Sayur dan buah mengandung serat yang sangat dibutuhkan dalam proses pencernaan
makanan. dengan begitu memudahkan BAB dan mencegah konstipasi
Keju dan yogurt adalah sama dari turunan susu. Semua produk dari turunan susu. Semua
produk susu mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan oleh tulang dan pembentukan sel
darah merah.
Ketiga bahan di atas mengandung vitamin dan lemak. Berfungsi sebagai sumber energi
yang lebih efekif dan memberikan cita rasa enak (Febry, Ayu Bulan.2009. 35 Resep Hidangan
Bergizi Balita. Jakarta :Kawah media.)
(Sumber : Apriadji. Wied Harry. 2009. Buku pintar menu balita 30 hari.Jakarta : Pustaka
Bunda)
1. Protein
Protein merupkana zat pembangun yang juga berperan pada pertumbuhan otak. Konsumsi
protein membantu pertumbuhan sel otak mengingat fungsi protein adalah sebagai zat
pembangun. Sekitar 65% bahan pembangun sel tubuh dan sel otak terdiri atas protein. Protein
menghasilkan bahan-bahan neurotransmitter untuk membantu sel otak menghantar pesan dari
satu sel ke sel yang lain.
Anak yang mengalami kekurangan protein akan mengalami hambatan pada pertumbuhan
sel otak. Bahan makanan sumber protein bisa berasal dari pangan hewani seperti daging, susu,
dan hasil olahannya, telur, ayam, ikan, serta pangan nabati seperti kedelai dan hasil olahannya
(tempe, tahu, susu kedelai).
2. Lemak
Lemak merupakan bahan pembangun membran sel. Jika dinding sel lemah, sel juga akan
lemah, termasuk sel otak. Jenis lemak yang membantu pembentukan otak diantaranya kolesterol,
dan asam lemak esensial, terutama asam lemak omega 3 rantai panjang seperti asam lemak
eikosapentanoat (EPA) dan docosaheksanoat (DHA) dalam fosfolipid otak manusia merupakan
yang paling tinggi dibandingkan jenisasam lemak esensial lainnya.
3. Mineral Yodium
Mineral yodium berperan dalam pembentukan hormon tiroksin. Hormon ini berperan
penting dalam proses metabolisme. Jika konsumsi yodium rendah, kelenjar gondok akan
berupaya membuat kompensasi dengan membesarkan kelenjarnya. Prevalensi gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKI) atau gondok endemik di Indonesia termasuk tinggi dan merupakan
salah satu masalah gizi utama.
Salah satu dampak GAKI adalah terjadinya penurunan IQ point yang dapat menurunkan
bahan makanan sumber yodium sangat penting bagi anak-anak. Bahan makanan sumber yodium
antara lain rumput laut dan garam beryodium).
Mineral lain, seperti magnesium, kalsium, natrium, kaliuum dan Selenium juga berperan
dalam menghubungkan satu sel saraf dengan saraf lainnya.
4. Asam folat
Asam folat merupakan salah satu gugus yang berperan dalam pembentukan DNA pada
prose eritropoesis perkembangan sistem saraf. Pada masa kehamilan, kebutuhan asam folat akan
meningkat tajam. Kebutuhan asam folat ini sulit dipenuhi hanya dari asupan makanan. karena itu
harus dibantuk dengan suplemen asam folat. Apalagi asam mudah rusak dalam pemanasan tinggi.
(Rusilanti, dkk. 2008. Menu Sehat Untuk Kecerdasan Balita. Jakarta : Agromedia Pustaka).
C. Penyakit Yang Sering Menyerang Balita dan Cara Pemberian makan yang tepat
1. Tifus
Pemberian makanan pada anak sakit tifus disarankan yang mengandung kalori, karbohidrat,
protein tinggi, mudah cerna serta bertekstur lembut.
Roti, kentang tumbuk, bubur beras Jagung, beras ketan, beras merah,
halus dodol, atau jajanan yang terbuat dari
beras, tetapi terlalu manis
Daging sapi, ayam, ikan, yang
dicincang halus. Makanan yang asam, pedas,
mengandung lemak berlebihan
Tempe dan tahu seperti santan, bumbu tajam,
gorengan
Sayuran berserat rendah, seperti
wortel dan labu siam Makanan berserat tinggi dan
merangsang saluran cerna seperti
Teh encer dan susu kedelai kacang tanah, kedelai utuh, daun
Bumbu dapur, seperti bawang singkong, daun katuk, lalapan
merah, bawang putih, kunyit, laos, mentah, daging berserat kasar,
daun salam, bisa digunakan dengan makanan yang diawetkan, buah-
takaran lebih sedikit buahan yang dimakan dengan
kulitnya, buah yang menimbulkan
gas.
Selain memberikan obat-obatan dari dokter, sebaiknya balita cukup tidur dan istirahat.
Selain itu asupan cairan dan makanan bergizi pun harus cukup untuk mempercepat
penyembuhan.
Salad atau jus buah dan sayur Minuman yang mengandung kafein
3. Diare
Tujuan pemberian makanan pada penderita diare adalah untuk mencegah dehidrasi dan
kekurangan gizi. Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering.
4. Sembelit
Pemberian makanan pada saat balita sembelit bertujuan untuk melunakkan feses sehingga proses
buang air besar menjadi lebih mudah.
5. Anemia
Mengonsumsi makanan yang bervariasi dari empat kelompok makanan wajib (karbohidrat,
protein, lemak, sayur, buah) bisa membantu memperbaiki kondisi tubuh.
6. Radang Tenggorokan
Ada beberapa makanan yang baik untuk radang tenggorokan. Makanan tersebut biasanya
bertekstur lembut dan berkuah. (Sudaryanto, Gatot. 2017. 200++ Makanan Sehat Bayi dan Balita.
Jakarta : Penebar Plus+).
Makanan lembut seperti bubur beras Makanan yang terlalu asam seperti
saus tomat
Madu dan jus lemon
Makanan pedas
Buah bertekstur lembut dan tinggi
karbohidrat seperti pisang Makanan kerinf dan gorengan
Teh jahe
Daftar Pustaka :
Apriadji. Wied Harry. 2009. Buku pintar menu balita 30 hari.Jakarta : Pustaka Bunda
Sudaryanto, Gatot. 2017. 200++ Makanan Sehat Bayi dan Balita. Jakarta : Penebar Plus+
Rusilanti, dkk. 2008. Menu Sehat Untuk Kecerdasan Balita. Jakarta : Agromedia Pustaka