Proposal Kompos
Proposal Kompos
1
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH DAUN
MBKM USK UNGGUL
Proposal Pelaksanaan KKN MBKM USK UNGGUL Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Syiah Kuala oleh :
Proposal ini dibuat berdasarkan rencana kerja KKN di SMA Negri 1 Lhoknga sehingga
dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan ilmiah.
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Pelaksanaan KKN
ini dengan tujuan untuk dapat melengkapi tugas pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Proposal pelaksanaan KKN Pembuatan Pupuk Kompos ini menjelaskan berbagai macam
kegiatan yang penulis lakukan dalam kurung waktu yang ditentukan di SMA Negeri 1
Lhoknga.
mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yang berharga dan tak mungkin terlupakan
serta banyak bantuan, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, saya
1. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memotivasi penulis baik itu secara
2. Ibu Diana S.Pd., M.Ed. Selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi
berlangsung,
3. Ibu Eka Sari Dewi selaku kepala sekolah SMAN 1 Lhoknga yang telah
mahasiswa KKN,
4. Para Guru SMAN 1 Lhoknga yang mendukung dan membantu KKN Pembuatan
4. Bapak Dr. Ismul Huda M.Si, selaku Koordinator PLP I Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala,
8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
Dan akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca
sekalian. Penulis menyadari sebagai mahasiswa masih perlu banyak belajar dalam
penyusunan proposal kegiatan KKN Pembuatan Pupuk Kompos ini. Untuk itu penulis
berharap kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat menjadi lebih baik di
masa mendatang.
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
3.1 Alat.........................................................................................................................12
5
BAB I
PENDAHULUAN
dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya berimbas pada berbagai sisi
kehidupan. Limbah atau sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari
suatu aktivitas manusia atau proses alam yang tidak ataubelum mempunyai nilai
ekonomi dan berdampak negatif pada lingkungan (Djaja, 2008). Sampah daun
merupakan salah satu jenis sampah organik yang dihasilkan dari bahan hayati
dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya berimbas pada berbagai sisi
kehidupan. Limbah atau sampah merupakan bahan yangterbuang atau dibuang dari
suatu aktivitas manusia atau proses alam yang tidak ataubelum mempunyai nilai
ekonomi dan berdampak negatif pada lingkungan (Djaja, 2008). Sampah daun
merupakan salah satu jenis sampah organik yang dihasilkan dari bahan hayati
6
oleh pepohonan. Setiap harinya, pepohonan akan mengugurkan daunnya sehingga
Setiap aktifitas manusia yang dilakukan baik itu dalam kegiatan sehari-hari, selalu
menimbulkan sampah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah sampah organik di SMAN 1 Lhoknga agar lebih bermanfaat adalah dengan
proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebihcepat. Sampah daun tersebut
dihasilkan dari beberapa jenis pohon di sekitar sekolah, sehingga wilayah tersebut
akan menghasilkan sampah dedaunan yang banyak yang dapat diolah menjadi
1.2 Permasalahan
a. Mengajarkan kita cara pembuatan kompos dari sampah daun kering dan daun
7
basah.
b. Memberikan inspirasi bahwa daun kering dan daun basah yang biasanya menjadi
yang lebih ekonomis dan hasil yang lebih baik daripada kompos kimiawi.
sekolahmenjadi subur.
dengan baik.
Sasaran kegiatan ini adalah untuk menampung dan memproses sampah organik dari
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah merupakan sisa hasil kegiatan sehari-hari yang berasal dari rumah
(Suwerda, 2011). Sedangkan pengertian lain Sampah ialah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang, merupakan hasil aktivitas manusia maupun alam yang tidak
digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Jenis – jenis
sampah disekitar kita sangat banyak sekali mulai dari sampah medis, sampah rumah
tangga, sampah pasar, sampah industri, sampah pertanian, sampah peternakan dan
Berdasarkan asalnya sampah dibedakan menjadi dua yaitu organik dan non
a. Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari mahluk hidup, baik
menjadi sampah organik basah dan sampah organik kering. Istilah sampah
tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan yang
termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan
Biogas 4) Briket.
9
b. Sampah anorganik yaitu sampah bukan berasal dari mahluk hidup.
Sampah ini berasal dari bahan yang diperbarui dan bahan yang berbahaya
serta beracun. Jenis yang termasuk kedalam kategori bisa didaur ulang
(recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik atau logam. Sampah
kering non logam (gelas kaca, botol kaca, kain, kayu, dll) (Suryanti, 2009).
Sampah anorganik ini bisa untuk dimanfaatkan atau didaur ulang yaitu : 1.
Dipakai kembali (reuse), barang yang sudah tidak terpakai dipilah dan
apabila masih ada yang bisa dimanfaatkan bisa dipakai kembali. 2. Didaur
Sampah plastik, sampah plastik yang bisa didaur ulang seperti plastik
kantong kresek, sisa botol bekas, dan gayung yang sudah pecah. b) Sampah
pelapukan sehingga terjadi perubahan bentuk. Kompos juga dapat diartikan yaitu
hasil penguraian persial/tidak lengkap dari campuran bahan organik yang dapat
mengubah material organik seperti kotoran ternak, sampah, daun, sayuran menjadi
10
kompos, selain itu pengomposan juga bisa diartikan sebagai proses penguraian
senyawa yang terkandung dalam sisa bahan organik dengan suatu perlakuan khusus.
Menurut Suryanti (2009). Sebelum membuat kompos ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu komposisi bahan baku, reaksi kimiawi, tempat, waktu
Bahan baku kompos harus memiliki karakteristik yang khas agar dapat dibuat
kompos dengan baik. Idealnya, bahan baku kompos dipilih dan dicampur dalam
tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos juga dapat memperbaiki
struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan
Aktifitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang
juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan
pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar,
11
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Alat
4. Pisau
6. Gelas Ukur
9. Alat ayakan
10. Cangkul
3.2 Bahan
12
3.3 Strategi Pelaksanaan
- Timbun air cucian beras, air cucian beras dijadikan pelarut untuk membuat
- Selanjutnya, tampungan air beras dicampur dengan 10cc moltase tebu dan
larutan EM-4
13
5. Memasukkan sampah ke dalam tong untuk proses composting
- Memasukkan sampah ke dalam tong dengan ditutup rapat, lalu setelah 3 hari
cukup.
kompos.
6. Kompos Jadi
- Jika sampah sudah tidak lagi berbau busukberarti kompos sudah jadi
Disetiap rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, peserta didik dan para guru komunitas
pelaksana kegiatan wajib diikut sertakan. Para panitia wajib mendemosntrasikan secara
jelas dan lugas setiap langkahnya kepada para peserta didik dan guru sehingga kegiatan
ini dapat terus berlanjut dan menjadi pembelajaran berarti khususnya bagi para peserta
didik.
- Sembari menunggu kompos jadi, penanggung jawab dan para peserta didik
14
harus tetap memilah sampah dan menyimpannya di karung besar plastik
lainnya.
sehingga kegiatan ini dapat menjadi bagian dalam skill life semua penduduk
sekolah khususnya para peserta didik yang tidak memiliki keinginan untuk
3. Evaluasi dilaksanakan setiap seminggu sekali secara diskusi internal oleh Kepala
sekolah dan penanggung jawab kegiatan serta panitia pelaksana untuk melihat
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
b. Proses pembuatan kompos sampah rumah tangga diperlukan alat yang biasanya
4.2 Saran
Dalam pembuatan kompos jangan gunakan bahan bahan yang keras, biji
tumbuhan yang matang, produk dari susu, daging, bangkai dan bahan yang tercemar zat
16