Anda di halaman 1dari 20

MAKANAN KESEMPATAN KHUSUS

PERNIKAHAN ADAT NTT

Dosen Pengampu: Dra. Sachriani, M.Kes

Kelompok NTT:

Muhamad Fadilah 1508521012

Raihan Hanif Pratama 1508521018

Fahira Arsyika Mulia H 1508521020

Pramesti Ayu Regita 1508521022

Bunga Anggraini A 1508521034

SENI KULINER DAN PENGELOLAAN JASA MAKANAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan karunia dan rahmat-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Makanan Kesempatan Khusus.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya


kepada Ibu Dra. Sachriani, M.Kes selaku dosen pengajar pada mata kuliah Makanan
Kesempatan Khusus, yang telah membantu dan membimbing dalam pengerjaan pembuatan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari Dosen Pengajar guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Jakarta, 1 Oktober 2023

Penyusun,

Kelompok NTT

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................................v
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................................2
2.1 Makanan Kesempatan Khusus Pernikahan Adat NTT........................................................2
2.2 Hidangan Pernikahan Adat NTT.......................................................................................2
2.3 Hiasan Meja...................................................................................................................10
2.4 Alat Hidang dan Alat Saji...............................................................................................10
2.5 Layout Hidangan............................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP......................................................................................................................................11
a. Kesimpulan.......................................................................................................................11
b. Saran.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12
LAMPIRAN....................................................................................................................................13

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi
yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam
budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan
seksual. perkawinan pada umumnya dimulai dan resmikan dengan upacara
pernikahan, umumnya perkawinan di jalani dengan maksud untuk membentuk
keluarga. tergantung pada budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda – beda
dan tujuannya bisa berbeda – beda juga. tapi pada umumnya perkawinan itu ekslusif
dan mengenal konsep perselingkuhan sebagai perlanggaran terhadap perkawinan.
tujuan dari perkawinan adalah untuk mendapatkan keturunan, untuk meningkatkan
derajat status sosial baik pria maupun wanita dan pada umumnya mendekatkan
kembali kerabat yang sudah renggang.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini ialah sebagai nilai praktik 1 (Daur
Hidup) mata kuliah Makanan Kesempatan Khusus yang diampu oleh Dosen Ibu Dra.
Sachriani, M.Kes.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makanan Kesempatan Khusus Pernikahan Adat NTT


Perkawinan adat merupakan suatu ikatan antara laki-laki dan perempuan yang
dipersatukan melalui ritual perkawinan adat dengan melewati berbagai tahapan-
tahapan dalam adat tersebut, sebagai suatu proses pernikahan secara adat yang sah
antara suami dan istri. Pernikahan adat tidak hanya ikatan antara suami dan istri saja,
tetapi melibatkan seluruh keluarga besar kedua belah pihak, kerabat serta suku atau
klan yang menjadi bagian dari anggota dari pasangan yang disahkan dalam
perkawinan adat tersebut. Melalui perkawinan adat relasi kekerabatan dan
kekeluargaan menjadi bertambah dan semakin menampilkan suatu relasi sosial yang
menciptakan suatu ikatan kekeluargaan antara kedua belah pihak. Relasi kekerabatan
dan kekeluargaan inilah yang menjadi tanda bahwa perkawinan adat tidak hanya
sekedar mensahkan suami dan istri tetapi lebih dari itu yakni merangkul keluarga
besar serta relasi dalam kehidupan sosial masyarakat menjadi penuh ikatan
persaudaraan satu sama lain.
2.2 Hidangan Pernikahan Adat NTT
1. Rumpu Rampe
Rumpu rampe adalah makanan
khas NTT yang enak berupa
tumisan campur antara daun dan
bunga papaya. Tumisan ini
biasanya disajikan di rumah
sebagai hidangan sayur favorit. Biasanya makanan yang terdiri dari daun serta
bunga papaya ini ditumis dengan bawang merah, bawang putih, cabe merah,
dan bahkan cabe rawit.jika menyukai rasa pedas. Semua bahan tadi ditumis
dengan bumbu seperti garam dan gula serta rempah-rempah lain.
RESEP
Bahan:
 Bunga pepaya 250gr
 Daun pepaya 250 gram
 Daun singkong 250 gram

2
 Jantung pisang 250
Bumbu:
 Bawang merah 50 gram
 Bawang putih 30 gram
 Kemiri 30 gram
 Garam secukupnya
 Merica secukupnya

Cara Membuat:

1) Rebus daun pepaya dan bunga pepaya dalam air mendidih. Untuk
menghilangkan getah dan mengurangi rasa pahit. Angkat dan tiriskan.
2) Rebus daun singkong dan jantung pisang dengan cara yang sama.
3) Haluskan bumbu, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan
kemiri. Kemudian tumis sampai harum. Tambahkan sayuran, beri
garam dan merica. Masak sampai matang dan sajikan hangat.
2. Kolo
Kolo adalah nasi bakar
khas nusa tenggara timur
yang mana pada proses
pembuatannya beras di
cuci bersih lalu
dimasukkan ke dalam
bamboo. Jangan lupa tutup bamboo tempat memasukkan beras pada bambu
dengan daun pisang. Lalu, bambu ini ditaruh berdiri di bara api untuk dibakar.
Proses membakar ini dilakukan setengah jam.
RESEP
Bahan:
 Beras 2 lt
 Garam secukupnya
 Penyedap rasa secukupnya
 Bambu secukupnya
 Daun pisang secukupnya
Cara Membuat:

3
1) Potong bambu menjadi potongan-potongan.
2) Cuci beras sampai bersih, Setelah itu tambahkan garam dan penyedap
rasa secukupnya aduk rata
3) Tuangkan air, Aduk kembali.
4) Masukkan ke dalam bambu, lalu tutupi kedua jung bambu dengan daun
pisang.
5) Bakar bambu dengan api besar selama kurang lebih 30 menit atau
sampai matang.
6) Setelah matang sajikan dengan lauk pauk sesuai selera.
3. Se’i Sapi
Se’i berarti daging
tipis yang
memanjang. Berawal
dari nama ini, se’i
memang daging yang
dipotong memanjang
sebelum dilakukan
proses pengasapan.
Pada Proses pembutannya dimulai dengan melumuri daging sapi dengan
garam, bumbu seperit lada dan penyedap rasa, serta madu timor yang bisa
dijumpai di NTT. Sisihkan daging untuk menyerap bumbu dan biarkan selama
beberapa jam.
RESEP
Bahan:
 200 gr daging sapi has
 ½ lada bubuk
 4 lembar daun salam
 2 lembar daun jeruk
 1 lembar daun pandang
 1 batang serai
 Lengkuas
 20 gr beras
 10 gr gula merah

4
Cara Membuat:
1) Cuci bersih daging sapi hingga bersih dari darahnya. Kemudian iris
tipis, bumbui dengan garam dan lada bubuk. Diamkan selama kurang
lebih 15 menit.
2) Sembari menunggu, potong daun salam, daun jeruk, dan daun pandan.
Memarkan juga serai dan lengkuas.
3) Siapkan wajan dengan permukaan yang tebal, lalu alasi dengan
aluminium foil. Kemudian masukkan semua bahan-bahan tadi.
4. Daging Belacang
Daging Belacan adalah hidangan
tradisional khas dari daerah NTT,
terutama Flores. Hidangan ini terbuat
dari daging babi yang diproses
dengan menggunakan bumbu dan
rempah khas daerah tersebut. Makanan ini terbuat dari potongan daging sapi
yang berbentuk dadu yang direbus kemudian di tumis.
RESEP
Bahan:
 250 gram daging sapi
 1 sdm minyak goreng
 1 batang daun bawang, potong 3 cm
 1 sdm kecap manis
 1 sdm air asam jawa
Bumbu Halus:
 siung bawang merah
 1 siung bawang putih
 ½ sdt terasi
 1 sdt gula merah, sisir
 buah cabe merah kriting
 ½ sdt garam
Cara Membuat:
1) Rebus daging sapi sampai empuk, angkat dan tiriskan. Potong dadu.
2) Haluskan bumbu kemudian Tumis bumbu halus hingga harum.

