Anda di halaman 1dari 5

01.01.2-T4-4.

RUANG KOLABORASI
(Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa
Indonesia)

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filosofi Pendidikan
Indonesia

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.

Oleh:
Muhammad Syahrul Romadhoni
(2313026)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta
didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Pancasila memiliki relevansi yang sangat besar sebagai entitas dan identitas bangsa
Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila mencerminkan nilai- nilai yang mendasari
eksistensi dan keberlanjutan negara Indonesia. Pancasila memuat sila- sila yang
mencakup keadilan sosial, demokrasi, persatuan, kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha
esa. Ini tidak hanya menjadi pijakan hukum, tetapi juga menjadi fondasi moral dan etika
yang membentuk karakter bangsa. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sekadar
sistem pemerintahan, tetapi juga merupakan identitas yang mengikat seluruh warga
negara Indonesia.
Dalam konteks pendidikan abad ke-21, peng-integrasian Pancasila sebagai profil
pelajar menjadi suatu keharusan. Dimana pendidikan yang berpihak pada peserta didik
harus memastikan bahwa nilai- nilai Pancasila harus tercermin dalam pembelajaran dan
pengembangan karakter siswa. Maka dengan hal ini akan melibatkan pendekatan holistik
yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
Profil pelajar Pancasila mencakup pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai luhur
Pancasila, penghargaan terhadap perbedaan, kepedulian sosial, dan kemampuan berpikir
kritis untuk menghadapi dinamika global. Pendidikan yang berorientasi pada Pancasila
juga harus mendorong pembentukan sikap kritis dan kreatif siswa.
Peserta didik perlu diajak untuk berpikir secara analitis terhadap isu-isu sosial dan
politik yang ada, serta dapat mengaplikasikan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran harus menciptakan suasana yang mendukung pengembanga n
karakter positif dan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kerja sama, dan
komunikasi efektif.
Selain itu, pendidikan Pancasila di abad ke-21 juga harus mengakomod as i
perkembangan teknologi dan globalisasi. Siswa perlu dilibatkan dalam pembelajaran yang
menggabungkan teknologi informasi, media sosial, dan sumber daya digital lainnya untuk
meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks global.
Dengan demikian, profil pelajar Pancasila tidak hanya mencakup dimensi lokal, tetapi
juga memberikan wawasan yang lebih luas terhadap peran Indonesia dalam kancah
internasional.
Secara keseluruhan, Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia memilik i
relevansi yang krusial dalam pendidikan abad ke-21. Profil pelajar Pancasila harus
mencerminkan tidak hanya pemahaman konseptual, tetapi juga pengaplikasian nilai- nila i
tersebut dalam tindakan nyata. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik perlu
mengintegrasikan Pancasila sebagai landasan moral dan etika yang membimb ing
pembentukan karakter siswa dalam menghadapi tantangan masa depan.

Beriman,
Bertakwa,
kepada tuhan
YME dan
berakhlak mulia

Pancasila Mandiri Kreatif

Profil
Pelajar
Pancasila
Bernalar Bergotong
Kritis Royong

Kebijakan Upaya
Merdeka Penguatan Berkebhinekaan
Gelobal
Belajar Karakter

Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam era abad ke-21, langkah-langkah konkret perlu diambil. Pertama,
pendidikan harus dirancang untuk memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum
secara menyeluruh. Pembelajaran harus memfokuskan pada pemahaman mendala m
terhadap sila-sila Pancasila, mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari, dan
mendorong siswa untuk menginternalisasi nilai- nilai tersebut.

Kedua, metode pembelajaran yang inovatif dan relevan perlu diterapkan. Pendidikan
abad ke-21 menuntut pendekatan yang lebih dinamis dan interaktif. Penggunaan teknologi
dalam pembelajaran, seperti e-learning, simulasi, dan platform digital, dapat digunaka n
untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan memotivasi siswa. Hal ini
dapat membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam situasi
kontemporer, sehingga relevansi nilai-nilai tersebut tetap terjaga.

Terakhir, keterlibatan orang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya


menjadi kunci dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Program pendidikan perlu
melibatkan orang tua dalam memahami dan mendukung pendidikan berbasis Pancasila,
serta mengajak mereka berpartisipasi aktif dalam pembentukan karakter anak-anak
mereka. Kerja sama dengan masyarakat juga penting untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung nilai-nilai Pancasila, memastikan bahwa pendidikan tidak hanya berada di
dalam kelas, tetapi juga tercermin dalam kehidupan sehari- hari siswa di luar sekolah.

Dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan seluruh stakeholder, pendidikan


abad ke-21 yang berpihak pada peserta didik dapat berhasil mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila. Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat tumbuh dan berkembang
dengan memahami, menghargai, dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
menjalani kehidupan mereka.

1
Mengidentifikasi dan
memetakan kondisi serta
kebutuhan peserta didik

2
Menentukan perancangan
modul berdasarkan tahap
kesiapan suatu pendidikan.

3a 3b
Mengadaftasi/memodifikasi Merancang modul secara
modul yang sudah tersedia. mandiri

4a 4b
Mengidentifikasi, Menyusun tujuan,
memodifikasi, dan merancang asesmen, dan
menyelaraskan modul. mengembangkan aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai