PENCATATAN DAN
PELAPORAN INDIKATOR MUTU
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. De ) e nisi ................................................................................................. 14
A. Pen+atatan ............................................................................................ 1*
B. Dokumentasi ......................................................................................... 1*
Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan di semua unit baik
pada unit pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, maupun pada unit pelayanan
administrasi dan manajemen melalui program jaminan mutu yang dilakukan analisis data,
pencatatan, evaluasi dan pelaporan dengan sistem yang telah ditetapkan BLUD RSUD
Mokopido Tolitoli.
Program pelayanan rumah sakit yang bermutu adalah suatu program pelayanan yang
berkelanjutan yang disusun secara obyektif dan sistematik untuk memantau dan
menilai indikator mutu serta kewajaran pelayanan yang diberikan kepada pasien,
menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan serta untuk memecahkan masalah-
masalah yang muncul. Dimensi mutu pelayanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian siklus
yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya yang meliputi 3 (tiga) komponen yaitu :
Sistem pencatatan dan pelaporan indikator mutu didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas dalam
memeriksa, memantau, mensurvey, menganalisis, melakukan dokumentasi dan melaporkan
hasif kualitas pelayanan kesehatan melalui pencapaian indikator rumah sakit. Aktivitas-aktivitas ini
disusun secara komperhensif dan terintegrasi yang meliputi struktur, proses, dan
output/outcome pelayanan dengan tujuan mendapatkan data capaian indikator yang tepat dan
valid. Dalam melakukan pemantauan terhadap mutu pelayanan rumah sakit diperlukan
indikator yang merupakan variabel untuk mengukur perubahan atau suatu cara untuk menilai
penampilan dari suatu kegiatan dengan menggunakan instrumen.
Indikator mutu rumah sakit bermanfaat untuk mengukur kinerja pelayanan rumah sakit dan
sebagai manjemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan. Berdasarkan
pertimbangan diatas maka Unit Penjamin Mutu (UPM) menetapkan total sebanyak 26 indikator
rumah sakit yang
didalamnya termasuk 5 indikator dari JCI-Library of Measures. Indikator ini ditetapkan
sebagai dasar dalam mengumpulkan data, melakukan survey, serta analisis terhadap
pencapaian indikator mutu pelayanan BLUD RSUD Mokopido Tolitoli.
Indikator mutu yang telah ditetapkan tersebut telah dipantau dengan instrumen yang
disusun berdasarkan kebutuhan data yang diperlukan. Setelah dilakukan pengumpulan data
oleh masing-masing unit dalam rumah sakit, maka rumah sakit menggunakan proses internal
untuk melakukan validasi data sebelum dilaksanakan pelaporan dan publikasi data.
Penyahihanlvalidasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data mutu dan
untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat
keputusan.
Validasi data menjadi salah satu langkah dalam proses penentuan prioritas untuk pengukuran,
pemilihan apa yang harus diukur, pemilihan dan pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data
dan penggunaan data untuk perbaikan. Tujuan dari validasi data ini adalah tersedianya data dan informasi
mutu yang valid sebagai dasar menejemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon terhadap
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
Proses pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam mendapatkan data
yang valid sesuai indikator yang dipantau di masing-masing unit pelayanan, menggunakan tata cara
pengumpulan data yang sesuai, melakukan perhitungan serta menganalisa dengan membendingkan
hasil pencapaian berdasarkan standar yang teiah ditetapkan, sampai melakukan pelaporan dan
evaluasi hasil capaian indikator.
Buku Panduan Pencatatan dan Pelaporan Indikator Mutu ini dibuat untuk dijadikan panduan
dalam melakukan proses pengelolaan indikator mutu yang akan dilaksanakan oleh masing-masing
penanggung jawab (PJ) yang telah ditetapkan.
BAB II
PEMILIHAN INDIKATOR PENGUMPULAN DATA
2. Dapat dipercaya (Reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama untuk pada saat
yang berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas, tidak bertumpang tindih.
5. Berhubungan (Releven), variabel yang dinilai relevan/berhubungan dengan peningkatan mutu.
Indikator Mutu Pelayanan RSUD Mokopido Tolitoli yang tertuang diseluruh unit pelayanan
akan mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi pengelola Rumah Sakit, terutama untuk
mengukur kinerja unit pelayanan itu sendiri (self assessment). Manfaat tersebut antara lain sebagai
alat untuk melaksanakan manajemen kontrol dan alat untuk mendukung pengembalian keputusan
dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien
di RSUD Mokopido Tolitoli secaraa terus menerus, manajemen sepakat untuk
mengimplementasikan dalam bentuk pemantauan pencapaian Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien
di seluruh unit pelayanannya. Berikut ini dijabarkan kegiatan upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RSUD Mokopido Tolitoli berdasarkan sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai.
Setelah melakukan scoring, Penanggung Jawab Pengumpul Data (PJ) membuat prioritas,
selanjutnya dilakukan scoring ulang, scoring untuk menyesuaikan kebutuhan standar untuk
dijadikan indikator Rumah Sakit dengan tetap memantau indikator unit khusus (yang di bawa PJ).
8. Unit pemantauan
A. Defenisi
Benchmarking dilakukan dengan tujuan membantu rumah sakit dalam memahami
perubahan dan penyebab perubahan yang t idak diinginkan serta membantu
memfokuskan upaya perbaikan. Upaya membandingkan data dilakukan dengan
membandingkan data dengan rumah sakit sejenis, dengan standar-standar, serta dengan
praktik-praktik yang menurut literatur digolongkan sebagai best practice. RSUD
Mokopido melakukan benchmark dengan cara :
1. Membandingkan dengan RSUD UNDATA
2. Membandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh WHO dan Departemen
Kesehatan RI
B. Format Dokumentasi
Adapun format tabel yang digunakan sebagai acuan benchmarking adalah sebagai
berikut :
PMKP Klinik 1
PMKP Klinik 2
PMKP Klinik 3
PMKP Klinik 4
PMKP Klinik 5
PMKP Klinik 6
PMKP Klinik 7
PMKP Klinik 8
PMKP Klinik 9
PMKP Klinik 10
PMKP Klinik 11
PMKP Manajemen 1
Data RSUDData RSUD
No. Indikator Judu" Indikator Mokopido To"ito"iUNDATA
PMKP Manajemen 2
_PMKP Manajemen 3
PMKP Manajemen 4
PMKP Manajemen 5
PMKP Manajemen 6
PMKP Manajemen 7
PMKP Manajemen 8
PMKP Manajemen 9
SKP 1
SKP 2
SKP 3
SKP 4
SKP 5
SKP 6
FORMAT HASIL PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU
JUDUL INDIKATOR 1
UNIT 8 INSTALASI8 RUANGAN8 BIDANG8 BAGIAN 1
NAMA PJ 1
NIP.
.
FORMAT HASIL VALIDASI DATA
INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN PASIEN
:
zŒ %Keterangan
zŒL First(valid=jika AbstractorNilai validasi >
³
³BΔT Dengan90%) Second
Œz Œ
►
P Abstractor
< T P L—
*
Œ
►ŒΔ ŒZ
i
Œ —
►Œ
*
Δy
Œ
L
—
Δ A—
:zL
%ŒyŒ
:³l >G
Œr►o
z—
STANDAR JUDUL z*
NO AREA Q LP
PMKP INDIKATOR
<D
Œrl <Œ
6TQ
Pr *
—-LDl Œ
►Œ
Œ
*Ly
A
Z
:
%y:
l
ro
rl
D
6
ŒO
2
o
*
!
*y