5
3) Masukkan bawang daun, kecap manis dan air asam jawa, aduk rata.
4) Masukkan daging, masak sampai bumbu meresap. Angkat dan sajikan
5. Pelepah Manuk
Pelepah Manuk awalnya adalah
hidangan khas NTT yang diolah
dari burung, namun lama kelamaan
makanan ini menggunakan bahan
ayam walaupun dengan bumbu
yang sama. Ayam ataupun burung pada pelepah manuk biasanya dimasak
dengan cara dibakar, kemudian dimasukan dalam panci yang sudah berisi
bumbu dan rempah yang sudah ditumis.
RESEP
Bahan:
 1 ekor ayam belah dadanya tidak putus, tekan agak pipih
 2 sendok teh garam
 1 sendok teh gula pasir
 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu Halus:
 8 buah cabai merah keriting
 5 buah cabai merah besar
 6 butir bawang merah
 3 siung bawang putih
 5 butir kemiri, sangrai
 1 sendok teh terasi digoreng
 4 cm kunyit
Cara Membuat:
1) Bakar ayam di atas bara api sampai kecokelatan. Angkat.
2) Panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Tambahkan
ayam. Aduk rata.
3) Masukkan santan, garam, dan gula pasir. Masak sampai meresap dan
kental.
6. Sambal Luat

6
Sambal lu'at sendiri
merupakan sambal
tradisional yang berasal dari
daerah Nusa Tenggara
Timur yang memiliki rasa
pedas, asam serta aroma yang kuat. Dan yang membuat sambal lu'at ini unik
adalah adanya tambahan irisan kulit jeruk nipis di dalamnya.
RESEP
Bahan:
 100 gr cabe rawit
 3 siung bawang putih
 5 siung bawang merah
 1 tomat merah
 2 daun bawang
 2 ikat kemangi
 1/2 sdt kaldu bubuk
 1/2 sdt garam
 1 buah jeruk
Cara Membuat:
1) Iris-iris daun bawang, kemudian sisihkan.
2) Haluskan cabai, bawang putih dan bawang merah dengan cara diuleg.
3) Kemudian pindahkan ke dalam wajan, tambahkan irisan daun bawang.
Nyalakan kompor lalu masak hingga setengah matang atau sebentar
saja.
4) Tambahkan garam, kaldu bubuk dan daun kemangi. Jika sudah cukup
layu lalu matikan kompor. Beri irisan kulit jeruk nipis. Aduk hingga
rata.
7. Catemak Jagung
Catemak jagung atau jagung
catemak merupakan salah satu
makanan khas Nusa Tenggara
Timur (NTT). Makanan ini

7
termasuk ke dalam makanan sehat yang biasanya disantap sebagai hidangan
penutup atau pencuci mulut.
RESEP
Bahan:
 500 gram biji jagung
 100 gram kacang tanah
 200 gram kacang hijau
 100 gram Bunga pepaya
 50 gram Pucuk labu
 ½ ikat Daun ubi
 50 gram Jantung pisang
Cara Membuat:
1) Rebus kacang – kacangan sampai kacang tersebut empuk, biarkan air
rebusan tetap bergabung dengan kacang – kacangan.
2) Setelah empuk, masukkan bumbu penyedap rasa sesuai selera,
termasuk garam. Karena makanan ini khas dengan rasanya yang asin,
jadi kasih garamnya agak banyak ya.
3) Masukkan bunga pepaya, pucuk labu, daun ubi, jantung pisang.
Tunggu kuahnya mengental dan semua daun masak. Setelah masak,
angkat.
8. Jawada
Jawada atau kue rambut
merupakan makanan khas pulau
Flores dan pulau Alor yang biasa
dihidangkan pada saat acara
istimewa maupun upacara adat.
Kue rambut memiliki aroma yang khas, campuran antara aroma tepung yang
digoreng dengan wangi gula merah.
RESEP
Bahan:
 1/2 sdt garam
 1/2 sdt vanili (optional)
 40 gram tepung maizena

8
 200 gram tepung beras
 65 gram gula pasir
 165 ml air
Cara Membuat:
1) Masukkan semua bahan menjadi satu adonan Tambahkan air, lalu
diaduk hingga rata
2) Masukkan adonan kedalam botol air mineral, bolongi tutupnya
3) Masukkan gula merah, gula pasir, pisang, dan kolang kaling. Masak
hingga matang.
4) Panaskan minyak, lalu masukkan adonan dengan sedikit menekan
botol hingga merata.
5) Jika sudah agak coklat, lipat dan biarkan. Angkat jika adonan sudah
berwana oranye kecoklatan. Sajikan.
9. Kue Jintan
Sekilas mirip biji ketapang, kue
jintan mempunyai tekstur yang
renyak, empuk dengan rasa
manis ringan. Masyarakat
Labuan Bajo menjadikan kue
jintan camilan untuk bersantai. Kue ini juga banyak dijual di toko oleh-oleh di
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
RESEP
Bahan:
 5 butir telur
 250 gr gula pasir
 1 sdt tbm
 sdm mentega
 1/2 sdt baking powder
 100 ml minyak
 800 gr terigu Jangan dicampur semua dlu Ya,,
 1 sdm jintan boleh ditambah
 Minyak untuk menggoreng
Cara Membuat:

9
1) Kocok hingga mengembang telur, gula, dan tbm.
2) Lalu masukkan jintan, minyak, mentega, sambil terus dikocok
3) Lalu masukkan terigu Dan baking powder Yang sdh di ayak, Jangan
masukkan dlu semua. Sampai bisa dibentuk, kalau masih lembek
tambahkan terigu.
4) Pilin adonan memanjang lalu potong-potong sampai habis dan goreng.
5) Ketika sudah kecoklatan, angkat, tirikan, dan sajikan.
10. Es Sarang Burung
Es sarang burung merupakan minuman
khas Nusa Tenggara Timur. Minuman
yang terbuat dari sarang burung walet ini
kemudian diganti dengan agar-agar yang
dijadikan bahan utama sebagai pengganti
sarang burung walet yang semakin mahal.
RESEP
Bahan:
 Agar bubuk warna merah - 1 bungkus
 Air - 500 ml
 Gula pasir - 4 sdm
Pelengkap:
 Melon, ambil buahnya dengan baller - 1/2 buah
 Kiwi, potong-potong - 2 buah
 Nata de coco - 200 gram
 Biji selasih, rendam dengan sedikit air hangat - 1 sdm
 Sirup merah - 1/2 botol
 Air - 1 liter
 Es batu – secukupnya
Cara Membuat:
1) Dalam panci, campur semua bahan sarang burung. Aduk rata dan rebus
hingga mendidih. Angkat dan tuang ke dalam loyang persegi. Biarkan
mengeras. Parut agar-agar memanjang dengan parutan keju. Sisihkan.
2) Dalam wadah besar, campur buah melon, nata, kiwi, parutan agar,
sirup, air, dan es batu. Aduk rata. Tambahkan biji selasih.

10
3) Siap disajikan dalam gelas-gelas kecil.

TIPS: Agar-agar harus punya tekstur keras agar mudah diparut.

2.3 Hiasan Meja

Nampah Hiasan Daun Palm Kipas


Kain NTT

2.4 Alat Hidang dan Alat Saji


1) Bowl
2) Plate
3) Spoon
4) Fork
2.5 Layout Hidangan
????

11
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Nusa Tenggara
Timur memiliki Makanan Khas lokal yang bervariasi dengan ciri-ciri khas yang
membedakan Makanan Khas Khas Nusa Tenggara Timur dengan Daerah lain.
Makanan Khas tersebut telah menjadi jati diri sebagai Daerah Nusa Tenggara Timur.
Dunia internasional mengenal Nusa Tenggara Timur salah satu nya dari
keanekaragaman budaya yang dimiliki. Budaya lokal tersebut harus dijaga agar dapat
memperkokoh ketahanan budaya Daerah. Selain itu kita harus memahami arti
Makanan Khas serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Nusa Tenggara
Timur sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya Daerah.
b. Saran
Nusa Tenggara Timur memang kaya akan segala hal, namun jika kekayaan
tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal maka akan berdampak serius bagi
perkembangan wilayah Nusa Tenggara Timur. Penulis dan seluruh masyarakat
tentunya mempunyai keinginan dan harapan yang sama, yaitu mengembangkan Nusa
Tenggara Timur dalam segala aspek, termasuk makanan khas daerah Nusa Tenggara
Timur. Namun hal ini memerlukan upaya dari semua pihak. Penulis menyarankan
agar para pihak lebih memperhatikan hal-hal terkecil, karena hal-hal kecil tersebut
bisa menjadi besar jika terus serius ditingkatkan dan dipelihara.

12
DAFTAR PUSTAKA
Kebudayaan, D. P. (1978). Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bukti Konsultasi

14

Anda mungkin juga menyukai