Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
Chrisna Aditya R – 202001156

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


Jl. Raya Jabon KM 06 Mojokerto
Tel/Fax (0321-390203) Emai: stikes_ppni@yahoo.co.id
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................
DAFTAR ISI.......................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................
BAB I : PEMBAHASAAN.................................................
1.1 Pemeriksaan Radiologi............................................
 Pengertian .......................................................
 Rontgen thorax ( Rontgen Dada )......................
 Pemeriksaan Radiologi Abdomen......................
1.2 Pemeriksaan Lab.......................................................
 Pengertian.............................................................
 Tujuan...................................................................
1.3 Covid19.....................................................................
 Pengertian................................................................
 Gejala covid 19........................................................
 Cara mencegah........................................................
 Obat obat covid 19...................................................
BAB II : PENUTUP.............................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Dasar Keprawatan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Rizky Meuthia Pratiwi M.Kep selaku
dosen mata kuliah konsep dasar keperawatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar keperawatan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan

MOJOKERTO, 2 AGUSTUS 2021


BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menunjang


prosedur medis. Pemeriksaan radiologi berguna untuk membantu dokter melihat kondisi
bagian dalam tubuh pasien. Radiologi memiliki peran signifikan dalam penanganan kondisi
medis tertentu yang dialami pasien. Tiga bidang radiologi, yaitu radiologi diagnostik,
radiologi intervensional, dan radiologi onkologi, membantu dokter utama yang menangani
pasien dalam penegakan diagnosis dan pengobatan penyakit. Hasil pemeriksaan radiologi
juga dapat mencegah operasi invasif yang tidak perlu.

Fungsi dan Tujuan

Pemeriksaan radiologi membuat dokter dapat melihat bagian dalam tubuh pasien untuk
mendapatkan petunjuk mengenai kondisi medis yang dialami. Beragam mesin dan teknik
radiologi dapat digunakan untuk menghasilkan citra struktur dan aktivitas dalam tubuh. Jenis
pencitraan yang dipakai dokter bergantung pada gejala dan bagian tubuh yang diperiksa.

Fungsi dan tujuan utama pemeriksaan radiologi adalah membantu dokter dalam upaya
mendiagnosis dan mengobati penyakit dengan memberi mereka informasi dari hasil tes
radiologi yang tepat waktu dan dapat diandalkan. Untuk memastikan keandalan hasil tes,
dibutuhkan perhatian ekstra sejak pemeriksaan dimulai hingga penyampaian hasil tes kepada
dokter yang meminta.

Hampir setiap rumah sakit memiliki layanan radiologi yang terintegrasi. Hal ini bertujuan
memudahkan koordinasi antara dokter utama dan bagian radiologi dalam rangka penanganan
pasien rumah sakit tersebut.
1. Rontgen thorax ( Rontgen Dada )

Gambar 1

Rontgen thorax adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi gelombang


elektromagnetik guna menampilkan gambaran bagian dalam dada. Melalui rontgen dada,
kamu dapat melihat gambaran jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah dan
nodus limfa. Rontgen dada juga bisa menunjukkan tulang belakang dan dada, termasuk
tulang payudara, tulang rusuk, tulang selangka dan bagian atas tulang belakang kamu.
Biasanya, jenis rontgen ini dilakukan untuk menemukan masalah dalam dada. Berikut
berbagai macam kondisi yang dapat ditunjukkan melalui rontgen dada.

 Masalah Paru-Paru

Rontgen dada bisa mendeteksi adanya kanker, infeksi, ataupun pengumpulan udara di ruang
sekitar paru-paru (pneumothorax). Pemeriksaan ini juga bisa menunjukkan kondisi kronis
paru-paru, seperti emfisema atau cystic fibrosis, serta komplikasi yang berhubungan dengan
kondisi ini.

 Masalah Jantung yang Berhubungan dengan Paru


Rontgen dada dapat menunjukkan adanya perubahan atau masalah dalam paru-paru kamu
yang berasal dari jantung. Misalnya seperti, cairan dalam paru-paru (pulmonary edema) yang
merupakan hasil dari gagal jantung kongestif.

 Ukuran dan Bentuk Jantung

Ukuran dan bentuk jantung yang berubah bisa menjadi pertanda dari penyakit gagal jantung,
masalah katup jantung, ataupun cairan di sekitar jantung (efusi perikardial).

 Pembuluh Darah

Oleh karena letak pembuluh besar dekat dengan jantungmu, seperti aorta, arteri pulmonal,
dan vena, maka rontgen dada bisa mendeteksi adanya masalah, seperti aorta aneurisma atau
masalah pembuluh darah lainnya, dan penyakit jantung bawaan dapat terlihat.

 Deposit Kalsium

Rontgen dada juga bisa dilakukan untuk melihat adanya kalsium dalam jantung atau
pembuluh darah. Pasalnya, kalsium dalam jantung ini bisa menjadi pertanda adanya
kerusakan dalam rongga jantung, arteri koroner, otot jantung, ataupun kantong pelindung
yang mengelilingi jantung. Deposit kalsium dalam paru-paru, biasanya berasal dari infeksi
lama yang belum sembuh.

 Patah Tulang

Patah tulang pada tulang rusuk atau tulang belakang dapat dilihat dengan rontgen dada.
Cara Melakukan Rontgen Dada Sebagai berikut :

Sebelum menjalani proses rontgen dada, kamu biasanya akan diminta untuk menanggalkan
beberapa atau semua pakaian dan mengenakan pakaian khusus untuk pemeriksaan. Perhiasan,
peralatan gigi, kacamata, dan benda logam juga perlu dilepaskan. Kemudian, kamu akan
diminta berdiri menghadap plat rontgen untuk pengambilan gambar. Kamu juga akan diminta
untuk tidak bergerak atau bahkan menahan napas selama beberapa detik saat gambar rontgen
diambil. Rontgen dada biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja.

Biasanya akan diambil dua gambar, yaitu satu dari belakang dan lainnya dari samping. Dalam
keadaan darurat ketika hanya satu gambar sinar X yang diambil, biasanya bagian depan yang
akan digunakan.

Hal yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Rontgen Dada

Bila hasil rontgen menunjukkan adanya kondisi yang tidak normal atau tidak memberikan
informasi yang cukup tentang masalah dada, maka tes lainnya perlu dilakukan, seperti
computed tomography (CT) scan, ultrasound, ekokardiogram, ataupun scan MRI.

Hasil tes rontgen juga bisa berbeda dari hasil tes sebelumnya, karena diperiksa di sebuah
pusat medis atau memiliki jenis tes yang berbeda. Ada beberapa kondisi yang mungkin tidak
bisa terdeteksi pada rontgen dada, yaitu kanker kecil, pulmonary embolus, ataupun masalah
lain yang tersembunyi dalam struktur normal dada.

Bagi para wanita, sebaiknya memberi tahu dokter atau radiolog bila ada kemungkinan sedang
hamil. Biasanya, ada beberapa tes pencitraan yang tidak dilakukan selama kehamilan agar
janin tidak terkena radiasi. Bila pemancaran sinar X dilakukan, maka dokter atau radiolog
akan memperkecil paparan radiasi terhadap bayi.
2. Pemeriksaan Radiologi Abdomen

Gambar 2

Pemeriksaan radiografi abdomen akut merupakan pemeriksaan secara radiografi


yang dilakukan tanpa persiapan dan tanpa menggunakan media kontras. Menurut Bontrager
(2014), proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan radiografi abdomen akut adalah proyeksi
AP Supine, AP Erect, PA Chest dan LLD (Left Lateral Decubitus). Prosedur radiografi
abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan hanya menggunakan proyeksi
AP Supine dan Left Lateral Decubitus (LLD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
prosedur pemeriksaan radiografi abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan dan alasan hanya digunakannya proyeksi AP Supine dan LLD (Left Lateral
Decubitus). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi,
dan wawancara secara mendalam dengan pasien, dokter pengirim, dokter radiolog, dan
radiografer.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan interaktif model dengan tahap-
tahap meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pemeriksaan radiografi abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan dilakukan tanpa persiapan khusus serta hanya menggunakan proyeksi AP Supine
dan LLD (Left Lateral Decubitus). Alasan hanya menggunakan proyeksi AP Supine dan LLD
(Left Lateral Decubitus) karena hanya perlu mengetahui adanya udara bebas dan ada tidaknya
pelebaran karena massa atau gas pada colon. Alasan ditambahkannya proyeksi Ap chest
karena digunakan sebagai persiapan tindakan selanjutnya untuk pasien. Alasan tidak
digunakannya grid pada pemeriksaan abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan karena untuk mempermudah petugas dalam mengerjakan pemeriksaan tersebut.

1.2 PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui
jimlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubh. Jumlah sel dapat
menggambarkan kondisi kesehatan kita.

Masih banyak orang yang tidak mau disuntik untuk diambil darahnya. Seharusnya
mereka bersedia untuk penggambilan darah ini, karena pemeriksaan darah sangat penting
untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang dan penyakit yang di derita.

Tujuan Dilakukan Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan darah lengkap biasanya dilakukan bila dokter membutuhkan


pemeriksaan lebih lanjut setelah menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini dilakukan untuk bertujuan mengetahui kondisi kesehatan
seseorang secara menyeluruh, sekaligus mendeteksi lebih awal penyakit yang diderita.

Pemeriksaan darah lengkap ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien,
jika pasien dalam pengobatan atau menderita penyakit yang bisa mempengaruhi jumlah sel
darah.

Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan darah dilakukan dengan cara mengambil darah dari pembuluh darah vena yang
terletak dekat dengan permukaan kulit. Daerah yang paling sering dipilih adalah lipatan siku.
Pengerjaan tes ini cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat atau petugas
laboratorium saat mengambil sampel darah :

1. Membersihkan area kulit di lokasi pengambilan darah, menggunakan larutan


antiseptik.

2. Mengikatkan tali elastis pada bagian atas lokasi pengambilan darah, agar aliran darah
terbendung di area tersebut.

3. Memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena dan menyedot darah sejumlah
yang dibutuhkan, lalu menampungnya di dalam tabung kecil.

4. Menutup luka bekas tusukan jarum dengan perban.

5. Menempelkan label berisi nama dan waktu pengambilan darah pada tabung
penampung darah, lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa.

Penjelasan Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap

Dalam pemeriksaan darah lengkap, ada tiga jenis sel darah yang akan dihitung oleh
petugas laboratorium, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping
darah (trombosit).

Batas normal untuk kadar masing-masing sel darah ini tergantung pada usia dan jenis
kelamin. Jumlah sel darah terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menandakan adanya
gangguan atau kondisi medis tertentu. Berikut adalah rinciannya:

Sel darah merah (eritrosit)

Proporsi sel darah merah tergambar dalam dua komponen, yaitu kadar hemoglobin
dan hematokrit. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen, sedangkan hematokrit
menggambarkan perbandingan sel darah merah terhadap total darah Anda. Kadar
hemoglobin rendah dan hematokrit di bawah normal menandakan anemia yang bisa
disebabkan oleh berbagai macam penyakit.
Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk
melawan infeksi. Kadar leukosit yang tinggi disebut leokosit, sedangkan kadar yang rendah
disebut leokopenia. Kadar sel darah putih yang tidak normal ini bisa menandakan adanya
berbagai macam penyakit, seperti infeksi, stres, atau penyakit automun.

Trombosit

Trombosit berperan dalam menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka. Kadar


trombosit yang tidak normal, baik itu terlalu tinggi maupun terlalu rendah, menggambarkan
adanya gangguan pada proses pembekuan darah.

Pemeriksaan darah lengkap dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit yang Anda
derita. Namun, bukan berarti pemeriksaan ini perlu dilakukan setiap kali Anda sakit.
Adakalanya, dokter sudah bisa mendiagnosis penyakit Anda hanya dengan menanyakan
keluhan dan melakukan pemeriksaan fisik.

1.3 OBAT OBAT COVID -19 ( virus Corona )

Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.


Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika
berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak
langsung dengan droplet.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19:

 Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan
berbahan alkohol.

 Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.

 Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.

 Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

 Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.

 Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.

 Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona/covid 19.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)

 Batuk kering

 Sesak nafas
Gejala yang sedikit tidak umum:

 Rasa tidak nyaman dan nyeri


 Nyeri tenggorokan
 Diare
 Konjungtivitis (mata merah)
 Sakit kepala
 Hilangnya indera perasa atau penciuman
 Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

Berikut adalah jenis obat dan vitamin serta dosis harian yang perlu dikonsumsi pasien
COVID-19 saat melakukan isolasi mandiri:

1. Azithromycin

Azithromycin adalah antibiotik yang dapat mengobati infeksi bakteri pada tubuh, misalnya
infeksi saluran pernapasan, telinga, mata, kulit, dan saluran kemih.

Pada pasien COVID-19, obat ini tidak berfungsi untuk membasmi virus Corona, tapi untuk
mencegah infeksi bakteri dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi, seperti pneumonia
dan sepsis.

Diberikan kepada : pasien COVID-19 gejala ringan

Bentuk obat : tablet

Dosis :

 500 mg, 1 kali sehari, dikonsumsi selama 5 hari


2. Oseltamivir

Oseltamivir merupakan obat antivirus untuk mengatasi virus influenza tipe A dan tipe B.
Sejauh ini, efektivitas oseltamivir untuk mengatasi COVID-19 masih diteliti lebih lanjut.
Namun, obat ini bisa diberikan pada pasien COVID-19 yang juga mengalami gejala
influenza.

Diberikan kepada : pasien COVID-19 gejala ringan


Bentuk obat : kapsul

Dosis :

 75 mg, 2 kali sehari (setiap 12 jam sekali), dikonsumsi selama 5−7 hari
3. Favipiravir

Favipiravir adalah obat antivirus yang bisa membasmi virus influenza dan virus Corona.
Beberapa riset membuktikan bahwa obat ini cukup efektif untuk mempercepat pemulihan
pada pasien COVID-19.

Diberikan kepada: pasien COVID-19 gejala ringan-sedang atau pasien COVID-19 gejala
ringan dengan penyakit penyerta

Bentuk obat : tablet

Dosis :

 tablet sediaan 200 mg


 Hari pertama: 1600 mg (sekali minum 8 tablet), 2 kali sehari dengan selang waktu 12
jam.
 Hari kedua: 600–800mg (sekali minum 3 atau 4 tablet), 2 kali sehari dengan selang
waktu 12 jam, dikonsumsi pada hari ke-2 sampai ke-5
4. Paracetamol

Paracetamol (acetaminophen) merupakan obat untuk menurunkan demam dan meredakan


nyeri. Obat ini dapat membantu meredakan demam dan keluhan nyeri, misalnya sakit kepala
dan nyeri otot, yang umum dialami oleh pasien COVID-19.

Diberikan kepada : pasien COVID-19 gejala ringan

Bentuk obat : tablet

Dosis:

 500 mg, setiap 3 hingga 4 kali sehari


5. Vitamin C

Vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk COVID-19. Dosis rekomendasi asupan
vitamin C harian yang perlu dipenuhi oleh pasien COVID-19 bervariasi, tergantung dari
merek yang digunakan.

Diberikan kepada : pasien COVID-19 gejala ringan dan tanpa gejala

Bentuk vitamin : tablet

Dosis :

 Tablet vitamin C 500 mg, 3 kali sehari selama 14 hari


 Tablet isap vitamin C, 2 kali sehari atau setiap setiap 12 jam sekali untuk 30 hari

6. Vitamin D

Selain mampu menjaga kepadatan tulang, vitamin D juga dapat membantu memperkuat
sistem kekebalan tubuh dan mencegah virus untuk berkembang biak. Konsumsi vitamin D
pada pasien COVID-19 juga tergantung dari jenis dan merek yang digunakan.

Diberikan kepada : pasien COVID-19 gejala ringan dan tanpa gejala

Bentuk vitamin : tablet dan kapsul

Dosis :

 Suplemen vitamin D 400-1000 IU, 1 kali sehari


 Obat yang mengandung vitamin D 1000−5000 IU, 1 kali sehari
PENUTUP

KESIMPULAN :

 Pemeriksaan Radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menunjang


prosedur medis. Pemeriksaan radiologi berguna untuk membantu dokter melihat
kondisi bagian dalam tubuh pasien.

 Pemeriksaan lab ( darah lengkap ) adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Jumlah sel
darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda sehingga bisa membantu dokter
dalam menentukan diagnosis dan pengobatan.Pemeriksaan ini juga sering dilakukan
saat Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang
secara keseluruhan, sekaligus mendeteksi lebih awal penyakit yang mungkin terjadi.

 COVID 19 adalahvirus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi


virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada
sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Coronavirus adalah
kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus
ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai
gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.
DAFTAR PUSTAKA

https://primayahospital.com/radiologi/pemeriksaan-radiologi/

https://ciputrahospital.com/apa-itu-radiologi-dan-fungsinya-untuk-kesehatan/

https://hellosehat.com/kelainan-darah/pemeriksaan-darah-lengkap/

https://www.alodokter.com/virus-corona/

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-
hub/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19#:~:text=protect

Anda mungkin juga menyukai