Anda di halaman 1dari 4

CERPEN

Haii! Aku Sekar, aku duduk di bangku 1 SMA. Aku bersekolah di


SMA 1 harapan bangsa. Aku salah satu siswa terbaik di sekolah
ku, banyak prestasi prestasi yang sudah aku dapatkan. Mulai
dari prestasi sastra ataupun prestasi akademik. Aku juga juara
kelas di kelas ku dan masuk dalam rangking pararel. Semua
berjalan dengan lancar apa adanya. Dan ayah ku juga termasuk
orang yang berada dan kami hidup sangat sangat lebih dari kata
cukup. Namun ketika, ayah ku jatuh sakit dan ia turun dari
jabatannya di kantor karena kondisinya yang ga memukinkan.
Semua kondisi yang kami alami berubah seketika, seakan
seakan mati dan terjatuh. Dan saat kondisi seperti itu aku
sekarang duduk di bangku 3 SMA dan sebentar lagi aku akan
menuju ke perkuliahan. Dengan kondisi yang aku alami
sekarang ini aku berusaha untuk mencari beasiswa dengan
mengandalkan kepintaran ku dan semua prestasi prestasi yang
sudah aku dapatkan. Karena jika aku masuk tanpa beasiswa,
orang tua ku pasti tidak akan mampu untuk membayar uang
kuliah ku. Aku belajar terus belajar demi mewujudkan cita cita
ku masuk universitas negri yang bagus dan menjadi sarjana
kedokteran.
Pembukaan beasiswa di buka, dan aku sudah siap untuk
menerima soal soal yang di berikan untuk masuk ke universitas
tersebut....
Ujian masuk universitas melalui jalur beasiswa sudah aku lalui.
Semua yang sudah aku isi dengan kepercayaan diri ku yang
penuh. Aku sudah melakukan semaksimal mungkin dan
mengeluarkan semuanya. Dan sisanya aku serahkan kepada
Allah, karna aku yakin usaha tidak akan mengkhianati hasil,
serta yang di dukung oleh doa dari kedua orang tua ku.
Hari pembukaan beasiswa sudah di buka, dan akhirnya aku
lolos dalam ujian tersebut dan masuk ke universitas yang aku
dambakan dengan jurusan kedokteran sesuai dengan cita cita
ku. Kedua orang tua ku memeluk saat itu, dan menangis
terharu malihat ku yang sudah mencapai di titik ini. Tiba tiba
ayah ku melontarkan sesuatu "nak Sekar, ayah titip ibu mu
kepada mu ya nak, jagakan ibu untuk ayah. Dan kamu, sukses
selalu ya nak supaya bisa angkat derajat ayah ibu kamu, dan
kembali seperti dulu lagi. Maapkan ayah ya nak, ayah ga bisa
memberi kamu yang terbaik di akhir akhir ini dan terimakasih
buat perjuangan kamu yang sudah sampai di titi ini"...
Seketika suasana hening seketika. Aku menahan air mataku
yang seakan seakan akan jatuh deras, dan aku langsung
memeluk erat ayah ku dan aku menangis karna sudah tidak bisa
aku menahannya.
Keesokannya...
Ayah ku sudah pergi meninggalkan aku dan ibu ku, dengan
posisi yang mematung dan susah mengedip aku terdiam seakan
seakan ada yang menusuk hati ku, begitu sakit melihat ayah ku
di balut dengan kain putih dan banyak yang mendoakannya.
Aku menangis sekuat kuatnya dan mencurahkan semuanya
dalam tangisan ku.
Kemudia aku mendekati ayah yang sudah di balut dengan kain
putih dan membisakan ke telinganya "ayah baik baik di sana,
Sekar bakal ajain ibu ko yah, dan Sekar janji Sekar bakal jadi
orang sukses. Trimakasih ayah untuk semua yang sudah ayah
kasih ke Sekar" ta lama ibu ku menarik ku dan mendekap ku
sekuat kuatnya "yang tabah ya nak" mendengar kata kata itu
yang keluar dari mulut ibu aku langsung menangis sederas
deras nya...
Acara pemakaman ayah ku sudah selesai....
Ke esokannya aku terbangun dan aku menyadari ayah ku sudah
pergi. Namun aku tetap semangat untuk menjadi orang sukses
dan mewujudkan semua harapan ayah ku.

3 tahun kemudian...
Aku lulus dengan gelar cumlaude di kampus ku. Aku memakai
gaun yang cantik dan memakai topi toga dan di samping ku ada
ibu yang menemaniku. Dan kini aku menjadi direktur di sebuah
rumah sakit yang bagus di kota ku. Dan aku senang dengan
semua pencapaian pencapaian ku saat ini, semua ini berkat
orang tua ku...
"Ayah, aku sudah memenuhi harapan ayah, semoga ayah
senang di sana yah. Melihat aku memakai jas putih. Trimakasih
ayah untuk semuanya. Aku sayang ayah"

Anda mungkin juga menyukai