Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

2.1 Lokasi observasi


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kapas Kecamatan Kapas KabupatenBojonegoro,
yang terletak di JalanRaya Kapas Bojonegoro.

2.2 Profil puskesmas kapas


Nama Puskesmas : Puskesmas Kapas
Jenis Puskesmas : Puskesmas Non Rawat Inap
Telepon : (0353) 885541
Tahun Pembangunan : 1973
Alamat Puskesmas : Jalan Raya Kapas Nomor 132 RT I RW I Desa Kapas, Kecamatan Kapas
Kondisi strategis Wilayah kerja Puskesmas Kapas terletak di daerah banyak industri kecil dan
peternakan. Selain itu dilewati jalur utama antar kabupaten, yang merupakan jalur bus, truck dan
kendaraan lainnya sehingga sering terjadi kecelakaan.
2.3 Identitas informan

Nama : Ahmad Mustofa

Umur :

Jabatan : kepala TU

Pendidikan formal terakhir :

Masa kerja :

2.4 Hasil Wawancara dengan Informan


A. Variabel: Seleksi dan penempatan tenaga kerja
1. Pertanyaan: bagaimana proses penempatan kerja di puskesmas kapas?
Jawaban: “kita setiap tahun melaporkan RENBUT (rencana kebutuhan). RENBUT sendiri itu
data ketenagaan. Apakah kita mencukupi data ketenagaan/tidak. Misalnya kita menganggarkan
tenaga apoteker, dan kalau memang nggak dapat, kita anggarkan lagi tahun depan (ke dinas
kesehatan). Nah, biasanya tahun ini diberikan THL (tenaga harian lepas) yang nantinya diangkat
menjadi P3K yang setara dengan PNS”
2. Pertanyaan bagaimana proses seleksi tenaga Kesehatan di puskesmas kapas?
Jawaban: “untuk proses seleksi yang kemarin THL semuanya itu langsung dari dinas
Kesehatan. jadi yang menyeleksi dinas, yang menempatkan juga dinas. Yang memang
sebelumnya ditahun 2017 kita langsung bisa mengambil anak-anak magang langsung menjadi
THL di puskesmas ini”
B. Variable: Evaluasi kerja
Pertanyaan : bagaimana proses evaluasi kerja di puskesmas Kapas?
Jawaban : ‘Kita rapat setiap satu bulan sekali. Jadi kita membahas kegiatan apa saja yang belum
tercapai dari masing-masing bidang dan apa yang belum tercapai akan kita tingkatkan sampai
tercapai”
C. Variabel: kompetensi karyawan
Pertanyaan: Apakah setiap karyawan harus memiliki kompetensi diri?
Jawaban: “iya, tapi untuk puskesmas ini karena tenaga Kesehatan kurang, jadi kadangkala 1
orang (ASN) merangkap 2 bagian. Soalnya penanggungjawab program itu harus ASN, THL
hanya bertugas membantu ASN. Contohnya seperti saya, saya kepala TU, saya juga yang
memegang bagian RENBUT, tapi saya juga punya staf, saya perdayakan CPNS dan THL untuk
membantu saya. Soalnya kalau saya sendiri-kan nggak mungkin karena semua menggunakan
aplikasi, jadi kemampuan saya juga terbatas karena usia yang sudah tidak muda lagi, mungkin
bisa tetapi tidak sepenuhnya, dan yang muda itu lebih paham (mengenai IT)”
D. Variabel: budaya kerja
Pertanyaan: Faktor apa yang memepengaruhi budaya kerja di puskesmas kapas?
Jwaban: “ketepatan jam kerja (disiplin waktu). Mulai jam 7 sampai jam 2. Setiap orang ada jam
piket dan jika ada yang telat/bolos maka akan dikenai sanksi. Karena ini mempengaruhi jasa
pelayanan dari JKN maka akan dikenai potongan gaji. Tetapi tetap ada teguran dari pihak
puskesmas sebelum dilakukan pelaporan ke atasan. Jadi saya dan kepala puskesmas yang
memiliki wewenang”.
E. Variabel: behavior based safety
Pertanyaan: Apakah ada upaya pencegahan kecelakaan kerja di puskesmas kapas?
Jawaban: “ada, itu contohnya didepan, ada alat pelindung jika terjadi kebakaran ataupun
bencana lainnya. Selain itu juga ada jadwal tim bencana yang sudah terpampang di samping
tangga itu”.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Apa yang mempengaruhi produktivitas kerja di puskesmas kapas?
Jawaban: “dari petugas yang saling mendukung, selain itu juga muncul kepekaan dari diri
sendiri. Karena kita mencoba pelayanan prima untuk masyarakat, supaya masyarakat tidak
memiliki anggapan yang negatif terhadap puskesmas ini”
2.5 Hasil Observasi
A. seleksi dan penempatan kerja dipuskesmas kapas
Seleksi merupakan suatu proses yang diadakan untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dan
berkompeten sesuai kebutuhan puskesmas, sedangkan penempatan karyawan dapat berupa
mutasi kerja yang ditujukan agar karyawan mampu meningkatkan kualitas kerjanya.
 Perencanaan Kebutuhan
Dalam perumusan perencanaan kebutuhan ini pihak puskesmas perlu mengetahui bidang apa saja
yang memerlukan pegawai, pegawai apa yang bisa memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dan
apakah memang diperlukan pegawai baru dengan menganalisis beban kerjanya.
Dalam hal ini puskesmas kapas menyusun rencana kebutuhan (RENBUT) yang kemudian
diajukan kepada dinas Kesehatan Bojonegoro, dan apabila pihak dinas belum bisa memenuhi
kebutuhan, maka pihak puskesmas akan terus mengajukan rencana kebutuhan setiap 6 bulan
sekali.
B. Evaluasi kerja
Evaluasi kinerja adalah penilaian dan peninjauan berkala terhadap karyawan di tempat kerja
(dalam hal ini puskesmas). Kepala puskesmas akan melakukan evaluasi kinerja setiap satu bulan
sekali. Evaluasi kinerja memungkingkan kepala puskesmas untuk mengukur keberhasilan
karyawan. Lalu Informasi yang dikumpulkan melalui evaluasi kinerja ini nantinya dapat
membantu pengambilan keputusan terkait kenaikan gaji, promosi, dan peningkatan program
kerja yang belum terlaksana.
 Tujuan evaluasi kerja
Menjalin komunikasi antara manajer dan karyawan
Meningkatkan kinerja karyawan
Mengetahui aspek yang harus diperbaiki
Menentukan kebijakan yang akan diambil kepala puskesmas untuk karyawan
C. Kompetensi karyawan
Kompetensi adalah seperangkat keterampilan atau kemampuan khusus yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan secara efektif. Kompetensi kerja atau kompetensi karyawan dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang diharapkan dari karyawan dalam kaitannya
dengan kinerja di tempat kerja.
Tentu didalam pelaksanaannya, profesi yang diampu oleh pegawai puskesmas kapas sudah
sesuai dengan kemampuan kerja pegawai tersebut, misalnya seorang perawat tentu menguasai
bidang perawat dan sebagainya, namun ada beberapa bidang yang tidak terlalu membutuhkan
keterampilan khusus, sehingga bisa dilakukan oleh semua orang misalnya bidang ketenagaan,
selain itu dikarenakan SDM puskesmas kapas yang terbatas, maka beberapa bidang dipegang
oleh satu orang. Misalnya bapak ahmad mustofa yang menjabat sebagai kepala TU sekaligus
memegang bagian ketenagaan.
D. Budaya kerja
Pengertian budaya kerja sendiri yakni kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai
dalam suatu perusahaan. Dalam budaya kerja biasanya para karyawan telah menyepakati bahwa
kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati. Dalam hal ini puskesmas kapas juga
memeiliki budaya kerja yang baik dan dapat berdampak positif pada setiap karyawannya, yakni
budaya disiplin waktu, budaya kerja ini berfokus pada setiap karyawan harus memiliki
kedisiplinan jam kerja, karena hal ini berpengaruh pada penanganan terhadap pasien pada waktu
itu. Jika ada pegawai puskesmas yang kurang memiliki disiplin waktu, maka akan ada teguran
dari kepala puskesmas
E. behavior based safety
Behavior based safety adalah upaya pencegahan kecelakaan secara proaktif yang berfokus pada
perilaku berbahaya yang berpeluang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Di puskesmas kapas
juga memiliki upaya pencegahan dalam kecelakaan kerja salah satunya adalah helm pelindung
untuk penanggung jawab penyelamatanan. Ada empat pembagian penanggung jawab ketika
bencana terjadi, dengan penanda warna helm yang berbeda antara lain:
 Helm warna merah: yakni untuk koordinator pemadaman, yang bertugas mengendalikan
api dengan memutus aliran listrik dan melakukan pemadaman dengan APAR (alat
pemadam api ringan) sampai datangnya petugas pemadam kebakaran
 Helm warna kuning: yakni untuk koordinator evakuasi pasien yang tugasnya
mengendalikan pasien dan atau keluarga pasien bila diperlukan evakuasi.
 Helm warna putih: yakni untuk koordinator evakuasi dokumen yang tugasnya
mengevakuasi dokumen penting yang ada di puskesmas
 Helm warna biru: yakni untuk koordinator evakuasi fasilitas medis yang tugasnya
mengatur penyelamatan fasilitas medis yang ada di puskesmas
F. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Di dalam manajemen sebuah perusahaan kita seing mendengar istilah produktif untuk
mengukur efisiensi seseorang. Ukurang produktivitas seseorang biasanya dipengaruhi
oleh banyak hal antara lain
 Lingkungan kerja
 Pelatihan karyawan
 Tujuan suatu perusahaan
 Kesehatan karyawan
Di puskesmas kapas sendiri yang paling mempengaruhi produktivitas karyawannya
adalah faktor tujuan yang jelas dan didukung dengan lingkungan kerja yang positif.
Ketika tujuan puskesmas sudah jelas yakni: memaksimalkan pelayanan prima untuk
masyarakat, maka para karyawan di puskesmas kapas saling mendukung, guna mencapai
tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai