Anda di halaman 1dari 1

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 1. KONEKSI ANTAR MATERI


Nama : ELYA PRISKA
NIM : 2362002190185

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL


Di Indonesia, perjalanan pendidikan nasional dimulai
sejak zaman kolonial Belanda hingga masa
kemerdekaan. Pendidikan nasional telah mengalami
perkembangan terutama setelah Indonesia merdeka,
dengan banyak perubahan kebijakan, program, dan
reformasi pendidikan yang telah diimplementasikan.

SEBELUM KEMERDEKAAN
Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum
kemerdekaan yaitu pendidikan hanya diperuntukan
untuk kalangan keluarga menengah ke atas (Keluarga
mampu) yang memiliki kedudukan atau jabatan
tertentu. Hal ini mengakibatkan banyak kalangan
masyarakat tidak dapat mengakses pendidikan,
sehingga di Indonesia masih banyak masyarakat yang
buta aksara. Selain itu, kurikulum pada masa itu
seringkali didominasi oleh pelajaran-pelajaran yang
mematuhi norma-norma sosial dan agama yang ada,
serta pilihan mata pelajarannya masih belum banyak
sehingga dapat membatasi pemikiran bebas dan
kreativitas.

SETELAH KEMERDEKAAN
Setelah kemerdekaan paktik pendidikan masih
membelenggu kemerdekaan peserta didik, yang mana
pendidikan masih melakukan pendekatan kurikulum yang
terlalu terpusat sehingga dapat membatasi kreativitas dan
kebebasan peserta didik dalam mengeksplorasi minat dan
bakat mereka sendiri. Meskipun ada peningkatan dalam
penggunaan metode pengajaran yang lebih interaktif,
banyak lembaga pendidikan masih mengandalkan metode
pengajaran tradisional yang berpusat pada guru. Hal ini
hanya berfokus pada pemberian informasi secara pasif,
seperti ceramah, sehingga dapat menghambat partisipasi
aktif dan pemikiran kritis peserta didik. Selain itu, penilaian
dalam proses pembelajaran hanya berfokus pada tes
tertulis dan angka-angka, sehingga sering kali
mengabaikan aspek-aspek penting lainnya, seperti
ketrampilan sosial dan pemecahan masalah.

REFLEKSI DIRI
Setelah saya mempelajari materi pada topik 1 ini, saya
menyadari bahwa Pendidikan Nasional harus terus
beradaptasi dengan perkembangan zaman. Teknologi,
globalisasi, dan tantangan sosial akan terus memengaruhi
pendidikan. Oleh sebab itu, sebagai calon guru harus terus
bersemangat menjadi guru sepanjang hayat yang
senantiasa belajar dan terus berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi dan inovasi pendidikan dalam
mencerdaskan anak bangsa dan senantiasa mengingat
kembali jejak pendidikan Indonesia dan perjuangan Ki
Hadjar Dewantara. Sehingga, terus melakukan evaluasi,
reformasi, dan investasi dalam sistem pendidikan nasional
untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan dapat tercapai
dengan baik dengan pendidikan yang memerdekakan
peserta didik serta berpusat pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai