Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUMBER AKHLAK DALAM ISLAMI

KELOMPOK 2

DESTI FAUSIAH (22201013)


AFRIANSYAH KASRAH (22201005)
ZAKWAN ZAKI (22201007)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulis ....................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................................................


2.1 Akhlak sebagai modal sosial bagi keberhasilan hidup seseorng .........................................
2.2 Ciri-ciri akhlak Islami...........................................................................................................
2.3 Jalan pembentuk akhlak mulia..............................................................................................
2.4 Faktor-faktor keruntuhan akhlak..........................................................................................

BAB III. PENUTUP ............................................................................................................................


3.1 Kesimpulan............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Akhlak merupakan salah satu ajaran agama Islam yang harus ada dalam setiap diri
orang muslim. Maka dari itu akhlak sangat penting bagi setiap orang muslim karena
mengingat bahwa kemuliaan seorang muslim terletak dari kemuliaan akhlaknya, selain
itu akhlak mencakup semua yang ada pada diri manusia yang tidak bisa lepas dari
hubungan antara manusia dengan tuhannya dan hubungan antara manusia dengan
manusia. Akhlak mempengaruhi kepribadian dari kehidupan seseorang karena
sejatinya akhlak merupakan prilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang sudah
melekat pada diri manusia. Dimana akhlak merupakan situasi batiniyah manusia yang
akan tampak dalam perbuatan lahiriyah dalam bentuk perilaku manusia dalam wujud
nyata yang nantinya akan bernilai baik atau buruk menurut Allah SWT dan juga
menurut manusia. Dan kesempurnaan prilaku atau kepribadian dari seseorang sangat
dipengaruhi oleh intensitas dari akhlaknya (Yoke Suryadarma; Ahmad Hifdzil Haq,
2015).

1.2 Rumusan masalah


1. Jelaskan akhlak sebagai modal sosial bagi keberhasilan hidup seseorang ?
2. Sebutkan ciri-ciri akhlak Islami ?
3. Jelaskan jalan pembentuk akhlak mulia ?
4. Faktor-faktor keruntuhan akhlak ?

1.3 Tujuan penulis


1. Untuk mengetahui akhlak sebagai modal sosial bagi keberhasilan hidup seseorng
2. Untuk mengetahui ciri-ciri akhlak Islami
3. Untuk mengetahui jalan pembentuk akhlak Islami
4. Untuk mengetahui factor-faktor keruntuhan akhlak
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak sebagai modal sosial bagi keberhasilan hidup seseorang

