Anda di halaman 1dari 9

RIVIEW JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Anggit Merlina, M. Pd

Disusun Oleh:

Ana Khoerunisa

2208057

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023
Penulis dan Tahun
No. Judul Hasil
Terbit
1. (Julrisani,2020)( PERKEMBANGAN Peserta didik sebagai
PERKEMBANG BAHASA DALAM makhluk sosial sangat
AN BAHASA BERKOMUNIKASI membutuhkan interaksi
DALAMBERKO SISWA SEKOLAH serta berkomunikasi
MUNIKASISIS DASAR DI SD karena manusia tidak dapat
WA SEKOLAH MUHAMMADIYA hidup sendiri oleh karena
DASARDI H KARANG itu, interaksi dibangun
SDMUHAMMA BENDO dengan bahasa,
DIYAHKARAN YOGYAKARTA kedewasaan
GBENDO perkembangan bahasa
YOGYAKARTA pada peserta didik sangat
Julrissani, n.d.) banyak dipengaruhi oleh
kebiasaan yang di
dengarkan, serta dari
pergaulan yang peserta
didik dapatkan dari
lingkungan sekitarnya.
Anak yang berbahasa
kasar, kotor dan tidak
sopan maka harus di
tangani sejak dini dengan
bijak oleh guru, agar tidak
merambat lebih luas
karena hal tersebut salah
satu hal yang urgent. Oleh
karena itu guru harus
memahami psikologi
perkembangan anak dan
memantau perkembangan
bahasanya. Karena deteksi
dini terhadap gangguan
perkembangan bahasa atau
problem bahasa sangat
diperlukan agar peserta
didik terbiasa dalam
menfilter kata-kata yang
baik yang sesuai kaidah
bahasa yang berkembang
dimasyarakat.
Penanganan peserta didik
yang bermasalah dalam
perkembangan
bahasa,strategi dalam
pemberian sanksi yang
telah di sebutkan dapat
dilakukan oleh pendidik
untuk memberikan
kesadaran kepada peserta
didik agar dapat
menyaring bahasa yang ia
peroleh dari
lingkungannya. Pemberian
hukuman atau sanksi yang
sedang atau relevan, yang
seacara fisik maupun
psikologis tidak
membahayakan peserta
didik, Dengan hukuman
yang relevan, anak pada
akhirnya tidak akan
terpuruk dengan hukuman
yang berikan. Justru
sebaliknya, ia akan
termotivasi untuk
memperbaiki diri dan
tindakannya di kemudian
hari. Selain itu, dengan
hukuman yang relevan,
seorang anak akan merasa
bahwa dirinya tidak
diperlakukan secara tidak
adil oleh pendidik
sehingga terhindar dari
hal-hal yang tidak
diinginkan. Dari
pemberian sanksi diatas
merupakan hukuman yang
menjadi suatu pembinaan
yang mendidik yang
diberikan guru untuk
siswa, dan setelah
pemberian hukuman maka
pendidik mengajarkan
siswa mengambil hikmah
dari suatu hukuman yang
mereka terima baik
disekolah maupun di
lingkungan keluarga.
2. (Badriah & Andi, Perkembangan Beberapa hal yang dapat
2023) Kognitif Peserta didapat dari temua-temuan
Didik Dalam Proses yang ada di madrasah
Pembelajaran dalam menerapkan
Tematik Di pembelajaran tematik
Madrasah Ibtidaiyah berdasarkan standar proses
(Studi Kasus di MIN pendidikan di MIN 1
1 Bantul) Bantul diantaranya:
persiapan pembelajaran
tematik di MIN 1 Bantul
memperhatikan standar
porses pendidikan, proses
pembelajaran yang dengan
berpegang pada teori
perkembangan kognitif
Piaget, proses
pembelajaran tematik
menggunakan dan
memegang teori kognitif.
Menurut Piaget proses
pembelajaran pada usia 7-
12 disebut pada tahap
oprasional konkrit.
Perkembangan kognitif
peserta didik akan
memberikan efek yang
baik bagi kemajuan hasil
belajar peserta didik, baik
dalam proses pembelajaran
maupun hasil akhir dari
hasil belajar peserta didik.
Dalam hal ini, usia
minimal yang distandarkan
untuk bisa memulai
pendidikan dasar adalah
umurn 7 tahun, dengan
alasan kesiapan secara
matang dan kognitif anak
dalm menrima materi ajar
telah mateng.
3. (Dian Andesta Analisis Perkembangan kognitif
Bujuri et al., 2018) Perkembangan anak usia dasar
Kognitif Anak Usia merupakan salah satu
Dasar dan aspek penting yang mesti
Implikasinya dalam dipahami dalam proses
Kegiatan Belajar pendidikan khususnya
Mengajar kegiatan belajar mengajar
(KBM). Kemampuan
kognitif anak usia dasar
berbeda-beda disetiap
tingkatan usianya.
Sebagaimana menurut
teori kognitif Piaget, pada
anak usia dasar,
perkembangan kognitif
anak terbagi menjadi
dua fase yaitu pertama fase
operasional konkret
(usia 7-11 tahun) adalah
fase dimana anak sudah
bisa berfi kir logis,
rasional, ilmiah dan
objektif
terhadap sesuatu yang
bersifat konkret atau
nyata. Pada fase ini, dalam
KBM, guru mesti
memberikan materi
pembelajaran yang bersifat
empirik (nyata) bukan
yang bersifat abstrak
atau khayal. Proses KBM
yang dilakukan
mesti
dikontekstualisasikan
dalam kehidupan
nyata, misalnya dengan
menghadirkan contoh
langsung dari materi yang
dipelajari (modeling)
dan melakukan praktek
langsung (eksperimen).
Kedua fase operasional
formal (11-12
tahun keatas) yaitu fase
dimana anak sudah
dapat memikirkan sesuatu
yang akan atau
mungkin terjadi (hipotesis)
dan sesuatu bersifat
abstrak. Pada fase ini, anak
dapat berfi kir kritis
dan berfi kir tingkat tinggi.
Anak sudah dapat
menggunakan pemikiran
hopotesis-deduktif
dan berfikir sistematis
dalam menyusun
langkah-langkah strategis
untuk menyelesaikan
suatu permasalahan.
Dalam proses KBM, anak
sudah bisa diterapkan
model pembelajaran
kontruktivisme dan inkuiri
yang pada prinsipnya
membutuhkan penalaran
tinggi dan menuntut
siswa untuk aktif berfi kir,
beride dan menarik
makna dari hal yang
empirik maupun abstrak.
Pentingnya pemahaman
terhadap setiap
tingkatan kemampuan
kognitif anak tersebut
menjadi pedoman prioritas
dalam proses
penyelenggaraan
pendidikan. Mengingat,
KBM akan efektif dan
anak akan mendapatkan
pengetahuan secara
maksimal apabila materi,
strategi, model dan metode
pembelajaran yang
digunakan sesuai dengan
kemampuan kognitif
anak, mulai dari tahap
pemikiran yang konkret
hingga pada tahap
pemikiran yang formal.
Referensi

Badriah, L., & Andi, K. N. (2023). Perkembangan Kognitif Peserta Didik Dalam Proses
Pembelajaran Tematik Di Madrasah Ibtidaiyah (Studi Kasus di MIN 1 Bantul).
Indonesian Journal of Elementary Education and Teaching Innovation, 2(1), 40.
https://doi.org/10.21927/ijeeti.2023.2(1).40-53
PERKEMBANGAN BAHASA DALAMBERKOMUNIKASISISWA SEKOLAH
DASARDI SDMUHAMMADIYAHKARANGBENDO YOGYAKARTA
Julrissani, K. (n.d.). 0469) (Online) | (Vol. 4, Issue 1).
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar Dian Andesta Bujuri, A., Laksda Adisucipto, J.,
Sleman, K., & Andesta Bujuri, D. (2018). Analisis Perkembangan Kognitif Anak
Usia Dasar dan Implikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar. IX(1), 37.
www.ejournal.almaata.ac.id/literasi

Anda mungkin juga menyukai