Informasi Umum
A. Identitas
Fase/Kelas : E/X
A. Capaian Pembelajaran
Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
2 Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta suatu solusi dari
permasalahan di lingkungan sekitar dengan mengaplikasikan bioteknologi setelah
melakukan diskusi pemecahan masalah dengan benar
B. Asesmen
1. Asesmen diagnostik : Pretest (melalui google form)
2. Asesmen formatif : Diskusi, presentasi
3. Asesmen sumatif : Penilaian harian
C. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik akan memperoleh manfaat
pemahaman tentang :
1. Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
2. Prinsip-prinsip bioteknologi dan penerapannya
3. Aplikasi bioteknologi dalam mengatasi permasalahan di sekitar
D. Pertanyaan Pemantik
Guru menanyakan Apakah kalian semua sudah mendapatkan vaksin atau ada yang
belum? Menurut kalian vaksin itu berasal dari apa dan apa fungsi dari vaksin tersebut?
E. Kegiatan Pembelajaran
❖ Pertemuan Ke – 1
TAHAP KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN GURU
PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK WAKTU
Kegiatan Pendahuluan
Persiapan/orientasi • Guru melakukan pembukaan • Peserta didik
dengan salam pembuka dan menjawab salam
berdoa untuk memulai dari guru
pelajaran • Peserta didik
• Guru melakukan perkenalan mendengarkan
diri kepada peserta didik perkenalan dari 10 menit
• Guru memeriksa kehadiran guru
peserta didik sebagai sikap
disiplin • Peserta didik
• Guru meminta peserta didik melaksanakan
untuk memberikan yel-yel perintah dari guru
kelas (untuk menambah • Peserta didik
semangat) melaksanakan
• Guru membuat kesepakatan kesepakatan
kepada peserta didik yang harus
10 menit
TAHAP KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN GURU
PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK WAKTU
dilaksanakan selama proses • Peserta didik
pembelajaran mengerjakan pretest
• Guru memberikan pretest untuk dari guru
pengetahuan awal melalui
google form
https://forms.gle/WDH5deWDEK4A1pXV6
Kegiatan Inti
A. Fase 1 • Menjelaskan tujuan • Peserta didik
pembelajaran diminta untuk
Orientasi peserta didik
• Guru bertanya tentang menyebutkan
kepada masalah
pernahkah Anda berbagai produk
mengkonsumsi makanan hasil bioteknologi
seperti yakult, roti, dan • Peserta didik
yogurt? Tahukah Anda bahwa diminta untuk
produk tersebut adalah hasil menarik
olahan teknologi biologi? kesimpulan tentang
• Guru membagikan artikel bioteknologi.
terkait inovasi teknologi
TAHAP KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN GURU
PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK WAKTU
biologi dan permasalahan • Peserta didik
krisis pangan di dunia melalui membaca artikel
link google drive dan melalui google
menampilkan video terkait drive.
artikel tersebut • Peserta didik
• Guru memberikan mengemukakan
kesempatan kepada peserta mengemukakan inti
didik untuk mencari inti dari dari artikel tersebut.
artikel dan video tersebut dan • Peserta didik yang
menuliskannya di papan tulis. lain dipersilahkan
• Kemudian guru memberikan membuat inti dari
stimulus berupa pertanyaan, permasalahan 85 menit
“apakah kalian mempunyai tersebut
ide lain mengenai solusi
penggunaan bioteknologi agar
krisis pangan dapat dicegah
dan atau diatasi?”
• Guru menjelaskan terkait
jawaban peserta didik di papan
tulis untuk dibahas bagaimana
merealisasikannya.
Jawa Timur - Guna mengangkat potensi pertanian di wilayah Jawa Timur khususnya di
Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan, Balai Bioteknologi melalui Organisasi
Riset Pengkajian dan Penerapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (OR PPT BRIN) gelar
Bakti Inovasi Teknologi Perbanyakan Tanaman Jati Secara Ex Vitro kepada masyarakat sekitar
yang berjumlah 50 orang, Kamis (18/11/2021).
Dihadiri Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri secara daring sebagai mitra
BRIN, disebutkan kegiatan ini sangat diperlukan masyarakat di wilayah yang memiliki potensi
pertanian besar.
"Saya melihat Lamongan masih memiliki potensi yang cukup besar untuk memperkuat
pertanian. Untuk itu saya mengapresiasi upaya Balai Bioteknologi melakukan bakti inovasi
perbanyakan tanaman di Lamongan, khususnya di Kecamatan Karangbinangun. Saya berharap
tidak hanya berhenti sampai pada pelatihan saja, tapi Balai Bioteknologi dapat terus
mendukung memberikan pendampingan bagi masyrakat yang serius menerapkan teknologi
perbanyakan tanaman secar ex vitro ini”, ujarnya.
Penanggungjawab Bidang Kesehatan dan Pangan OR PPT BRIN Soni Solistia Wirawan
mengatakan upaya sosialisasi dan pelatihan teknologi perbanyakan tanaman secara ex vitro
yang diberikan Balai Bioteknologi adalah bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.
"Adanya teknologi ex vitro yang telah dikembangkan Balai Bioteknologi ini memiliki cara
kerja yang dapat dianalogikan seperti mesin foto copy karena mampu menghasilkan bibit
dalam waktu relatif pendek, berkualitas sama dengan induknya, dapat dilakukan dengan cara
sederhana, murah, dan bisa diterapkan di lapangan. Sehingga, dengan berbagai manfaat
tersebut, bapak ibu kedepan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan
perekonomian dengan menyediakan bibit berkualitas secara berkelanjutan", ungkapnya.
Mewakili Kepala Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gatot Dwianto
menambahkan, teknologi ini tidak hanya dapat diaplikasikan untuk tanaman jati saja, namun
dapat juga diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman hortikultura dan perkebunan.
“Tidak hanya memberikan sosialisasi, hari ini kami akan ajak bapak ibu untuk mengikuti
pelatihannya secara langsung. Kedepan, jika bapak ibu ingin mengaplikasikan teknologi ex
vito ini ke tanaman lain juga bisa. Kami telah melakukan perbanyakan tanaman pada beberapa
jenis tanaman hortikultura dan perkebunan seperti tanaman jeruk, kopi, porang, kakao, lada,
kentang, tanaman hias dan lainnya”, sebutnya.
Pada kegiatan ini, selain memberikan pelatihan teknik dan cara perbanyakan tanaman Jati
secara ex vitro, Balai Bioteknologi juga memberikan benih tanaman jati dengan total 1000
benih tanaman, serta 50 paket formulasi ex vitro berupa hormon pemacu pertumbuhan akar
dan tunas, vitamin untuk pertumbuhan bibit tanaman, hingga pupuk hayati berbahan aktif
mikoriza arbuscular.
Sumber: BPPT
Artikel 2
Indonesia Kaya dengan Pangan Lokal Alternatif Hadapi Krisis Pangan
1. Informasi apa yang anda dapatkan terkait inovasi teknologi biologi baik
bioteknologi modern maupun bioteknologi konvensional?
4. Berdasarkan artikel dan video tersebut, jelaskan solusi dari permasalahan krisis
pangan global dengan mengaplikasikan bioteknologi yang telah anda pelajari!
Pengayaan dan remedial
Program pengayaan dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok adalah sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait
dengan materi yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran
sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan
masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk
menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2. Belajar Mandiri
Belajar Mandiri adalah secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah
nyata, tugas proyek, atau pun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
Program Remidial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara:
1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang
dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang
dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai kompetensi yang diharapkan, baik secara individu maupun kelompok.
Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
1. Buku paket biologi Irnaningtyas
2. Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wesserman, P. V.
3. Artikel inovasi teknologi biologi
4. Artikel krisis pangan dunia
Glossarium
➢ Antibodi monoklonal adalah antibodi yang mengenali dan melawan satu jenis antigen
tertentu.
➢ Antibodi multiklonal adalah antibodi yang dibentuk oleh berbagai klon sel limfosit.
Bakteri minus es adalah bakteri hasil rekayasa genetika (misalnya keturunan
Pseudomonas syringae) yang tidak akan membentuk kristal es meskipun kondisi
➢ suhu -4oC.
➢ Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan bantuan
makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk meningkatkan
potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup
manusia.
➢ DNA ligase adalah enzim yang berfungsi untuk menyambung suatu potongan DNA
dengan potongan DNA dari mikroorganisme lainnya.
➢ Endonuklease restriksi adalah enzim yang berfungsi sebagai gunting molekuler untuk
memotong molekul DNA.
➢ Hibridoma adalah penyatuan (fusi) dua sel yang berasal dari organisme yang sama atau
dari organisme yang berbeda.
Daftar Pustaka
• Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2010. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3 Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga
• ditjenbun.pertanian.go.id. (08 Oktober 2022). Indonesia Kaya dengan Pangan
Lokal Alternatif Hadapi Krisis Pangan. Diakses pada 4 November 2022, dari
https://ditjenbun.pertanian.go.id/indonesia-kaya-dengan-pangan-lokal-alternatif-
hadapi-krisis-pangan/
• bppt.go.id. (18 November 2021). Balai Bioteknologi Beri Sentuhan Teknologi
Pertanian di Lamongan. Diakses pada 4 November 2022, dari
https://www.bppt.go.id/berita-bppt/balai-bioteknologi-beri-sentuhan-teknologi-
pertanian-di-lamongan
• Irnaningtyas, 2013. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
• Irnaningtyas, 2022. IPA Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
A. Instrumen Penilaian Pengetahuan
1. Penilaian Kognitif
No Kriteria Skor
Siswa menjawab analisis secara benar, sesuai konsep tetapi belum lengkap. 15
Siswa menjawab analisis secara benar, sesuai konsep tetapi belum lengkap. 15
Siswa menjawab analisis secara benar, sesuai konsep tetapi belum lengkap. 20
Siswa menjawab analisis secara benar, sesuai konsep tetapi belum lengkap. 20
Skor minimal : 0 X 4 = 0
B. Penilaian Keterampilan
1. Instrumen Penilaian Proses (Diskusi & Presentasi)
Materi : Bioteknologi
Pertemuan :1
Kelas/Fase : X/E
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai kompetensi keterampilan proses peserta didik.
Berilah skor pada kolom sesuai aspek yang ditampilkan oleh peserta didik sebagai berikut:
Jumlah Kriteria
Aspek Penilaian Nilai
Skor
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Pedoman Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan Proses
Skor Penilaian
N Aspek
Kegiatan Kriteria
o Penilaian 4 3 2 1
1 Diskusi Kerja a. Berpartisipasi aktif dalam Memenuhi Memenuhi Memenu Tidak perna
3 kriteria 2 kriteria hi 1 melakukan
sama diskusi kelompok
kriteria
b. Ikut mencari jawaban dari
pertanyaan yang disajikan
dalam lembar diskusi
kelompok
c. Tidak mengganggu teman
yang sedang berdiskusi
2 Mengharg a. Mempersilahkan kelompok
ai teman saat memberikan
pendapat masukan
teman b. Memperhatikan saat orang
lain berbicara
c. Menerima pendapat orang
lain
3 Mengkom a. Menggunakan kalimat yang
unikasikan sopan saat berdiskusi
pendapat kelompok
b. Tidak marah saat orang lain
membantah pendapat kita
c. Berbicara sesuai konteks
yang didiskusikan
4 Presentas Penampila a. Penyampaian lancar
i n b. Penggunaan bahasa baik
c. Penyampaian runtut
5 Isi a. Bahan yang dipresentasikan
presentasi lengkap
b. Isi presentasi sesuai teori
Skor Penilaian
N Aspek
Kegiatan Kriteria
o Penilaian 4 3 2 1
Skor Maksimal 20
Penentuan nilai:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Predikat:
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang sarjana
pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk menghasilkan
suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa
krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang bermacam-
macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis hewan atau
mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi
tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah memiliki visi untuk
menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit sebagai
sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya. Jawaban dari pertanyaan ini akan
sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya. Apakah semua ini merupakan definisi
yang tepat untuk istilah bioteknologi?Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang
sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi. Secara terminologi, bioteknologi
dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi, makhluk hidup dan produknya untuk
mengubah atau memperbaiki kesehatan umat manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum
semua pengertian di atas maka bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-
prinsip dasar sains dan perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk
menghasilkan berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil
alih dan menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami
menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti bioteknologi
kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan, bioteknologi pertanian,
bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan sains masa depan yang menarik minat
para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi besar dalam kehidupan kita dengan
menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai macam penyakit
dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi Komputasi,
Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan, Teknologi Rekayasa
Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika, enzimologi, dan sebagainya. Saat
ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan
hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan
metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu.
Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
a. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara
langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara
sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi
merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang
dikehendaki. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas
menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu
produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang
dikendalikan. Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat
terlihat seperti pada Gambar berikut ini.
Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme yang
https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman
yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara
yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan
varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak
cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan
umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak
cepat rebah, dan umur panen pendek.
3. Hidroponik
https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A