Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Dosen Pengampu : Lismawati, S.Sy., M.M.

Disusun Oleh :

Nurul Afni Fadilah

KELAS A

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
karakteristik kewirausahawan.
Shalawat serta salam tidak lupa pula kami aturkan kepada junjungan alam,
yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan
ke alam yang berilmu pengetahuan.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
baik dalam penulisan maupun penyajiannya, maka kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca
umumnya.
Parepare, 31 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Karakteristik............................................................................3
B. Pengertian Wirausahawan (Entrepreneur).................................................3
C. Karakteristik Wirausahawan.....................................................................4
1. Motif Berprestasi Tinggi.......................................................................4
2. Selalu Perspektif....................................................................................6
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi...................................................................6
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi.........................................................7
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan
Tanggung Jawab..............................................................................................8
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan....................................................8
7. Berani Menghadapi Risiko....................................................................9
8. Selalu Mencari Peluang.......................................................................10
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan............................................................11
10. Memiliki Kemampuan Manajerial.......................................................11
D. Ciri Wirausahawan..................................................................................12
1. Percaya Diri.........................................................................................12
2. Inisiatif.................................................................................................13
3. Motivasi Prestasi..................................................................................13
4. Kepemimpinan.....................................................................................13
5. Berani mengambilan Risiko................................................................14

iii
E. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Karakter Wirausahawan.................14
1. Faktor lingkungan keluarga.................................................................14
2. Faktor pendidikan................................................................................15
3. Faktor usia...........................................................................................15
4. Faktor pengalaman kerja......................................................................15
F. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausahawan....................15
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
Kesimpulan........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru
yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya.Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul.
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada
saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada
waktu menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi
bisnis.Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang kita
harus mengetahui karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan
karakternya bisa-bisa kita akan rugi sendiri apabila menjalin hubung-an
bisnis dengan orang yang berkarakter tidak baik. Seorang wirausaha harus
memiliki potensi dan motivasi untuk maju dalam segala situasi dan
kondisi, serta mampu mengatasi masalah yang timbul tanpa mengharapkan
bantuan dari pihak lain. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
ciri-ciri dan karakteristik kewirausahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian karakter?
2. Apa itu pengertian wirausahawan?
3. Bagaimana karakteristik wirausahawan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari karakter
2. Mengetahui pengertian dari wirausahawan
3. Mengetahui bagaimana karakteristik wirausahawan.

2
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Pengertian Karakteristik
Definisi karakteristik adalah fitur pembeda dari seseorang atau
sesuatu. Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas atau sifat. Contoh dari
karakteristik adalah kecerdasan.
Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang
atau sesuatu. Dalam ilmu biologi karakteristik seringkali dikaitkan dengan
anatomi dan ciri khas dari hewan lainnya. Misalnya karakteristik capung
adalah mempunyai sayap yang tipis. Karakteristik amoeba adalah dapat
membelah diri dsb.
Karakteristik adalah sesuatu yang khas atau mencolok dari
seseorang ataupun sesuatu benda atau hal. Contoh karakteristik api adalah
panas dan karakteristik air adalah menyejukkan.
Karakteristik manusia dalam geografi adalah fitur dan corak
fasilitas di permukaan bumi yang dibuat oleh manusia. Ini termasuk
bangunan, bendungan, jalan dll. Karakteristik manusia dalam biologi
adalah watak dan sifat-sifat manusia yang mendasar. Ini termasuk ciri-ciri
fisik, tindakan manusia dsb.

B. Pengertian Wirausahawan (Entrepreneur)


Entrepreneur berasal dari bahasa prancis entrepreneur, yang secara
harfiah mempunyai arti perantara. Dalam bahasa indonesia, dikenal istilah
wirausaha yang merupakan gabungan dari kata wira (gagah berani,
perkasa) dan kata usaha. Dengan demikian wirausaha berarti seorang yang
mampu memulai dan atau menjalankan usaha secara gagah berani. Dalam
kamus umum bahasa indonesia entrepreneur diartikan sebagai orang yang
pandai atau berkat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasinya.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang

3
berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri
atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu
berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang
dapat memberikan keuntungan. Menurut John J. Kao berkewirausahaan
adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan
bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, melalui keterampilan
komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan
bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk
menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik. Sedangkan menurut
David E. Rye wirausahawan adalah seorang yang mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha baru.

C. Karakteristik Wirausahawan
Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang
wirausahawan adalah :
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam
Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori
motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai
dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological
needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga
diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-
actualiazation needs).

4
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada
umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34)
a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang
timbul pada dirinya
b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat
keberhasilan dan kegagalan.
c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-
fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha
merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang
paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin "movere" yang
berarti to move atau menggerakkan, (Steers and Porter, 1991:5),
sedangkan Suriasumantri (hal.92) berpendapat, motivasi merupakan
dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif dan motivasi
berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku
tertentu untuk mencapai tujuan.Motif menghasilkan mobilisasi energi
(semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif
sama dengan drive. Beck (1990: 19), berdasarkan pendekatan
regulatoris, menyatakan "drive” sama seperti sebuah kendaraan yang
mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan
perilaku seseorang.
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua
indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan
usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari
Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu:
kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Berdasarkan uraian

5
di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah
rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri yang
mendasari kita untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi belajar
yang diharapkan.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir
dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang
yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena
memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha
untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda
dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat
terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari
peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang
jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah
berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu
menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang
baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut
Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul
buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation”,
mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika
wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru
dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu

6
dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Dari
definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan
cara baru.
c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan
lebih baik.
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah
sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam
belajar berwirausaha. perilaku inovatif menurut Wess & Farr (dalam
De Jong & Kemp, 2003) adalah semua perilaku individu yang
diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, dan
mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam berbagai level
organisasi. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan.
Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke
bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang
wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan);
kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau
hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan
dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup
banyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang
memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia.Hal ini merupakan
semacam "intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan
berusaha."Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan,
yakni daya imajinasi kreatif.
Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang,
antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat

7
menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa
lalu, masa kini, dan masa depan.

5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan


Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada
usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut
seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-
gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan
usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani
menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi
peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh
terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun
pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu
penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan
pekerjaannya.
Salah satu sumber bala yang menimbulkan bencana nasional akhir-
akhir ini adalah karena tidak dimilikinya etos kerja yang memadai bagi
bangsa kita. Belajar dari negara lain, Jerman dan Jepang yang luluh
lantak di PD II. Tetapi kini, lima puluh tahun kemudian, mereka
menjadi bangsa termaju di Eropa dan Asia. Mengapa? Karena etos
kerja mereka tidak ikut hancur.Yang hancur hanya gedung-gedung,
jalan, dan infrastruktur fisik.
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan
untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka
seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam
mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan

8
peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha
yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada
disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa
yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.

7. Berani Menghadapi Risiko


Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil
tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan
perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha
selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang
diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian
menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh
hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan
umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 :
14-15). Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan
salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak
mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut
Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung
risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam
Suryana, 2003 : 21). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan

9
atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu,
wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis.
Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada
tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil. Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung pada :
a. daya tarik setiap alternatif
b. kesediaan untuk rugi
c. kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha
untuk mengambil risiko antara lain :
a. keyakinan pada diri sendiri
b. kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang
dan kemungkinan memperoleh keuntungan.
c. kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.
Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan dengan
kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang
pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan orang
tersebut akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan keputusan, dan
semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang
menut orang lain sebagai risiko. Oleh karena itu, pengambil risiko
ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan
bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003 : 22).

8. Selalu Mencari Peluang


Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang

10
etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga
menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan
secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan


Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil
berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan
kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan
jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada
dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun
prmasaran. Ia selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki
jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk
menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang,
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan
peluang. Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan.
Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan
pengaruh tanpa kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki
taktik mediator dan negotiator dari pada diktaktor.
10. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang
digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha,
mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha,
maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya yang

11
kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib
dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan
keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.

D. Ciri Wirausahawan
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat
kedepan. Melihat kedepan dengan berfikir penuh perhitungan
mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya.
Untuk menjadi wirausahawan seseorang harus memiliki ciri
sebagai berikut:
1. Percaya Diri
Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang
independen dan sudah mencapai tingkat maturity (kedewasaan).
Percaya diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan
seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dalam
praktik, sikap kepercayaan ini merupakan keyakinan untuk
memulai, melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan
yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai
keyakianan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
(Zimerer).
Kepercayaan di atas baik lagsung maupun tidak langsung,
mempengaruhi sikap mental seseorang seperti kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya
dan sebaginya banyak dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri
seseorang yang berbaur dengan pengetahuan, keterampilan serta
kewaspadaanya.

12
2. Inisiatif
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu.
Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat
serta karsa yang besar. Sekali sukses, maka sukses berikutnya
akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh
apabila ada inisiatif. Perilaku isiatif ini biasanya diperoleh
melalui pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun dan
pengembanganya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir
kritis, tanggap, bergairah dan semangat.
3. Motivasi Prestasi
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri
seorang wirausaha, karena dapat membentuk mental pada diri
mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala
sesuatu melebihi standar yang ada. Motivasi berprestasi,
pertama diartikan sebagai perilaku yang timbul karena melihat
standar keunggulan dan dengan demikian dapat dinilai dari segi
keberhasilan dan kegagalan. Kondisi kedua adalah individu sedikit
banyak harus bertangggung jawab atas hasilnya. Ketiga,
terdapat suatu tingkat tantangan dan timbul perasaan tidak pasti.
Konsep-konsep motivasi berprestasi juga sangat menitik
beratkan pada kerja dinamika batiniah. Seseorang yang memiliki
motivasi prestasi maka dalam menjalankan usahanya ia akan
berorioentasi pada hasil dan wawasan ke depan.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloran dan teladan. Ia selalu ingin tampil
beda dan lebih menonjol. Kepemimpinan ialah kualitasn tingkah laku
seseorang yang mempengaruhi tingkah orang lain atau kelompok
orang, sehingga mereka bergerak ke arah tercapianya tujuan bersama.
Seorang wirausahawan yang menghendaki kerjasama dengan orag lain

13
hendaknya memiliki keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan
termasuk faktor kunci bagi seorang wirausahawan. Dengan keunggulan
dibidang ini, maka seorang wirausahawan akan sangat memperhatikan
orientasi pada sasaran, hubungan kerja atau personal dan efektifitas.
Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor di atas, senantiasa
tampil hangat, medorong pengembangan karir stafnya, disenangi
bawahan, dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai.
5. Berani mengambilan Risiko
Setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang telah
lama akan selalu berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada
tanpa dapat diketahui secara pasti. Seorang wirausahawan harus
belajar dari hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya. Berbagai
kejadian yang merugikan sebagai dampak dari timbulnya risiko
telah memberikan pelajaran yang sangat berharga kepadanya.16
Seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah
orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenagkan
dengan cara yang baik. Keberanian menanggung risiko
bergantung pada daya tarik setiap alternatif, siap untuk
mengalami kerugian dan kemungkinan relatif untuk sukses atau
gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko ditentukan oleh
keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan,
kemampuan untuk menilai risiko.

E. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Karakter Wirausahawan


Adapun faktor-faktor yang menjadi melatar belakangi karakter
seorang entrepreneur adalah sebagia berikut :
1. Faktor lingkungan keluarga
Menurut Duchesneau wirausahawan yang berhasil adalah mereka
yang dibesarkan oleh orang tua yang juga entrepreneur, karena mereka
memiliki pengalaman yang lebih luas dalam usaha. Selanjutnya

14
pengaruh pekerjaan orang tua terhadap pertumbuhan semangat
kewirausahaan ternyata memiliki pengaruh yang signifikan.
2. Faktor pendidikan
Pendidikan yang baik akan memberikan pengetahuan yang lebih
baik dalam mengelola usaha. Hal tersebut akan mempengaruhi
seseorang dalam mengatasi masalah dan mengoreksi penyimpangan
dalam bisnis.
3. Faktor usia
Menurut Staw, usia bisa terkait dengan keberhasilan bila
dihubungkan dengan lamanya seseorang menjadi entrepreneur.
Artinnya dengan betambahnya usia seorang entrepreneur maka
semakin banyak pengalaman dibidang usahanya.
4. Faktor pengalaman kerja
Pengalaman kerja tidak sekedar menjadi salah satu hal yang
menyebabkan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur.
Pengalam ketidakpuasan dalam bekerja juga turut menjadi salah satu
pendorong dalam mengembangkan usaha baru.
F. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausahawan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor
yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor
penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

15
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasiyang tidak strategis
dapat mengakibatkan perusahaan sukarberoperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha
hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.

16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental yang


kuat dan gigih dalam menghadapi segala macam kendala sehubungan dengan
upaya untuk meraih sukses kedepannya. Kesuksesan tidak datang begitu saja
melainkan harus dengan usaha yang keras dan kegigihan dalam menghadapi
segala kemungkinan kegagalan. Semakin mendekati kesuksesan semakin besar
pula rintangan yang akan dihadapi seorang wirausahawan. Keberanian dalam
mengambil tindakan, pintar dalam membaca peluang, tekun serta mempunyai
sikap yang baik (jujur) merupakan modal untuk meraih kesuksesan dalam
berwirausaha.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. PENGERTIAN KARAKTERISTIK MENURUT PARA AHLI.


http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-karakteristik-
menurut-para-ahli/ . diambil tanggal 27 Februari 2019 jam 14.02.

Ir. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan, Erlangga; Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai