Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maf’ul Bih merupakan salah satu isim yang Manshub yaitu di fathah kan akhir hurufnya. المفعول
( بهObjek Penderita) adalah isim yang akan dibahas dalam makalah ini. Dengan alasan terkadang
kita sulit menentukan المفعول بهdalam suatu jumlah mufidah atau dalam beberapa jumlah mufidah
terutama dalam ayat-ayat Al-Quran. Maka dari itu makalah ini disusun untuk membantu kita dalam
memahami tentang المفعول به. Insyaallah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
______________________________________________________________
___________________
BAB II
PEMBAHASAN
Maf’ul Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika fi’ilnya “memukul” berarti
maf’ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi’ilnya “menolong” maka maf’ul bih-nya “yang ditolong”.
Dalam contoh di atas :
1. = َكت ََبfi’il, ُ = الْ َولَدfa’il, س
َ = الد َّْرmaf’ul bih
2. ب
َ = ض ََرfi’il, ْ ُ = األfa’il, = َولَدًاmaf’ul bih
ُ ست َاذ
b. Jama’ Taksir
7. ث ُ َّم لَتَ َر ُونَّ َها َعيْنَ ْاليَ ِقي ِْن Kemudian kamu benar- َ( تkamu (dhomir
benar mustatir) : fa’il)
akan melihatnya dengan لتر ُو َّن
َ (melihat: fi’il)
mata kepala sendiri, ( هَاmelihat-nya :
maf’ul bih
(menunjukkan
kepada ( ْال َجحِ ي َْمneraka
jahim)
عيْنَ ْاليَ ِقي ِْن
َ (hal)
8. ث ُ َّم لَت ُ ْسئَلُ َّن يَ ْو َمئِ ٍذ َع ِن النَّ ِعي ِْم Kemudian kamu benar- ( لَت ُ ْسئَلُ َّنakan ditanya :
benar akan ditanya pada fi’il)
hari itu tentang ( يَ ْو َمئِ ٍذpada hari itu :
kenikmatan (yang maf’ul fih)
megah di dunia itu).
Contoh dalam ayat lain (Qs. An-Nasr : 2)
ََاس يَدْ ُخلُ ْونَ فِ ْي َو َراَيْت
َ النDan Engkau melihat ْ َ ( َراmelihat : fiil
ي
هللا اَ ْف َواجا
ِ ِدي ِْن Manusia masuk islam (predikat)
dengan berbondong َ( تengkau : fail
bondong (subjek))
َاس
َ ( النmanusia :
maf’ul bih (objek))
maf’ul bih
nya dzohir.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Maf’ul Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum I’rabnya adalah
Nashob. Dan Maf’ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek /penderita.
Contoh :
Maf’ul bih memili pola-pola dalam pembentukan kalimatnya, atau dalam kata lain dapat tukar
posisi. Terkadang maf’ul bih mendahului fi’il dan fa’il atau setelah fi’il dan fa’il.
DAFTAR PUSTAKA
Zakaria Aceng, 2004, “ILMU NAHWU PRAKTIS SISTEM BELAJAR 40 JAM”. Garut : ibn
azka.
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.