Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan VIII UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Hari/Tanggal : Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan dan Pelatihan


Selasa, 17 Oktober 2023 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd.

Nama : Monika Meriana Simamora


NIM : 8226121013
Kelas : A
ProgramStudi : Teknologi Pendidikan

SOAL :
1. Jelaskan dan uraikan :
a. Makna pelatihan
b. Definisi pelatihan menurut 3 para ahli.
c. Bagaimana kemanfaatan dan kegunaan pelatihan di institusi perusahaan atau
pendidikan.
2. Buat sebuah kasus berupa illustrasi. Gunakan ADDIE untuk mendesain dan
mengembangkan program pelatihan. Jabarkan! Analisis dan ide apa yang dapat anda
berikan terhadap kasus ini.
3. Pada tahap evaluasi, hal apa saja yg dapat dipertanyakan untuk menemukan hasil dan
bagaimana tindak lanjutnya?
4. Menurut Leslie ada beberapa hal yang harus dicermati ketika akan membuat atau
merencanakan pelatihan di suatu instansi (pendidikan dan perusahaan). Analisis!

Penyelesaian :
1. Berikut adalah penjelasan dari :
a. Pelatihan adalah suatu proses pendidikan atau instruksi yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang dalam bidang
tertentu. Ini melibatkan transfer pengetahuan dan praktik dari seorang instruktur atau
sumber pelatihan ke individu atau kelompok yang sedang belajar. Pelatihan dapat
mencakup berbagai metode seperti kuliah, pelatihan praktis, diskusi, latihan, atau
modul pembelajaran.
Tujuan pelatihan dapat beragam, termasuk meningkatkan kompetensi pekerja di
tempat kerja, pengembangan keterampilan khusus, peningkatan pengetahuan dalam
suatu bidang, meningkatkan kemampuan kepemimpinan, atau bahkan untuk tujuan
pribadi seperti pelatihan olahraga atau pengembangan pribadi. Pelatihan seringkali
diberikan oleh instruktur yang berpengalaman atau ahli di bidangnya, dan dilakukan
dengan tujuan agar peserta dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan kata lain, pelatihan dapat dimaknai sebagai suatu proses pendidikan yang
dirancang untuk membantu individu mencapai tujuan tertentu melalui akuisisi
pengetahuan dan keterampilan baru atau pengembangan kemampuan yang ada. Ini
merupakan alat penting dalam pengembangan sumber daya manusia, pengembangan
karir, dan peningkatan kualitas kerja di berbagai konteks, termasuk dunia kerja,
pendidikan, dan pengembangan pribadi.

b. Definisi pelatihan menurut :


 George Odiorne mendefinisikan pelatihan sebagai suatu proses pendidikan yang
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, atau pemahaman
dalam rangka meningkatkan kinerja seseorang.
 Gary Dessler menyatakan bahwa pelatihan adalah suatu usaha yang sengaja
dilakukan oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku karyawan agar sesuai dengan kebutuhan kerja.
 Edwin B. Flippo mendefinisikan pelatihan sebagai suatu proses yang berencana,
sistematis, dan berkesinambungan yang berfokus pada pengembangan
keterampilan dan pengetahuan pekerja agar mereka dapat melakukan pekerjaan
mereka dengan efektif.
c. Pelatihan memiliki banyak manfaat dan kegunaan di institusi perusahaan atau lembaga
pendidikan. Secara keseluruhan, pelatihan memiliki peran penting dalam
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kualitas pekerjaan atau pendidikan.
Manfaatnya meliputi peningkatan produktivitas, peningkatan keamanan, dan
pengembangan keterampilan yang dapat memajukan individu dan organisasi. Secara
khususs, beberapa manfaat utama pelatihan di institusi perusahaan mencakup :
 Peningkatan Produktivitas: Melalui pelatihan, karyawan dapat memperoleh
keterampilan baru atau ditingkatkan, yang dapat meningkatkan produktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan mereka.
 Peningkatan Kualitas Kerja: Pelatihan membantu memastikan bahwa karyawan
memahami dan menerapkan praktik terbaik, sehingga menghasilkan kualitas kerja
yang lebih baik.
 Peningkatan Keamanan: Di beberapa industri, pelatihan adalah kunci untuk
memastikan keamanan di tempat kerja. Karyawan yang terlatih dengan baik lebih
mampu menghindari kecelakaan dan cedera.
 Peningkatan Retensi Karyawan: Pelatihan yang efektif memberikan kesempatan
bagi karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan merasa dihargai, yang
dapat meningkatkan retensi karyawan.
 Inovasi dan Kemampuan Beradaptasi: Pelatihan dapat membantu organisasi
dalam mengembangkan kemampuan inovasi dan beradaptasi dengan perubahan
pasar dan teknologi.
 Peningkatan Pemimpin dan Manajer: Pelatihan kepemimpinan dan manajerial
membantu dalam mengembangkan kemampuan para pemimpin untuk memimpin
tim dengan efektif.
 Pemenuhan Kebutuhan Organisasi: Pelatihan dapat dirancang untuk memenuhi
kebutuhan spesifik organisasi dan membantu mencapai tujuan bisnis.

Sementara manfaat pelatihan di lembaga pendidikan mencakup :


 Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan: Pelatihan membantu siswa atau
peserta pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam mata pelajaran tertentu.
 Persiapan Karir: Dalam konteks pendidikan tinggi, pelatihan membantu
mahasiswa mempersiapkan diri untuk karir tertentu dengan memperoleh gelar
atau sertifikat yang sesuai.
 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah: Pelatihan dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis.
 Peningkatan Pengembangan Pribadi: Pelatihan dapat memperkaya pengalaman
individu, memungkinkan pengembangan pribadi, dan meningkatkan rasa percaya
diri.
 Peningkatan Akses ke Peluang: Dalam pendidikan, pelatihan dapat membantu
siswa atau peserta pendidikan untuk mendapatkan akses ke peluang lanjutan
seperti pekerjaan atau pendidikan lebih tinggi.
 Peningkatan Kualitas Pendidikan: Pelatihan guru dan instruktur membantu dalam
meningkatkan kualitas pengajaran dan pendidikan yang diberikan kepada siswa.
 Pemenuhan Persyaratan Kurikulum: Pelatihan dapat membantu peserta
pendidikan memenuhi persyaratan kurikulum dan mempersiapkan diri untuk ujian
dan evaluasi.
2. Contoh kasus dan pengembangan program pelatihan terhadap kasus :
Dalam ilustrasi kasus ini, saya mengangkat sebuah permasalahan pendidikan nasional
terkait rendahnya pencapaian literasi siswa. Untuk itu, saya mengembangkan sebuah
program pelatihan online tentang literasi digital untuk siswa sekolah menengah dengan
model ADDIE.
a. Analisis (Analysis):
Pada tahap analisis, kita akan memahami kebutuhan siswa dan tujuan program
pelatihan:
 Kebutuhan Siswa
Siswa di sekolah menengah saat ini perlu memahami literasi digital, termasuk
keamanan online, penggunaan internet yang bijak, penggunaan perangkat lunak
dan perangkat keras, serta keterampilan penelusuran informasi.
 Tujuan Pelatihan
Tujuan dari program pelatihan ini adalah membantu siswa mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan literasi digital yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam studi mereka.
b. Desain (Design):
Setelah memahami kebutuhan siswa, kita dapat merancang program pelatihan dengan
rancangan berikut ini :
 Tujuan Pelatihan: membuat siswa literat dalam literasi digital, termasuk
memahami keamanan online, mengenali informasi palsu, dan menggunakan
sumber daya online dengan bijak.
 Konten Pelatihan: mencakup modul literasi digital yang terstruktur, video
pembelajaran, studi kasus, dan latihan interaktif.
 Metode Pelatihan: program pelatihan ini akan berbasis online dengan akses ke
modul online yang dapat diakses kapan saja. Sesi interaktif dan kolaborasi akan
dilakukan melalui forum online dan sesi video konferensi.
 Materi Pelatihan: mencakup panduan literasi digital, video demonstrasi, sumber
daya online, dan tautan ke situs web yang relevan.
c. Development (Development):
Selanjutnya, kita akan mengembangkan semua komponen program pelatihan, yaitu :
 Pengembangan Materi: Modul online akan disusun dan dikembangkan dengan
konten literasi digital, video, serta tautan ke sumber daya yang relevan.
 Platform E-learning: Program pelatihan akan di-host di platform e-learning yang
mudah diakses oleh siswa.
 Pengembangan Kolaborasi: Forum online akan dibuat untuk siswa berinteraksi
dan berdiskusi.
d. Implementation (Implementation):
Program pelatihan akan diimplementasikan dengan melibatkan siswa sekolah
menengah. Mereka akan memiliki akses ke modul online dan sesi interaktif. Siswa
dapat mengikuti program sesuai jadwal yang ditetapkan atau sesuai kebutuhan
mereka.
e. Evaluation (Evaluation):
Setelah program pelatihan selesai, evaluasi dilakukan untuk mengukur efektivitas
program meliputi:
 Evaluasi Reaksi
Siswa memberikan umpan balik terhadap pengalaman mereka selama program
pelatihan, seperti kepuasan, pemahaman, dan kegunaan materi.
 Evaluasi Pembelajaran
Siswa diberi tugas dan tes untuk mengukur pemahaman mereka tentang literasi
digital.
 Evaluasi Perilaku
Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah siswa mengaplikasikan keterampilan
literasi digital dalam kehidupan sehari-hari dan studi mereka.
 Evaluasi Hasil
Hasil program pelatihan diukur dalam hal peningkatan pemahaman literasi digital
siswa, penggunaan yang bijak dari internet, dan pengurangan risiko keamanan
online.

Hasil evaluasi akan membantu dalam menentukan apakah program pelatihan


literasi digital efektif dan apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan dalam
program ini. Ini adalah contoh penerapan model ADDIE dalam merancang dan
mengembangkan program pelatihan pendidikan dalam konteks literasi digital
untuk siswa sekolah menengah.

3. Tahap evaluasi sebuah pelatihan merupakan langkah penting untuk mengevaluasi


keberhasilan program pelatihan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta
merencanakan tindak lanjut yang tepat. Ada beberapa pertanyaan yang dapat diajukan
dalam tahap evaluasi pelatihan untuk mengevaluasi hasilnya:
 Apakah peserta puas dengan program pelatihan?
Evaluasi reaksi adalah evaluasi awal yang mencoba menilai kepuasan peserta
terhadap pelatihan. Pertanyaan seperti "Apakah Anda puas dengan program
pelatihan ini?" dan "Apa yang paling Anda nikmati dari pelatihan ini?" dapat
membantu dalam memahami persepsi peserta terhadap pelatihan.
 Apakah peserta memahami materi pelatihan?
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap pemahaman peserta terhadap
materi pelatihan. Pertanyaan seperti "Apakah Anda merasa materi pelatihan
mudah dipahami?" atau "Apakah Anda merasa lebih kompeten dalam topik ini
setelah pelatihan?" dapat membantu mengukur pemahaman peserta.
 Apakah peserta menerapkan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi
kerja atau kehidupan sehari-hari?
Evaluasi perilaku adalah evaluasi yang mengukur apakah peserta benar-benar
menerapkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata. Pertanyaan seperti
"Apakah Anda telah mencoba menerapkan apa yang Anda pelajari dalam
pekerjaan sehari-hari?" dapat membantu mengukur dampak pelatihan.
 Apakah terjadi peningkatan dalam hasil atau kinerja?
Evaluasi hasil adalah evaluasi dampak pelatihan pada hasil atau kinerja.
Pertanyaan seperti "Apakah ada peningkatan dalam produktivitas atau kinerja
setelah pelatihan?" dapat membantu mengukur manfaat pelatihan.
 Apakah ada area perbaikan yang ditemukan? Pertanyaan seperti "Apa yang
kurang dalam program pelatihan ini?" atau "Apakah ada aspek tertentu yang perlu
diperbaiki?" dapat membantu dalam mengidentifikasi kelemahan yang perlu
diperbaiki.
 Bagaimana program pelatihan dapat ditingkatkan di masa depan?
Evaluasi juga harus melibatkan pertanyaan yang berfokus pada perbaikan.
Pertanyaan seperti "Apa yang dapat kita lakukan untuk membuat program
pelatihan lebih efektif di masa depan?" atau "Apakah ada topik lain yang perlu
ditambahkan dalam pelatihan?" dapat membantu merencanakan perbaikan di
masa mendatang.

