Bab2
Bab2
LANDASAN TEORI
A. Zakat Pertanian
muslim, dan zakat juga dapat dijadikan sebagai salah satu ciri
langsung.1 Dalam rukun Islam ibadah yang memiliki nilai sosial adalah
pelaksanaan zakat. Selain itu, zakat juga memiliki pengaruh yang luar
fakir (mustahiq), maka dapat terjadi ikatan yang harmonis antara orang
kaya dan orang miskin. Zakat juga memiliki fungsi yang sangat luas.
1
Zulkifli Rusby, Ekonomi Islam (Pekanbaru: Pusat Kajian Pendidikan Islam UIR, 2017), 11.
10
dan si miskin dalam masyarakat, juga dalam rangka menurunkan angka
kemiskinan masyarakat.2
َت َما َك َسْب تُ ْمَ َوِِمََّا اَ ْخَر ْجنَا لَ ُك ْم َِ ٓاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْ ََن آ َمنُ ْاوا اَنِْف ُق ْواَ ِم َْن طَيِٓب
ث ِمْن َهُ تُْن ِف ُق ْو َن َولَ ْستُ َْم ِِبٓ ِخ ِذيَِْه اََِّْلا اَ َْن ََ اْلَبِْي
ْ َضَۗ َوََْل تَيَ َّم ُموا َِ ِم ََن ْاْلَْر
َِ ن
ََحْيد َٓ ض ْوا فِْي َِهَۗ َو ْاعلَ ُمْاوا اَ ََّن
َاللَ َغ ِ ي ُ تُ ْغ ِم
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih
mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
zakat harta lainnya, karena dikeluarkan ketika panen dan nisab zakatnya
2
Ali Ridlo, “Zakat Dalam Perspektif Islam”, Al-'Adl, Vol. 7, No. 1 (2014), 11. Diakses melalui
https://any.flip.com, pada hari Kamis 08 April 2021 pukul 21.30 WIB.
3
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Jakarta : Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama RI), 67.
11
sepakat tentang kewajiban zakat pertanian, karena didasarkan pada
a. Islam
dizakati.
b. Merdeka
wajib zakat. Oleh karena itu, zakat tidak diwajibkan untuk harta anak
kecil dan orang gila karena juga tidak termasuk dalam peraturan
d. Cukup Nisab
4
Ainiah Abdullah, “Model Perhitungan Zakat Pertanian”, At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1 (2017), 70.
Diakses melalui https://jornal.uinsu.ac.id/, pada hari Kamis 08 April 2021 pukul 22.00 WIB.
12
e. Tanaman hasil usaha manusia dan bukan tumbuh sendiri seperti
nisab.5
5
M. Ali Hasan, Zakat dan Infak (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 53
13
atau uang, maka si penyewa lahan wajib mengeluarkan zakat,
6
Ibid., 54
14
d. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa semua hasil pertanian untuk
tanaman yang tidak bisa dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama
atau yang tidak sama seperti sayuran, mentimun, labu dan lain-lain.
Landasan yang digunakan Abu Hanifah adalah ayat 267 Surat al-
Adapun tanaman yang tidak dapat ditimbang, bersama kapas, linen, dan
7
M. Ali Hasan, Zakat dan Infak (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 53
15
ٍّ َح
ََح ََّّتَيَْب لُ َغََخَْ َسةََأ َْو ُسق َ ب ََوْلََََثٍَّر
َ َص َدقَة ِْ س
َ َِف َ لَْي
setara dengan 300 Sha’ atau setara dengan 653 kg. Dapat diketahui 1
wasaq setara dengan 60 sha’ dan 1 sha’ setara dengan 2,176 kg. Atau 1
sha’ setara dengan 4 mud dan 4 mud setara dengan dua telapak tangan
a. Berdasarkan jumlah total hasil lahan baik itu yang berbentuk barang
atau uang.
utang-utang harga sewa pajak dan biaya produksi dari hasil total dan
8
Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat: Mengomunikasikan Kesadaran Dan Membangun
Jaringan, 87.
16
e. Apabila sudah mencapai nisab, maka jumlah tersebut dikalikan
pengaiannya ditentukan oleh curah hujan, air sungai, mata air, dan
kesulitan.
nisabnya, tidak perlu menunggu (haul). Zakat hasil panen dan buah-
kali dalam setahun. Zakat ini tidak diwajibkan untuk mencapai jangka
waktu (haul). Menurut mazhab Hanafi, harta jenis ini tidak wajib untuk
9
Ibid., 88.
17
mencapai nisab, sedangkan menurut mayoritas ulama harta harus
B. Kesejahteraan
1. Pengertian Kesejahteraan
sejahtera dan selamat. Atau dapat diartikan sebagai sebuah kata atau
ungkapan yang merujuk pada keadaan baik atau keadaan dimana orang-
orang yang terlibat dalam keadaan sehat, damai, dan sejahtera. Dalam
material, spiritual, dan sosial agar dapat hidup layak dan mampu
keuntungan materi.11
2. Indikator Kesejahteraan
10
M. Ali Hasan, Zakat dan Infak, 54.
11
Amirul Sodiq, “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”, Equilibrium, Vol. 3, No. 2 (2015), 387.
18
Setiap ahli memiliki pendapat yang berbeda mengenai
Tabel 2.112
Indikator Keluarga Sejahtera
Kategori
No Indikator Kesejahteraan Kriteria
Skor
Tinggi (>Rp 10.000.000) 3
1 Pendapatan Sedang (Rp 5.000.000) 2
Rendah (<Rp 5.000.000) 1
Tinggi (<Rp 5.000.000) 3
Sedang Rp 1.000.000 - Rp
2 Konsumsi atau pengeluaran 2
5.000.000
Rendah (<Rp 1.000.000) 1
Keadaan tempat tinggal
a. Atap: genting (5)/asbes
(4)/ seng (3)/ sirap (2)/
3 Permanen (skor 15-21) 3
daun (1)
12
Diakses dari https://.bps.go.id. Pada hari Jumat 19 Agustus 2022, pukul 17.22 WIB
19
setengah tembok (4)/
kayu (3)/ bambu kayu
(2)/ bambu (1)
c. Status milik: sendiri (3)/ Semi permanen (skor 10-14) 2
sewa (2)/ numpang (1)
d. Lantai: porselin (5)/ ubin
(4)/ plester (3)/ kayu (2)/
tanah (1) 5) Luas:
luas>100m2 (3)/
sedang50-100m2 (2)/ Non permanen (skor 5-9) 1
20
Kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan
a. Jarak RS terdekat: 0 km
(3)/ 0,01-3 km (2)/ > Mudah (skor 17-23) 3
3km (1)
b. Jarak ke poliklinik: 0 km
(3)/ 0,01-2 km (2)/ >
2km (1)
c. Biaya berobat:
terjangkau (3)/ cukup
terjangkau (2)/ sulit Cukup (skor 12-16) 2
6 terjangkau (1)
d. Penanganan berobat:
baik (3)/ cukup (2)/ jelek
(1)
e. Alat kontrasepsi: mudah
didapat (3)/ cukup
mudah (2)/ sulit (1)
f. Konsultasi KB: mudah Sulit (skor 7-11) 1
(3)/ cukup (2)/ sulit (1)
g. Harga obat:
terjangkau(3)/ cukup (2)/
sulit terjangkau (1)
Kemudahan memasukkan
anak kejenjang pendidikan Mudah (skor 8-9) 3
a. Biaya sekolah:
terjangkau (3)/ cukup
terjangkau (2)/ sulit Cukup (skor 6-7) 2
7 terjangkau (1)
b. Jarak sekolah: 0 km (3)/
0,01-3 km (2)/ > 3km (1)
c. Prosedur penerimaan:
Sulit (skor 3-5) 1
mudah (3)/ cukup (2)/
sulit (1)
Kemudahan mendapatkan
fasilitas transportasi Mudah (skor 8-9) 3
a. Ongkos dan biaya:
terjangkau (3)/ cukup
terjangkau (2)/ sulit Cukup (skor 6-7) 2
8 terjangkau (1)
b. Fasilitas kendaraan:
tersedia (3)/ cukup
tersedia (2)/ sulit
Sulit (skor 3-5) 1
c. Kepemilikan: sendiri (3)/
sewa (2)/ ongkos (1)
21
Sumber : https://.bps.go.id
indikator kesejahteraan.
