Anda di halaman 1dari 7

1.

Rancanglah sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau persiapan


mengajar dengan format RPP yang saat ini Saudara gunakan sebagai guru,
untuk mengembangkan kemampuan belajar menganalisis pada anak
berdasarkan teori yang ada di Buku Materi Pokok PDGK4104!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Botolala Uludumula


Kelas / Semester : VI/ 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Perkalian Bilangan Bulat
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x35menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima,menjalankan,dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru dan
tetangganya,serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah,di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual bahasa yang
jelas,sistematis,logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menjelaskan dan melakukan 3.2.1. Menganalisis konsep Perkalian


operasi penjumlahan, bilangan bulat positif dan negatif
pengurangan, perkalian, (C4).
dan pembagian yang melibatkan 3.2.2. Menyimpulkan konsep perkalian
bilangan bulat negatif. bilangan bulat positif dan
negatif(C5).

4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.1. Menyajikan hasil operasi


yang berkaitan dengan operasi perkalian bilangan bulat positif
penjumlahan, pengurangan, dan negatif (P3).
perkalian, dan pembagian yang
melibatkan bilangan bulat negatif
dalam kehidupan sehari- hari.
C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:


1. Dengan mengamati tayangan video pembelajaran https://youtu.be/-wDp1CFU2ts
mengenai konsep perkalian bilangan bulat negatif dan positif (TPACK), siswa
mampu menganalisis konsep perkalian bilangan bulat negative dan positif
dengan tepat.
2. Setelah mengamati tayangan PPT mengenai konsep perkalian bilangan bulat
negatif dan positif (TPACK), siswa mampu menyimpulkan konsep perkalian
bilangan bulat negative dan positif dengat tepat.
3. Dengan melakukan diskusi, siswa mampu menyajikan hasil operasi perkalian
bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

- Perkalian Bilangan Bulat Negatif dan Positif

E. Model , Pendekatan, dan Metode Pembelajaran


 Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
 Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
 Metode Pembelajaran : Pengamatan, tanya jawab , diskusi, dan
penugasan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

DESKRIPSI KEGIATAN
No WAKTU
PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan peserta didik diluar kelas dengan berbaris,
memastikan peserta didik menggunakan masker dan mencuci
tangan sebelum masuk ke dalam kelas.
2. Guru memulai kegiatan dengan mengucapkan salam.
3. Guru melanjutkan dengan kegiatan do'a yang dipimpin oleh satu
orang peserta didik.(Religius)
4. Guru melakukan pengecekan kesiapan diri peserta didik dengan
melakukan kegiatan absensi.(Kedisplinan)
10
1 5. Menyanyikan Lagu Wajib Nasional (Nasionalis)
6. Guru mengingatkan pelajaran sebelumnya serta mengaitkan pada Menit
pembelajaran yang akan dilaksanakan (Apersepsi)
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
kepada peserta didik.
8. Guru menyampaikan motivasi tentang pentingnya mempelajari
perkalian bilangan bulat positif dan negatif dalam kehidupan
sehari-hari (Motivasi).

KEGIATAN INTI
2 Sintak-1 Mengorientasikan Siswa Pada Masalah
9. Peserta didik mengamati video pembelajaran terkait materi
perkalian bilangan bulat positif dan negatif.
10. Peserta Didik diberi kesempatan bertanya tentang materi yang
kurang dipahami dalam video pembelajaran .
11. Peserta didik mengamati kembali tayangan power point yang
disediakan oleh guru terkait konsep perkalian bilangan bulat
positif dan negatif. (Mengamati - TPACK)
12. Guru melakukan kegiatan tanya jawab sebagai dorongan agar
peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan konsep dasar
perkalian. (Critical Thinking dan Creative Thinking)

13. “ICE BREAKING) 50


Menit
3 Sintak-2 Mengorganisasikan Siswa Belajar
14. Mengarahkan siswa untuk membentuk Kelompok
15. Guru membagikan LKPD untuk setiap siswa
16. Meminta siswa mengikuti instruksi pada LKPD yang telah
dibagikan serta bekerja sama secara berkolompok dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada LKPD

4 Sintak-3 Membimbing Penyelidikan Kelompok


17. Selama siswa bekerja dalam kelompok guru memperhatikan dan
mendorong semua siswa terlibat dalam diskusi.
18. Guru mengarahkan bila ada siswa atau kelompok yang keluar dari
pokok permasalahan.
19. Guru mengamati setiap siswa dalam kelompok untuk penilaian
sikap

5 Sintak- 4 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


20. Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas.

Sintak-5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan


6
Masalah
21. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.
22. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik atas proses
pemecahan soal dan penyelesaian masalah yang terdapat di dalam
LKPD.

7 PENUTUP
23. Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan terhadap materi yang
telah dipelajari
24. Memberikan tugas rumah sebagai penilaian pengetahuan
10
25. Menginformasikan kepada peserta didik tentang materi pada
pertemuan berikutnya Menit
26. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan salam
penutup.

G. PENILAIAN (ASESMEN)
1. Penilaian Sikap : Jurnal dan Lembar observasi
2. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
3. Penilaian Keterampilan :Unjuk kerja

H. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media/Alat : Powerpoint, Video , LKPD, infocus,laptop,
2. Bahan : Bahan ajar
3. Sumber Belajar :
Senang Belajar Matematika : buku siswa/ Kementerian Pendidikan dan Penyelia
Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Senang Belajar Matematika : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Penyelia


Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Botolala, 04 November 2023

Guru,

ADISAMA ZALUKHU
NIM. 835335586
2. Mengapa guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang bimbingan
dan konseling? Kemukanan pendapat Saudara dan hubungkan dengan
teori karakteristik bimbingan dan konseling di SD yang Anda ketahui!
Jawaban :
Guru perlu memiliki pemahaman tentang bimbingan dan konseling karena
memiliki dampak signifikan pada perkembangan dan kesejahteraan siswa.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa guru perlu memahami bimbingan
dan konseling:
 Mendukung Kesejahteraan Siswa: Pemahaman tentang bimbingan dan
konseling memungkinkan guru untuk mendeteksi masalah atau kesulitan
yang dihadapi oleh siswa. Dengan demikian, mereka dapat memberikan
dukungan dan bimbingan yang sesuai untuk membantu siswa mengatasi
masalah mereka.
 Mengidentifikasi dan Menangani Masalah Perilaku: Guru yang memahami
bimbingan dan konseling dapat mengidentifikasi perilaku yang mungkin
menunjukkan adanya masalah di luar kelas. Mereka dapat bekerja sama
dengan konselor untuk menentukan strategi dan intervensi yang tepat.
 Meningkatkan Hubungan Siswa-Guru: Dengan memahami aspek-aspek
psikologis dan emosional dari pendidikan, guru dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dan mempercayai dengan siswa. Ini membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung.
 Mendorong Potensi Siswa: Bimbingan dan konseling juga dapat membantu
mengidentifikasi bakat, minat, dan potensi unik dari masing-masing siswa.
Guru yang memahami ini dapat memberikan bimbingan yang lebih terarah
untuk membantu siswa mengembangkan bakat mereka.
 Memahami Kebutuhan Individu: Setiap siswa memiliki kebutuhan dan
karakteristik unik. Dengan memahami prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling, guru dapat menyesuaikan pendekatan pengajaran mereka
untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa.
Terhubung dengan karakteristik bimbingan dan konseling di SD, teori-teori
ini menekankan pentingnya mendukung pertumbuhan holistik siswa.
Misalnya, teori perkembangan anak menekankan pada tahapan-tahapan
perkembangan psikososial dan emosional anak. Dengan memahami teori ini,
guru dapat mengidentifikasi dan merespons kebutuhan siswa pada setiap
tahap perkembangannya.
Selain itu, teori konseling pencegahan menekankan upaya untuk mencegah
masalah sebelum terjadi, dan guru yang memahami konsep ini dapat
membantu mengidentifikasi potensi masalah dan memberikan bimbingan
yang sesuai kepada siswa.
Jadi, pemahaman tentang bimbingan dan konseling tidak hanya
memungkinkan guru untuk mengelola kelas dengan lebih efektif, tetapi juga
membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan
memenuhi kebutuhan individu setiap siswa.
3. Bu Sinta mengajar di kelas dua dan hari itu memberikan matematika
tentang soal cerita. Seperti biasa di kelas terdapat 1 orang anak bernama
Bayu yang memiliki kemampuan di atas rata-rata teman sekelasnya.
Setiap Bu Sinta memberikan materi Bayu langsung memahami dan hafal
diluar kepala. Hal ini terkadang membuat Bayu merasa bosan di kelas
karena Bu Sinta harus mengajarkan materi sehingga dipahami oleh
semua anak. Tak jarang Bayu bermain-main didalam bahkan diluar kelas
karena sudah bosan mendengarkan apa yang disampaikan gurunya. Jika
Saudara menjadi Bu Sinta, tindakan apa yang Saudara lakukan untuk
menghadapi Bayu?

Jawaban:
Tindakan yang saya lakukan adalah memberikan program bimbingan dan
teknik pembelajaran khusus ataupun melakukan pengelompokan dengan
siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata atau bias juga melalui
menaikan kelas setingkat lebih tinggi, sehingga kemampuan kecerdasan
siswa tersebut dapat dioptimalkan dan bisa berkembang.

4. Terdapat 30 kompetensi guru SD/MI yang merupakan perpaduan antara


kompetensi dari Permen No. 16/2007 dan SKGK-SD/MI Lulusan S1
PGSD, tahun 2006. Identifikasilah minimal lima kompetensi yang
merupakan contoh paling esessial dalam pengembangan profesionalitas
secara terus menerus. Beri alasan, mengapa Anda mengidentifikasi
kompetensi tersebut di SD/MI ?

Jawaban:
Terdapat sepuluh kompetensi dasar yang harus dikuasai seorang guru,
meliputi:

1) Menguasai bahan/materi pelajaran;


2) Mengelola program pembelajaran;
3) Mengelola kelas;
4) Menggunakan media dan sumber belajar;
5) menguasai landasan pendidikan;
6) Menilai prestasi belajar siswa;
7) Mengenal fungsi dan layanan.

Esensi dan prinsip peningkatan kompetensi dan karir guru merujuk pada
guru harus lebih mengetahui tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Panduan perilaku utama adalah sebagai berikut:


 Senantiasa meningkatkan kompetensi diri.
 Bekerja sesuai dengan tugas/fungsi dan profesi/jabatannya.
 Menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien.
 Bekerja berorientasi pada outcome (dampak) bukan hanya output
(keluaran)
Pelatihan merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk
mengembangkan profesionalisme guru dalam mengajar. Pelatihan untuk
guru adalah pelatihan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk menjadi
profesional dan memaksimalkan kegiatan pembelajaran di kelas.

5. Menurut Saudara mengapa standar kompetensi lulusan dan karakteristik


mata pelajaran perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
khususnya di sekolah dasar?

Jawaban:

Standar kompetensi lulusan serta karakteristik mata pelajaran wajib


diperhatikan karena standar kompetensi lulusan serta karakteristik mata
pelajaran memberi langkah dalam pengembang kurikulum pada
merumuskan kemampuan. Pengorganisasian materi yang wajib disediakan.

Ketika mengembangkan kurikulum, standar kompetensi lulusan dan


karakteristik mata pelajaran harus dipertimbangkan. Standar kecakapan
lulusan dan karakteristik mata pelajaran memberikan panduan bagi
pengembang kurikulum untuk memperjelas keterampilan yang dipelajari
siswa, merancang pengalaman belajar, dan mengatur materi yang
dibutuhkan untuk mencapai keterampilan tertentu. Tujuan pendidikan dasar
adalah untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
kepribadian yang luhur, dan kemampuan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Khusus untuk jenjang SD berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kemampuan Akhir Satuan Pendidikan SD dan SMP setelah
menyelesaikan pendidikan dasar.

Anda mungkin juga menyukai