Disusun Oleh:
TURHAMUN
UIN AR-RANIRY
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih
sayang dan keridhoan-Nya sehingga penulis mendapatkan kekuatan dalam menyusun
Makalah ini, juga berkat segala Rahmat dan karunia-Nya walaupun dengan susah payah
akhirnya tersusun jualah makalah yang berjudul ” KODIFIKASI HUKUM DAN MACAM-
MACAM PEMBAGIAN HUKUM”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu mata
kuliah ilmu hukum
Penulis menyadari dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari segi isi maupun penyajiannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah memberikan kemanfaatan atas Makalah ini, khususnya bagi penulis
dan bagi pembaca umumnya. Amin…!
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................................
.............i
DAFTAR
ISI............................................................................................................................
........ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................
............1
I.1
PENDAHULUAN.........................................................................................................
..............1
I.2 RUMUSAN
MASALAH.............................................................................................................. 1
I.3
TUJUAN....................................................................................................................
...............1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................
..........2
II.1 KODIFIKASI
HUKUM...............................................................................................................2
BAB III
PENUTUP................................................................................................................
.........7
III.1
KESIMPULAN............................................................................................................
............10
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................................
.....11
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih Administratif
hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum
internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari
perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. Dalam hukum adanya kodifikasi
hukum dan macam-macam pembagiannya.
I.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kodifikasi terbuka
kodifikasi yang membuka diri terhadap terdapatnya tambahan – tambahan diluar induk
kondifikasi. Pertama atau semula maksudnya induk permasalahannya sejauh yang dapat
dimasukkan ke dalam suatu buku kumpulan peraturan yang sistematis,tetapi diluar kumpulan
peraturan itu isinya menyangkut permasalahan di luar kumpulan peraturan itu isinya
menyangkut permasalahan – permasalahan dalam kumpulan peraturan pertama tersebut. Hal
ini dilakukan berdasarkan atas kehendak perkembangan hukum itu sendiri sistem ini
mempunyai kebaikan ialah;
“ Hukum dibiarkan berkembang menurut kebutuhan masyarakat dan hukum tidak lagi disebut
sebagai penghambat kemajuan masyarakat hukum disini diartikan sebagai peraturan “.
2. Kodifikasi tertutup
Adalah semua hal yang menyangkut permasalahannya dimasukan ke dalam kodifikasi atau
buku kumpulan peraturan.Dulu kodifikasi tertutup masih bisa dilaksanakan bahkan tentang
bidang suatu hukum lengkap dan perkasanya perubahan kehendak masyarakat mengenai
suatu bidang hukum agak lambat. Sekarang nyatanya kepeningan hukum mendesak agar
dimana-mana yang dilakukan adalah Kodifikasi Terbuka.
Hukum Tertulis (Statute Law = Written Law)Yaitu hukum yang dicantumkan dalam
berbagai peraturan-peraturan.
Hukum Tak Tertulis (Unsatatutery Law = Unwritten Law)Yaitu hukum yang masih
hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak terulis namun berlakunya ditaati
seperti suatu peraturan-peraturan (disebut juga hukum kebiasaan).
1. Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan. Hukum tertulis ini dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
hukum adat .
contoh : makan harus pakai tangan kanan . berpakaian harus sopan dll
SISTEMATIKA KUHPdt.
Mengenai sistematika isi ada perbedaan antara sistematika KUHPdt. Berdasarkan
pembentuk Undang-Undang dan sistematika KUHPdt. Berdasarkan ilmu pengetahuan
hukum. Perbedaan terjadi, karena latar belakang penyusunannya. Penyusunan KUHPdt.
didasarkan pada sistem individualisme sebagai pengaruh revolusi Perancis. Hak milik adalah
hak sentral, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Hak dan kebebasan setiap
individu harus dijamin. Sedangkan sisitematika berdasarkan ilmu pengetahuan hukum
didasarkan pada perkembangan siklus kehidupan manusia yang selalu melalui proses lahir-
dewasa-kawin–cari harta/nafkah hidup–mati (terjadi pewarisan ). Dengan demikian
perbedaan sistematika tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
1. Buku I KUHPdt. memuat ketentuan mengenai manusia pribadi dan keluarga (perkawinan)
sedangkan ilmu pengetahuan hukum memuat ketetuan mengenai pribadi dan badan hukum,
keduanya sebagai pendukung hak dan kewajiban.
2. Buku II KUHPdt. memuat ketentuan mengenai benda dan waris. Sedangkan ilmu
pengetahuan hukum mengenai keluarga (perkawinan dan segala akibatnya).
3. Buku III KUHPdt. memuat ketentuan mengenai perikatan. Sedangkan ilmu pengetahuan
hukum memuat ketentuan mengenai harta kekayaan yang meliputi benda dan perikatan.
4. Buku IV KUHPdt. memuat ketentuan mengenai bukti dan daluwarsa. Sedangkan ilmu
pengetahuan hukum memuat ketentuan mengenai pewarisan, sedangkan bukti dan daluarsa
termasuk materi hukum perdata formal (hukum acara perdata).
1. Kepastian hukum
a. Menurut sumbernya
Suatu undang-undang biasanya diusulkan oleh anggota badan legislatif (misalnya anggota
DPR), eksekutif (misalnya presiden), dan selanjutnya dibahas di antara anggota legislatif.
Undang-undang sering kali diamandemen (diubah) sebelum akhirnya disahkan atau mungkin
juga ditolak.
Undang-undang dipandang sebagai salah satu dari tiga fungsi utama pemerintahan yang
berasal dari doktrin pemisahan kekuasaan. Kelompok yang memiliki kekuasaan formal untuk
membuat legislasi disebut sebagai legislator (pembuat undang-undang), sedangkan badan
yudikatif pemerintah memiliki kekuasaan formal untuk menafsirkan legislasi, dan badan
eksekutif pemerintahan hanya dapat bertindak dalam batas-batas kekuasaan yang telah
ditetapkan oleh hukum perundang-undangan.
b. Menurut bentuknya
Menurut bentuknya hukum dapat dibagi dalam hukum yang dikodifikasikan, tertulis, dan
tidak tertulis.
1) Hukum tertulis
Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.
Hukum tertulis ada dua macam, antara lain sebagai berikut :
a) Hukum tertulis yang telah dikodifikasikan seperti KUH Perdata/BW (Burgerlijk Wetboek)
dan KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana). Kodifikasi adalah pembukuan bahan-
bahan hukum yang sejenis secara sistematis dan lengkap dalam satu kitab undang-undang.
b) Hukum tertulis yang belum terkodifikasikan misalnya hukum perkoperasian.
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan di masyarakat tetapi
tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan). Hukum tidak tertulis tidak termaktub dalam suatu
dokumen, tetapi diyakini dan ditaati oleh suatu masyarakat tertentu. Dalam praktek
kenegaraan, hukum tidak tertulis disebut konvensi. Contoh: Pidato presiden setiap tanggal 16
Agustus di depan DPR.
1) Hukum nasional : Hukum nasional adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara.
2) Hukum internasional : Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum
dalam dunia internasional.
3) Hukum asing : Hukum asing adalah hukum yang berlaku dalam negara lain.
1) Ius Constitutum (Hukum positif) : Hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat
tertentu dalam suatu daerah tertentu. Contohnya UUD 1945.
2) Ius Constituendum : Hukum yang diharapkan dapat berlaku di masa yang akan datang
(hukum yang dicita-citakan). Contohnya Aturan Peralihan Pasal 1 UUD 1945.
3) Ius Naturale/Hukum Asasi (Hukum alam) : Hukum yang berlaku di mana-mana dalam
segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tidak mengenal batas waktu
melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga di seluruh tempat.
Contohnya keadilan.
Ketiga macam hukum ini merupakan hukum duniawi.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih Administratif
hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum
internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari
perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. Dalam hukum adanya kodifikasi
hukum dan macam-macam pembagiannya.
Dari urain di atas pada bab pembahasan dapat kita simpul kan bahwa, kodifikasi
hukum adanya bentuk, sistematika, dan tujuan kodifikasinya, sedangkan pembagian hukum
ada beberapa macam yaitu hukum menurut sumber, hukum menurut bentuk, hukum menurut
tempat berlakunya dan hukum menurut waktu berlaku
DAFTAR PUSTAKA
http://www.edukasippkn.com/2014/12/pembagian-penggolongan-hukum-
menurut.html