dan tidak boleh berlebihan, tentu hal ini dianjurkan oleh Allah agar
22
mengenai kriminalitas ataupun kejahatan-kejahatan lain yang terjadi
di dalam masyarakat.13
aman dan tentram baik lahir maupun batin. Islam datang sebagai agama
dipisahkan dari unsur harta karena harta merupakan salah satu unsur
tujuan akhir atau sarana utama manusia di muka bumi ini. Namun hanya
13
Sodiq, “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”, 391.
23
kekayaannya dalam rangka mengembangkan segala potensi dan
umat manusia.
ًصٓلِ ًحا ِمن ذَ َك ٍَّر أ ََْو أُنثَ َٓى َوُه ََو ُم ْؤَِمنَ فَلَنُ ْحيِيَ نَّهُۥ َحيَ ٓوَةً طَيِبََة ِ
َ ۖ َم َْن َعم ََل
َح َس َِن َما َكانُواَ يَ ْع َملُو َن ْ َجَرُهم ِِب ُ َولَنَ ْج ِزيَن
ْ َّه َْم أ
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” QS. An-Nahl
(16):97.14
fisiknya. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin beramal saleh dan
14
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Jakarta : Badan Litbang dan Diklat Kementrian
Agama RI), 417.
24
beriman kepada Allah, maka Allah telah berjanji akan memberikan
pahala berupa kehidupan yang baik di dunia dan pahala di akhirat yang
lebih baik dari apa yang dikerjakannya. Kehidupan yang baik dapat
dan bebas dari berbagai macam materi dan kesulitan yang dihadapinya.
justru yang serat dengan muatan nilai yakni nilai-nilai Islam. Ilmu sosial
Hal ini mengacu pada makna budaya sebagai salah satu definisi
25
ekonomi Islam yang diartikan sebagai perekonomian dalam masyarakat
Islami.15
dasar yang saling terkait: Tuhan, manusia, dan alam. Ketiga realitas
oleh struktur hubungan yang terus berubah ketika ada perubahan sudut
15
Muhamad Fachur Rozi, Sosiologi ekonomi Islam (Purworejo: StiEf-IPMAFA,2016), 16.
26
antara Tuhan dan manusia sebagai hamba. Sedang hubungan antara
segenap alam, dan antara individu manusia dengan dirinya sendiri dan
sesamanya.16
dipahami melalui niat yang ditujukan kepada orang lain yang menjadi
sosial (Islam) yang terkait dan terikat dengan amal dalam bingkai
interaksi ketuhanan. Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk ibadah
16
Ibid., 17.
27
dalam konteks hablun min Allah, maka ibadah zakat diperintahkan
kepada setiap individu manusia tidak lain adalah dengan tujuan agar
manusia dalam konteks hablun min al-nas dapat mencegah dan menjaga
lokal.
17
Ibid., 18.
28
terkait dengan pandangan zakat dan ruh yang diusung di dalamnya.
diantaranya :
fungsional. Jika salah satu posisi sosial tidak berfungsi, sistem sosial
akan kacau.
b. Faktor Konflik
18
Ibid., 19.
19
Ridwan Lubis, Sosiologi Agama Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Islam
(Jakarta : Kencana, 2017), 30.
29
c. Faktor Pertukaran
20
Ibid., 31.
30
e. Faktor Konstruksi Sosial
diciptakan.
f. Faktor Pembangunan
teori ini berada pada tataran negara atau regional. Asumsi dasar yang
g. Faktor Konsumsi
21
Ibid., 34.
31
digital, teori konsumsi semakin mendapat panggung, seperti
h. Faktor pribadi
22
Ibid., 35.
32