Anda di halaman 1dari 64

BAB I

KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


A. KARAKTERISTIK
Karakteristik SD Nasional Kuala Tungkal berdasarkan analisis konteks pada tahun
pelajaran 2022/2023 dideskripsikan untuk memberikan gambaran secara umum tentang
kondisi riil sekolah saat ini, yang meliputi: satuan pendidikan, peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, sosial budaya, sarana prasarana, dan kemitraan.
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
SD Nasional Kuala Tungkal merupakan Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat berdiri sejak tahun 1958. Sekolah menempati lokasi yang strategis
tepatnya di Jalan Sisingamangaraja No. 206, karena terletak di pusat kota Kuala Tungkal,
berdekatan dengan sungai Pengabuan. Dikelilingi oleh pasar dan Usaha Mandiri Kecil
Menengah (UMKM). Lokasi daerah yang terletak di pusat kota menyebabkan diakhir pekan
banyak dikunjungi oleh warga baik yang berasal dari Kuala Tungkal maupun diluar Kota,
karena lokasi sekolah di pusat kota ini menyebabkan beragamnya latar belakang dari peserta
didik dan orang tua. Hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran serta adaptasi
lingkungan dan sosial budaya bagi peserta didik.
2. Karakteristik Peserta Didik
Jumlah peserta didik tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 97 orang, terdiri dari 47
orang laki-laki dan 50 orang Perempuan. Peserta didik SD Nasional Kuala Tungkal berasal
dari berbagai Kelurahan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Peserta didik SD Nasional Kuala Tungkal berasal dari latar belakang ekonomi yang
beragam. Sebanyak 85% orang tua peserta didik berpenghasilan ≤ Rp2.000.000,00
dikategorikan golongan ekonomi bawah, 15% orang tua peserta didik berpenghasilan antara
Rp2.000.000,00–Rp5.000.000,00 dikategorikan golongan ekonomi menengah. Hal ini
menyebabkan perbedaan ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Hal ini juga mempengaruhi
pemilihan ekstrakurikuler dan pengembangan diri peserta didik. Sekolah lalu membuat
perencanaan kegiatan dan pengambilan kebijakan pemenuhan sarana pembelajaran dengan
mempertimbangkan ragam latar belakang sosial ekonomi peserta didik.
3. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikkan
Pendidik dan tenaga kependidikan SD Nasional Kuala Tungkal tahun pelajaran
2022/2023 sebanyak 13 orang, terdiri atas 1 orang kepala sekolah, 11 orang pendidik, dan 1
orang tenaga kependidikan. Kepala sekolah berlatar pendidikan terakhir S1 PGSD dengan

1
status kepegawaian Guru Tetap Yayasan (GTY). Semua pendidik memiliki latar Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD). Secara rinci latar pendidikan pendidik yaitu 11 pendidik
dengan latar pendidikan terakhir S1 PGSD maupun Pendidikan Guru Agama.
Sebanyak 11 pendidik berstatus non PNS ( Guru Tetap Yayasan) dan 1 orang pendidik
sebagai PNS yaitu guru mata Pelajaran Agama Budha dari 13 orang pendidik dan tenaga
kependidikan 1 orang Kepala Sekolah dan 2 pendidik menerima tunjangan profesi. Sedang 10
orang belum menerima tunjangan profesi.
Tenaga kependidikan sebanyak 1 orang, yaitu tenaga operator sekolah berlatar
pendidikan SMA, dan status kepegawaian tenaga kependidikan yang kami miliki berdampak
adalah tenaga honorer.
Dari 11 pendidik hanya 4 orang kompeten dalam pembelajaran dan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran. Kompetensi pendidik dalam hal ini terkait dengan penguasaan
berbagai strategi pembelajaran, model pembelajaran berbasis projek, pemanfaatan teknologi
untuk produksi media video pembelajaran, dan pemanfaatan platform digital. Kompetensi ini
mempengaruhi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran baik intrakurikuler, projek
penguatan profil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, maupun kebijakan lainnya.
Sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan sebagai pembimbing ekstrakurikuler
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dan setiap bidang ekstrakurikuler. Kompetensi
pembimbing ekstrakurikuler dapat diuraikan sebagai berikut:
No Nama Ekstrakurikuler Pembimbing
1 Pramuka 2 orang pembina bersertifikat Dasar
2 Baca Tulis Al-Qur’an 1 Orang Berijazah S1
3 Putsal 1 Orang Pembina yang aktif pada salah satu klub Sepakbola
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4 Olimpiade Matematika 1 Orang Pembina berijazah S1 PGSD yang telah membawa
siswa mengikuti Lomba Olimpiade Matematika Tingkat
Nasional
5 Olimpiade IPA 1 Orang Pembina berijazah S1 IPS
6 Seni Tari 1 Orang Pembina berijazah S1 PAI
7 UKS, dan Dokter Pendidik yang memiliki kompetensi dan telah mengikuti
Kecil pelatihan PMR, UKS, dan Dokcil
8 Literasi Tenaga Kependidikan yang memiliki kompetensi di
bidang literasi
9 Membatik Pendidik memiliki kompetensi dan mengikuti pelatihan di

2
bidang batik

4. Sarana dan Prasarana


Pada tahun 2011 SD Nasional Kuala Tungkal memiliki 6 ruang kelas, satu ruang guru,
satu ruang kepala sekolah, satu ruang kantin, satu ruang perpustakaan, satu ruang computer,
dan satu ruang tempat belajar agama Budha. Setelah proses pembangunan gedung sekolah
tahun 2012 SD Nasional banyak mengalami kekurangan ruang karena dibongkar Ketika
Pembangunan ruang kelas tahun 2012 kondisi terkini ruangan di SD Nasional hanya memiliki
6 ruang belajar dan satu ruang guru. Untuk mengatasi kurangnya ruang belajar agama Budha
pihak sekolah melakukan penyekatan satu ruang untuk digunakan saat Pelajaran agama
Budha atau melakukan Pelajaran agama Budha di luar ruangan.
Pada tahun ajaran 2023/2024 SD Nasional Kuala Tungkal ditetapkan sebagai
Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 3 yang salah satu programnya adalah
digitalisasi sekolah. Kebijakan Dinas Pendidikan Gunungkidul yang lebih dulu
menggaungkan digitalisasi di semua unsur mulai perencanaan melalui Aplikasi Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK),
dan lain sebagainya mendorong dan memotivasi SD Nasional Kuala Tungkal untuk
melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi informasi serta bersiap untuk
proses digitalisasi pendidikan.
5. Sosial Budaya
Latar belakang agama warga sekolah beragam. Terdapat empat agama yang dianut
oleh peserta didik, yaitu: Islam, Kristen Protestan, dan Budha. Demikian juga pendidik dan
tenaga kependidikan menganut agama yang beragam. Keberagaman agama tersebut
berdampak pada perencanaan pembelajaran dan program sekolah, diantaranya ketersediaan
pendidik agama khususnya Guru Pendidikan Agama Budha, kegiatan keagamaan, dan
peringatan hari besar agama di sekolah.
Sebagian besar pendidik dan tenaga kependidikan berdomisili di daerah yang dekat
dengan sekolah. Hal ini memudahkan pendidik dalam melaksanakan kegiatan sekolah. Selain
itu juga berdampak positif bagi sekolah dalam menerapkan program pembiasaan pagi dengan
budaya disiplin waktu, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial
pada seluruh warga sekolah.
Karakteristik sosial dan budaya lingkungan sekolah peserta didik dan karakteristik
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menjunjung tinggi tradisi mempengaruhi proses

3
pembelajaran di sekolah seperti penyediaan ekstrakurikuler seni tari, dan membatik. SD
Nasional Kuala Tungkal sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat Kuala Tungkal
konsisten dan turut melestarikan budaya tradisi di Kuala Tungkal seperti yang telah
dicanangkan Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu penggunaan batik di sekolah.
Dalam rangka mendukung program pemerintah SD Nasional Kuala Tungkal menetapkan
batik dalam kegiatan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada tahun
ajaran 2023/2024.
Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
lainnya yang ditindaklanjuti SD Nasional Kuala Tungkal adalah tentang Sekolah Ramah
Anak. Berdasarkan penunjukan sekolah ramah anak maka SD Nasional Kuala Tungkal
melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan ketentuan Satuan pendidikan ramah
anak. Hal ini sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.
6. Kemitraan
Guna mengembangkan potensi sekolah, SD Nasional Kuala Tungkal menggandeng
mitra dari berbagai pihak, diantaranya:
a. Bidang kesehatan (Puskesmas Kuala Tungkal II)
Kemitraan dengan Puskesmas Kuala Tungkal II melalui kegiatan BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah), pemeriksaan tumbuh kembang anak, pemberian vaksin,
penyuluhan, pemberian obat cacing untuk peserta didik, dan kampanye kesehatan. Kegiatan
ini bermanfaat dalam pemeliharaan kesehatan pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta
didik. Dengan demikian, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
b. Bidang pengembangan kegiatan Kepramukaan (Gerakan Pramuka Kwartir Ranting
Tungkal Ilir)
Kemitraan dengan Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Tungkal Ilir terjalin melalui
kegiatan perkemahan dan pesta siaga. Kegiatan ini memiliki dampak terhadap penguasaan
keterampilan kepramukaan bagi peserta didik. Hal ini akan memberikan manfaat bagi peserta
didik dalam pembelajaran keterampilan dan pengetahuan kepramukaan.
B. TUJUAN PENYUSUNAN
Agar peserta didik mendapatkan pelayanan belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan potensinya sehingga mereka belajar dengan nyaman, serta sebagai
pedoman bagi satuan Pendidikan dalam hal ini SD Nasional Kuala Tungkal dalam
menyelenggarakan pembelajaran.

4
C. DASAR HUKUM
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan di SD
SD Nasional Kuala Tungkal sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57
Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
3. Permendikbud No 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun 2022
tentang Standar Kompetensi Lulusan pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7 Tahun
2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
Dan Jenjang Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen)
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16 Tahun
2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan untuk jenjang PAUD, TK, SD, SMP,
SMA, SMK Sederajat
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21 Tahun
2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK
Sederajat
8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022

Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

9. Kemendikbudristek RI nomor 5 tahun 2022 tentang standar kompetensi lulusan pada

pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan

menengah.

10. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan

Kemendikbudristek Nomor 33/h/Kr/2022 tentang Capaian Pembelajaran

11. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan

Kemendikbudristek Nomor 009/h/Kr/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen

Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

5
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi SD Nasional Kuala Tungkal
Visi SD Nasional Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah:

“Meningkatkan Kualitas Insan Bertakwa, Berprestasi, Berbudaya,


Berkarakter, Bertoleransi, dan Cakap Teknologi”
Indikator tercapainya Visi sekolah sebagai berikut:
1. Taat beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya
2. Unggul dalam pencapaian prestasi akademik dan non-akademik tingkat Kabupaten,
Provinsi, Nasional.
3. Berperilaku terpuji baik di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
4. Tercapainya transformasi digitalisasi sekolah.
B. Misi SD Nasional Kuala Tungkal
Misi SD Nasional Kuala Tungkal ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi
yang telah ditetapkan dan dimensi profil pelajar Pancasila. Elemen visi SD Nasional Kuala
Tungkal tersebut yaitu berakhlak mulia, berprestasi, dan cakap berteknologi. Misi SD
Nasional Kuala Tungkal adalah sebagai berikut:
1. Membangun kebiasaan tertib beribadah, kegiatan keagamaan rutin, dan 5S (Senyum, Sapa,
Salam, Santun dan Sopan) pada peserta didik.
2. Mengembangkan rasa kepedulian/empati, nasionalisme, patriotisme, dan bangga atas
budaya lokal melalui aktivitas sosial, lingkungan, kebangsaan dan eksplorasi.
3. Mengidentifikasi dan mengembangkan potensi serta memfasilitasi pencapaian prestasi
sesuai minat dan bakat peserta didik melalui keikutsertaan dalam berbagai kompetisi.
4. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis High Order Thinking Skill (HOTS), Critical
Thinking, Collaboration, Creativity, Communication (4C), dan membangun kemampuan
literasi dan numerasi secara konsisten.
5. Memfasilitasi pencapaian pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan ekstrakurikuler oleh peserta didik melalui pemantauan perkembangan
belajar, identifikasi permasalahan belajar, perbaikan, pendampingan, pengembangan, dan
kerjasama dengan orang tua.
6. Mengembangkan kemampuan berbasis TI untuk menghasilkan karya orisinal melalui
pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler.

6
C. Tujuan SD Nasional Kuala Tungkal
Tujuan akhir yang diharapkan oleh SD Nasional Kuala Tungkal dalam pelaksanaan
program-program sekolah untuk mewujudkan visi sekolah.
1. Tujuan Jangka Panjang (2023-2028)
a. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dalam hal tertib beribadah, 5S (Senyum,
Sapa, Salam, Santun dan Sopan), dan empati.
b. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
sesuai minat dan bakat yang dimiliki.
c. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, kreatif, menghasilkan karya,
memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya.
d. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan literasi dan numerasi.
2. Tujuan Jangka Menengah (2023-2026)
a. Tercapainya prestasi sesuai minat dan bakat peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan kegiatan kompetisi.
b. Berkembangnya kemampuan berpikir tingkat tinggi, Critical Thinking, Collaboration,
Creativity, Communication (4C), kemampuan literasi dasar melalui kegiatan
intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, dan
pembiasaan literasi yang direncanakan dan dievaluasi secara berkala.
3. Tujuan Jangka Pendek (2023-2024)
a. Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia melalui pelaksanaan budaya tertib
beribadah, berdoa, dan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Santun dan Sopan).
b. Tumbuhnya sikap nasionalisme, patriotisme, dan bangga atas budaya lokal melalui
kegiatan upacara, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu wajib nasional
dan lagu daerah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila,
serta ekstrakurikuler.
c. Tumbuhnya sikap empati melalui kegiatan sosial (infaq dan persembahan).
d. Terpenuhinya kebutuhan belajar yang sesuai bagi setiap peserta didik melalui asesmen
diagnostik (bagi yang membutuhkan) dan pembelajaran berdiferensiasi.
e. Berkembangnya minat dan bakat peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
f. Meningkatnya kualitas pembelajaran melalui pembelajaran berbasis aktivitas, tutor
sebaya, dan kerja sama dengan orang tua.
g. Meningkatnya kemampuan peserta didik dalam mengoperasikan perangkat komputer
untuk mendukung pembelajaran dan asesmen.

7
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Pengorganisasian pembelajaran Kurikulum Merdeka SD Nasional Kuala Tungkal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Pelajaran 2023/2024 berlaku untuk kelas I, II, IV,
dan V sebagai pelaksana Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Sedangkan
pembelajaran di kelas III dan VI masih menggunakan Kurikulum 2013.
A. PEMBELAJARAN
1. Intrakurikuler
Pembelajaran di SD Nasional Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dilaksanakan dengan pendekatan mata pelajaran.
a. Pengorganisasian Pembelajaran Fase A (Kelas I)
Alokasi waktu kelas I selama satu tahun ajaran adalah 1.152 jam pelajaran dengan
rincian 900 pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran untuk Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu efektif.Alokasi waktu setiap
minggua dalah 25 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 7 jam pelajaran untuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Perminggu Pertahun
No Mata Pelajaran Intraku Intraku Total
Projek Projek
rikuler Rikuler
1 Pendidikan Agama Islam dan 3 108 36 144
Budi Pekerti
ProjekPenguatanProfilPelajar Pancasila

Pendidikan Agama Budha dan


Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 216 72 288
4 Matematika 4 144 36 180
5 Pendidikan Jasmani Olahraga 3 108 36 144
dan Kesehatan
6 Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik - - - -
2. Seni Rupa 3 108 36 144
3. Seni Teater - - - -
4. Seni Tari
7 Bahasa Inggris 2 72 72
Total JP 25 900 252 1.152

8
b. Pengorganisasian Pembelajaran Fase A (Kelas II)
Alokasi waktu kelas II selama satu tahun ajaran adalah 1.224 jam pelajaran
dengan rincian 972 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 216 jam pelajaran untuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu efektif. Alokasi
waktu setiap minggu adalah 27 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 7 jam pelajaran
untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Perminggu Pertahun
No Mata Pelajaran Intraku Intraku Total
Projek Projek
rikuler Rikuler
1 Pendidikan Agama Islam dan 3 108 36 144
Budi Pekerti

ProjekPenguatanProfilPelajar Pancasila
Pendidikan Agama Budha dan
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 7 252 72 324
4 Matematika 5 180 36 216
5 Pendidikan Jasmani Olahraga 3 108 36 144
dan Kesehatan
6 Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik - - - -
2. Seni Rupa 3 108 36 144
3. Seni Teater - - - -
4. Seni Tari
7 Bahasa Inggris 2 72 72
TotalJP 27 972 216 1.224

c. Pengorganisasian Pembelajaran Fase B (Kelas IV)


Alokasi waktu kelas IV selama satu tahun ajaran adalah 1,440 jam pelajaran
dengan rincian 1,188 jam pelajaran untuk intrakurikuler, dan 252 jam pelajaran untuk
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat minggu efektif.
Alokasi waktu setiap minggu adalah 33 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 7 jam
pelajaran untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

9
Perminggu Pertahun
No Mata Pelajaran Intraku Intraku Total
Projek Projek
rikuler rikuler
1 Pendidikan Agama Islam dan 3 108 36 144

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Budi Pekerti

Pendidikan Agama Budha dan


Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 216 36 252
4 Matematika 5 180 36 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan 5 180 36 216
Sosial (IPAS)
6 Pendidikan Jasmani Olahraga 3 108 36 144
dan Kesehatan
7 Seni dan Budaya
1.Seni Rupa 3 108 36 144
7 Bahasa Inggris 2 72 72

TotalJP 31 1,156 252 1,440

d. Pengorganisasian Pembelajaran Fase C (Kelas V)


Alokasi waktu kelas V selama satu tahun ajaran adalah 1454 jam pelajaran dengan
rincian 1152 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran untuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu efektif. Alokasi
waktu setiap minggu adalah 32 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 7 jam pelajaran
untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Perminggu Pertahun
No Mata Pelajaran Intraku Intraku Total
Projek Projek
rikuler rikuler
1 Pendidikan Agama Islam dan 3 108 36 144
Projek Penguatan Profil Pelajar

Budi Pekerti

Pendidikan Agama Budha dan


Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 216 36 252
4 Matematika 5 180 36 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan 5 180 36 216
Sosial (IPAS)
Pancasila

6 Pendidikan Jasmani Olahraga 3 108 36 144


dan Kesehatan
7 Seni Rupa 3 108 36 144
8 Bahasa Inggris 2 72 72

10
TotalJP 31 1116 216 1404
Berdasarkan kondisi riil peserta didik SD Nasional Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung yaitu terdiri dari penganut agama Islam, Kristen, dan Budha, maka
sekolah menyediakan pemenuhan pendidik Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki. Guna memberikan pelayanan sesuai minat peserta didik
dalam mata pelajaran Seni dan Budaya, maka SD Nasional Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung Barat memilih mata pelajaran Seni Rupa.
e. Jadwal Pelajaran
Pembelajaran intrakurikuler di SD Nasional Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung
Jabung Barat yang menggunakan pendekatan mata pelajaran yaitu setiap mata pelajaran
memiliki alokasi waktu yang sama di SD Nasional Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung
Jabung. Jadwal pembelajaran intrakurikuler dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Jadwal Pelajaran Kelas I
Jam Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
ke-
1 07.10-07.45 UPACARA B. INDONESIA PAI/PAB MTK PEMBIASAAN SENAM
2 07.45-08.20 MTK B. INDONESIA PAI/PAB MTK PAI/PAB P5
3 08.20-08.55 MTK B. INDONESIA MULOK PJOK MULOK P5
ISTIRAHA
08.55-09.25 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
T
PENDIDIKAN
4 09.25-10.00 PJOK B. INGGRIS B. INDONESIA SENI RUPA P5
PANCASILA
PENDIDIKAN
5 10.00-10.35 PJOK B.INGGRIS B. INDONESIA SENIRUPA P5
PANCASILA
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
6 10.35-11.10 B. INDONESIA SENI RUPA P5
PANCASILA PANCASILA

7 11.10-11.45 P5

2. Jadwal Pelajaran Kelas II


Jam ke- Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 07.10-07.45 UPACARA MTK B. INDONESIA PAI/PAB PEMBIASAAN Senam
PENDIDIKAN
2 07.45-08.20 PJOK MTK B. INDONESIA MULOK P5
PANCASILA
PENDIDIKAN
3 08.20-08.55 PJOK PJOK B. INDONESIA MTK P5
PANCASILA
ISTIRAHA
08.55-09.25 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
T
4 09.25-10.00 B. INDONESIA B. INDONESIA B.INGGRIS MTK SENI RUPA P5
PENDIDIKAN
5 10.00-10.35 B. INDONESIA PAI/PAB B.INGGRIS SENI RUPA P5
PANCASILA
PENDIDIKAN
6 10.35-11.10 MULOK PAI/PAB SENI RUPA P5
PANCASILA
7 11.10-11.45 P5

11
3. Jadwal Pelajaran Kelas IV
Jam ke- Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
PENDIDIKAN
1 07.10-07.45 UPACARA B.INDONESIA B. INDONESIA PEMBIASAAN SENAM
PANCASILA
PENDIDIKAN
2 07.45-08.20 MTK IPAS B. INDONESIA MTK P5
PANCASILA
3 08.20-08.55 MTK PAI/PAB IPAS B. INDONESIA MTK P5
ISTIRAHA
08.55-09.25 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
T
4 09.25-10.00 PAI/PAB MULOK IPAS PJOK MTK P5
5 10.00-10.35 PAI/PAB IPAS PJOK PJOK SENI RUPA P5
PENDIDIKAN
6 10.35-11.10 MULOK IPAS B.INGGRIS P5
PANCASILA
PENDIDIKAN
7 11.10-11.45 B.INDONESIA SENI RUPA B.INGGRIS P5
PANCASILA
8 11.45-12.20 B.INDONESIA SENI RUPA

4. Jadwal Pelajaran Kelas V


Jam Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
ke-
1 07.10-07.45 UPACARA MTK B. INDONESIA PJOK PEMBIASAAN SENAM
2 07.45-08.20 PAI/PAB MTK B. INDONESIA PJOK MTK P5
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
3 08.20-08.55 PAI/PAB B. INDONESIA B. INGGRIS P5
PANCASILA PANCASILA
ISTIRAHA
08.55-09.25 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
T
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
4 09.25-10.00 MTK PAI/PAB B. INGGRIS P5
PANCASILA PANCASILA
5 10.00-10.35 MTK IPAS SENI RUPA SENI RUPA PJOK P5
6 10.35-11.10 B.INDONESIA IPAS SENIRUPA IPAS P5
7 11.10-11.45 B.INDONESIA MULOK MULOK IPAS P5
8 11.45-12.20 B.INDONESIA IPAS

2. Kokurikuler/Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Berdasar evaluasi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada tahun
pelajaran sebelumnya, SD Nasional Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat
ini berada dalam tahap Awal. Satuan Pendidikan belum memiliki system dalam
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran berbasis projek. Selain itu, sekolah juga
belum melibatkan mitra dalam pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Sekolah hanya bisa menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila, seperti menyediakan sumber belajar berbentuk
buku, jaringan internet dan perangkat computer untuk mengakses sumber belajar.
Guna mewujudkan visi dan misi sekolah, serta penguatan pendidikan karakter, SD
Nasional Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat menetapkan fokus dimensi
profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis, dan kreatif. Sekolah menyajikan
pilihan tema yang relevan dengan fokus dimensi yang telah ditetapkan. Pendidik
memfasilitasi pelaksanaan projek secara kolaboratif melalui kegiatan pendampingan dan
evaluasi secara berkala.

12
Penyediaan tema pilihan didasarkan pada fokus dimensi yang akan dikembangkan,
kondisi lingkungan sekolah, dan lingkungan peserta didik. Letak SD Nasional Kuala
Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada di lingkungan Masyarakat yang
majemuk seperti suku bangsa, jenis pekerjaan menjadikan banyaknya inspirasi sumber isu
yang dapat diangkat dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila. SD Nasional Kuala
Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat menetapkan 5 tema untuk projek penguatan
profil pelajar Pancasila di Tahun Pelajaran 2023/2024 yaitu “Gaya Hidup Berkelanjutan”,
“Bhinneka Tunggal Ika”, “Bangunlah Jiwa Raganya”, “Rekayasa dan Teknologi”, dan
“Kearifan Lokal”. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang secara
reguler, yaitu mengalokasikan pelaksanaan projek di hari Kamis dan Sabtu setiap
minggunya.
Satuan pendidikan menentukan pilihan tema untuk setiap kelas. Melalui forum
diskusi pada saat IHT Program Merdeka Sekolah, pendidik melakukan penggalian topik-
topik yang relevan pada setiap tema. Pilihan topik setiap tema dimaksudkan untuk
memfasilitasi minat peserta didik dan diferensiasi produk projek. Peserta didik memilih 1
fokus topik yang diminati.
Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila
di kelas I sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 2
Dimensi Beriman dan Bertakwa kepada Beriman dan Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa,
Bernalar Kritis, Kreatif Bernalar Kritis, Kreatif
Tema Bhinneka Tunggal Ika Bangunlah Jiwa Raganya
Aloasi Waktu 126 JP (18 minggu) 126 JP (18 minggu)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila
di kelas II sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 1
Dimensi Beriman dan Bertakwa kepada Beriman dan Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa,
Bernalar Kritis, Kreatif Bernalar Kritis, Kreatif
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal
Aloasi Waktu 126 JP (18 minggu) 126 JP (18 minggu)

13
Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila
di kelas IV sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 1
Dimensi Beriman dan Bertakwa kepada Beriman dan Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa,
Bernalar Kritis, Kreatif Bernalar Kritis, Kreatif
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika
Aloasi Waktu 128 jam (18 minggu) 128 jam (18 minggu)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila
di kelas V sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 2

Dimensi Beriman dan Bertakwa kepada Beriman dan Bertakwa kepada


Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa,
Bernalar Kritis, Kreatif Bernalar Kritis, Kreatif
Tema Rekayasa dan Teknologi Kearifan Lokal
Aloasi Waktu 128 jam (18 minggu) 128 jam (18 minggu)

14
Jadwal pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila semester 1
Aktivitas Juli Agustus September Oktober November
Pengenalan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konstektual x
Aksi X
Refleksi x
Tindak Lanjut x x x x x x x x x x x x X

Jadwal pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila semester 2


Aktivitas Jan February Maret April Mei
Pengenalan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konstektual X
Aksi x
Refleksi X
Tindak Lanjut x x x x x x x x x x x x X

15
3. Komunitas Belajar
Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik
lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi
pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi
aktif.
Pada implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar mendukung guru,
tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk dapat mendiskusikan dan menyelesaikan
berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.
Dalam membangun sebuah Komunitas Belajar, terdapat beberapa tujuan utama
yang harus diterapkan. Di antaranya seperti mengedukasi anggota komunitas dengan
mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik,
memfasilitasi anggota komunitas untuk terus belajar, mendorong peningkatan kompetensi
anggota lewat diskusi dan sharing, serta mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan
melalui komunitas dalam pekerjaan sehari -hari.
Beberapa peran Komunitas Belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka
adalah sebagai berikut:
a. Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka
Komunitas Belajar ini dapat memfasilitasi para guru dan tenaga kependidikan
dalam mempelajari Kurikulum Merdeka. Dengan belajar bersama, diharapkan anggota
komunitas akan lebih mudah memahami materi-materi terkait Kurikulum Merdeka.
b. Memfasilitasi diskusi pemecahan masalah sekaligus berbagi praktik baik
Kurikulum Merdeka
Komunitas Belajar sangat tepat jika dimanfaatkan oleh anggotanya untuk
berdiskusi dalam memecahkan masalah terkait Kurikulum Merdeka yang sedang dihadapi.
Selain itu, para anggotanya juga bisa saling berbagi praktik baik pengimplementasian
Kurikulum Merdeka yang telah mereka lakukan di sekolahnya.
c. Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum
Merdeka
Komunitas Belajar bisa memfasilitasi pengembangan perangkat ajar yang dapat
digunakan dan disesuaikan untuk kepentingan pembelajaran seperti alur tujuan
pembelajaran, modul ajar, modul projek, bahan ajar dan bahan asesmen. Dengan adanya
kolaborasi, anggota komunitas belajar yang belum dapat mengembangkan perangkat ajar
secara mandiri bisa lebih terbantu dan juga memperkaya produk-produk yang dihasilkan.

16
d. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat
Implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun pertama tentunya memberikan
banyak pembelajaran bagi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan. Refleksi dari
implementasi tersebut sangatlah penting untuk mengevaluasi proses dari penerapan
Kurikulum Merdeka. Refleksi ini akan memperkaya pengalaman belajar dari anggota
Komunitas Belajar.
4. Ekstrakurikuler
a. Pendidikan Kepramukaan Model Reguler
Tujuan Pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan.
Materi Pendidikan Kepramukaan; Pendidikan Karakter; Keterampilan
Kepramukaan
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas I-VI
Pelaksanaan Rutin per minggu

b. Keagamaan/ Baca Tulis Al-qur’an


Tujuan Peserta didik mampu membaca, menulis, dan mengimplementasikan Al-
Qur’an dalam kegiatan ibadah sehari-hari
Materi Membaca dan Menulis Iqro’ dan Al-Quran, Kaligrafi, Menghafal Surat
Pendek dan Doa Harian, Praktik Ibadah (Wudu dan Salat)
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas I-VI yang beragama Islam
Pelaksanaan Rutin per minggu

c. Olahraga/ Futsal
Tujuan Peserta didik memiliki kebugaran jasmani, sportifitas, dan kecakapan
hidup serta berprestasi olahraga.
Materi Futsal
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas I-VI
Pelaksanaan Rutin per minggu

d. Olimpiade Matematika
Tujuan Peserta didik mampu menguasai konsep Matematika
Materi Konsep Matematika, Pemahaman dan strategi pemecahan masalah
Matematika, Keterampilan pengerjaan soal olimpiade Matematika
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas III-V
Pelaksanaan Rutin per minggu

17
e. Olimpiade IPA
Tujuan Peserta didik mampu menguasai konsep IPA
Materi Konsep IPA, Pemahaman dan strategi pemecahan masalah IPA,
Keterampilan pengerjaan soal olimpiade IPA
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas III-V
Pelaksanaan Rutin per minggu

f. Seni Tari
Tujuan Peserta didik menguasai konsep tari tradisional dan modern serta
terampil merancang dan menampilkan pola gerak dan komposisi tari
tradisional dan modern
Materi Konsep tari tradisional dan tari modern, pola gerak dasar tari tradisional
dan modern, kostum, tata rias tata panggung tari modern dan
tradisional, pentas tari tradisional dan modern
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas I-VI
Pelaksanaan Rutin per minggu

g. Dokter Kecil dan UKS


Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan membentuk perilaku warga sekolah
yang sehat
Materi Pendidikan Kesehatan , Pengukuran tinggi dan berat badan, P3K,
Penyuluhan Kebersihan Lingkungan
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas III-VI
Pelaksanaan Rutin per minggu

h. Literasi
Tujuan Peserta didik menguasai kemampuan literasi dasar dan menghasilkan
karya literasi.
Materi Cerita pendek, puisi, dan cerita bergambar
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas I-VI
Pelaksanaan Rutin per minggu

5. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari
sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi
Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian,
mingguan, bulanan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau

18
berupa direct dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik
bersikap dan berperilaku dengan menanamkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi
pembiasaan yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SD Nasional Kuala Tungkal:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam sapa pagi
3) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
4) Literasi pagi
b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Yasinan/Kebaktian
3) Senam Pagi
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan yang bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai kompetitif, sportif, berbagi, dan pengenalan lingkungan.
Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) Sarapan pagi bersama (1x sebulan)
2) Jalan santai (1x sebulan)

6. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengembangan Kalender
Pendidikan SD Nasional Kuala Tungkal mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan
Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.

19
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Nasional Kuala Tungkal disusun dengan berpedoman kepada
kalender pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten yang disesuaikan
dengan program sekolah.
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SD Nasional Kuala Tungkal tahun pelajaran 2023/2024.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 36 minggu dan Digunakan untuk kegiatan
maksimum 40 minggu pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk persiapan
kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk kegiatan tertentu

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

20
Kalender Pendidikan SD Nasional Kuala Tungkal Tahun Pelajaran 2023/2024
3-8 Juli 2023 : Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
13-29 Juli 2023 : Masa Transisi PAUD ke SD
17 Juli 2023 : KBM Efektif dimulai
19 Jul 2023 : Tahun Baru Hijriyah 1445. H

14 – 16 Agustus 2023 : Kegiatan Memperingati HUTRI


17 Agustus 2023 HUTRI ke-78

23 September 2023 : Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW


28 September 2023 : Libur Maulid Nabi Muhammad SAW

2-5 Oktober 2023 Kegiatan Asesmen Tengah Semester

21
20-25 November 2023 : Kegiatan Pentas Seni dan Pameran Hasil Karya P5
25 November : Hari Guru Nasional

11 s/d 21 Desember 2023 : Penilaian Sumatif Akhir Semester dan pengolahan nilai

22 Desember 2023 : Pembagian Rapor Semester 1


23 Des 2023 - 2 Januari 2024 : Libur Semester 1
25 Desember 2023 : Natal

1 Januari 2024 : Tahun Baru Masehi


3 Januari 2024 : Hari Pertama Masuk Semester Genap

3 Februari 2024 : Peringatan Isra Mi'raj


8 Februari 2024 : Libur Peringatan Isra Mi'raj
10 Februari 2024 : Libur Imlek
14 Februari 2924 : Pemilu

1-6 Maret 2024 : Kegiatan Tengah Semester II


11 Maret 2024 : Libur Hari Raya Nyepi
11-16 Maret 2024 : Libur Awal Ramadhan
29 Maret 2024 : Wafat Isa Almasih

22
4-16 April 2024 : Libur Hari Raya Idul Fitri

1 Mei 2024 : Hari Buruh


9 Mei 2024 : Kenaikan Isa Almasih
20-25 Mei 2023 : Perkiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang Kelas VI

23 Mei 2024 : Hari Raya Waisak

1 Juni 2024 : Hari Lahir Pancasila


3-13 Juni 2023 : Penilaian Sumatif Akhir Tahun (PSAT) dan Pengolahan Nilai

6 Juni 2024 : Perkiraan Pengumuman Kelulusan Kelas VI


14 Juni 2024 : Pembagian Rapor Semester 2/Kenaikan Kelas
17-29 Juni 2024 : Libur Akhir Tahun Pelajaran
17 Juni 2024 : Idul Adha

B. Asesmen
1. Pelaksanaan Hasil asesmen
Asesmen yang dilaksanakan di SD Nasional Kuala Tungkal sebagai bagian terpadu
dengan proses pembelajaran sebagai umpan balik atas proses belajar dancpencapaian
siswa. Asesmen yang dilaksanakan meliputi asesmen formatif dan asesmen sumatif.
a) Asesmen Formatif
1)Asesmen formatif awal pembelajaran dilaksanakan untuk merancang pembelajaran yang
akan dilaksanakan agar sesuai dengan kesiapan peserta didik. Pendidik memberikan
pretest dalam bentuk tes tertulis/ observasi/ wawancara/ keterampilan atau cara lain
yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
b. Asesmen formatif selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik guna
menentukan langkah perbaikan pembelajaran. Pendidik melakukan asesmen dalam
bentuk tes tertulis/observasi/wawancara/ keterampilan/catatan anekdot atau cara lain
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran.

23
b) Asesmen Sumatif
1)Asesmen sumatif dilaksanakan pada akhir lingkup materi dan akhir semester
memastikan ketercapaian seluruh tujuan pembelajaran. Pendidik melakukan asesmen
dalam bentuk tes tertulis/produk/portofolio/kinerja atau cara lain yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran.
2) Asesmen sumatif akhir fase (tentatif) dilakukan di akhir fase kelas 2, kelas 4, dan kelas
6 dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran
dan/atau capaian pembelajaran pada fase tersebut.
2. Pengolahan dan Pelaporan
a. Pengolahan Hasil Asesmen
SD Nasional Kuala Tungkal menentukan kriteria atau indikator tujuan
pembelajaran dengan pendekatan:
1) Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut
maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran dan memerlukan intervensi untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Kriteria Tercapai Belum Terpacai
Deskripsi Kriteria atau Indikator TP

2) Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran. Tahapan pencapaian meliputi Baru Berkembang, Layak, Cakap,
dan Mahir. Setiap tahapan pencapaian memiliki deskripsi kriteria.
Komponen Berkembang Layak Cakap Mahir
Kriteria atau Deskripsi Deskripsi Deskripsi Deskripsi
Indikator TP

3) Menggunakan skala atau interval nilai ketercapaian tujuan pembelajaran


Pencapaian Kriteria Intervensi
0% - 50% Belum mencapai tujuan Remedial di seluruh bagian
pembelajaran
51% - 74% Belum mencapai tujuan Remedial di bagian yang
pembelajaran diperlukan
75% - 87% Sudah mencapai tujuan Tidak perlu remedial
pembelajaran

24
88% - 100% Sudah mencapai tujuan Pengayaan/ tantangan
pembelajaran

Pengolahan hasil asesmen untuk pelaporan setiap akhir semester dengan cara
mengolah hasil asesmen sumatif (data kuantitatif) dan menggunakan hasil asesmen
formatif (data kualitatif) sebagai deskripsi ketercapaian Capaian Pembelajaran.
b. Pelaporan Hasil Asesmen
Pelaporan hasil penilaian atau asesmen selanjutnya diwujudkan dalam bentuk
laporan kemajuan belajar. Adapun laporan kemajuan belajar tersebut dapat berupa laporan
hasil belajar yang disusun berdasarkan pengolahan hasil asesmen. Laporan hasil belajar
setidaknya memberikan informasi mengenai capaian hasil belajar peserta didik.
c. Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kriteria kenaikan kelas di Akhir Fase SD Nasional Kuala Tungkal Tahun Pelajaran
2023/2024 adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada setiap mata
pelajaran dan/atau dengan penyesuaian pada peserta didik berkebutuhan khusus
dibuktikan dengan dokumen rapor
b. Peserta didik menyelesaikan 2 tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
dibuktikan dengan dokumen rapor projek
c. Peserta didik memiliki nilai ekstrakurikuler wajib minimal baik
d. Peserta didik mengikuti pembelajaran minimal 95%
e. Pada kondisi khusus, prestasi akademik dan non akademik dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas.
f. Peserta didik dinyatakan lulus jika nilai asesmen sumatif dalam bentuk tes tulis,
performa, portofolio, maupun kombinasi sama atau diatas standar kelulusan yang telah
ditetapkan Bersama antara Pihak sekolah dan orang tua
g. Peserta didik dinyatakan lulus dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar
yang mencerminkan capaian peserta didik pada semua mata pelajaran dan
ekstrakurikuler.

25
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Capaian Pembelajaran
1. Capaian Pembelajaran SD Nasional
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian
Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi
dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Capaian Pembelajaran SD Nasional Kuala Tungkal terdiri dari 3 fase (A–C). Capaian
Pembelajaran Fase A untuk kelas I, dan Kelas II, Capaian Pembelajaran Fase B untuk kelas
III, dan Kelas IV, Capaian Pembelajaran Fase A untuk kelas V, dan Kelas VI. Capaian
Pembelajaran di SD Nasional Kuala Tungkal juga disusun untuk setiap mata pelajaran.
2. Uraian Elemen setiap mata Pelajaran
a. Fase A
1)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Al-Qur’an Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
dan mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan
Hadis kemampuan membaca surahsurah pendek Al-Qur’an dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-namanya
yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-
hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama
manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami
pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga
terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan
tugas kelompok serta memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan
kelebihan temannya demi terwujudnya suasanasaling mendukung satu sama
lain.

26
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi
Peradaban yang wajib diimani.
Islam

2)Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti


Elemen Capaian Pembelajaran
Sejarah Pada akhir fase A, peserta didik mengabstraksi informasi dan menerima
dengan cinta kasih identitas dirinya dan identitas keluarganya serta
memiliki keterbukaan untuk menghargai perbedaan identitas dan
budaya teman-temannya di lingkungan sekolah, rumah, dan rumah
ibadah; menghayati sifat-sifat bijaksana dan nilai-nilai kebajikan dari
kehidupan para Bodhisattva, para Buddha, atau tokoh inspiratif Buddhis
dalam menyayangi diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan
batin di rumah dan di sekolah serta dalam membiasakan diri untuk
bersikap hormat dan menjaga ucapan di lingkungan sekolah, rumah,
dan masyarakat; menerima keteladanan Bodhisattva dalam kisah Jataka
dengan menghargai sesama manusia di lingkungan terdekatnya dan
lingkungan tempat tinggalnya.
Ritual Pada akhir fase A, peserta didik menerima keragaman identitas dan
simbol-simbol keagamaan agama Buddha serta agama dan kepercayaan
lain di lingkungan rumah dan sekolahnya; menyadari bahwa ia
merupakan bagian dari suatu kelompok dengan anggota yang beragam
identitas agama dan kepercayaannya di lingkungan rumah dan
sekolahnya; menghargai keragaman simbol keagamaan di lingkungan
rumah dan sekolahnya dengan melakukan kegiatan pengamatan atau
kunjungan.
Etika Pada akhir fase A, peserta didik menerima dan menjalankan nilai- nilai
kediaman luhur dan Pancasila dasar negara berlandaskan pada
kesadaran terhadap nilai-nilai umum Hukum Karma dalam menjalankan
aturan dan sopan santun di lingkungan rumah, sekolah, dan rumah
ibadah; memenuhi kebutuhan pergaulan dan kebutuhan
27
mempertahankan hidup dalam hubungannya dengan orang terdekatnya;
membantu antarsesama di lingkungan rumah, sekolah, dan rumah
ibadah; dan melakukan musyawarah sederhana untuk mufakat di
lingkungan sekolahnya.

3. Pendidikan Pancasila
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan
menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila
dalam lambang negara Garuda Pancasila.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan hubungan antara simbol dan
sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila.
Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga dan
sekolah
Undang-Undang Dasar Negara Republik Peserta didik mampu mengenal aturan di
Indonesia Tahun 1945 lingkungan keluarga dan sekolah.
Peserta didik mampu menceritakan contoh
sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan
di keluarga dan sekolah.
Peserta didik mampu menunjukkan perilaku
mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menyebutkan identitas
dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri
fisik, dan hobinya. Peserta didik mampu
menyebutkan identitas diri (fisik dan non
fisik) keluarga dan temantemannya di
lingkungan rumah dan di sekolah. Peserta
didik mampu menceritakan dan
menghargai perbedaan baik fisik (contoh:
warna kulit, jenis rambut, dll) maupun

28
nonfisik (contoh: miskin, kaya, dll) keluarga
dan teman-temannya di lingkungan rumah
dan sekolah.
Negara Kesatuan Republik Indonesia Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
menceritakan bentuk kerja sama dalam
keberagaman di lingkungan keluarga dan
sekolah. Peserta didik mampu mengenal
ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan
sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan
dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu
menyebutkan contoh sikap dan perilaku
menjaga lingkungan sekitar serta
mempraktikkannya di lingkungan keluarga
dan sekolah.

4)Bahasa Indonesia
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh
perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan yang
didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi dari
media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar),
instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa
yang menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa.
Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya
sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan
lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik
mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau
tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam
Mempresentasikan topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang
tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan
bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar
orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan
santun dalam suatu percakapan. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan
gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali
suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan
kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik
diri dan lingkungan.

29
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis
permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata
dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas
dan/atau melalui media digital. Peserta didik mengembangkan
tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu menulis
teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks
rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi
berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks
prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis teks
eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.

5)Matematika
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik
menunjukkan pemahaman dan memiliki
intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 100, mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan
dekomposisi (mengurai) bilangan. Peserta
didik dapat melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan menggunakan benda-
benda konkret yang banyaknya sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman
pecahan sebagai bagian dari keseluruhan
melalui konteks membagi sebuah benda
atau kumpulan benda sama banyak, pecahan
yang diperkenalkan adalah setengah dan
seperempat.
Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat
menunjukan pemahaman makna simbol
matematika "=" dalam suatu kalimat
matematika yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah sampai 20
menggunakan gambar. Contoh:

Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan


melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya,
gambar, warna, suara)
Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat
membandingkan panjang dan berat benda
secara langsung, dan membandingkan
durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi panjang benda menggunakan
satuan tidak baku.
Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat

30
mengenal berbagai bangun datar (segitiga,
segiempat, segibanyak, lingkaran) dan
bangun ruang (balok, kubus, kerucut, dan
bola). Mereka dapat menyusun (komposisi)
dan mengurai (dekomposisi) suatu bangun
datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak).
Peserta didik juga dapat menentukan posisi
benda terhadap benda lain (kanan, kiri,
depan belakang).
Analisis Data dan Peluang Pada akhir fase A, peserta didik dapat
mengurutkan, menyortir, mengelompokkan,
membandingkan, dan menyajikan data dari
banyak benda dengan menggunakan turus
dan piktogram paling banyak 4 kategori.

6)Seni Rupa
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengalami Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengamati elemen-elemen
(Experiencing) rupa di lingkungan kesehariannya dan menuangkan pengalaman
kesehariannya secara visual dengan menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris. Peserta didik mengeksplorasi alat dan bahan dasar
dalam berkarya seperti kertas, alat menggambar, mewarnai,
membentuk, memotong, dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase A, peserta didik mampu menciptakan karya dengan
(Making/Creating) mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis,
bentuk dan warna.
Merefleksikan Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengenali dan menceritakan
(Reflecting) fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas
karya seni dari orang lain) serta pengalaman dan perasaannya
mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengenali dan membiasakan
Bekerja Artistik diri dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
(Thinking and aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui
Working dan memahami keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja.
Artistically)
Berdampak Pada akhir fase A, peserta didik mampu menciptakan karya sendiri
(Impacting) yang sesuai dengan perasaan atau minatnya.

7)PJOK
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Elemen Keterampilan Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan kemampuan dalam
Gerak menirukan aktivitas pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pengetahuan Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dalam
Gerak melakukan pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dan mampu
Gerak mempraktikkan Latihan pengembangan kebugaran jasmani

31
terkait kesehatan. Peserta didik juga memahami prosedur dan
mampu mempraktikkan pola perilaku hidup sehat berupa
mengenali nama dan fungsi anggota tubuh, serta menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
Elemen Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan perilaku
Pengembangan bertanggung jawab dalam menyimak arahan dan umpan balik
Karakter dan yang diberikan guru, mulai dapat menghormati orang lain, serta
Internalisasi Nilainilai menerima ragam keriangan yang didapat melalui aktivitas
Gerak jasmani.

8)B. Inggris
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Elemen Menyimak - Pada akhir Fase A, peserta didik menggunakan bahasa Inggris
Berbicara sederhana untuk berinteraksi dalam situasi sosial dan kelas
seperti berkenalan, memberikan informasi diri, mengucapkan
salam dan selamat tinggal. Mereka merespon instruksi sederhana
(dengan bantuan visual) melalui gerakan tubuh atau menjawab
pertanyaan pendek sederhana dengan kata, frase atau kalimat
sederhana. Mereka memahami ide pokok dari informasi yang
disampaikan secara lisan dengan bantuan visual dan
menggunakan kosakata sederhana. Mereka menggunakan alat
bantu visual untuk membantu mereka berkomunikasi.

By the end of Phase A, students use basic English to interact in


social and classroom situations such as introducing themselves,
sharing personal information, greeting and bidding farewell.
They respond to simple instructions (with support from visual
cues) with action-related language or answer to short, simple
questions with simple words, phrases or sentences. They identify
key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual
texts to help them communicate.
Elemen Membaca - Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap
Memirsa teks pendek sederhana dan familiar, berbentuk teks tulis yang
dibacakan oleh guru. Peserta didik menunjukkan pemahaman
teks yang dibacakan atau gambar/ilustrasi yang diperlihatkan
padanya, menggunakan komunikasi non-verbal.

By the end of Phase A, students respond orally to short, simple,


familiar texts in the form of print texts read by teachers. They
show understanding of texts being read to or
pictures/illustration being shown, using nonverbal
communication.
Elemen Menulis – Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta
Mempresentasikan didik belum diminta untuk mengungkapkan gagasan secara
tertulis (composing/producing).

32
B. Fase B
1)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Al-Qur’an Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-
dan Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik
Hadis mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan
baik dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan
seharihari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa
asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul
Allah yang wajib diimani.
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti
kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-
ungkapan positif
(kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti
keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh).
Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya
dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan
pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk
mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat
jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
Peradaban menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan
Islam remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul,
berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.

2)Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti


Elemen Capaian Pembelajaran
Sejarah Pada akhir fase B, peserta didik mengenal informasi dan mengolah
dengan cinta kasih identitas Buddha Gotama sebagai dasar keyakinan
terhadap agama Buddha, serta memiliki keterbukaan untuk menghargai
perbedaan identitas dan budaya orang lain di lingkungan tempat
tinggalnya; meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta dalam menghargai
sesama manusia dan dalam menyelesaikan masalah pergaulan di
lingkungan terdekatnya, serta menghargai lingkungan sekolah dan
lingkungan rumah ibadah; dan kebijaksanaan serta keterbukaan
Bodhisattva terhadap keragaman di lingkungan sosialnya, serta
mengakui peran budaya dan bahasa dalam agama Buddha maupun
bangsa sebagai pembentuk identitas diri di lingkungan terdekatnya.

33
Ritual Pada akhir fase B, peserta didik menyusun rencana dan menjalankan
secara rutin doa Buddhis dalam kegiatan sehari-hari disertai keyakinan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tiratana; menjaga persatuan dan
kesatuan melalui keterlibatannya dalam doa antaragama dan
kepercayaan lain di lingkungan sekolahnya sebelum melakukan
kegiatan sehari-hari; serta mengenali dan menghargai identitas
masing-masing aliran atau tradisi dalam agama Buddha dan
menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan dengan berperan serta
mendukung kegiatan keagamaan aliran atau tradisi agama Buddha.
Etika Pada akhir fase B, peserta didik mengklasifikasikan dan menjalankan
nilai-nilai Pancasila Buddhis, kesempurnaan (parami), dan sila
Bodhisattva berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai sederhana
Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan dalam melaksanakan
aturan dan sopan santun di masyarakat; dan melakukan musyawarah
sederhana untuk mufakat dalam menyelesaikan masalah sosial di
lingkungan sekolahnya serta masalah kebersihan dan kelestarian
lingkungan sekitar.

3)Bahasa Indonesia
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu
pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu
memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari
media audio.
Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang
kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk
cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata
baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya
dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan
ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks
narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap
Mempresentasikan tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi
yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mengajukan dan
menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan
dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta

34
didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu
percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
Peserta didik mampu menceritakan Kembali suatu informasi
yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang
beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks
rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian
kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat
dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis
tegak bersambung.tangan yang semakin baik. Peserta didik
mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat
sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri,
menulis Kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau
didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari hari,
dan menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.

4)Pendidikan Pancasila
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan
menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contoh penerapan sila
Pancasila dalam kehidupan seharihari sesuai
dengan perkembangan dan Konteks peserta
didik. Peserta didik mampu menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Peserta didik mampu mengidentifikasi
Indonesia Tahun 1945 aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan
sekitar tempat tinggal serta
melaksanakannya dengan bimbingan orang
tua dan guru. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menyajikan hasil
identifikasi hak dan kewajiban sebagai
anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah. Peserta didik melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga
dan sebagai warga sekolah.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menjelaskan identitas
diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai
budaya, minat, dan perilakunya. Peserta
didik mampu mengenali dan menyebutkan
identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu
menghargai perbedaan karakteristik baik
fisik (contoh: warna kulit, jenis rambut, dll)
maupun non fisik (contoh : miskin, kaya,
dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta
didik mampu menghargai kebinekaan suku
bangsa, sosial budaya, dalam bingkai

35
Bhinneka Tunggal Ika.
Negara Kesatuan Republik Indonesia Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
menyajikan berbagai bentuk keberagaman
suku bangsa, sosial budaya di lingkungan
sekitar. Peserta didik mampu memahami
lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan,
dan kecamatan) sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta
didik mampu menampilkan sikap kerja
sama dalam berbagai bentuk keberagaman
suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan
kesatuan.

5)Matematika
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah
sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat,
melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga
dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan
ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka
dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah
sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol
matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan
dengan kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan
1 1 1
dengan pembilang satu (misalnya, , , ) dan antar-pecahan dengan
2 3 4
2 4 7
penyebut yang sama (misalnya, , , ). Mereka dapat mengenali
8 8 8
pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta
didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense)
pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal
persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan decimal
perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100
(contoh: 10 + … = 19, 19 - …
= 10 )
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola
gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan
mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan
cacah sampai 100.
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat

36
benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan
antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan
satuan baku berupa bilangan cacah.
Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai
bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat
menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun
datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.
Analisis Data Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan,
dan Peluang menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk
tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu
satuan).

6)IPAS
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemahaman IPAS Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian
(sains dan sosial) tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat
simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus
hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah
yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan
sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mampu mendeskripsikan silsilah keluarga, peran serta
tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga/kelompok/sekolah.
Peserta didik dapat mendeskripsikan bendabenda di lingkungan sekitar
sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan
kondisi lingkungan rumah dan sekolah dalam bentuk gambar/denah
sederhana. Peserta didik dapat membedakan lingkungan sehat dan
tidak sehat, mencerminkan perilaku hidup sehat dan ikut serta menjaga
kebersihan lingkungan rumah dan sekolah. Peserta didik
mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi
sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik,
bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam
kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan
pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik
mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya

37
menjaga ketersediaan air. Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan
tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta
mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar
tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam
bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta
didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat
tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan
lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik mengenal keragaman
budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di
provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks
kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan
nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Keterampilan 1.Mengamati
proses Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa
secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat
mencatat hasil pengamatannya.
2.Mempertanyakan dan memprediksi Dengan menggunakan panduan,
peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara
ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
3.Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan,
peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah
operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan
alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan.
Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan
data yang akurat..
4.Memproses, menganalisis data dan informasi
Mengorganisasikan data dalam bentuk table dan grafik sederhana
untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan

38
memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
5.Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang
ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
6.Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis
dalam berbagai format.

7)Seni Rupa
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengalami Pada akhir fase B, peserta didik mampu mengamati, mengenal,
(Experiencing) merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan garis pijak dan proporsi walaupun masih
berdasarkan Menciptakan Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and
Working Artistically) penglihatan sendiri. Peserta didik mengenali dan
dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase B, peserta didik mampu menciptakan karya 2 atau 3
(Making/Creating) dimensi dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa
berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna.
Merefleksikan Pada akhir fase B, peserta didik mampu mengenali dan menceritakan
(Reflecting) fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas
karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta
pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase B, peserta didik mulai mulai terbiasa secara mandiri
Bekerja Artistik menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya
(Thinking and dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik
Working mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengutamakan factor
Artistically) keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase B, peserta didik mampu menciptakan karya sendiri
(Impacting) yang sesuai dengan perasaan, minat atau konteks lingkungannya.

8)PJOK

39
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Elemen Keterampilan Pada akhir fase B peserta didik menunjukkan kemampuan dalam
Gerak mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas pola gerak dasar
dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru contoh)
berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pengetahuan Pada akhir fase B peserta didik menerapkan prosedur variasi dan
Gerak kombinasi pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase B peserta didik dapat menerapkan prosedur dan
Gerak mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani sesuai
ukuran dan intensitas aktivitas jasmani (ringan hingga sedang),
menunjukkan kemampuan dalam menerapkan pola perilaku
hidup sehat berupa perlunya aktivitas jasmani, istirahat,
pengisian waktu luang, serta memilih makanan bergizi dan
seimbang. Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan
dalam menerapkan prosedur pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain
dari penyakit menular dan tidak menular.
Elemen Pada akhir fase B peserta didik dapat menunjukkan perilaku
Pengembangan bertanggung jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam proses
Karakter dan pembelajaran, menerima dan mengimplementasikan arahan dan
Internalisasi Nilainilai umpan balik yang diberikan guru, serta mendukung adanya
Gerak keriangan di dalam aktivitas jasmani.

9)Bahasa Inggris
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Elemen Menyimak - Pada akhir Fase B, peserta didik menggunakan bahasa Inggris
Berbicara untuk berinteraksi dalam lingkup situasi sosial dan kelas yang
makin luas, namun masih dapat diprediksi (rutin) menggunakan
kalimat dengan pola yang sesuai dengan konteks yang
dibicarakan. Mereka mengubah/mengganti sebagian elemen
kalimat untuk dapat berpartisipasi dalam rutinitas kelas dan
aktivitas belajar, seperti menyampaikan perasaan,
menyampaikan kebutuhan, dan meminta pertolongan. Mereka
memahami ide pokok dari informasi yang disampaikan secara
lisan dengan bantuan visual, serta menggunakan kosakata
sederhana. Mereka mengikuti rangkaian instruksi sederhana
yang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar
dengan bantuan visual.

By the end of Phase B, students use English to interact in a


range of predictable social and classroom situations using
certain patterns of sentences. They change/substitute some
sentence elements to participate in classroom routines and
learning activities, such as expressing feelings, expressing needs

40
and requesting help. They identify key points of information in
visually supported oral presentations containing familiar
vocabulary. Using visual cues, they follow a series of simple
instructions related to classroom procedures and learning
activities..
Elemen Membaca - Pada akhir fase B, peserta didik memahami kata-kata yang
Memirsa sering digunakan sehari-hari dengan bantuan gambar/ilustrasi.
Mereka membaca dan memberikan respon terhadap teks pendek
sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital,
termasuk teks visual, multimodal atau interaktif.

By the end of Phase B, students understand everyday vocabulary


with support from pictures/illustration. They read and respond
to a range of short, simple, familiar texts in the form of print or
digital texts, including visual, multimodal or interactive texts.
Elemen Menulis – Pada akhir fase B, peserta didik mengomunikasikan ide dan
Mempresentasikan pengalamannya melalui gambar dan salinan tulisan. Dengan
bantuan guru, mereka menghasilkan teks deskripsi dan prosedur
sederhana menggunakan kata/frasa sederhana dan gambar.
Mereka menulis kosakata sederhana yang berkaitan dengan
lingkungan kelas dan rumah dalam bahasa Inggris menggunakan
ejaan yang diciptakan sendiri oleh anak.

By the end of Phase B, students communicate their ideas and


experience through drawings and copied writing. With teachers’
support, they produce simple descriptions and procedures using
simple words/phrases and pictures. They use invented spelling in
writing simple vocabulary related to their class and home
environments.

C. Fase C
1)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Al-Qur’an Peserta didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan memahami pesan
dan Hadis pokok surahsurah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman dengan baik
dan benar.
Akidah Peserta didik dapat mengenal Allah melalui asmaulhusna, memahami
keniscayaan peritiwa hari akhir, qadāʾ dan qadr.
Akhlak Peserta didik mengenal dialog antar agama dan kepercayaan dan menyadari
peluang dan tantangan yang bisa muncul dari keragaman di Indonesia. Peserta
didik memahami arti ideologi secara sederhana dan pandangan hidup dan
memahami pentingnya menjaga kesatuan atas keberagaman. Peserta didik
juga memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih
baik setiap harinya. Peserta didik memahami pentingnya pendapat yang logis,
menerima perbedaan pendapat, dan menemukan titik kesamaan (kalimah
sawāʾ) untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan. Peserta didik memahami
peran manusia sebagai khalifah Allah di bumi untuk menebarkan kasih
sayang dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan

41
hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram serta mempraktikkan
puasa sunnah.
Sejarah Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi
Peradaban Muhammad saw. di masa separuh akhir kerasulannya serta kisah alkhulafā al-
Islam rāsyidūn.

2)Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah Pada akhir fase C, peserta didik menyimpulkan informasi dan
meneladan sifat-sifat tokoh pendiri bangsa dalam mempertahankan
NKRI dengan bersikap bijaksana dan terbuka terhadap keragaman
budaya di lingkungan sosialnya, serta mengakui peran budaya dan
bahasa dalam agama Buddha maupun bangsa sebagai pembentuk
identitas diri di masyarakat; meneladan sifat-sifat Buddha, Bodhisattva
dan nilai-nilai moral dari kisah kehidupan Pangeran Siddharta dalam
berterima kasih, dalam menghadapi hambatan untuk meraih
kesuksesan, dan masalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara melalui musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan.
Ritual Pada akhir fase C, peserta didik menyusun rencana dan menghargai
keragaman cara dan peralatan puja dari berbagai aliran atau tradisi
agama Buddha dengan dilandasi keyakinan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan Tiratana; dan menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan
dengan berperan serta melakukan dialog antaraliran atau antartradisi
agama Buddha serta antar agama dan kepercayaan lain; menghormati
pelaksanaan ibadah umat dari berbagai aliran atau tradisi agama
Buddha, serta umat dari agama dan kepercayaan lain; dan menunjukkan
sikap bersatu dalam perbedaan dengan berperan serta mendukung
kegiatan puja dari berbagai aliran atau tradisi agama Buddha, serta
kegiatan ibadah agama dan kepercayaan lain di sekolah maupun di
lingkungan tempat tinggalnya.
Etika Pada akhir fase C, peserta didik menyimpulkan dan mengamalkan nilai-
nilai Buddha Dhamma, Pancasila Buddhis, dan nilai-nilai Pancasila

42
dasar negara berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai
sederhana Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan;
melaksanakan diskusi sederhana untuk menemukan solusi secara
bijaksana terhadap permasalahan hak dan kewajiban sebagai siswa,
sebagai anak, sebagai umat vihara, dan sebagai warga masyarakat di
lingkungan tempat tinggalnya; serta dalam menemukan solusi terhadap
masalah perbedaan, pelestarian sumber daya alam, dan lingkungan
rumah, sekolah, dan rumah ibadah dengan menerapkan aturan
musyawarah dilandasi sikap menghargai perbedaan.

3)Pendidikan Pancasila
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan
menyajikan hubungan antarsila dalam
Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
menyajikan makna nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara. Peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Peserta didik mampu menganalisis dan
Indonesia Tahun 1945 menyajikan hasil analisis bentuk bentuk
sederhana norma, aturan, hak, dan
kewajiban dalam kedudukannya sebagai
anggota keluarga, warga sekolah, dan
bagian dari masyarakat. Peserta didik
mampu menganalisis secara sederhana dan
menyajikan hasil analisis pelaksanaan
norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai
anggota keluarga, dan warga sekolah.
Peserta didik melaksanakan kewajiban dan
hak sebagai anggota keluarga, warga
sekolah, dan bagian dari masyarakat.
Peserta didik mampu mempraktikkan
membuat kesepakatan dan aturan bersama
serta menaatinya dalam kehidupan sehari-
hari di keluarga dan di sekolah.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menganalisis,
menyajikan hasil analisis, menghormati,
menjaga, dan melestarikan keragaman
budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika di lingkungan sekitarnya.

43
Negara Kesatuan Republik Indonesia Peserta didik mampu mengenal wilayahnya
dalam konteks kabupaten/kota, provinsi
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI. Peserta didik mampu
membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di
sekolah dan lingkungan sekitar.

4)Bahasa Indonesia
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menyimak Peserta didik mampu menganalisis
informasi berupa fakta, prosedur dengan
mengidentifikasikan ciri objek dan urutan
proses kejadian dan nilai nilai dari berbagai
jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan
dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar) dan audio.
Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata
dengan berbagai pola kombinasi huruf
dengan fasih dan indah serta memahami
informasi dan kosakata baru yang memiliki
makna denotatif, literal, konotatif, dan
kiasan untuk mengidentifikasi objek,
fenomena, dan karakter. Peserta didik
mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks
deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-
nilai yang terkandung dalam teks sastra
(prosa dan pantun, puisi) dari teks dan/atau
audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan
Mempresentasikan informasi secara lisan untuk tujuan
menghibur dan meyakinkan mitra tutur
sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan
kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan; pilihan kata
yang tepat sesuai dengan norma budaya;
menyampaikan informasi dengan fasih dan
santun. Peserta didik menyampaikan
perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari
diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif.
Peserta didik mempresentasikan gagasan,
hasil pengamatan, dan pengalaman dengan
logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis;
mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

44
Menulis Peserta didik mampu menulis teks
eksplanasi, laporan, dan eksposisi persuasif
dari gagasan, hasil pengamatan,
pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan
hubungan kausalitas, serta menuangkan
hasil pengamatan untuk meyakinkan
pembaca. Peserta didik mampu
menggunakan kaidah kebahasaan dan
kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan
konteks dan norma budaya; menggunakan
kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta
didik menyampaikan perasaan berdasarkan
fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang
lain) secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan
kosakata secara kreatif.

5) Matematika
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Bilangan Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan
cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan KPK dan FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai
pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi
perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka
dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta
membandingkan dan mengurutkan bilangan decimal (satu angka
di belakang koma)
Aljabar Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian pada bilangan cacah sampai 1000 (contoh : 10 x … =
900, dan 900 : … = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang
melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar
secara proporsional untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
dengan rasio satuan. Mereka dapat menggunakan operasi
perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-

45
hari yang terkait dengan proporsi.
Pengukuran Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan
luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan
segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung
durasi waktu dan mengukur besar sudut.
Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan
mengurai bangun ruang (kubus, balok, dan gabungannya) dan
mengenali visualisasi spasial (bagian depan, atas, dan samping).
Mereka dapat membandingkan karakteristik antar bangun datar
dan antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada
peta yang menggunakan sistem berpetak..
Analisis Data dan Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan,
Peluang membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyak
benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk gambar,
piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk
mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan kejadian
dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan
acak.

6)IPAS
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemahaman IPAS Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan
(sains dan sosial) gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh
manusia (system pernafasan/pencernaan/peredaran darah) yang
dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ tubuhnya dengan
benar. Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan saling
ketergantungan antar komponen biotik abiotik dapat memengaruhi
kestabilan
suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan
cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta
mengusulkan upayaupaya individu maupun kolektif yang dapat
dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan
sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber
daya yang ada di sekitarnya.
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya bekerja
dan kaitannya dengan gerak rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik
merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi
terjadi akibat factor alam maupun perbuatan manusia,
mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya
permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap
kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi.
Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta konvensional/digital
untuk mengenal letak dan kondisi geografis negara Indonesia. Peserta
didik mengenal keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan
konteks kebhinekaan.
Peserta didik menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam
melawan imperialisme, merefleksikan perjuangan para pahlawan

46
dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta
meneladani perjuangan pahlawan dalam tindakan nyata sehari-hari.
Di akhir fase ini, peserta didik mengenal berbagai macam kegiatan
ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Dengan penuh kesadaran, peserta didik melakukan suatu tindakan atau
mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan kearifan lokal
yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal
tersebut.

Keterampilan 1.Mengamati
proses Pada akhir fase C, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa
secara sederhana dengan menggunakan panca indra, mencatat hasil
pengamatannya, serta mencari persamaan dan perbedaannya.
2.Mempertanyakan dan memprediksi Dengan panduan, peserta didik
dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil
pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3.Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Secara mandiri, peserta didik merencanakan dan melakukan
langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu
pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
4.Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik serta menjelaskan
hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital
atau non digital. Membandingkan data dengan prediksi dan
menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan ilmiah.
5.Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang
ada. Merefleksikan proses investigasi, termasuk merefleksikan
validitas suatu tes.
6.Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa, serta konvensi sains yang umum sesuai
format yang ditentukan.

7)Seni Rupa
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengalami Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengamati, mengenal,
(Experiencing) merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan garis pijak dan proporsi. Peserta didik terbiasa
menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar yang tepat dalam
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya 2 atau 3
(Making/Creating) dimensi dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur dan ruang. Peserta
didik mulai menggunakan garis horizon dalam karya 2 dimensi.

47
Selain itu, peserta didik mulai menerapkan keseimbangan dan
irama/ritme dalam warna, garis atau bentuk dalam karyanya.
Merefleksikan Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengenali dan menceritakan
(Reflecting) fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas
karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta
pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase C, peserta didik secara mandiri secara mandiri
Bekerja Artistik menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya
(Thinking and dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik
Working mulai mengenal alternatif bahan, alat atau prosedur dasar dasar dalam
Artistically) menggambar, mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Peserta didik mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya sendiri
(Impacting) yang sesuai dengan perasaan, minat atau konteks lingkungannya.

8)PJOK
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Elemen Keterampilan Pada akhir fase C peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
Gerak dalam mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak
dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pengetahuan Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan
Gerak prinsip modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).
Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan
Gerak prinsip serta mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan
kebugaran jasmani terkait kesehatan (physical fittness related
health), dan prosedur pengukurannya untuk mengetahui status
kebugaran pribadi. Pada fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan pola perilaku hidup sehat berupa
bahaya merokok, meminum minuman keras, dan
menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan
untuk menghindari cidera dan berbagai risiko dalam aktivitas
jasmani dan olahraga.
Elemen Pada akhir fase C peserta didik terlibat secara aktif dalam proses
Pengembangan pembelajaran yang didasari kesadaran personal dan tanggung
Karakter dan jawab sosial berupa penggunaan alat dan fasilitas pembelajaran,
Internalisasi Nilai-nilai serta menghargai orang lain. Selain itu peserta didik juga
Gerak meyakini adanya interaksi sosial melalui aktivitas jasmani.

9)B. Inggris
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

48
Elemen Menyimak - Pada akhir Fase C, peserta didik menggunakan kalimat dengan
Berbicara pola tertentu dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada
lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun masih
dapat diprediksi atau bersifat rutin. Mereka
mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk dapat
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, seperti membuat
pertanyaan sederhana, meminta klarifikasi dan meminta izin.
Mereka menggunakan beberapa strategi untuk mengidentifikasi
informasi penting/inti dalam berbagai konteks, seperti meminta
pembicara untuk mengulangi atau berbicara dengan lebih pelan,
atau bertanya arti sebuah kata. Mereka mengikuti rangkaian
instruksi sederhana yang berkaitan dengan prosedur kelas dan
aktivitas belajar.

By the end of Phase C, students use English to interact in a


range of predictable social and classroom situations using
certain patterns of sentences. They change/substitute some
elements of sentences to participate in learning activities such
as asking simple questions, requesting clarification and seeking
permission. They use some strategies to identify key information
in most contexts such as asking a speaker to repeat or to speak
slowly, or asking what a word means. They follow a series of
simple instructions related to classroom procedures and
learning activities.
Elemen Membaca - Pada akhir Fase C, peserta didik memahami kata-kata yang
Memirsa sering digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru
dengan bantuan gambar/ilustrasi serta kalimat dalam konteks
yang dipahami peserta didik. Mereka membaca dan memberikan
respon terhadap beragam teks
pendek, sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital,
termasuk teks visual, multimodal atau interaktif. Mereka
menemukan informasi pada sebuah kalimat dan menjelaskan
topik sebuah teks yang dibaca atau diamatinya.

By the end of Phase C, students understand familiar and new


vocabulary with support from visual cues or context clues. They
read and respond to a wide range of short, simple, familiar texts
in the form of print or digital texts, including visual, multimodal
or interactive texts. They find basic information in a sentence
and explain a topic in a text read or viewed.
Elemen Menulis – Pada akhir Fase C, peserta didik mengomunikasikan ide dan
Mempresentasikan pengalamannya melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana
mereka sendiri, serta menunjukkan perkembangan pemahaman
terhadap proses menulis. Mereka menunjukkan kesadaran awal
bahwa teks dalam bahasa Inggris ditulis dengan kaidah
(konvensi) yang disesuaikan dengan konteks dan tujuannya.
Dengan bantuan guru, mereka menghasilkan teks deskripsi,
cerita, dan prosedur sederhana menggunakan kalimat dengan
pola tertentu dan contoh pada tingkatan kata dan kalimat
sederhana. Mereka menunjukkan kesadaran atas

49
pentingnya tanda baca dasar dan penggunaan huruf kapital.
Mereka menunjukkan pemahaman terhadap beberapa hubungan
bunyi-huruf dalam bahasa Inggris dan ejaan dari kata-kata yang
umum digunakan. Dalam menulis, mereka menggunakan
kosakata yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan rumah,
dan mereka juga menggunakan beberapa strategi dasar seperti
menyalin kata atau frasa dari buku atau daftar kata,
menggunakan gambar, dan bertanya bagaimana cara menuliskan
sebuah kata.

By the end of Phase C, students communicate their ideas and


experience through copied writing and their own basic writing,
showing evidence of a developing understanding of the writing
process. They demonstrate an early awareness that written texts
in English are presented through conventions, which change
according to context and purpose. With teachers’ support, they
produce simple descriptions, recounts and procedures using
certain patterns of sentences and modelled examples at word
and simple sentence level. They show awareness of the need for
basic punctuation and capitalization. They demonstrate
knowledge of some English letter-sound relationships and the
spelling of high-frequency words. In their writing, they use
vocabulary related to their class and home environments, and
use basic strategies, such as copying words or phrases from
books or word lists, using images and asking how to write a
word.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)


1. Uraian terkait tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)
a. Tujuan Pembelajaran (TP)
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih
kegiatan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran
(CP).
Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut
ini:
1)Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh murid atau ditunjukkan
dalam bentuk produk yang menunjukkan murid telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
2)Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada akhir
satu unit pembelajaran.

50
3)Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi yang
perlu dikuasai murid untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Misal: mengevaluasi,
menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan sebagainya.
b. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun
secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak
awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan Tujuan
Pembelajaran yang dilakukan sepanjang fase untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang
harus dicapai di akhir fase.
2. Pendekatan dalam merancang tujuan pembelajaran terkait level kognitif/
kompetensi
Dalam merancang Tujuan Pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik.
b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran.
Taksonomi Bloom berguna dalam proses perumusan tujuan pembelajaran. Namun
demikian, Taksonomi Bloom ini telah direvisi seiring dengan perkembangan hasil-hasil
penelitian. Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi berdasarkan
Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar saat ini. Anderson dan
Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini,
dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
Level 1. Mengingat
Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah dipelajari,
termasuk devinisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu materi yang
pernah diajarkan kepadanya.
Level 2 Memahami
Memahami, termasuk di dalamnya menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan
suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, menginterpretasikan suatu informasi,
menyimpulkan, atau membuat parafrasa dari suatu bacaan.
Level 3 Mengaplikasikan
Mengaplikasikan, termasuk di dalamnya menggunakan konsep, pengetahuan, atau
informasi yang telah dipelajarinya pada situasi berbeda dan relevan.
Level 4 Menganalisis

51
Menganalisis, termasuk dalam kemampuan ini adalah memecah- mecah informasi
menjadi beberapa bagian, kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau
membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan keterkaitan antarkonsep, atau
mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.
Level 5 Mengevaluasi
Mengevaluasi, termasuk kemampuan untuk membuat keputusan, penilaian,
mengajukan kritik dan rekomendasi yang sistematis.
Level 6 Menciptakan
Menciptakan, yaitu merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang utuh,
melalui proses pencarian ide, evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi yang
diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. Termasuk di dalamnya
adalah kemampuan memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah ada.
Selain taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga
dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang
enam bentuk pemahaman. Sebagaimana yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP,
pemahaman (understanding) adalah proses berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar
menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan. Menurut Tighe dan
Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari enam kemampuan berikut
ini:
1. Penjelasan (explanation), Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri,
membangun hubungan, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan, menjelaskan
sebuah teori, dan menggunakan data.
2. Interpretasi, Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti
memaknai sebuah ide, perasaan, atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain.
3. Aplikasi, Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai sesuatu
dalam situasi yang nyata atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan).
4. Perspektif, Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan
sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu
hal dan memberikan kritik.
5. Empati, Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain
dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
6. Pengenalan diri atau reeksi diri, Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang
perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.

52
Marzano (2000) mengembangkan taksonomi baru untuk tujuan pembelajaran. Dalam
taksonominya, Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan. Ketiga sistem
tersebut adalah sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Sistem diri
adalah keputusan yang dibuat individu untuk merespon instruksi dan pembelajaran: apakah
akan melakukannya atau tidak. Sementara sistem metakognitif adalah kemampuan individu
untuk merancang strategi untuk melakukan kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan.
Selanjutnya sistem kognitif mengolah semua informasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Ada 6 level taksonomi menurut Marzano:
Tingkat 1. Mengenali dan mengingat kembali (retrieval)
Mengingat kembali (retrieval) informasi dalam batas mengidentifikasi sebuah
informasi secara umum. Kemampuan yang termasuk dalam tingkat 1 ini adalah kemampuan
menentukan akurasi suatu informasi dan menemukan informasi lain yang berkaitan.

Tingkat 2. Pemahaman
Proses pemahaman dalam sistem kognitif berfungsi untuk mengidentifikasi atribut
atau karakteristik utama dalam pengetahuan. Berdasarkan taksonomi baru dari Marzano,
pemahaman melibatkan dua proses yang saling berkaitan: integrasikan dan simbolisasi.
Tingkat 3. Analisis
Analisis dalam taksonomi baru dari Marzano melibatkan perluasan pengetahuan yang
logis (masuk akal). Analisis yang dimaksud bukan hanya mengidentifikasi karakteristik
penting dan tidak penting, namun analisis juga mencakup generasi informasi baru yang
belum diproses oleh seseorang. Ada lima proses analisis, yaitu: (1) mencocokan, (2)
mengklasifikasikan, (3) menganalisis kesalahan, (4) menyamaratakan, dan (5)
menspesifikasikan.
Tingkat 4. Pemanfaatan Pengetahuan
Proses pemanfaatan pengetahuan digunakan saat seseorang ingin menyelesaikan tugas
tertentu. Contohnya, ketika seorang insinyur ingin menggunakan pengetahuannya tentang
prinsip Bernoulli untuk menyelesaikan sebuah masalah mengenai daya angkat dalam desain
jenis pesawat baru. Tugas sulit seperti ini adalah tempat di mana pengetahuan dianggap
berguna bagi seseorang. Di taksonomi baru dari Marzano, ada empat kategori umum
pemanfaatan pengetahuan, yaitu: (1) pengambilan keputusan, (2) penyelesaian masalah, (3)
percobaan, dan (4) penyelidikan.
Tingkat 5. Metakognisi

53
Sistem metakognisi berfungsi untuk memantau, mengevaluasi dan mengatur fungsi
dari semua jenis pemikiran lainnya. Dalam taksonomi baru dari Marzano, ada empat fungsi
dari metakognisi, yaitu: (1) menetapkan tujuan, (2) memantau proses, (3) memantau
kejelasan, dan (4) memantau ketepatan.
Tingkat 6. Sistem Diri
Sistem diri menentukan apakah seseorang akan melakukan atau tidak melakukan
sesuatu tugas; sistem diri juga menentukan seberapa besar tenaga yang akan digunakan untuk
mengerjakan tugas tersebut. Ada empat jenis dari sistem diri yang berhubungan dengan
taksonomi baru dari Marzano, yaitu: (1) memeriksa kepentingan, (2) memeriksa kemanjuran,
(3) memeriksa respon emosional, dan (4) memeriksa motivasi secara keseluruhan.
Sebaiknya pendidik tidak hanya fokus pada satu teori saja. Pendidik dapat
menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori
tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang
dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.
C. RENCANA PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

SD Swasta Nasional Kuala Tungkal merancang rencana pembelajaran untuk kelas I,


II, IV, dan V dengan alur sebagai berikut:

Mencermati Capaian Memetakan Tujuan Menyusun Alur Tujuan


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Per Fase

Gambar 1. Bagan Alur Perencanaan Pembelajaran di SD Nasional Kuala Tungkal


SD Swasta Nasional Kuala Tungkal mengembangkan perencanaan pembelajaran
berdasarkan refleksi yang telah dilakukan dan pencarian sumber-sumber lain yang diperoleh
tanpa mengabaikan prinsip-prinsip penyusunan serta dapat menjadi inspirasi untuk dapat
diterapkan pada satuan pendidikan lainnya. Selain itu, SD Swasta Nasional Kuala Tungkal
memanfaatkan teknologi di dalam menyusun perencanaan pembelajaran untuk menghasilkan
proses pembelajaran yang inovatif. Rangkaian kegiatan perencanaan pembelajaran SD
Swasta Nasional Kuala Tungkal dilaksanakan melalui In House Training (IHT) pada awal
tahun ajaran 2023/2024.
Perencanaan pembelajaran lingkup satuan pendidikan di SD Swasta Nasional Kuala
Tungkal diawali dengan mencermati dokumen capaian pembelajaran (CP). CP disajikan per
fase, yaitu fase A untuk kelas I dan II, fase B untuk kelas III dan IV, dan fase C untuk kelas V
dan VI. Pendidik dalam fase yang sama berkolaborasi untuk menurunkan capaian

54
pembelajaran fase ke dalam tujuan-tujuan pembelajaran. Tujuan-tujuan pembelajaran
selanjutnya dipetakan ke tujuan pembelajaran yang akan dicapai per kelas. Rangkaian tujuan-
tujuan pembelajaran per kelas tersebut disusun menjadi alur Tujuan Pembelajaran (ATP) fase.
1. Uraian model rencana pembelajaran
Pembelajaran di SD Nasional Kuala Tungkal dilaksanakan berpusat pada peserta didik
dengan menerapkan model-model pembelajaran:
1. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran menggunakan
kemampuan berpikir peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata
untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual. Tujuan PBL
untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan
nyata, pengintegrasian konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi, keinginan belajar,
mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan.

2. Project Based Learning (PjBL)


Model pembelajaran berbasis projek merupakan model pembelajaran yang melibatkan
keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok maupun
mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah
produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
3. Discovery/Inquiry Learning
Model pembelajaran penemuan adalah memahami konsep, arti dan hubungan melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Penemuan terjadi jika peserta
didik terlibat dalam penggunaan proses mental untuk menemukan konsep dan prinsip.
Penemuan dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan
inferensi. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran tatap muka yaitu pembelajaran
berbasis aktivitas, studi literatur, dan studi lingkungan.
Rencana pembelajaran (Modul Ajar) disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rinci. Rencana pembelajaran merupakan kompas
bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi
peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.

55
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Nasional Kuala Tungkal terdiri dari silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui Rencananya
seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Alur Tujuan Pembelajaran SD Nasional Kuala Tungkal dibuat dalam bentuk matriks
yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang
berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus
menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti
untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap
konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber
belajaryang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang
kontekstial dan menyenangkan.
Modul Ajar SD Nasional Kuala Tungkal disusun dalam bentuk sederhana dengan
keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan
pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta
didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan
menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi

56
respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan
baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang
dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian Modul Ajar, terdapat kolom refleksi untuk
mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Modul Ajar sebagai dokumen yang
hidup dan dinamis.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
SD Nasional Kuala Tungkal memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengembangkan kegiatan projek sesuai dengan minat dan karakteristik daya dukung
lingkungan. Pendidik sebagai fasilitator agar peserta didik dapat mengembangkan dimensi
Profil Pelajar Pancasila melalui rangkaian proses kegiatan projek penguatan profil pelajar
Pancasila meliputi aktivitas pengenalan tema, kontekstualisasi (penggalian masalah), aksi
(merancang peran penyelesaian masalah), refleksi, dan tindak lanjut.
Aktivitas pengenalan dilakukan dengan cara pendidik memberikan gambaran umum
tentang tema projek. Peserta didik melaksanakan kegiatan projek dengan 2 tema yang
berbeda untuk satu tahun ajaran. Secara rinci pilihan tema yang dikembangkan di SD
Nasional Kuala Tungkal sebagai berikut:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun
panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Melalui projek ini,
peserta didik kelas II dan IV SD Nasional Kuala Tungkal diharapkan dapat bersikap ramah
lingkungan. Peserta didik kelas II menghasilkan produk inovasi pengolahan sampah
plastik. Peserta didik kelas IV menghasilkan produk inovasi yang ramah lingkungan.
Dalam pelaksanaan projek, peserta didik dibagi dalam kelompok beranggotakan 3 orang
dan dapat memilih topik diantaranya:
Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang dikembangkan serta
elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema Gaya Hidup
Berkelanjutan.
Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian Akhir Fase
Beriman dan Akhlak Memahami Fase A:
57
keterhubung
Bertakwa terhadap an ekosistem Mengidentifikasi
kepada Tuhan alam bumi berbagai ciptaan
Yang Maha Tuhan
Esa dan Fase B:
Berakhlak Memahami
Mulia keterhubungan
antara satu
ciptaan dengan
ciptaan Tuhan yang
lainnya
Menjaga Fase A:
lingkungan Membiasakan
alam sekitar bersyukur atas
lingkungan alam
sekitar dan berlatih
untuk menjaganya
Fase B:
Terbiasa memahami
tindakan-tindakan
yang ramah dan
tidak ramah
lingkungan
serta membiasakan
diri untuk
berperilaku ramah
lingkungan
Bernalar Kritis Menganali Menganalisis Fase A:
sis dan dan Melakukan
mengeval mengevaluasi penalaran konkret
uasi penalaran dan dan memberikan
penalaran prosedurnya alasan dalam
dan menyelesaikan
masalah dan

58
prosedurn mengambil
ya keputusan
Fase B:
Menjelaskan alasan
yang relevan dalam
penyelesaian
masalah dan
pengambilan
keputusan
Kreatif Menghasil Menghasilkan karya Fase A:
kan karya dan tindakan yang Mengeksplorasi dan
dan orisinal mengekspresikan
tindakan pikiran dan/atau
yang orisinal perasaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan
serta
mengapresiasi karya
dan tindakan yang
dihasilkan
Fase B:
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan
serta
mengapresiasi karya
dan tindakan yang
dihasilkan

59
2. Bhinneka Tunggal Ika
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti
kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai
ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Melalui projek ini, peserta didik
kelas I, II, IV dan V SD Nasional Kuala Tungkal diharapkan bertoleransi terhadap
keberagaman agama dan budaya serta berbudaya damai dan anti kekerasan. Peserta didik
direncanakan untuk menyajikan hasil karya kreatif. Dalam pelaksanaan projek, peserta
didik dibagi dalam beberapa kelompok.
Peserta didik kelas I dapat memilih topik diantaranya:
a. Keragaman agama
b. Kesetaraan gender
c. Kesenjangan sosial ekonomi
Peserta didik kelas IV dapat memilih topik diantaranya:
a. Menghargai keunikan individu
b. Toleransi beragama
c. Kesetaraan gender
d. Kesenjangan sosial ekonomi
Pengerucutan isu dalam topik akan dikembangkan oleh peserta didik selama proses
pelaksanaan projek. Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang
dikembangkan serta elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema
Bhinneka Tunggal Ika.
3. Menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran
Menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran adalah bagian penting dalam
proses pendidikan. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik dalam
menentukan kriteria tersebut, yaitu pendekatan deskripsi, rubrik, dan interval nilai.
a. Deskripsi
Pendekatan deskripsi melibatkan penentuan serangkaian kriteria ketuntasan yang
berkaitan dengan suatu tugas atau proyek yang ingin diukur. Pendidik dapat menandai kriteria
yang dianggap memadai atau tidak memadai, dan memberikan kesimpulan tentang kualitas
tugas peserta didik.
b. Rubrik

60
Pendekatan rubrik menggunakan rubrik untuk mengidentifikasi sejauh mana peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Deskripsi pada rubrik lebih komprehensif
dibandingkan dengan deskripsi kriteria pada pendekatan deskripsi. Pendidik dapat
menambahkan kolom kesimpulan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai
tujuan pembelajaran.
c. Interval Nilai
Pendekatan interval nilai memungkinkan pendidik untuk menentukan interval dan
tindakan lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik. Pendidik dan/atau satuan
pendidikan diberikan kebebasan untuk menentukan interval yang sesuai. Pendekatan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan rubrik atau nilai dari tes sebelumnya.
Dalam menentukan keputusan ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik perlu
berdiskusi untuk menyamakan persepsi dan mempertimbangkan data siswa dan pengetahuan
profesional. Praktik diskusi dan kolaborasi seperti ini dapat meningkatkan keterampilan guru
dalam membuat keputusan dan iklim pembuatan keputusan bersama di sekolah.
Dalam proses pembelajaran, penting bagi pendidik untuk memilih pendekatan yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Dengan menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran yang jelas dan efektif, diharapkan tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik.
D. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SD Nasional Kuala Tungkal
dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan
sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala
Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar
terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada
prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang
jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh
Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau
evaluasi. Proses pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh Kepala
Sekolah.

61
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Nasional Kuala Tungkal , yang dilaksanakan
sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan
penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan
pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Komunitas Belajar (Kombel) SD Nasional Kuala Tungkal dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang disepakati pada guru yaitu setiap hari Sabtu minggu kesatu dan minggu ketiga
setiap bulannya, Kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi peserta dalam mengikuti pembelajaran.
d. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan
minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang
berkompeten dari beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan
praktisi pendidikan.
SD Nasional Kuala Tungkal melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update
perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan
hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan
catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran atau
RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu unit
pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar,
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses
belajar dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu semester
selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen
peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan sekolah, misi
dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Nasional Kuala Tungkal dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak
lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala

62
Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner
peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut
diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah
kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain

63
BAB V
PENUTUP
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Nasional Kuala Tungkal disusun
sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun
pelajaran 2023/2024. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan
ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Nasional Kuala Tungkal yang telah
tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala
sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan
partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Nasional Kuala Tungkal, sesuai dengan
apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Nasional Kuala
Tungkal. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi
amal kebaikan.

64

Anda mungkin juga menyukai