
3. Sangat mengandalkan sumber data primer
4. Siswa dipandang sebagai pemikir
5. Penilaian dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
6. Siswa belajar secara berkelompok
Dengan melihat karakteristik tersebut, maka model penerapan pembelajaran yang
menganut teori konstruktivistik akan dilakukan dengan membentuk kelompok kecil dari
mahasiswa untuk kemudian diberikan materi, dan mereka memberikan tanggapan,
komentar, kritik, saran, antar sesama secara mandiri. Dalam hal ini guru hanya
memberikan materi secara mentah, sedangkan mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengolah materi tersebut secara mandiri dari diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl (ed). 2010. Pembelajaran, Pengajaran,
Dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azman Ismail. 2016. ”Dinamika Perkembangan Pembelajaran Bahasa Arab: Antara Teori
dan Praktik”. Jurnal Lisanuna.

9
Baroroh, Umi. 2018. Model-Model Belajar Bahasa Arab Efektif. Yogyakarta: CV Istana
Agency.

Buhori Muslim. 2016. ”Konsep Scientific Approach dalam Pembelajaran Bahasa Arab di
Perguruan Tinggi”. Jurnal Lisanuna.

Cecep Jaenudin. 2018. ”Pengajaran Bahasa Arab di Taman Kanak-Kanak”. Jurnal


Lisanuna.

Effendy, Ahmad Fuad. 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:


Misykat.

Everten, Willis F. dan Jeanette McCarthy Gallagher (Ed). 1977. Knowledge an


Development. New York: Plenum Press.

Gredler, Margaret E. 2013. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Kencana.

Hamka. 2013. ”Pendekatan Sosioogis (Fungsional, Konflik, Interpretatif)”. Makassar: Jurnal


Shaut Al-‘Arabiyah.

Hanafi, Abdul Halim dan Amrina. 2013. Desain Pembelajaran Bahasa Arab.
Jakarta: Diadit Media Press.

Helmy, Abdullah. 2011. ”Teori Kognitif dan Aplikasinya dalam Pembelajaran


Bahasa”. Malang: Jurnal Linguistik Terapan.

Hergenhahn, B. R dan Matthew H. Olson. 2012. Theories Learning (Teori Belajar).

10
Jakarta: Kencana.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad


21. Bogor: Ghalia Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai