Anda di halaman 1dari 45

Keperawatan

Kritis :
Maternitas
FG 2 - Kelas C Keperawatan Kritis terintegritas
Anggota Kelompok
Christine Sitohang Meidy Hanifah
1906291954 1906349904

Ersa Aulia R. Nurul Aini


1906349822 1906292111

Fairuz Raissa
Andina Reihani Zaida
1906400482 1906292175

Tiara Pramudita
1906292231
Kasus 2
Ny. A, 32 tahun, G3P1A1 gravida 28-29 minggu; confirmed Covid-19 critical case; liver
injury dd/ drug induced liver injury ec anti-viral th. Keluhan: Sesak (+); batuk (+)
kesadaran compos mentis; tanda vital T = 112/60 mmHg, N = 108 x/m, R =24 x/m, S = 36.7
C; SpO2 94% (HFNC flow 60 lpm/ FiO2 100% dan NRM 15 lpm); Abdomen = cembung,
lembut, His (-), BJA 156 - 160 x/m. Laboratorium: Hb 13,3 g/dL Ht 39,8 % L 14.890/ uL T
264.000 /uL, NLR = 7,99 PCT = 0,28 PT/APTT = 13,6/30,1 INR = 0,94, GDS = 99 mg/dL, LDH =
663 U/L SGOT/SGPT = 69/209 Albumin = 2,19 g/dL Ur/Cr: 17,0/0,52 Fibrinogen = 455 mg/dl,
D-dimer =12,81 mg/L, Procalcitonin 0,2 ng/mL, Na/K/Ca: 136/3,3/4,6. Analisa Gas Darah: pH
7,376 pCO2 26,5 mmHg pO2 65,2 mmHg HCO3 15,7 mmol/L tCO2 16,5 mmol/L BE -7,4
Saturasi 92,3% CRP kuantitatif 2,45 mg/dL, D-dimer 5,06 mg/L, Procalcitonin 0,2 ng/mL,
Swab PCR SARS CoV-2 = Positif , Ct gen RdRP = 37.17 (terdeteksi) gen E = 36.35
(terdeteksi)
Kasus 2
Hasil konsultasi Obgyn:
A:
- Confirmed Covid-19 critical case
- Liver injury dd/ drug induced liver injury et causa remdesivir
P:
- Tunda pemberian remdesivir
- Rencana perawatan ruang intensif dan intubasi serta penggunaan ventilasi mekanik
Terapi saat ini:
- Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Dexamethasone 2x6mg IM
- Lovenox 2x0,4 sc
- Metilprednisolone 3x200 mg
- Vitamin C 1x1000 mg PO
- Vitamin D 1x5000 mg PO
- Zegavit 1x1 tab PO
- Rencana perawatan ruang intensif dan intubasi serta penggunaan ventilasi mekanik
01
Overview
COVID-19 dan drug
induced liver injury
Etiologi COVID-19
Severe acute respiratory syndrom coronavirus
2 (SARS-COV-2) merupakan agen penyebab
Covid-19. Covid-19 dapat menular dari manusia
ke manusia melalui percikan batuk/bersin
(droplet). Penyebaran SARS-COV-2 dari manusia
ke manusia menjadi sumber transmisi utama
sehingga penyebaran menjadi lebih agresif
(Kementerian Kesehatan RI, 2020)
Manifestasi Klinis
Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang
Kondisi ini merupakan kondisi sakit tenggorokan, pusing, mual dan Pneumonia tidak berat seperti
paling ringan yang dialami oleh muntah, diare, anosmia (hilangnya batuk atau sulit bernapas, napas
pasien COVID-19. penghidu) atau ageusia (hilangnya cepat dan/atau terdapat tarikan
pengecapan), dan status oksigenasi dinding dada (retraksi dada)
SpO2 >95% (Burhan et al., 2022).

Gejala Berat Kritis


Pneumonia berat seperti batuk atau kesulitan bernapas, Seorang anak yang terkonfirmasi positif
ditambah setidaknya satu gejala dari: memiliki SpO2 <93% COVID-19 dengan sepsis, syok septik,
(sianosis sentral), distress pernapasan berat (napas cepat, dan Acute Respiratory Distress
tarikan dinding dada yang berat, dan terdapat suara Syndrom (ARDS) serta membutuhkan
alat penunjang hidup seperti ventilasi
tambahan saat bernapas seperti grunting), tidak mampu
mekanik dan vasopressor (Burhan et al.,
menyusu atau minum, letargis, dan kejang. 2022).
COVID-19 PADA IBU HAMIL
Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit
berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum.
Efek samping pada janin berupa persalinan preterm juga dilaporkan
pada ibu hamil dengan infeksi COVID-19.

Menurut Wantania et al (2020) menyebutkan:


Dalam dua laporan yang menguraikan 18 kehamilan dengan
COVID-19, semua terinfeksi pada trimester ketiga didapatkan temuan
klinis pada ibu hamil mirip dengan orang dewasa yang tidak hamil.
Gawat janin dan persalinan prematur ditemukan pada beberapa
kasus.

Wantania et al (2020)
Alur Rekomendasi Penanganan Ibu Hamil
dengan COVID-19
1. Pembentukan tim multidisiplin —> konsultan dokter spesialis
penyakit infeksi jika tersedia, dokter kandungan, bidan yang bertugas
dan dokter anestesi
2. Rapat tim :
❖ Prioritas utama untuk perawatan medis pada ibu hamil
❖ Lokasi perawatan yang paling tepat (mis. unit perawatan intensif,
ruang isolasi di bangsal penyakit menular atau ruang isolasi lain
yang sesuai)
❖ Evaluasi kondisi ibu dan janin
❖ Perawatan medis dengan terapi suportif standar untuk
menstabilkan kondisi ibu

Wantania et al (2020)
Pertimbangan Khusus
● Pemeriksaan radiografi harus dengan perlindungan terhadap janin.
● Frekuensi dan jenis pemantauan detak jantung janin harus dipertimbangkan secara
individual, dengan mempertimbangkan usia kehamilan janin dan kondisi ibu.
● Stabilisasi ibu adalah prioritas sebelum persalinan dan apabila ada kelainan penyerta
lain seperti contoh pre-eklampsia berat harus mendapatkan penanganan yang sesuai
● Keputusan untuk melakukan persalinan perlu dipertimbangkan, kalau persalinan akan
lebih membantu efektifitas resusitasi ibu atau karena ada kondisi janin yang
mengharuskan dilakukan persalinan segera.
● Pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin harus dikonsultasikan dan
dikomunikasikan dengan tim dokter yang merawat. Pemberian kortikosteroid untuk
pematangan paru janin harus sesuai indikasi.

Wantania et al (2020)
Drug- Induced Liver Injury
Drug-Induced Liver Injury atau DILI digunakan untuk menggambarkan
jejas pada hepar akibat obat yang diresepkan, OTC (Over the counter), obat
herbal, atau suplemen yang menimbulkan manifestasi berupa peningkatan
nilai fungsi hepar.

Idiosinkratik Intrinsik
DILI idiosinkratik sulit DILI intrinsik memiliki periode
diprediksi, lebih jarang latensi yang pendek dan
ditemukan, dan memiliki merupakan jenis DILI yang
periode laten yang lebih paling sering ditemukan.
panjang dibandingkan dengan
DILI intrinsik.

J Hepatol (2019).
Obat Terjadinya DILI
02
Patofisiologi
(Andrade et al., 2019; Parasher, 2021; Shook et al., 2022)
03
Pengkajian
Pengkajian, Istilah-istilah,
dan alasan masuk ICU
Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

1. Tanda Vital Tekanan darah: 112/60 Sistolik:110-134 Normal


mmHg Diastolik: 70-84

Nadi: 108 x/menit 80-90x/menit Abnormal

RR: 24 x/menit 12-20x/menit Abnormal

Suhu: 36.7 C 36,5-37,5 C Normal

SpO2: 94% >95% Abnormal


Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

2. Pemeriksaan Abdomen: cembung, - Normal


Fisik lembut

HIS (-) - Normal

DJJ: 156 - 160 x/menit 120-160x/menit Normal


Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

3. Laboratorium Hb 13,3 g/dL 14 – 18 gr/dL Abnormal/Rend


ah

Ht 39,8 % 38,3 – 48,6% Normal

L 14.890/ uL 6.000-17.000 Normal

T 264.000 /uL 150.000 – Normal


400.000

NLR = 7,99 1-3 Abnormal

PCT = 0,28 0,22 - 0,24 Abnormal


Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

3. Laboratorium PT/APTT: 13,6/30,1 APTT: 20-38 Normal


PT: 11-13

INR = 0,94 0,8-1,2 Normal

LDH = 663 U/L 135 – 214 U/L Abnormal

SGOT/SGPT = 69/209 SGOT: 9-25 Abnormal


SGPT: 7-30

Albumin: 2,19 g/dL 3,5-5,0 g/dL Abnormal

Ur/Cr: 17,0/0,52 Ur: 14-39 mg/dL Normal


Cr: 0,7 - 1,3 mg/dL
Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

3. Laboratorium Fibrinogen = 455 mg/dL 200-400 mg/dL Abnormal

D-dimer =12,81 mg/L <0,5 mg/L Abnormal

Procalcitonin 0,2 ng/mL <0,05 ng/mL Abnormal

Na/K/Ca: 136/3,3/4,6 Na: 135 – 145 Na: normal


mEq/L K: Abnormal
K: 3,6 – 5,2 Ca: Abnormal
mmol/L
Ca: 2,1-2,8
Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

4. Analisa Gas pH 7,376 7,35-7,45 Normal


Darah
pCO2 26,5 mmHg 40-50 mmHg Abnormal

HCO3 15,7 mmol/L 22-29 mmol/L Abnormal

tCO2 16,5 mmol/L (20-29 20-29 mmol/L Abnormal


mmol/L, abnormal)

Saturasi 92,3% >95% Abnormal

CRP 3 kuantitatif 2,45 <1 mg/dL Abnormal


mg/dL
Pengkajian
No. Jenis Data Data kasus Hasil Normal Interpretasi

4. Analisa Gas D-dimer 5,06 mg/L 7,35-7,45 Normal


Darah (Abnormal. Normal: <0,5
mg/L)

Procalcitonin 0,2 ng/mL 40-50 mmHg Abnormal


(<0,05 ng/mL. Abnormal)

5. COVID-19 test Swab PCR SARS CoV-2 = - Positif COVID-19


Positif
- Ct gen RdRP = 37.17
(Terdeteksi)
- gen E = 36.35
(terdeteksi)
Istilah yang Tidak dipahami
Drug Induced Liver Injury
Merupakan reaksi merugikan terhadap suatu
obat atau xenobiotik lain yang terjadi baik
sebagai peristiwa yang dapat diprediksi ketika
seseorang terpapar dosis toksik dari beberapa
senyawa atau sebagai peristiwa yang tidak
dapat diprediksi dengan banyak obat yang
sebenarnya umum digunakan
(Andrade et al, 2019)
Alasan Masuk ICU
1. Pasien direncanakan untuk intubasi serta
penggunaan ventilasi mekanik
2. Pasien memerlukan terapi obat intensif
3. Pasien terkonfirmasi mengalami Covid-19
critical case dan terdapat sesak napas
(sesak +)
04
Tatalaksana
Pemeriksaan Diagnostik
● Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
Pemeriksaan untuk mendeteksi materi genetik virus. Pemeriksaan PCR
dapat menggunakkan sampel swab nasofaring dan swab orofaring
● Chest X-ray
Hanya boleh digunakan pada pasien dengan tingkat kecurigaan yang
lebih tinggi atau bila diperlukan untuk mempengaruhi penatalaksanaan
● Rapid Test (IgG dan IgM)
Berperan penyaringan awal terhadap kasus positif Covid-19. Hasil rapid
test tidak bisa dijadikan penopang diagnosis pasien Covid-19.

(Hapshy, V., Aziz, D., Kahar, P., Khanna, D., Johnson, K. E., & Parmar, M. S., 2021).
Pemeriksaan Diagnostik
● Rontgen Thoraks
Gambaran pneumonia
● CT Scan Thoraks
Gambaran opasitas ground-glass
● Pemeriksaan Laboratorium Darah Perifer Lengkap
- Leukopenia/norma/limfopenia
- CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, hemostasis, LDH, D-dimer.
● Pemeriksaan Kimia Darah
Fungsi hepar, fungsi ginjal, prokalsitonin, asam laktat, dll.
● EKG
Nilai-nilai troponin serum dan EKG

(Hapshy, V., Aziz, D., Kahar, P., Khanna, D., Johnson, K. E., & Parmar, M. S., 2021).
(Nana, M., Hodson, K., Lucas, N., Camporota, L.,
Knight, M., & Nelson-Piercy, C., 2022).
Farmakologi
● Kortikosteroid
Prednisolon oral 40 mg sekali sehari atau hidrokortison intravena 80 mg dua kali
sehari. Metilprednisolon oral 32 mg sekali sehari atau dosis intravena 1 mg/kg dua
kali sehari → jika pasien berada di unit perawatan intensif
● Interleukin-6 receptor antagonists
Tocilizumab atau sarilumab
● Neutralizing monoclonal antibodies
asirivimab/imdevimab, Sotrovimab
● Antivirals
- Remdesivir (tidak direkomendasikan pengonsumsian rutin pada kehamilan)
- Molnupiravir → prodrug antivirus yang menghambat replikasi virus melalui
metabolit aktif yang dimasukkan ke dalam RNA virus
- Paxlovid
(Nana, M., Hodson, K., Lucas, N., Camporota, L., Knight, M., & Nelson-Piercy, C., 2022).
05
Asuhan
Keperawatan
Hambatan
Pertukaran Gas
Data Masalah Keperawatan

Data Subjektif: 00030 Hambatan Pertukaran Gas b.d.


- Pasien mengatakan sesak napas Pola pernapasan tidak efektif
(Domain 4 eliminasi dan pertukaran
Data Objektif: Kelas 4 fungsi respirasi)
- N = 108x/menit
- RR = 24x/menit Definisi: Kelebihan atau defisit
- pCO2 = 26,5 mmHg oksigenasi dan/atau eliminasi
- pO2 = 65,2 mmHg karbondioksida pada membran
- HCO3 = 15,7 mmol/L alveolar-kapiler.
- tCO2 = 16,5 mmol/L
- BE = -7,4 (NANDA-I, 2021)
- Saturasi 92,3%
Diagnosis Batasan Karakteristik

00030 Hambatan Pertukaran Gas b.d. Pola ● Takikardia


pernapasan tidak efektif ● Takipnea
● Gas darah arteri abnormal
(Domain 4 eliminasi dan pertukaran Kelas 4
● Pola pernapasan tidak efektif
fungsi respirasi) ● Dispnea

Definisi: Kelebihan atau defisit oksigenasi


dan/atau eliminasi karbondioksida pada
membran alveolar-kapiler.

(NANDA-I, 2021)
Tujuan Keperawatan (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
(Moorhead et al., 2013) (Bulechek et al., 2013)

0402 Status Pernapasan : Pertukaran 3350 Monitor Pernapasan


Gas
Definisi : Sekumpulan data dan analisis keadaan
Definisi : Pertukaran karbondioksida pasien untuk memastikan kepatenan jalan nafas
dan oksigen di alveoli untuk dan kecukupan pertukaran gas
mempertahankan konsentrasi darah
Aktivitas :
arteri.
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
Kriteria hasil :
kesulitan bernapas
040208 Tekanan parsial oksigen di
darah arteri(Pa02 ) dalam kisaran 2. Monitor suara napas tambahan seperti
normal wheezing
040209 Tekanan parsial 3. Monitor pola napas (misalnya., bradipneu,
karbondioksida di darah arteri(PaC02 ) takipneu, hiperventilasi, pernapasan
dalam kisaran normal kusmaul)
Tujuan Keperawatan (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
(Moorhead et al., 2013) (Bulechek et al., 2013)

040211 Saturasi oksigen dalam kisaran 4. Monitor saturasi oksigen pasien


normal
5. Monitor keluhan sesak napas pasien
termasuk kegiatan yang meningkatkan atau
memperburuk sesak napas tersebut
0600 Keseimbangan Elektrolit dan
Asam Basa 6. Catat perubahan pada saturasi O2 dan
perubahan nilai analisa gas darah dengan
Definisi : Keseimbangan elektrolit dan tepat
non-elektrolit pada ruang intraseluler
dan ektraseluler tubuh. 3320 Terapi OKsigen

Definisi : Pemberian oksigen dan pemantauan


Kriteria hasil :
mengenai efektivitasnya
060003 Frekuensi pernapasan dalam Aktivitas :
kisaran normal 1. Monitor posisi perangkat [alat] pemberian
oksigen
060013 Serum bikarbonat dalam
kisaran normal
Tujuan Keperawatan (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
(Moorhead et al., 2013) (Bulechek et al., 2013)

2. Periksa perangkat [alat] pemberian oksigen


secara berkala untuk memastikan bahwa
konsentrasi [yang telah] ditentukan sedang
diberikan
3. Monitor efektifitas terapi oksigen (misalnya,
tekanan oksimetri, ABGs) dengan tepat
4. Amati tanda-tanda hipoventilasi
5. Pertahankan kepatenan jalan napas
6. Berikan oksigen tambahan, jika diperlukan
7. Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
mengenai penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan dan/atau tidur
Resiko Gangguan
Fungsi Hati
Data Masalah Keperawatan

Data Subjektif: 00178 Resiko gangguan fungsi hati


- Perempuan 32 tahun, G3P1A1 gravida 28-29 minggu
- Positive covid-19 dengan sesak dan batuk Definisi: Rentan mengalami
Data Objektif: penurunan fungsi hati, yang dapat
- Liver injury et causa remdesivir
mengganggu kesehatan
- TD 112/60 mmHg, N 108x/menit, RR 24x/menit, Suhu 36.7 ‘C,
SpO2 94% terpasang HFNC 60 lpm dan NRM 15 lpm)
Hasil Laboratorium;
- Hb 13.3 g/dL. Ht 39.8%
- L 14.890/ uL; T 264.000 /uL; NLR = 7,99
- PCT = 0,28, PT/APTT = 13,6/30,1; INR = 0,94
- LDH (Lactate Dehydrogenase) =663 U/L
- SGOT/SGPT = 69/209
- Albumin = 2,19 g/dL, Fibrinogen = 455 mg/dl
- D-dimer =12,81 mg/L, Procalcitonin= 0,2 ng/mL
- Ur/Cr = 17/0.52
- Na = 136, K = 3,3 , Ca = 4,6
- pH = 7,37, pCO2= 26,5; pO2=65,2 mmHg; HCO3=15,7 mmol/L
- CRP 3 kuantitatif = 2,45 mg/dL
Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan

Fungsi Liver (0803) Manajemen obat (2380)


Kriteria:
1. Kadar albumin/globulin berada pada 1. Memantau tanda-tanda vital
kisaran normal 2. Pantau keefektifan modalitas pemberian
2. Peningkatan total serum bilirubin obat
3. Alanine transaminase (ALT)(SGPT) 3. Pantau pasien untuk efek terapeutik obat
berada pada kisaran normal
4. Memantau tanda dan gejala toksisitas obat
4. Aspartate aminotransferase (AST)(SGOT)
berada pada kisaran normal 5. Memantau efek samping obat
6. Instruksikan pasien tentang tindakan yang
Respon Pengobatan (2301) tepat untuk diambil jika efek samping terjadi
Kriteria: 7. Memantau kadar serum darah (elektrolit,
1. Efek terapi yang diharapkan protrombin, dll), yang sesuai
2. Perubahan yang diharapkan dalam 8. Memantau respons terhadap perubahan
kimia darah
rejimen pengobatan, jika sesuai
3. Perubahan gejala yang diharapkan
4. Pemeliharaan kadar darah yang 9. Memfasilitasi perubahan pengobatan dengan
diharapkan dokter, sesuai kebutuhan
5. Efek samping dan interaksi obat 10. Instruksikan pasien tentang tujuan dan
tindakan dari setiap pengobatan
Tujuan Intervensi Keperawatan
Keperawatan

Pengendalian Infeksi (6540)


1. Bersihkan lingkungan dengan tepat setelah digunakan oleh setiap
pasien
2. Ganti peralatan perawatan pasien, sesuai protokol lembaga
3. Pertahankan teknik isolasi, sebagaimana mestinya
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap aktivitas perawatan pasien
5. Lakukan kewaspadaan universal (menggunakan APD)
6. Pertahankan lingkungan aseptik yang optimal
7. Pastikan penanganan aseptik semua jalur IV
8. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
9. Tingkatkan asupan nutrisi yang tepat
Resiko Cedera
pada Janin
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan

Data Objektif: - Efek agen 0138 Risiko Cedera pada Janin


- Swab PCR SARS CoV-2 positif. farmakologis ditandai dengan Infeksi dan
- Klien diberikan obat remdesivir. - Infeksi efek pengobatan pada ibu
- Liver injury dd/ drug induced liver
injury et causa remdesivir. Definisi:
Data Subjektif: Berisiko mengalami bahaya atau
- Suami klien mengatakan, kerusakan fisik pada janin
sebelum klien masuk ke ruang selama proses kehamilan dan
perawatan intensif, klien telihat persalinan.
sangat gelisah mencemaskan
kondisi bayinya karena klien
terpapar Covid-19 .

(SDKI-PPNI, 2018)
Rencana Keperawatan
Luaran Intervensi

L.14136 Tingkat Cedera Pencegahan Cedera


Definisi: keparahan dan cedera yang diamati Observasi:
atau dilaporkan 1. Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera.
Terapeutik:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah.
selama 1x24 jam, diharapkan tingkat cedera Pemantauan Denyut Jantung Janin
menurun dengan kriteria hasil: Observasi:
- Frekuensi nadi normal 1. Identifikasi riwayat obstetrik.
(60-100x/menit) 2. Identifikasi pemeriksaan kehamilan sebelumnya.
- Frekuensi napas normal 3. Monitor denyut jantung janin.
(12-20x/menit) 4. Monitor tanda vital ibu.
- Denyut jantung apikal dan radialis Manajemen Stres
membaik Observasi:
- Pola istirahat membaik 1. Identifikasi stressor.
- Agitasi menurun 2. Lakukan reduksi ansietas

(SLKI-PPNI, 2018; SIKI-PPNI, 2018)


Referensi
Andrade, R. J., Chalasani, N., Björnsson, E. S., Suzuki, A., Kullak-Ublick, G. A., Watkins, P. B., Devarbhavi, H.,
Merz, M., Lucena, M. I., Kaplowitz, N., & Aithal, G. P. (2019). Drug-induced liver injury. Nature reviews.
Disease primers, 5(1), 58. https://doi.org/10.1038/s41572-019-0105-0
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dotchterman, J. M., Wagner, C. M. (2013). Nursing Interventions Classification
(NIC), 6th edition. Elsevier.
Hapshy, V., Aziz, D., Kahar, P., Khanna, D., Johnson, K. E., & Parmar, M. S. (2021). COVID-19 and Pregnancy: Risk,
Symptoms, Diagnosis, and Treatment. SN comprehensive clinical medicine, 3(7), 1477–1483.
https://doi.org/10.1007/s42399-021-00915-2
Herdman, T. H., Kamitsuru, S., Lopes, C. T. (2021). NANDA International : Nursing Diagnoses Definitions and
Classification 2021–2023 Twelfth Edition. Thieme.
J Hepatol (2019). EASL Clinical Practice Guidelines: Drug-induced liver injury.
https://doi.org/10.1016/j.jhep.2019.02.01
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th Edition.
Elsevier.
Referensi
Nana, M., Hodson, K., Lucas, N., Camporota, L., Knight, M., & Nelson-Piercy, C. (2022). Diagnosis and
management of covid-19 in pregnancy. BMJ (Clinical research ed.), 377, e069739.
https://doi.org/10.1136/bmj-2021-069739
Parasher, A. (2021). COVID-19: Current understanding of its pathophysiology, clinical presentation and
treatment. Postgraduate medical journal, 97(1147), 312-320.
PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1
ed.). DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II)
1 ed.). DPP PPNI.
PPN (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan
II) 1 ed.). DPP PPNI.
Shook, L. L., Sullivan, E. L., Lo, J. O., Perlis, R. H., & Edlow, A. G. (2022). COVID-19 in pregnancy: implications for
fetal brain development. Trends in Molecular Medicine.
Wantania, John., et al (2020). Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (COVID-19) Pada Maternal
(Hamil, Bersalin, dan Nifas). Pokja ISR PP POGI.

Anda mungkin juga menyukai