D. MATERI PEMBELAJARAN
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
DESKRIPSI KEGIATAN
No WAKTU
PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan peserta didik diluar kelas dengan berbaris,
memastikan peserta didik menggunakan masker dan mencuci
tangan sebelum masuk ke dalam kelas.
2. Guru memulai kegiatan dengan mengucapkan salam.
3. Guru melanjutkan dengan kegiatan do'a yang dipimpin oleh satu
orang peserta didik.(Religius)
4. Guru melakukan pengecekan kesiapan diri peserta didik dengan
melakukan kegiatan absensi.(Kedisplinan)
10
1 5. Menyanyikan Lagu Wajib Nasional (Nasionalis)
6. Guru mengingatkan pelajaran sebelumnya serta mengaitkan pada Menit
pembelajaran yang akan dilaksanakan (Apersepsi)
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
kepada peserta didik.
8. Guru menyampaikan motivasi tentang pentingnya mempelajari
perkalian bilangan bulat positif dan negatif dalam kehidupan
sehari-hari (Motivasi).
KEGIATAN INTI
2 Sintak-1 Mengorientasikan Siswa Pada Masalah
9. Peserta didik mengamati video pembelajaran terkait materi
perkalian bilangan bulat positif dan negatif.
10. Peserta Didik diberi kesempatan bertanya tentang materi yang
kurang dipahami dalam video pembelajaran .
11. Peserta didik mengamati kembali tayangan power point yang
disediakan oleh guru terkait konsep perkalian bilangan bulat
positif dan negatif. (Mengamati - TPACK)
12. Guru melakukan kegiatan tanya jawab sebagai dorongan agar
peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan konsep dasar
perkalian. (Critical Thinking dan Creative Thinking)
7 PENUTUP
23. Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan terhadap materi yang
telah dipelajari
24. Memberikan tugas rumah sebagai penilaian pengetahuan
10
25. Menginformasikan kepada peserta didik tentang materi pada
pertemuan berikutnya Menit
26. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan salam
penutup.
G. PENILAIAN (ASESMEN)
1. Penilaian Sikap : Jurnal dan Lembar observasi
2. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
3. Penilaian Keterampilan :Unjuk kerja
Guru,
ADISAMA ZALUKHU
NIM. 835335586
2. Mengapa guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang bimbingan
dan konseling? Kemukanan pendapat Saudara dan hubungkan dengan
teori karakteristik bimbingan dan konseling di SD yang Anda ketahui!
Jawaban :
Guru perlu memiliki pemahaman tentang bimbingan dan konseling karena
memiliki dampak signifikan pada perkembangan dan kesejahteraan siswa.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa guru perlu memahami bimbingan
dan konseling:
Mendukung Kesejahteraan Siswa: Pemahaman tentang bimbingan dan
konseling memungkinkan guru untuk mendeteksi masalah atau kesulitan
yang dihadapi oleh siswa. Dengan demikian, mereka dapat memberikan
dukungan dan bimbingan yang sesuai untuk membantu siswa mengatasi
masalah mereka.
Mengidentifikasi dan Menangani Masalah Perilaku: Guru yang memahami
bimbingan dan konseling dapat mengidentifikasi perilaku yang mungkin
menunjukkan adanya masalah di luar kelas. Mereka dapat bekerja sama
dengan konselor untuk menentukan strategi dan intervensi yang tepat.
Meningkatkan Hubungan Siswa-Guru: Dengan memahami aspek-aspek
psikologis dan emosional dari pendidikan, guru dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dan mempercayai dengan siswa. Ini membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung.
Mendorong Potensi Siswa: Bimbingan dan konseling juga dapat membantu
mengidentifikasi bakat, minat, dan potensi unik dari masing-masing siswa.
Guru yang memahami ini dapat memberikan bimbingan yang lebih terarah
untuk membantu siswa mengembangkan bakat mereka.
Memahami Kebutuhan Individu: Setiap siswa memiliki kebutuhan dan
karakteristik unik. Dengan memahami prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling, guru dapat menyesuaikan pendekatan pengajaran mereka
untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa.
Terhubung dengan karakteristik bimbingan dan konseling di SD, teori-teori
ini menekankan pentingnya mendukung pertumbuhan holistik siswa.
Misalnya, teori perkembangan anak menekankan pada tahapan-tahapan
perkembangan psikososial dan emosional anak. Dengan memahami teori ini,
guru dapat mengidentifikasi dan merespons kebutuhan siswa pada setiap
tahap perkembangannya.
Selain itu, teori konseling pencegahan menekankan upaya untuk mencegah
masalah sebelum terjadi, dan guru yang memahami konsep ini dapat
membantu mengidentifikasi potensi masalah dan memberikan bimbingan
yang sesuai kepada siswa.
Jadi, pemahaman tentang bimbingan dan konseling tidak hanya
memungkinkan guru untuk mengelola kelas dengan lebih efektif, tetapi juga
membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan
memenuhi kebutuhan individu setiap siswa.
3. Bu Sinta mengajar di kelas dua dan hari itu memberikan matematika
tentang soal cerita. Seperti biasa di kelas terdapat 1 orang anak bernama
Bayu yang memiliki kemampuan di atas rata-rata teman sekelasnya.
Setiap Bu Sinta memberikan materi Bayu langsung memahami dan hafal
diluar kepala. Hal ini terkadang membuat Bayu merasa bosan di kelas
karena Bu Sinta harus mengajarkan materi sehingga dipahami oleh
semua anak. Tak jarang Bayu bermain-main didalam bahkan diluar kelas
karena sudah bosan mendengarkan apa yang disampaikan gurunya. Jika
Saudara menjadi Bu Sinta, tindakan apa yang Saudara lakukan untuk
menghadapi Bayu?
Jawaban:
Tindakan yang saya lakukan adalah memberikan program bimbingan dan
teknik pembelajaran khusus ataupun melakukan pengelompokan dengan
siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata atau bias juga melalui
menaikan kelas setingkat lebih tinggi, sehingga kemampuan kecerdasan
siswa tersebut dapat dioptimalkan dan bisa berkembang.
Jawaban:
Terdapat sepuluh kompetensi dasar yang harus dikuasai seorang guru,
meliputi:
Esensi dan prinsip peningkatan kompetensi dan karir guru merujuk pada
guru harus lebih mengetahui tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jawaban: