4 - Aprilia Yolanda - Tugas UTS
4 - Aprilia Yolanda - Tugas UTS
APRILIA YOLANDA
2306290356
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR
DEPOK
2023
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
2. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
3. DAFTAR ISTILAH.....................................................................................................18
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fly ash merupakan partikel halus (berupa abu yang naik dan terbang) sisa
hasil pembakaran batu bara. Sumber utama fly ash adalah dari proses pembakaran
batubara pada pembangkit listrik tenaga uap dan proses pembakaran batu bara pada
boiler dan/atau tungku pada industri. Saat ini jumlah fly ash di Indonesia terus
bertambah seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan industri manufaktur
serta meningkatnya kebutuhan listrik yang dipasok PLTU. Fly ash yang dihasilkan
dari PLTU pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 12 juta ton dan diprediksi akan
mengalami peningkatan pada 2027 yaitu sebesar 16,2 juta ton (Hanafie, 2021). Dari
hasil uji karakteristik yang dilakukan oleh Kementerian LHK terhadap fly ash yang
dihasilkan dari aktivitas PLTU, disebutkan bahwa fly ash tidak mudah menyala,
tidak mudah meledak, tidak ditemukan hasil reaktif terhadap Sianida dan Sulfida,
serta tidak ditemukan sifat korosif. Dengan demikian, disimpulkan bahwa fly ash
tidak memenuhi karakteristik sebagai limbah berbahaya dan beracun (B3), sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai material pendukung infrastruktur, stabilisasi lahan,
reklamasi pada lahan bekas tambang dan sektor pertanian (LHK, 2021).
Apakah fly ash berpotensi untuk dapat digunakan sebagai material campuran
beton struktur pada Program Bantuan Pembangunan Baru Rumah Layak Huni
secara Swadaya?
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi pemanfaatan fly ash sebagai
material campuran beton struktur pada Program Bantuan Pembangunan Baru
Rumah Layak Huni secara Swadaya yang dilihat dari aspek teknis, aspek
lingkungan dan aspek ekonomi yang mengacu pada Petunjuk Teknis yang disusun
oleh Bidang Standar dan Diseminasi Pusat Litbang Pemukiman Kementerian
Pekerjaan Umum tentang Rumah ber-SNI, yaitu SNI 03-2834-2000.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya karena
dilakukan dengan menganalisis potensi penggunaan fly ash sebagai campuran beton
struktur yang dilakukan berdasarkan Petunjuk Teknis tentang Rumah ber-SNI, yaitu
SNI 03-2834-2000 dengan memfokuskan pada 3 aspek, yaitu: aspek teknis,
lingkungan dan ekonomi. Kemudian dapat digunakan sebagai data dan informasi
untuk penyusunan kebijakan terkait Program Bantuan Pembangunan Baru Rumah
Layak Huni secara Swadaya dalam pembangunan infrastruktur yang lebih efektif
dan berkelanjutan.
Keterangan:
1P : Semen portland pozolan yang digunakan dalam pekerjaan
beton umum
P : Semen portland pozolan yang digunakan dalam pekerjaan
beton umum yang tidak memerlukan kekuatan yang tinggi
1 PM : Modifikasi semen portland pozolan yang digunakan dalam
perkerjaan beton umum
*) : persyaratan opsional
2. DAFTAR PUSTAKA
PUPR, K. (2022). Timbunan Pilihan dan Lapis Fondasi Menggunakan Abu Batu
Bara/Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) SKh-1.5.15. Jakarta: PUPR.
ESDM, K. (2022, Februari 22). Laporan Kinerja Kementerian ESDM Tahun 2022.
Diambil kembali dari Laporan Kinerja Kementerian ESDM Tahun 2022:
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-laporan-kinerja-
kementerian-esdm-tahun-2022.pdf
EBTKE, H. (2020, Agustus 24). Kajian Potensi Penghematan Energi dan Reduksi
Emisi Gas GRK melalui Benchmarking Kinerja. Diambil kembali dari
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
(EBTKE):
https://ebtke.esdm.go.id/post/2020/09/28/2642/kajian.potensi.penghematan.e
nergi.dan.reduksi.emisi.grk.melalui.benchmarking.kinerja
PUPR. (2023, Oktober 26). Kementerian PUPR. Diambil kembali dari Kementerian
PUPR: https://pu.go.id/berita/kementerian-pupr-dorong-penggunaan-
material-semen-ramah-lingkungan
PUPR. (2021, Agustus 30). PU-net. Diambil kembali dari PU-net:
https://binamarga.pu.go.id/index.php/berita/membangun-konektivitas-
dengan-semen-yang-ramah-lingkungan
PUPR, B. K. (2023, Maret 16). Kementerian PUPR. Diambil kembali dari
Kementerian PUPR: https://pu.go.id/berita/sustainable-infrastructure-forum-
komitmen-kementerian-pupr-wujudkan-konstruksi-ramah-lingkungan-dan-
berkelanjutan
PUPR. (2021, November 4). PUPR. Diambil kembali dari Berita PUPR:
