Anda di halaman 1dari 3

Upaya Untuk Menekan dan Mengatasi Kekerasan Guru di Lingkungan Sekolah

Kita ketahui bahwasannya seorang guru wajib memiliki 4 kompetensi, yaitu


kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
professional. Kompetensi-kompetensi ini akan membantu guru dalam menjalankan tugasnya.
Perlu diketahui tugas guru tidak hanyalah mengajar saja, tetapi juga mendidik siswa. Dalam
mendidik siswa seorang guru harus terlebih dahulu memiliki kepribadian yang baik, makanya
wajib seorang guru memiliki kompetensi kepribadian yang baik. Untuk mendidik peserta
didik menjadi siswa berdaya guna, tentu saja guru harus terlebih dahulu mencontohkan dan
menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya.
Sayangnya, tidak bisa dipungkiri masih banyak guru yang tidak menguasai
kompetensi kepribadian. Sehingga ada guru yang perilakunya tidak mencontohkan hal yang
baik, seperti melakukan kekerasan kepada peserta didik. Tentu saja hal tersebut tidak boleh
dibiarkan, harus ada langkah untuk menekan/mencegah agar guru tidak melakukan
kekerasan dan langkah untuk mengatasinya agar tidak lagi ada guru yang melakukan
kekerasan di lingkungan sekolah.
Berikut akan dibahas mengenai upaya menekan/mencegah serta upaya mengatasi
dalam menghadapi kekerasan guru di lingkungan sekolah.
1. Upaya Menekan/Mencegah
Sebelum terjadinya kekerasan yang dilakukan guru dilingkungan sekolah, perlu dilakukan
beberapa upaya untuk mencegahnya.
1) Adanya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46
Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan
Adanya regulasi ini diharapkan dapat mencegah guru untuk melakukan kekerasan di
lingkungan sekolah.
2) Pendidikan, Pelatihan, Pembinaan Guru
Melakukan pendidikan, pelatihan, pembinaan bagi guru tentang pentingnya
kompetensi kepribadian dalam profesi mereka. Ini dapat mencakup pelatihan tentang
manajemen emosi, penyelesaian konflik, dan etika profesi melalui kegiatan
bimbingan dan konseling, diskusi kelompok, dan lainnya. Tujuannya adalah untuk
membantu guru mengembangkan dan mempertahankan kompetensi kepribadian yang
baik.
3) Penerapan Kode Etik Guru
Menerapkan kode etik guru yang jelas dan tegas, yang mencakup standar perilaku
yang harus diikuti oleh guru. Guru yang melanggar kode etik harus dikenakan sanksi
yang sesuai
4) Pengawasan dan Evaluasi
Melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala terhadap perilaku guru di
lingkungan sekolah. Jika ditemukan adanya perilaku kekerasan, segera lakukan
tindakan korektif dan pencegahan agar tidak terulang kembali.
5) Pemberdayaan Komite Sekolah
Komite sekolah, yang melibatkan orang tua dan masyarakat, dapat berperan aktif
dalam mencegah kekerasan oleh guru. Mereka dapat melakukan pengawasan,
memberikan masukan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait
kebijakan sekolah.
2. Upaya Mengatasi
Ketika guru telah melakukan kekerasan di lingkungan sekolah, tentunya perlu upaya-
upaya untuk menyelesaikannya dan juga mengatasinya agar tidak terjadi dikemudian hari.
1) Pelaporan dan Pertolongan Profesional
Pelaporan dan Pertolongan Profesional: Jika kekerasan terjadi, prioritas utama yang
harus dilakukan adalah segera melaporkan peristiwa tersebut, kemudian mencari
pertolongan dari tenaga profesional, seperti dokter atau petugas kesehatan lainnya.
2) Penerapan Sanksi
Guru yang melakukan kekerasan harus diberikan sanksi yang sesuai. Sanksi ini bisa
berupa teguran lisan atau tertulis. Sanksi ini penting untuk menunjukkan bahwa
tindakan kekerasan tidak dapat diterima dan memiliki konsekuensi.
3) Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja)
Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) membentuk Kelompok Kerja (pokja) Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan di Bidang Pendidikan. Pokja ini bertujuan untuk
mempercepat pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan.
4) Pelatihan dan Pembinaan
Guru yang melakukan kekerasan perlu mendapatkan pelatihan dan pembinaan lebih
lanjut untuk meningkatkan kompetensi kepribadiannya. Pelatihan ini bisa berupa
pelatihan manajemen emosi, komunikasi efektif, dan teknik-teknik mengajar yang
lebih baik.
5) Membangun Lingkungan yang Mendukung
Membangun lingkungan sekolah yang mendukung dan positif dapat membantu
mencegah kekerasan. Ini bisa mencakup menciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman, serta mempromosikan rasa hormat dan empati di antara semua anggota
komunitas sekolah.

References
pengelola web kemdikbud. (2021, Desember 20). Kemendikbudristek Hadirkan Pokja Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan di Bidang Pendidikan. Retrieved from www.kemdikbud.go.id:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/12/kemendikbudristek-hadirkan-pokja-
pencegahan-dan-penanganan-kekerasan-di-bidang-pendidikan

Romanti. (2023, April 6). Mencegah Perundungan di Lingkungan Pendidikan. Retrieved from
itjen.kemdikbud.go.id: https://itjen.kemdikbud.go.id/web/mencegah-perundungan-di-
lingkungan-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai