Metode Penelitian
Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
Dosen Pengampu:
Di susun Oleh:
2220420320060
BANJARMASIN
2022
1.1 Definisi Konsep
1.1.1 Quality of Work Life
Quality of work life atau kualitas kehidupan kerja merupakan konsep
perencanaandan proses kerja yang multidimensional, yang mengelola
sumber daya manusia dan berbagai proses kerja serta kegiatan antar tenaga
kerja yang dipandang mendukung peningkatan kinerja perusahaan secara
menyeluruh. Kualitas kehidupan kerja sebagai suatu persepsi pekerja
terhadap fisik dan kesejahteraan mental mereka di tempat kerja, Cascio
(2006:24).
1.2 Definisi Dimensi
Kualitas kehidupan kerja (quality of work life) terdiri dari beberapa
indikator dan secara keseluruhan menjadikan kualitas kehidupan kerja sangat
penting di dalam penciptaan produktivitas organisasi. Menurut Cascio (2003),
terdapat sembilan indikator dalam penerapan quality of work life, yaitu:
Pertisipasi karyawan, pengembangan karir, penyelesaian konflik, komunikasi,
kesehatan kerja, keamanan kerja, kompensasi yang layak, dan kebanggan.
1.3 Definisi Indikator
a. Partisipasi Karyawan
Yang dimaksud dengan partisipasi adalah keterlibatan mental dan
emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagai
tanggung jawab pencapaian tujuan itu.
b. Penyelesaian Konflik
Konflik merupakan suatu proses yang bermula ketika satu pihak
merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu
yang menjadi kepedulian pihak pertama.
c. Komunikasi
Komunikasi sangat penting perannya dalam hubungan di dalam organisasi,
baik antar rekan kerja atau juga dengan pimpinan. Proses komunikasi yang
baik melibatkan para komunikator, dalam hal ini para bawahan ke atasan
atau sebaliknya.
d. Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja bertujuan untuk melindungi pekerja atau buruh
guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
e. Keselamatan Kerja
Faktor keselamatan kerja harus mendapat perhatian serius dari semua
pihak, keselamatan kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan yaitu
program keselamatan kerja (asuransi kecelakaan).
f. Keamanan Kerja
Keamanan disini maksudnya bahwa karyawan akan dapat bekerja dengan
perasaan yang tenang.
g. Kompensasi yang Layak
Kompensasi merupakan sebuah komponen penting dalam hubungannya
dengan karyawan, untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk
mencapai produktivitas yang semakin tinggi.
h. Kebanggaan
Rasa bangga karyawan atas pekerjaan dan juga tempat bekerja dapat
membuat betah dan merasa nyaman untuk bekerja dengan baik.
i. Pengembagan Karir
Pengembagan karir adalah suatu yang menunjukkan adanya peningkatan
status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah
ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
1.4 Elemen Setiap Indikator
a. Partisipasi Karyawan
1. Kerjasama dengan karyawan.
2. Partisipasi karyawan dalam rapat.
3. Peningkatan kualitas tim.
b. Penyelesaian Konflik
1. Keterbukaan antar karyawan dalam menyampaikan masalah.
2. Proses penyampaian masalah secara formal.
3. Karyawan melakukan pertukaran pendapat.
c. Komunikasi
1. Perusahaan mengadakan pertemuan tatap muka.
2. Perusahaan mengadakan pertemuan kelompok.
3. Perusahaan mempublikasikan informasi agar dapat diketahui oleh
seluruh karyawan.
d. Kesehatan Kerja
1. Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Pengendalian bahaya ditempat kerja.
3. Promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.
e. Keselamatan Kerja
1. Karyawan merasa aman dan nyaman dengan lingkungan tempatnya
bekerja.
2. Perusaaan mengadakan program keselamatan kerja (seperti asuransi
kecelakaan).
f. Keamanan Kerja
1. Lingkungan tempat bekerja memiliki pos penjagaan.
2. Lingkungan tempat bekerja memiliki kamera pengawas.
g. Kompensasi yang Layak
1. Karyawan menerima penghargaan dari atasan atas kinerja
terbaiknya.
2. Karyawan menerima pembayaran tidak langsung dalm bentuk
manfaat karyawan.
3. Karyawan memperoleh imbalan atau insenif sesuai dengan posisi
dan jabatannya.
h. Kebanggaan
1. Karyawan merasa bangga dengan perusahaan tempatnya bekerja.
2. Karyawan memiliki rasa bangga menjadi bagian dari perusahaan.
3. Karyawan merasa adanya keterikatan dengan perusahaan.
i. Pengembangan Karir
1. Karyawan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan untuk
meningkatkan standar kinerja yang tinggi.
2. Perusahaan mengajukan promosi jabatan kepada karyawan yang
berpotensi.
3. Karyawan mau terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan
kompetensi diri.
2.1 Definisi Konsep
2.1.2 Iklim Organisasi
Menurut Davis dan Newstrom (2000), iklim organisasi adalah
sebuah konsep yang menggambarkan suasana internal lingkungan organisasi
yang dirasakan anggotanya selama mereka beraktivitas dalam rangka
tercapainya tujuan organisasi.
2.2 Definisi Dimensi
Menurut Davis dan Newstrom (2000), iklim organisasi memiliki unsur-
unsur organisasi yang menjadi tolak ukur dalam pengukuran iklim organisasi.
Untuk mengukur iklim organisasi terdapat tujuh dimensi yang diperlukan,
yaitu kualitas kepemimpinan, kepercayaan, komunikasi, tanggung jawab,
imbalan yang adil, kesempatan dan pengendalian.
2.3 Definisi Indikator
1. Kualitas Kepemimpinan
Kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan
suatu tindakan pada diri seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan
tertentu yang dipraktikkan oleh pimpinan terhadap karyawannya.
2. Kepercayaan
Kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada karyawan dalam
menjalankan pekerjaan di perusahaan tersebut.
3. Komunikasi
Proses transfer informasi serta pemahaman dari komunikasi ke atas, ke
bawah, ke samping dalam suatu organisasi.
4. Tanggung Jawab
Sikap yang ada pada pimpinan dan karyawan terhadap kepemilikan
perusahaan serta tugas-tugas yang dikerjakan.
5. Imbalan yang Adil
Upah yang diberikan pada karyawan sesuai dengan pengharapan mereka
yakni pekerjaan yang dihasilkan, keterampilan dan standar pengupahan
komunitas.
6. Kesempatan
Suatu peluang yang diberikan bagi karyawan untuk meningkatkan prestasi
kerjanya.
7. Pengendalian
Suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan agar perusahaan atau
organisasi terkontrol dengan baik sehingga tidak mengalami kerugian.
2.4 Elemen Setiap Indikator
a. Kualitas Kepemimpinan
1. Kemampuan analisis dan mengambil keputusan.
2. Kemampuan memotivasi.
3. Kemampuan komunikasi dan mendengarkan.
4. Kemampuan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
5. Kemampuan mendelegasikan tugas atau wewenang.
b. Kepercayaan
1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan
tindakan masa lalu.
2. Watak yang diharapkan dari parner, seperti dapat dipercaya dan dapat
diandalkan.
3. Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam
risiko.
4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada partner.
c. Komunikasi
1. Anggota organisasi memiliki kesempatan untuk menyampaikan
pendapat.
2. Organisasi memberikan pengalaman atau sharing ilmu kepada setiap
anggota dalam melakukan pekerjaan.
3. Anggota ikut berkontribusi menyampaikan ide atau gagasan dalam
rapat.
d. Tanggung Jawab
1. Anggota organisasi memiliki sikap profesional terhadap pekerjaan
yang diberikan.
2. Anggota diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaanya.
3. Pimpinan memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk
menjalankan tanggung jawab sesuai dengan bidang masing-masing.
4. Anggota organisasi mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
secara mndiri tanpa harus diingatkan.
e. Imbalan yang Adil
1. Anggota organisasi memperoleh imbalan sesuai dengan pekerjaan
yang dijalankan.
2. Anggota organisasi memperoleh tunjangan sesuai dengan posisi dan
jabatannya.
3. Anggota organisasi mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari
hasil kerja keras.
f. Kesempatan
1. Karyawan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
mensukseskan suatu pekerjaan.
2. Karyawan diberikan fasilitas belajar untuk meningkatkan kompetensi
diri.
3. Karyawan diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui
pekerjaan yang diberikan.
g. Pengendalian
1. Perusahaan memiliki tolak ukur kinerja yang menjadi cerminan
sebuah perusahaan.
2. Memiliki kebijakan dalam menentukan tolak ukur di dalam sebuah
perusahaan.
3. Mampu mengapresiasi setiap sumber daya yang ada atau dimiliki oleh
perusahaan.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Faktor keselamatan kerja harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel keselamatan kerja adalah
sebagai berikut :