PROBLEM SOLVING
untuk
i
IDENTITAS BUKU
PROBLEM SOLVING
Penyusun:
Editor:
Diterbitkan oleh:
vi
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
Sambutan Kalemdiklat Polri ............................................................................... ii
Keputusan Kalemdiklat Polri............................................................................... iv
Lembar identitas buku ........................................................................................ vi
Daftar isi ............................................................................................................ vii
MODUL PROBLEM SOLVING
Pendahuluan ...................................................................................................... 1
Standar Kompetensi ........................................................................................... 1
Kompetensi dasar .............................................................................................. 2
Materi Pelajaran ................................................................................................. 2
Metoda Pembelajaran ........................................................................................ 3
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ............................................................. 3
Kegiatan Pembelajaran ...................................................................................... 4
Tagihan / Tugas ................................................................................................. 5
Lembar Kegiatan ................................................................................................ 5
Bahan Bacaan .................................................................................................... 6
POKOK BAHASAN 1
KONSEP PROBLEM SOLVING
1. Pengertian problem solving......................................................................... 6
2. Tujuan problem solving ............................................................................... 8
3. Tahapan problem solving ............................................................................ 8
4. Cara meningkatkan kemampuan problem solving ...................................... 9
POKOK BAHASAN 2
METODE PROBLEM SOLVING
1. Model sara ................................................................................................. 12
2. Model pertanyaan SIADIDEMENBABI ....................................................... 20
3. Model pohon masalah ................................................................................. 24
Rangkuman ....................................................................................................... 27
Soal Latihan ....................................................................................................... 28
PROBLEM SOLVING
MODUL
8 JP (360 menit)
Pendahuluan
Problem solving atau pemecahan masalah adalah aktivitas
yang berhubungan dengan pemilihan jalan keluar atau cara yang
tepat untuk tindakan dan perubahan atas kondisi sekarang menuju
situasi yang diharapkan. Hampir setiap bidang kehidupan manusia
memerlukan kemampuan pemecahan masalah. Bahkan, kesuksesan
dalam kehidupan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam
memecahkan masalah baik dalam skala besar maupun kecil.
Selama ini pemecahan masalah sering dipandang sebagai
keterampilan yang bersifat mekanistis, sistematis, dan abstrak.
Namun, seiring berkembangnya teori-teori belajar kognitif,
pemecahan masalah lebih dipandang sebagai aktivitas mental yang
kompleks yang memuat berbagai keterampilan kognitif.
Pemecahan masalah mempunyai berbagai peran, yakni
sebagai kemampuan, pendekatan, dan sebagai konteks. Dalam hal
ini, konteks dimaksud dapat berupa aktivitas pemecahan masalah
yang melibatkan berfikir kreatif sebagai syarat bagi tumbuhnya
kemampuan pemecahan masalah. Sebaliknya, pemecahan masalah
dapat pula dipandang sebagai sarana untuk menumbuhkan
kreativitas.
Anggota Brimob dalam pelaksnaan tugasnya tidak terlepas dari
berbagai masalah yang mengitarinya. Oleh karena dituntut memiliki
kemampuan melakukan pemecahan masalah. Dalam upaya tersebut,
disusun modul pemecahan masalah sebagai rujukan dalam
pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan peserta didik pada saat
pelaksnaan tugas mampu melakukan pemecahan masalah dengan
tepat sehingga masalah yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
Standar Kompetensi
PROBLEM SOLVING 1
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep problem solving.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan pengertian problem solving.
b. Menjelaskan tujuan problem solving.
c. Menjelaskan tahapan problem solving.
d. Menjelaskan cara meningkatkan kemampuan problem
solving.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan 1:
Konsep problem solving
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian problem solving.
b. Tujuan problem solving.
c. Tahapan problem solving.
d. Cara meningkatkan kemampuan problem solving.
PROBLEM SOLVING 2
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Pokok Bahasan 2:
Metode problem solving
Subpokok Bahasan:
a. Model SARA.
b. Model pertanyaan SIADIDEMENBABI.
c. Model pohon masalah.
METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang
konsep problem solving.
3. Metode Penugasan
Metode penugasan digunakan untuk memberikan penugasan
kepada peserta didik tentang materi yang sudah disampaikan.
4. Metode Praktik
Metode praktik digunakan untuk mempraktikkan:
a. Metode problem solving model SARA
b. Metode problem solving model pertanyaan
SIADIDEMENBABI.
c. Metode problem solving model pohon harapan.
h. Slide.
2. Sumber Belajar:
a. Modul pelatihan pengembangan Community Oriented
Policing (COP) The Asia Foundation-Indonesia.
b. The S.A.R.A. model was developed by Eck and Spellman
(1987) in conjunction with the U.S. National Institute of
Justice and Newport News Police Department.
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap Awal: 10 menit
a. Pendidik melaksanakan apersepsi
1) Pendidik melaksanakan perkenalan.
2) Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik selama pembelajaran.
3) Pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.
b. Peserta didik menyimak dan melaksanakan instruksi
pendidik.
PROBLEM SOLVING 4
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Tagihan/Tugas
LEMBAR KEGIATAN
Laporan hasil praktik penggunaan metode problem solving.
PROBLEM SOLVING 5
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
KONSEP PROBLEM SOLVING
PROBLEM SOLVING 6
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
c. Rakhmat (2005):
Problem solving merupakan proses berpikir yang
dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka
pengambilan keputusan, memecahkan masalah, dan
menghasilkan hal yang baru (creativity).
d. Solso (dalam Suharnan, 2005):
Problem solving atau pemecahan masalah akan meliputi 3
(tiga) komponen yaitu:
1) Problem solving merupakan proses berpikir aktivitas
kognitif yang terjadi dalam mental atau pikiran
seseorang, tidak tampak, tetapi dapat disimpulkan
berdasarkan perilaku yang tampak.
2) Problem solving merupaan proses berpikir yang
melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan
didalam sistem kognitif.
3) Poblem solving merupakan aktivitas berpikir yang
diarahkan untuk menghasilkan pemecahan masalah.
e. Syaiful Bahri Djamara (2006:103)
Metode problem solving bukan hanya sekedar metode
mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode
lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada
menarik kesimpulan.
e. Gulo (2002:111)
Problem solving adalah metode yang mengajarkan
penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada
terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
Sedangkan, pengertian problem solving secara umum
adalah kemampuan dalam memecahkan masalah diantaranya
adalah usaha menemukan urutan yang benar dari jawaban-
jawaban yang ada. Hingga bisa menggerakan problem solver
agar lebih dekat dengan tujuan yang dituju. Keahlian problem
solving sangat penting disaat mengambil keputusan dan
mengatasi masalah, baik untuk masalah yang terduga maupun
tidak terduga.
Usaha tersebut juga membantu seseorang untuk
menemukan apa yang mereka mau dan mengetahui cara untuk
mencapainya yang biasanya dilalui dengan proses merumuskan
masalah, menyusun rencana tindakan, dan melaksanakan
tindakan tersebut.
PROBLEM SOLVING 7
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PROBLEM SOLVING 8
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
kamu.
f. Bermain game asah otak
Di dalam waktu senggang tidak ada salahnya
bermain game yang mengasah otak. Bermain game asah
otak juga dapat meningkatkan daya ingat dan
kemampuan dalam problem solving. Contoh game asah
otak yang bisa dicoba seperti sudoku, rubik’s cube, catur,
atau game-game asah otak online lainnya.
g. Fokus pada solusi
Jika mendapat suatu masalah, jangan biarkan pikiran
terjebak ke dalam masalah yang ada. Ketika kita hanya
fokus pada masalah tersebut, hal itu akan memberi
rangsangan negatif pada otak dan dapat menimbulkan
emosi negatif yang nantinya dapat menghambat dalam
menemukan solusi. Rubah cara dalam menyikapi masalah
tersebut dengan tidak panik, tetap tenang, analisislah
masalah yang ada, dan fokuskan pikiran pada solusi apa
yang tepat.
h. Tingkatkan kemampuan komuniskasi
Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, sangat
penting untuk melatih kemampuan
komunikasi. Mempunyai kemampuan komunikasi yang
baik akan sangat diperlukan dalam menangani masalah
terutama bila melibatkan orang lain.
PROBLEM SOLVING 11
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 2
METODE PROBLEM SOLVING
permasalahan.
b. Analisa Masalah (Analysis)
Analisa adalah tahap yang paling sulit dalam model
SARA. Proves ini bahkan sering dilewati polisi dan
anggota masyarakat. Petiyebabnya, mereka cenderung
terburu-buru dan sangat bersemangat untuk
mengembangkan solusi yang tepat waktu. Padahal, tanpa
memahami permasalahan yang sedang ditangani, akan
ada risiko yang besar terhadap solusi yang dikembangkan.
Solusi yang dipilih mungkin saja tidak akan ada gunanya
untuk jangka panjang. Permasalahan pun tersebut akan
tetap ada karena pemecahannya berdasarkan dugaan,
bukan fakta.
Pola kejadian juga membutuhkan analisa.
Permasalahan jarang berkembang hanya dalam waktu
yang singkat, dan solusi yang cepat jarang yang dapat
menghilangkan permasalahan tersebut. Jika polisi tidak
melakukan analisa, polisi cenderung bergantung pada
solusi standar Polisi model lama, seperti patroli yang
terarah atau berjalan kaki, Kehadiran polisi jarang menjadi
solusi terbaik untuk suatu permasalahan. Hal ini umumnya
mengindifikasikan tidak dilakukannya analisa secara
menyeluruh atau Polisi masih merasa lebih nyaman
dengan perpolisian model tradisional. Tujuan dari
menganalisa masalah adalah untuk mengidentifikasi dan
memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
masalah, yang mendukung terulangnya masalah dan yang
menghambat penanganannya. Sekali sudah
diidentifikasikan, faktor-faktor tersebut menjadi target
potensial untuk diubah, karena strategi dirancang untuk
memperbaiki atau memperkecil dampak masalah tersebut.
Tujuan analisa masalah adalah sebagai berikut:
1) Menentukan penyebab masalah;
2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah.
3) Membedakan gejala dengan penyebab.
Analisa yang tepat terhadap suatu masalah juga
penting, karena memberikan petunjuk tentang solusi-solusi
yang mungkin dapat digunakan dalam pemecahan
masalah tersebut. Menurut Goldstein (1990:82): Analisa
masalah harus berupa pemeriksaan yang luas, yang tidak
dipengaruhi oleh pendapat lama, pertanyaan harus
diajukan, walaupun jawaban belum tentu ada. Pertanyaan
PROBLEM SOLVING 15
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PROBLEM SOLVING 20
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PROBLEM SOLVING 23
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
MASALAH
PENYEBAB 2.3
PROBLEM SOLVING 24
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
TUJUAN POKOK
TUJUAN 2 TUJUAN 3
TUJUAN 2.1
TUJUAN 1.2
TUJUAN 2.2
TUJUAN 2.3
PROBLEM SOLVING 25
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
TOGEL
ATURAN DI ATASAN
TEGAKKAN MENINDAK
PROBLEM SOLVING 26
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
1. Pengertian problem solving secara umum adalah kemampuan
dalam memecahkan masalah diantaranya adalah usaha
menemukan urutan yang benar dari jawaban-jawaban yang
ada. Hingga bisa menggerakan problem solver agar lebih dekat
dengan tujuan yang dituju. Keahlian problem solving sangat
penting disaat mengambil keputusan dan mengatasi masalah,
baik untuk masalah yang terduga maupun tidak terduga.
PROBLEM SOLVING 27
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Soal Latihan
PROBLEM SOLVING 28
DIKBANGSPES PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SECARA HUMANIS