https://pu.go.id/berita/kementerian-pupr-dukung-kebijakan-pengurangan-
emisi-gas-rumah-kaca-lewat-pembangunan-infrastruktur
RUK, D. (2020). Rencana Strategis Direktorat Rumah Umum dan Komersial 2020-
20224. Jakarta: Direktorat Rumah Umum dan Komersial.
DJBM. (2020). Membangun Konektivitas dengan Semen yang Ramah Lingkungan.
Bandung: Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan.
RUK. (2022). Penajaman Usulan Bantuan PSU dalam Bentuk Jalan Penghubung
Antar Perumahan atau Jalan Akses Perumahan Umum. Jakarta: RUK.
Noaman, M. F., & Khan, M. A. (2022). A review on the effect of fly ash on the
geotechnical properties and stability of soil. Cleaner Materials 6, 1-14.
Hanafie, A. (2021, 07 24). Penggunaan FLy Ash dan Bottom Ash pada Industri
Semen. Diambil kembali dari Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia: http://ikft.kemenperin.go.id/bgnl-3/
LHK, P. K. (2021, Maret 15). Fly Ash dan Bottom Ash (Hasil Pembakaran
Batubara Wajib Dikelola). Diambil kembali dari PPID Kementerian
Lingkungan Hijau dan Kehutanan: https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-
pers/5864/fly-ash-dan-bottom-ash-faba-hasil-pembakaran-batubara-wajib-
dikelola#:~:text=Direktur%20Jenderal%20Pengelolaan%20Sampah%2C
%20Limbah,22%20Tahun%202021%20tentang%20Penyelenggaraan
Association, A. C. (2003). Fly Ash Facts for Highway Engineers. Washington DC:
American Coal Ash Association.
PUPR. (2021, Agustus 30). PU.net. Diambil kembali dari Binamarga:
https://binamarga.pu.go.id/index.php/berita/membangun-konektivitas-
dengan-semen-yang-ramah-lingkungan
PUPR, T. A. (1987). Penelitian Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) untuk
Pekerjaan Beton. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Permukiman, P. (2020). Rumah ber-SNI: Membangun Rumah Sejahtera. Bandung:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan
Umum.
FHWA. (2016, Agustus 3). U.S Department of Transportation. Diambil kembali dari
Federal High Way Administration Research and Technology:
https://www.fhwa.dot.gov/publications/research/infrastructure/structures/
97148/cfa53.cfm
Bappenas. (2022). Memperkuat Implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia.
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
3. DAFTAR ISTILAH
1. Fly Ash adalah limbah hasil pembakaran batu bara pada tungku pembangkit
listrik tenaga uap yang berbentuk partikel halus, bundar, tidak porous serta
bersifat pozolanik.
2. Sifat Pozolanik adalah dapat bereaksi dengan kapur bebas yang dilepaskan oleh
semen pada waktu proses hidrasi dan membentuk senyawa yang bersifat
mengikat pada suhu kamar (dengan adanya air).
3. Semen abu terbang adalah salah satu jenis semen portland pozolan yang terdiri
dari campuran semen portland tipe 1 dengan abu terbang.
4. Beton abu terbang adalah beton yang terbuat dari campuran semen, abu
terbang, agregat dan air.
5. Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir terbesar 5,0 mm.
6. Agregat kasar adalah kerikil sebagi hasil desintegrasi alami dari batu atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunya
ukuran butir antara 5-40 mm.
7. Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampur ke dalam beton untuk
mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat.
8. Faktor air semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan berat
semen dalam beton.
9. Slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton yang dinyatakan
dalam mm ditentukam dengan alat kerucut abran (SNI 03-1972-1990 tentang
Metode Pengujian Slump Beton Semen Portland).
10. Semen Portland Tipe 1 adalah semen portland untuk penggunaan umum tanpa
persyaratan khusus.
11. Rumah swadaya adalah rumah yang dibangun atas prakarsa dan upaya
masyarakat.
12. Ekonomi Sirkular adalah suatu model ekonomi yang bertujuan untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas dengan
mempertahankan nilai barang, material, dan sumber daya semaksimal mungkin.