Dosen Pengampu:
Tri Widodo,
ST.,MT Di Susun
Oleh:
Muammar Fayzulhaq (2126201039)
Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulisan makalah ini yang berjudul pada
“EKONOMI GERAKAN” akhirnya dapat terselesaikan dengan baik, walaupun kami yakin
masih banyak kekurangannya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini, pemahaman dan pemanfaatan konsep-konsep ilmu Matematika sangat
diperlukan, khususnya materi “EKONOMI GERAKAN” yang berhubungan erat dengan ilmu
keteknikan industri, sehingga meteri-materi ini yang akan dibahas atau di pelajari oleh kita
semua dapat bermanfaat dengan baik, dan materi yang akan kami bahas disini adalah dan
penulisan makalah berjudul “EKONOMI GERAKAN” bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ergonomi dan Perncangan Sistem Kerja 2.
Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya
kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih berkualitas.
Muammar Fayzulhaq
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................................6
2.1 Tujuan Dari Ekonomi Gerakan........................................................................................................6
2.2 Prinsip Ekonomi Gerakan Dengan Anggota Tubuh Manusia..........................................................6
2.3 Prinsip Ekonomi Gerakan Yang Berhubungan Dengan Tempat Kerja............................................7
2.4 Prinsip Ekonomi Gerakan Yang Berhubungan Dengan Perancangan Alat dan Peralatan Kerja
Yang Di Gunakan........................................................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................9
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian.................................................................................................................9
3.2 Studi Gerakan Untuk Menganalisa Metode Kerja yang Efektif dan Efesien................................10
3.3 Gerakan-Gerakan Fundamental Untuk Pelaksanaan Kerja Manual (THERBLIGS).....................11
3.4 Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung...............................................13
3.6 Penetapan Jumlah Siklus Kerja yang Diamati...............................................................................15
3.7 Peta – Peta Kerja............................................................................................................................16
BAB IV PEMBAHSAN............................................................................................................................19
4.2 Dampak implementasi ergonomi gerak pada kesehatan pekerja...................................................20
4.3 Analisis biaya dan manfaat penerapan ergonomi gerak................................................................21
5.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................24
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................24
5.2 SARAN..........................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
Didalam menganalisa dan mengevaluasi metode kerja untuk memperoleh metode kerja
yang lebih efisien, maka perlu mempertimbangkan prinsip–prinsip ekonomi gerakan (the
principles of motion economy) yang dapat menganalisa gerakan–gerakan kerja setempat
yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan–kegiatan kerja yang
berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.
Ekonomi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian
badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat memungkinkan
dilakukannya gerakan– gerakan yang ekonomis. Ekonomi gerakan sangat berhubungan
erat dengan studi gerakan yang merupakan analisa yang dilakukan pada bagian–bagian
badan pekerja dengan harapan agar gerakan–gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi
atau juga dihilangkan agar diperoleh penghematan dalam hal waktu kerja dan menghemat
pemakaian fasilitas–fasilitas yang tersedia dari segi ekonomisnya.
Pekerjaan yang dilakukan manusia tidak terlepas dari sistem kerja yang dapat
mendukung pekerjaan tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas
yang baik dan kuantitas yang optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengaturan
sistem kerja untuk menciptakan kondisi kerja yang baik dan meningkatkan produktivitas
kerja. Studi gerakan merupakan salah satu metode perancangan kerja dengan cara
melakukan proses analisis terhadap beberapa gerakan bagian badan dalam menyelesaikan
pekerjaan. Analisis diarahkan khususnya untuk dapat menghilangkan gerakan – gerakan
yang tidak efektif, yang pada akhirnya dapat menghemat waktu kerja maupun pemakaian
peralatan atau fasilitas kerja. Dalam proses analisis gerakan – gerakan, pertama – tama
suatu pekerjaan diuraikan menjadi gerakan dasar pembentukannya. Gerakan dasar ini
dikembangkan oleh Frank B. Gilberth dan Lilian Gilberth yang dinamakan THERBLIG
dan berjumlah 17 gerakan.
3
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian dalam ergonomi ekonomi gerak harus
mempertimbangkan hubungan antara aspek ekonomi dengan ergonomi gerak. Ergonomi
gerak adalah cabang ergonomi yang mempelajari interaksi antara manusia dengan
lingkungannya dalam konteks gerakan tubuh, sedangkan ekonomi adalah studi tentang
produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya.
3. Analisis biaya dan manfaat penerapan ergonomi gerak: Bagaimana estimasi biaya
implementasi ergonomi gerak dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkan dalam
konteks ekonomi?
4
kesejahteraan pekerja. Penelitian ini dapat membantu mengurangi cedera dan penyakit
terkait pekerjaan, meningkatkan kualitas hidup pekerja, dan mengurangi absensi yang
disebabkan oleh masalah kesehatan.
3. Mengurangi Biaya Operasional: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
bagaimana penerapan ergonomi gerak yang tepat dapat membantu mengurangi biaya
operasional perusahaan. Dengan mengurangi kecelakaan dan cedera kerja,
mengurangi kelelahan dan stres pekerja, serta meningkatkan produktivitas, biaya yang
terkait dengan absensi, perawatan medis, dan ganti rugi dapat dikurangi.
4. Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan Kerja: Penelitian ini berfokus pada
pengembangan teknik dan perangkat ergonomi gerak yang dapat meningkatkan
keamanan dan keselamatan kerja. Tujuan ini penting untuk mencegah kecelakaan dan
cedera serius yang dapat terjadi karena gerakan tubuh yang tidak tepat atau posisi
yang buruk.
5. Mengoptimalkan Desain Produk dan Layanan: Tujuan ini mencakup penelitian
tentang bagaimana prinsip-prinsip ergonomi gerak dapat diterapkan dalam desain
produk dan layanan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kepuasan
pelanggan. Hal ini dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan di pasar
ekonomi.
6. Kontribusi pada Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Penelitian dalam bidang ini
mencari cara bagaimana ergonomi gerak dapat berkontribusi pada pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan dampak sosial dan
lingkungan dari praktik-praktik ekonomi, tujuan ini berusaha untuk menciptakan
ekonomi yang seimbang, inklusif, dan berkelanjutan.
5
BAB II
PENGERTIAN EKONOMI GERAK
6
c. Pergerakan tangan sebaiknya saling berlawanan arah dan simetris secara
bersamaan.
d. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat. Yaitu hanya menggerakkan tangan
atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.
e. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
pekerja.
f. Gerakan yang perubahan arahnya halus dan kontinu, lebih baik dari pada gerakan
yang patah-patah dan banyak perubahan arah, karena akan memperlambat
penyelesaian pekerjaan tersebut
g. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti daripada gerakan
yang dikendalikan.
h. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan
irama kerja kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi pekerja.
i. Usahakan sedikit mungkin gerakan mata. Gerakan mata kadangkadang tidak dapat
dihindarkan dari pekerjaan terutama bila pekerjaannya harus menghadapi jenis
pekerjaan tersebut.
a. Sebaiknya semua peralatan dan bahan kerja terletak pada tempat yang tetap dan
telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pekerja dalam mengambil
bahan dan peralatan tersebut. Jika tempat bahan dan peralatan sudah tetap, waktu
yang digunakan untuk mencari peralatan atau bahan tersebut dapat dihilangkan.
7
b. Peralatan, bahan dan control sebaiknya diletakkan pada tempat/ lokasi yang
mudah dan cepat untuk dijangkau. Dari analisa Therblig sudah diketahui bahwa
untuk menjangkau jarak yang pendek diperlukan waktu yang lebih singkat
dibandingkan bila jaraknya lebih jauh. Oleh karena itu semua bahan dan peralatan
sedapat mungkin harus diatur tata letaknya menurut prinsip diatas. Selain hal
diatas, manusia juga mempunyai keterbatasan dalam jarak jangkaunya sehingga
untuk pengaturan tata letak bahan dan peralatannya, hal ini pun harus
dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya.
c. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan
prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu tersedia ditempat yang
dekat dan mudah untuk diambil.
d. Sebaiknya menyediakan tempat khusus untuk benda/objek yang telah selesai dibuat
e. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga
gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan terbaik.
f. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif
berdiri atau duduk dalam melakukan pekerjaan merupakan suatu hal yang
menyenangkan.
g. Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga pekerja yang mendudukinya
bersikap (mempunyai postur yang baik).
h. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga
dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.
2.4 Prinsip Ekonomi Gerakan Yang Berhubungan Dengan Perancangan Alat dan
Peralatan Kerja Yang Di Gunakan
8
c. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
memegang dan menyimpan.
d. .Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendirisendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus disesuaikan
dengan kekuatan masing-masing jari.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian
Ergonomi Ekonomi Gerak adalah bidang interdisipliner yang memadukan prinsip-
prinsip ergonomi (ilmu tentang interaksi antara manusia dan lingkungan kerja) dengan
aspek-aspek ekonomi yang berkaitan dengan gerakan tubuh dalam konteks pekerjaan dan
produktivitas. Jenis dan sifat penelitian dalam ergonomi ekonomi gerak dapat bervariasi
tergantung pada tujuan penelitian dan pendekatannya. Berikut adalah beberapa jenis dan
sifat penelitian yang mungkin relevan dalam bidang ini:
9
partisipatif dapat digunakan untuk memahami konteks dan dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan kerja.
5. Penelitian Longitudinal: Penelitian longitudinal melibatkan pengumpulan data dari
responden selama periode waktu tertentu untuk memantau perubahan dalam ergonomi
gerak dan dampaknya pada aspek ekonomi seiring waktu. Penelitian ini membantu
memahami tren jangka panjang dan dampak dari intervensi ergonomi.
6. Penelitian Interdisipliner: Penelitian ergonomi ekonomi gerak sering melibatkan
kerjasama lintas disiplin ilmu, seperti ergonomi, ilmu ekonomi, kesehatan kerja,
teknik industri, dan psikologi kerja. Penelitian interdisipliner ini memungkinkan
penggalian pemahaman yang lebih komprehensif tentang aspek kompleks ergonomi
ekonomi gerak.
Sifat penelitian dalam ergonomi ekonomi gerak adalah ilmiah dan berorientasi pada
peningkatan kesejahteraan manusia di tempat kerja, peningkatan produktivitas, dan
pengembangan lingkungan kerja yang aman dan efisien. Penelitian ini juga memiliki
implikasi praktis, yang berarti bahwa temuan penelitian dapat diterapkan secara
langsung dalam perencanaan dan perbaikan lingkungan kerja untuk meningkatkan
kinerja ekonomi dan kesejahteraan pekerja.
3.2 Studi Gerakan Untuk Menganalisa Metode Kerja yang Efektif dan Efesien
Studi gerakan atau lazimnya disebut dengan “motion study” adalah suatu study
tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standart untuk penyelesaian suatu
pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan efesien. Untuk memperoleh
hal tersebut maka perlu diperhatikan terlebih dahulu kondisi pekerjaan yang ada yaitu
kondisi pekerjaan yang memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan kerja yang ekonomis.
Studi mengenai ini dikenal sebagai studi ekonomi gerakan yaitu studi yang menitik-
beratkan pada penerapan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Setelah kondisi pekerjaan
yang baik diperoleh maka kemudian dilakukan studi gerakan dengan analisa secara
seksama sebagai gerakan tubuh manusia (umumnya gerakan tangan) yang ditunjukkan
untuk menyelesaikan pekerjaan.Maksud utama dari studi gerakan adalah untuk
mengeleminir atau mengurangi gerakan-gerakan yang lebih efektif. Sebagai hasilnya
maka diharapkan
10
bahwa pekerjaan akan dilaksanakan secara lebih mudah dai bisa ditingkatkan.Didalam
aktivitas studi gerakan maka orang yang dianggap paling menonjol jasanya adalah Frank
dan Lillian Gilberth. Gilberth telah mengawali studi gerakan manual dan
mengembangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi gerakan yang sampai sekarang masih
dipertimbangkan sebagai landasan pokok untuk melakukan studi gerakan. Disamping itu
Gilberth juga berhasil menciptakan teknik-teknik pembuatan atau perekaman gambar-
gambar detai yang dikenal sebagai micromotion studies (bermanfaat didalam usaha
mempelajari gerakan kerja manual yang dilakukan secara cepat dan berulang-ulang).
Studi gerakan umumnya diklasifikasikan kedalam dua macam studi, yaitu visual
motion study dan Micromotion studi umumnya lebih sering diaplikasikan karena
dianggap jauh lebih ekonomis. Disini hanya dilakukan sekedar pengamatan secara visual
terhadap operasi kerja yang berlangsung dan kemudian dibuat suatu peta yang dikenal
sebagai operator process chart dengan mengaplikasikan symbol-simbol therbligs. L
11
Therblig.Sebagian besar dari elemen-elemen dasar therbligs merupakan gerakan tangan yang
biasa terjadi apabila suatu pekerjaan terjadi, terlebih-lebih bila bersifat manual. Suatu
pekerjaan dapat diuraikan menjadi beberapa elemen gerakan untuk mana studi dilakukan
guna mendapatkan rangkaian gerakan yang lebih efesien.
Suatu pekerjaan yang akan mempunyai uraian yang berbeda-beda bila dibandingkan
dengan pekerjaan yang lain tergantung pada jenis pekerjaan tersebut.Biasanya pula setelah
gerakan meimilih dilakukan akan diikuti gerakan memeriksa (inspection) gerakan memilih ini
termasuk elemen-elemen Therbligh yang diklasifikasikan tidak efektif sehingga sedapat
mungkin gerakan ini dihindarkan. Therbligs ini oleh Gilberth dinyatakan dalam symbol-
simbol gambar dan warna tertentu, seperti yang terlihat pada tabel 2.1. berikut. Secara garis
besar masing-masing Therbligs tersebut dapat didefenisikan sebagai berikut:
12
3.4 Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Penelitian kerja dan analisa metoda kerja pada dasarnya akan memusatkan
perhatiannya pada bagaimana (how) suatu macam pekerjaan akan diselesaikan. Dengan
mengaplikasikan prinsip dan teknik pengaturan cara kerja yang optimal dalam sistem kerja
tersebut, Maka akan diperoleh alternative metoda pelaksanaan kerja yang dianggap
memberikan hasil yang paling efektif dan efesien. Suatu pekerjaan akan dikatakan
diselesaikan secara efesien apabila waktu penyelesaian nya berlangsung paling singkat
Untuk menghitung waktu baku (standart time) penyelesaian pekerjaan guna memilih
alternative metoda kerja yang terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-
teknik pengukuran kerja (work measurement atau time time study). Pengukuran waktu kerja
ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan
guna menyelesaikan pekerjaan. Secara singkat pengukuran kerja adalah metoda penetapan
keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang
dihasilkan. Waktu baku ini sangat diperlukan terutama sekali untuk:
Waktu baku ini merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan pekerjaan. DisIni sudah meliputi
kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang
harus diselesaikan tersebut
Pada garis besarnya teknik-teknik pengukuran waktu kerja ini dapat dibagi atau
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran waktu kerja secara langsung dan
pengukuran waktu kerja secara tidak langsung. Cara pertama disebut demikian karena
pengukurannya dilaksanakan secara langsung yaitu ditempat dimana pekerjaan yang diukur
dijalankan. Dua cara termasuk didalamnya adalah cara pengukuran kerja dengan
13
menggunakan
14
jam henti (stopwatch time-study) dan sampling kerja (work sampling), sebaliknya cara tidak
langsung melakukan perhitungan waktu kerja tanpa sipengamat harus ditempat pekerjaan
yang diukur. Disini aktivitas yang dilakukan hanya melakukan perhitungan waktu kerja
dengan membaca tabel-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan
melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemenelemen gerakan. Cara ini bisa dilakukan dalam
aktivitas data waktu baku (standart data) dan data waktu gerakan (predetermined time
system).
Pengukuran kerja secara langsung, terutama pengukuran dengan jam henti adalah
merupakan aktivitas yang mengawali dan menjadi landasan untuk kegiatan-kegiatan
pengukuran kerja yang lain.
3.5 Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti (Stop Watch Time
Study) Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frenderick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metoda ini
pertama kali baik
diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang
(repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan
suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu.
Secara garis besar langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam
henti ini dapat diuraikan sebagai berikut (secara sistematis juga dapat dilihat dalam gambar
2.3.)
1. Defenisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan
maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati dan
supervisor yang ada.
2. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti
lay out, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan,
dan lain-lain.
3. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.
4. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
15
5. Tetaka siklus kerja yang harus diukur dan catat. Teliti apakah jumlah siklus kerja
yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak, test pula keseragaman
data yang diperoleh.
16
6. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas kerja yang
diukur dan dicatat waktunya tersebut. Rate of performans ini ditetapkan oleh
setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditunjukkan untuk performance
operator.Untuk elemen kerja yang secara penuh dilaksanakan oleh mesin, maka
performance dianggap normal (100%).
7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance yang ditunjukkan operator
tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu kerja normal.
8. Tetapkan waktu longgar (allowance time) guna memberikan fleksibilitas. Waktu
longgar yang akan diberikan ini guna menghadapi kondisi-kondisi seperti
kebutuhan personil yang bersifat pribadi, faktor kelelahan. Dan istirahat yang
dibutujkan oleh pekerja.
9. Tetapkan waktu kerja baku (standart time) yaitu jumlah total antara waktu normal
dan waktu longgar.
18
1. Suatu Kegiatan adalah bilamana suatu objek diubah (mengalami perubahan)
baik secara fisik maupun kimia.
2. Transportasi adalah suatu kegiatan (proses) dari produksi, jika suatu objek
(benda) dipindahkan dari suatu tempat ketempat lain, dimana pemindahan ini
harus menggunakan alat (handling)
3. Inspeksi adalah dalam suatu proses produksi jika suatu objek mengalami
pengujian (pemeriksaan) untuk menghasilkan nilai tertentu dari objek tersebut
yang dilakukan dengan menggunakan alat maupun dengan alat indera (panca
indera, mata, rasa, pendengaran dan lain-lain)
4. Delay adalah suatu kegiatan (kejadian) dimana suatu objek menunggu
(terpaksa harus menunggu) untuk selanjutnya diproses kembali (menunggu
diangkut atau menunggu diperiksa).
5. Penyimpanan adalah suatu proses terakhir dan kegiatan proses produksi
dimana suatu objek (benda kerja) yang telah selesai disimpan dalam jangka
tertentu pada proses penyimpanan menggunakan proses tertentu seperti
pencatatan, registrasi, serta tempat penyimpanan tertentu.
6. Kegiatan gabungan operasi dan inspeksi dimana masih ada proses pemeriksaan.
19
Tujuan dan Kegunaan Peta Kerja Adalah :
kerja.
4. Peta kerja merupakan salah satu prosedur standar dari suatu proses produksi.
Peta Kerja Setempat adalah peta-peta kerja yang menggambarkan kegiatan didalam suatu
proses. Peta kerja setempat merupakan bagian dari peta kerja keseluruhan, tujuannya:
Peta tangan kiri dan tangan kanan adalah peta kerja yang khusus digunakan untuk
menganalisis kegiatan (proses) yang menggunakan tangan (manual) sperti perakitan,
membubut, perbaikan, maintenance, dan pekerjaanpekerjaan lain dimana kegiatan tersebut
hanya dapat dilakukan dengan tangan. Peta kerja dan mesin adalah suatu peta kerja yang
menggambarkan hubungan antara pekerja dengan peralatan (mesin yang digunakan) yang
bertujuan untuk menganalisis optimalisasi penggunaan waktu (efesiensi) yang digunakan
oleh pekerja
20
BAB IV
PEMBAHSAN
4.1 Pengaruh ergonomi gerak terhadap produktivitas pekerja
Ada hubungan antara kenyamanan dan efisiensi gerakan tubuh dengan produktivitas
pekerja di berbagai sektor ekonomi. Prinsip ergonomi gerak berfokus pada perancangan dan
penyesuaian lingkungan kerja untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi gerakan tubuh
pekerja. Ketika kenyamanan dan efisiensi diperhatikan, produktivitas pekerja cenderung
meningkat. Berikut adalah beberapa cara di mana ergonomi gerak dapat mempengaruhi
produktivitas pekerja:
5. Meningkatkan Konsentrasi dan Kualitas Kerja: Ketika pekerja merasa nyaman dan
tidak terganggu oleh ketidaknyamanan atau ketegangan fisik, mereka cenderung lebih
fokus dan dapat menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik. Hal ini dapat
21
meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat kesalahan atau kegagalan dalam
menyelesaikan tugas.
Keseluruhan, ergonomi gerak yang tepat dapat memberikan manfaat besar bagi produktivitas
pekerja di berbagai sektor ekonomi. Dengan memperhatikan kenyamanan dan efisiensi
gerakan tubuh pekerja, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat,
lebih aman, dan lebih produktif.
22
memiliki tidur yang lebih berkualitas dan dapat memulihkan tenaga dengan lebih baik
saat beristirahat. Dengan tidur yang cukup dan istirahat yang memadai, kinerja
pekerja dapat meningkat secara keseluruhan.
8. Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan: Dengan pekerja yang lebih sehat dan
kinerja yang lebih baik, produk dan layanan yang dihasilkan cenderung memiliki
kualitas yang lebih tinggi dan memenuhi standar yang lebih baik.
Dengan demikian, penggunaan teknik ergonomi yang tepat tidak hanya berdampak pada
kesehatan fisik pekerja, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kinerja keseluruhan
perusahaan. Dalam jangka panjang, investasi dalam ergonomi gerak dapat membawa manfaat
ekonomi dan kesejahteraan bagi perusahaan dan pekerja.
Biaya Konsultasi dan Penilaian: Biaya awal melibatkan konsultasi dengan ahli
ergonomi dan penilaian lingkungan kerja untuk mengidentifikasi masalah
ergonomi dan merancang solusi yang sesuai.
24
Selain itu, dampak jangka pendek dan jangka panjang harus diperhitungkan
dalam analisis, termasuk manfaat yang mungkin tidak terlihat secara langsung
namun berkontribusi pada peningkatan kinerja keseluruhan perusahaan.
Penting untuk diingat bahwa biaya implementasi ergonomi gerak adalah investasi
jangka panjang yang dapat membawa manfaat berkelanjutan bagi perusahaan dalam
meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja, mengurangi biaya operasional, dan
meningkatkan kualitas produk dan layanan. Analisis biaya dan manfaat ini membantu
perusahaan memahami nilai dari investasi tersebut dan membuat keputusan yang bijaksana
dalam menerapkan prinsip-prinsip ergonomi gerak.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari bidang ergonomi ekonomi gerak adalah bahwa implementasi prinsip-
prinsip ergonomi dalam konteks ekonomi dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi
perusahaan, pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mempertimbangkan
hubungan antara aspek ekonomi dengan ergonomi gerak, berikut adalah beberapa poin
penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan:
Kesimpulannya, ergonomi ekonomi gerak adalah pendekatan yang holistik dan berdaya
guna untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih produktif.
Dengan memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan pekerja, serta mengoptimalkan gerakan
tubuh dalam konteks ekonomi, perusahaan dapat mencapai tujuan bisnisnya sambil menjaga
kesejahteraan pekerja dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
26
5.2 SARAN
1. Evaluasi dan Perbaiki Desain Tempat Kerja: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap
desain tempat kerja, termasuk desain meja, kursi, peralatan, dan alat kerja lainnya.
Pastikan bahwa desainnya mendukung postur tubuh yang baik dan mengurangi
ketegangan fisik pada pekerja.
27
DAFTAR PUSTAKA
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/993/5/118150004
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/8704
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/ergonomi/tugas-
prinsip-ekonomi-gerakan/45451909
http://repository.uin-suska.ac.id/16696/7/7.%20BAB%20II_2018357TIN.pdf
http://repo.unand.ac.id/28011/1/Buku%20APSK%202015
https://www.academia.edu/44957047/EKONOMI_GERAKAN
28