Tindak lanjut dari evaluasi pelatihan dapat beragam tergantung pada hasil
evaluasi. Jika program pelatihan berhasil, maka tindak lanjut mungkin termasuk
mengadakan program pelatihan berlanjut atau membagikan kesuksesan dengan
pihak lain dalam organisasi. Namun, jika ada kelemahan yang ditemukan, tindak
lanjut dapat mencakup memperbaiki program, menyesuaikan metode pelatihan,
atau mengembangkan program pelatihan yang lebih baik di masa depan. Evaluasi
adalah alat yang penting untuk perbaikan berkelanjutan dalam program pelatihan.

4. Beberapa hal yang harus dicermati ketika akan membuat atau merencanakan pelatihan di
suatu instansi menurut Leslie Rae adalah :
 Analisis kebutuhan: Memahami kebutuhan dan tujuan pelatihan adalah langkah
kunci. Ini melibatkan identifikasi keterampilan atau pengetahuan apa yang perlu
dikembangkan atau ditingkatkan.
 Tujuan pelatihan: Tentukan tujuan yang jelas untuk pelatihan, baik tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang, sehingga pelatihan memiliki fokus yang jelas.
 Peserta potensial pelatihan: Identifikasi siapa yang akan menjadi peserta
pelatihan. Berbeda kelompok atau tingkatan mungkin memerlukan pendekatan
yang berbeda.
 Metode pelatihan: Pilih metode pelatihan yang sesuai dengan tujuan, peserta, dan
materi pelatihan. Ini dapat mencakup kuliah, latihan praktis, studi kasus, dan
metode pembelajaran yang lebih interaktif.
 Materi pelatihan: Persiapkan materi pelatihan yang relevan, akurat, dan mudah
dimengerti. Materi harus sesuai dengan tujuan dan berfokus pada kebutuhan
peserta.
 Instruktur yang kompeten: Pastikan instruktur atau fasilitator pelatihan memiliki
keahlian dan pengalaman yang diperlukan dalam materi pelatihan yang
disampaikan.
 Jadwal pelatihan: Tentukan jadwal pelatihan yang sesuai dengan jadwal peserta
dan memungkinkan waktu yang cukup untuk pemahaman dan penerapan materi.
 Evaluasi dan pengukuran: Rencanakan evaluasi yang mencakup cara mengukur
kesuksesan pelatihan. Ini termasuk evaluasi reaksi peserta, evaluasi pembelajaran,
evaluasi perilaku, dan evaluasi hasil.
 Kemungkinan perbaikan: Siapkan rencana untuk tindakan perbaikan berdasarkan
hasil evaluasi. Jika ada area yang memerlukan perbaikan, tindak lanjut harus
ditentukan.
 Komunikasi dan komitmen: Pastikan ada komunikasi yang baik dengan peserta
pelatihan dan dukungan dari manajemen atau pemangku kepentingan terkait.

Anda mungkin juga menyukai