Sesuatu perbuatan dipandang baik oleh masyarakat umum atau dipandang


buruk. Dimana setiap orang dapat menilai sesuatu perbuatan itu perbuatan baik dan
sesuatu perbuatan lainnya itu buruk. Perasaan terhadap sesuatu perbuatan itu baik
atau perbuatan sesuatu itu buruk itu yang disebut moral sense. Umpamanya ada
seseorang yang berbuat kasar terhadap orang tua, orang akan menilai bahwa
perbuatan itu adalah tidak baik. Demikian pula terhadap perbuatan seperti; kikir,
sombong, ujub takabur, aniaya, malas, dsb. Tetapi sebaliknya seumpanya ada
seseorang yang bersikap ramah tamah, sabar, rendah hati, dermawan, adil, jujur, dan
sebagainya, orang akan menilai bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang
baik dan terpuji.
‫اَّلِذ يَن ُيْنِفُقوَن ِفي الَّسَّراِء َو الَّضَّراِء َو اْلَك اِظِم يَن اْلَغْيَظ َو اْلَع اِفيَن َع ِن الَّناِسۗ َو ُهَّللا ُيِح ُّب اْلُم ْح ِسِنيَن‬
Artinya: ”(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali
‘Imran: 134)
Akhlak memang merupakan batas pemisah antara yang orang berakhlak
dengan orang yang tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana
agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu
misi yang dibawa oleh Rasulullah SAW ialah membina kembali akhlak manusia
yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu.
Selain itu juga, akhlak ialah ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena
akhlak merupakan simbol kesempurnaan iman, ketinggian takwa dan kealiman
manusia yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
“Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim, Shahihul Jaami’ No. 1230)
Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah juga
runtuhnya suatu ummah itukarena lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan di atas
dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah dan tamadun manusia melalui Al-Qur’an
seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi Ibrahim, Bani Israel dan lain-lain.
Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah keridhoan dan
perlindungan Allah ialah ummah yang seperti pada zaman Rasulullah SAW.
Tidak adanya akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan
menyebabkan manusia krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang
tentunya hal seperti ini dapat membawa kehancuran dari suatu negara. Pencerminan
diri seseorang juga sering digambarkan melalui tingkah laku atau akhlak yang
ditunjukkan.
Allah SWT. telah menetapkan bahwa umat muslim adalah umat yang paling
baik. Kebaikan ini dikarenakan oleh adanya sifat akhlak yang baik yang telah
tumbuh dalam umat muslim. Sifat akhlak tersebut, secara umum telah dijelaskan
dalam surah Āli ‘Imrān ayat 110:
‫ُك نُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َت ْأُم ُروَن ِب اْلَم ْعُروِف َو َتْنَه ْو َن َع ِن اْلُم نَك ِر َو ُتْؤ ِم ُن وَن ِباِهّلل َو َل ْو آَم َن َأْه ُل‬
‫اْلِكَتاِب َلَك اَن َخْيرًا َّلُهم ِّم ْنُهُم اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو َأْكَثُر ُهُم اْلَفاِس ُقوَن‬
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik” (QS. Āli ‘Imrān [3]: 110).
Tiga sifat-sifat akhlak tersebut diatas yang disebutkan pada ayat 110
Q.S.Ali Imran yaitu keimanan kepada Allah SWT, memerintahkan kepada kebaikan
(amar ma’rūf), dan mencegah dari kemungkaran (nahi munkar). Kepercayaan dalam
bentuk iman kepada Allah SWT akan membangkitkan manusia untuk melakukan
amal shaleh. Amar ma’rūf adalah cinta kepada manusia. Sedangkan nahi munkar
adalah menanggulangi keburukan dan menyempitkan jalan bagi tumbuhnya
keburukan dan kejahatan itu. Ini semua adalah puncak akhlak yang baik.
Akhlak merupakan jati diri bagi setiap orang karena setiap orang yang
berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu akan sangat
jauh berbeda. Akhlak tidak dapat dinilai atau digambarkan dengan mata uang
apapun, akhlak merupakan wujud jati diri seseorang didalam pribadi seorang insan
yang merupakan hasil didikan dari kedua orang tua serta pengaruh dari masyarakat
sekeliling mereka.
Terbentuknya sebuah masyarakat diibaratkan sama seperti membangun
sebuah bangunan. Kalau dalam pembinaan bangunan, asasnya disiapkan terlebih
dahulu, begitu juga dengan membentuk masyarakat mesti di mulai dengan
pembinaan asasnya terlebih dahulu. Jika asas yang dibina sangat kokoh maka
tegaklah masyarakat tersebut. Jika lemah maka runtuhlah apa yang telah dibina
diatasnya.
‫َو َأْح ِس ْن َك َم ا َأْح َس َن ُهَّللا ِإَلْيَك‬
Artinya: “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
Berbuat baik kepadamu.” (QS.al-Qashas: 77)
Akhlak memang sangat penting karena merupakan asas yang telah
dilakukan oleh baginda Rasulullah SAW ketika memulai pembentukan masyarakat
Islami. Sungguh akhlak itu sangat penting artinya dalam kehidupan bermasyarakat,
dapat dibayangkan seperti apa jadinya bila suatu masyarakat tidak di bangun dengan
asas akhlak yang mulia? Sungguh akan terjadi suatu kehancuran pada masyarakat
tersebut.
B. Ciri-ciri akhlak Islami

Sebagai seorang Muslim, akhlak adalah bagian yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Akhlak yang baik adalah cerminan dari hati yang bersih dan jiwa yang
harmonis. Dalam Islam, akhlak yang baik adalah salah satu cara kita untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan rahmat-Nya. Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk memahami dan mengamalkan ciri-ciri akhlak Islam yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW.

1) Ikhlas dalam Beribadah


Ikhlas dalam beribadah adalah salah satu ciri akhlak Islam yang sangat
penting. Ikhlas berarti melakukan segala ibadah hanya untuk Allah SWT,
tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Ketika kita
beribadah dengan niat yang ikhlas, kita menjadikan Allah SWT sebagai
fokus utama dalam setiap tindakan kita. Kita tidak tergoda oleh
pencapaian duniawi atau popularitas, melainkan semata-mata
mengharapkan keridhaan Allah SWT.
2) Menjaga Lisan
Lisan adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah
SWT kepada manusia. Dengan lisan, kita dapat berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain. Namun, seringkali kita lupa untuk
menjaga lisan kita dan berbicara dengan kata-kata yang baik. Sebagai
seorang Muslim, kita harus selalu berusaha untuk berbicara dengan
lembut, tidak menyakiti perasaan orang lain, dan menghindari berbicara
secara sia-sia atau berbohong.
3) Menggunakan Kata-kata yang Baik
Menggunakan kata-kata yang baik adalah bagian penting dari akhlak
Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengingatkan kita untuk berbicara
dengan kata-kata yang baik dan sopan. Kata-kata yang baik dapat
membantu kita membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain
dan menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang. Ketika berbicara,
kita harus memilih kata-kata yang tidak menyinggung atau menyakiti
perasaan orang lain.
4) Menghindari Fitnah dan Ghibah
Fitnah dan ghibah adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam.
Fitnah adalah menyebarkan berita palsu atau mencemarkan nama baik
seseorang, sedangkan ghibah adalah menggosip atau mengumpat tentang
orang lain di belakangnya. Sebagai seorang Muslim, kita harus menjaga
lisan kita dari fitnah dan ghibah. Kita harus menghormati privasi dan
martabat orang lain, serta menghindari berbicara tentang mereka dengan
tujuan merusak reputasi mereka.
5) Memberi Sedekah
Salah satu ciri-ciri akhlak Islam yang penting adalah kepedulian
terhadap sesama. Allah SWT telah mengajarkan kita untuk saling
membantu dan berbagi rezeki dengan orang lain yang membutuhkan.
Memberi sedekah bukan hanya tentang memberikan harta, tetapi juga
memberikan waktu, tenaga, dan senyum kepada orang lain. Dengan
memberi sedekah, kita dapat merasakan kebahagiaan dan mendapatkan
berkah dalam hidup kita.

C. Jalan pembentuk akhlak mulia

Allah ta’ala berfirman:

‫َو اَّلِذ يَن َج اَهُدوا ِفيَنا َلَنْه ِد َيَّنُهْم ُسُبَلَنا َو ِإَّن َهَّللا َلَم َع اْلُم ْح ِسِنيَن‬
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami,
maka benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami.
Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al
Ankabuut: 69)

Ada beberapa usaha yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk mendapatkan
akhak yang mulia, diantaranya:

1. Mentadaburi al-Qur’an dan sunnah (hadits-hadits) Rasul-Nya shallallahu


‘alaihi wa sallam.

Hal ini dilakukan dengan mempelajari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang
menunjukkan atas pujian terhadap akhlak mulia. Karena, seorang yang
beriman apabila melihat dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang memuji suatu
akhlak atau amalan maka dia bersegera untuk melaksanakannya.

2. Berteman dengan orang yang dikenal memiliki akhlak yang mulia.

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam telah mengajarkan kita dengan permisalan,


sebagaimana dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ َك َح اِم ِل الِم ْس ِك َو َناِفِخ‬، ‫َم َثُل الَج ِليِس الَّص اِلِح َو الَّس ْو ِء‬
‫ َو ِإَّم ا َأْن َتْبَتاَع‬،‫ ِإَّم ا َأْن ُيْح ِذَيَك‬: ‫ َفَح اِم ُل الِم ْس ِك‬،‫الِكيِر‬
‫ ِإَّم ا َأْن‬:‫ َو َناِفُخ الِكيِر‬،‫ َو ِإَّم ا َأْن َتِج َد ِم ْنُه ِر يًح ا َطِّيَبًة‬،‫ِم ْنُه‬
‫ َو ِإَّم ا َأْن َتِج َد ِر يًح ا َخ ِبيَثًة‬،‫ُيْح ِرَق ِثَياَبَك‬
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk seperti penjual minyak wangi
dan tukang besi. Penjual minyak wangi bisa jadi menghadiahkan minyak
wangi untukmu, atau engkau bisa membelinya, atau paling tidak engkau
mendapatkan bau yang harum darinya. Adapun tukang besi, bisa jadi akan
membakar pakaianmu, atau engkau akan dapati bau yang tidak sedap darinya.”
(HR. Bukhari no. 5534 Muslim no. 2628, shahih)

Oleh karena itu hendaknya kita berteman dengan orang yang telah dikenal
dengan akhlak yang mulia, sehingga pertemanan itu membantu kita untuk
memperoleh akhlak yang mulia.

Begitupula, wajib bagi kita untuk menjauh dari orang yang memiliki akhlak
yang buruk karena dapat menyulitkan kita untuk memperoleh akhlak yang
mulia bahkan dapat menjerumuskan kita ke dalam akhlak yang buruk sebagai
akibat dari pertemanan tersebut.

3. Memperhatikan akibat dari akhlak yang buruk.

Pemilik akhlak yang buruk akan dibenci dan ditinggalkan oleh manusia,
terlebih lagi akan dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhlak yang
buruk disebutkan dengan sifat yang rendah, maka apabila manusia mengetahui
hal ini niscaya dia akan menjauh darinya.

4. Do’a.

Berikut ini diantara do’a untuk mendapatkan akhlak yang mulia:

‫ َفَأْح ِس ْن ُخ ُلِقي‬،‫الَّلُهَّم َأْح َس ْنَت َخ ْلِقي‬

“Ya Allah Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah


akhlakku.” (HR. Ahmad dalam musnadnya no. 25221, shahih)

‫َالَّلُهَّم ِإِّني َأُع ْو ُذ ِبَك ِم ْن ُم ْنَك َر اِت ْاّألْخ َالِق َو ْاَألْع َم اِل َو ْاَألْه َو اِء َو ْاَألْد َو اِء‬
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kemungkaran-
kemungkaran akhlak, amalan-amalan, hawa nafsu, dan penyakit-penyakit.”
(Shahih Al Jami’ Ash-Shaghir wa Ziyadatuhu).

D. Faktor-faktor keruntuhan akhlak

 Pergaulan bebas yang buruk


 Akibat dari buku bacaan, tontonan dan pengaruh pemikiran hedonism
 Lemahnya tingkat Pendidikan generasi muda
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa akhlak samalah seperti
jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu misi yang dibawa oleh Rasulullah
SAW ialah membina kembali akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para
nabi yang terdahulu.

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Orang yang sempurna
imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR.

Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah keridhoan dan
perlindungan Allah ialah ummah yang seperti pada zaman Rasulullah SAW.

Tidak adanya akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan
menyebabkan manusia krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang
tentunya hal seperti ini dapat membawa kehancuran dari suatu negara.

Sifat akhlak tersebut, secara umum telah dijelaskan dalam surah Āli ‘Imrān ayat
110: ‫ُك نُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم نَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن ِباِهّلل َو َلْو آَم َن َأْهُل اْلِكَتاِب‬
‫ َلَك اَن َخْيرًا َّلُهم ِّم ْنُهُم اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو َأْكَثُر ُهُم اْلَفاِس ُقوَن‬Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Akhlak merupakan jati diri bagi setiap orang karena setiap orang yang berakhlak
jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu akan sangat jauh
berbeda.

‫ َو َأْح ِس ْن َك َم ا َأْح َس َن ُهَّللا ِإَلي‬Artinya: “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” (QS.al-Qashas: 77) Akhlak
memang sangat penting karena merupakan asas yang telah dilakukan oleh baginda
Rasulullah SAW ketika memulai pembentukan masyarakat Islami.

Akhlak yang baik adalah cerminan dari hati yang bersih dan jiwa yang harmonis.

Dalam Islam, akhlak yang baik adalah salah satu cara kita untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT dan mendapatkan rahmat-Nya.
3) Menggunakan Kata-kata yang Baik Menggunakan kata-kata yang baik adalah
bagian penting dari akhlak Islam.

Kata-kata yang baik dapat membantu kita membangun hubungan yang


harmonis dengan orang lain dan menciptakan lingkungan yang penuh
kasih sayang.

Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al


Ankabuut: 69) Ada beberapa usaha yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk
mendapatkan akhak yang mulia, diantaranya: 1.

Karena, seorang yang beriman apabila melihat dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah
yang memuji suatu akhlak atau amalan maka dia bersegera untuk
melaksanakannya.

2628, shahih) Oleh karena itu hendaknya kita berteman dengan orang yang telah
dikenal dengan akhlak yang mulia, sehingga pertemanan itu membantu kita untuk
memperoleh akhlak yang mulia.

Anda mungkin juga menyukai