Disusun Oleh :
Chrisna Aditya R – 202001156
HALAMAN JUDUL.........................................................
DAFTAR ISI.......................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................
BAB I : PEMBAHASAAN.................................................
1.1 Pemeriksaan Radiologi............................................
Pengertian .......................................................
Rontgen thorax ( Rontgen Dada )......................
Pemeriksaan Radiologi Abdomen......................
1.2 Pemeriksaan Lab.......................................................
Pengertian.............................................................
Tujuan...................................................................
1.3 Covid19.....................................................................
Pengertian................................................................
Gejala covid 19........................................................
Cara mencegah........................................................
Obat obat covid 19...................................................
BAB II : PENUTUP.............................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Dasar Keprawatan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Rizky Meuthia Pratiwi M.Kep selaku
dosen mata kuliah konsep dasar keperawatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar keperawatan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan
PEMBAHASAN
Pemeriksaan radiologi membuat dokter dapat melihat bagian dalam tubuh pasien untuk
mendapatkan petunjuk mengenai kondisi medis yang dialami. Beragam mesin dan teknik
radiologi dapat digunakan untuk menghasilkan citra struktur dan aktivitas dalam tubuh. Jenis
pencitraan yang dipakai dokter bergantung pada gejala dan bagian tubuh yang diperiksa.
Fungsi dan tujuan utama pemeriksaan radiologi adalah membantu dokter dalam upaya
mendiagnosis dan mengobati penyakit dengan memberi mereka informasi dari hasil tes
radiologi yang tepat waktu dan dapat diandalkan. Untuk memastikan keandalan hasil tes,
dibutuhkan perhatian ekstra sejak pemeriksaan dimulai hingga penyampaian hasil tes kepada
dokter yang meminta.
Hampir setiap rumah sakit memiliki layanan radiologi yang terintegrasi. Hal ini bertujuan
memudahkan koordinasi antara dokter utama dan bagian radiologi dalam rangka penanganan
pasien rumah sakit tersebut.
1. Rontgen thorax ( Rontgen Dada )
Gambar 1
Masalah Paru-Paru
Rontgen dada bisa mendeteksi adanya kanker, infeksi, ataupun pengumpulan udara di ruang
sekitar paru-paru (pneumothorax). Pemeriksaan ini juga bisa menunjukkan kondisi kronis
paru-paru, seperti emfisema atau cystic fibrosis, serta komplikasi yang berhubungan dengan
kondisi ini.
Ukuran dan bentuk jantung yang berubah bisa menjadi pertanda dari penyakit gagal jantung,
masalah katup jantung, ataupun cairan di sekitar jantung (efusi perikardial).
Pembuluh Darah
Oleh karena letak pembuluh besar dekat dengan jantungmu, seperti aorta, arteri pulmonal,
dan vena, maka rontgen dada bisa mendeteksi adanya masalah, seperti aorta aneurisma atau
masalah pembuluh darah lainnya, dan penyakit jantung bawaan dapat terlihat.
Deposit Kalsium
Rontgen dada juga bisa dilakukan untuk melihat adanya kalsium dalam jantung atau
pembuluh darah. Pasalnya, kalsium dalam jantung ini bisa menjadi pertanda adanya
kerusakan dalam rongga jantung, arteri koroner, otot jantung, ataupun kantong pelindung
yang mengelilingi jantung. Deposit kalsium dalam paru-paru, biasanya berasal dari infeksi
lama yang belum sembuh.
Patah Tulang
Patah tulang pada tulang rusuk atau tulang belakang dapat dilihat dengan rontgen dada.
Cara Melakukan Rontgen Dada Sebagai berikut :
Sebelum menjalani proses rontgen dada, kamu biasanya akan diminta untuk menanggalkan
beberapa atau semua pakaian dan mengenakan pakaian khusus untuk pemeriksaan. Perhiasan,
peralatan gigi, kacamata, dan benda logam juga perlu dilepaskan. Kemudian, kamu akan
diminta berdiri menghadap plat rontgen untuk pengambilan gambar. Kamu juga akan diminta
untuk tidak bergerak atau bahkan menahan napas selama beberapa detik saat gambar rontgen
diambil. Rontgen dada biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
Biasanya akan diambil dua gambar, yaitu satu dari belakang dan lainnya dari samping. Dalam
keadaan darurat ketika hanya satu gambar sinar X yang diambil, biasanya bagian depan yang
akan digunakan.
Bila hasil rontgen menunjukkan adanya kondisi yang tidak normal atau tidak memberikan
informasi yang cukup tentang masalah dada, maka tes lainnya perlu dilakukan, seperti
computed tomography (CT) scan, ultrasound, ekokardiogram, ataupun scan MRI.
Hasil tes rontgen juga bisa berbeda dari hasil tes sebelumnya, karena diperiksa di sebuah
pusat medis atau memiliki jenis tes yang berbeda. Ada beberapa kondisi yang mungkin tidak
bisa terdeteksi pada rontgen dada, yaitu kanker kecil, pulmonary embolus, ataupun masalah
lain yang tersembunyi dalam struktur normal dada.
Bagi para wanita, sebaiknya memberi tahu dokter atau radiolog bila ada kemungkinan sedang
hamil. Biasanya, ada beberapa tes pencitraan yang tidak dilakukan selama kehamilan agar
janin tidak terkena radiasi. Bila pemancaran sinar X dilakukan, maka dokter atau radiolog
akan memperkecil paparan radiasi terhadap bayi.
2. Pemeriksaan Radiologi Abdomen
Gambar 2
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan interaktif model dengan tahap-
tahap meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pemeriksaan radiografi abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan dilakukan tanpa persiapan khusus serta hanya menggunakan proyeksi AP Supine
dan LLD (Left Lateral Decubitus). Alasan hanya menggunakan proyeksi AP Supine dan LLD
(Left Lateral Decubitus) karena hanya perlu mengetahui adanya udara bebas dan ada tidaknya
pelebaran karena massa atau gas pada colon. Alasan ditambahkannya proyeksi Ap chest
karena digunakan sebagai persiapan tindakan selanjutnya untuk pasien. Alasan tidak
digunakannya grid pada pemeriksaan abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan karena untuk mempermudah petugas dalam mengerjakan pemeriksaan tersebut.
Pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui
jimlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubh. Jumlah sel dapat
menggambarkan kondisi kesehatan kita.
Masih banyak orang yang tidak mau disuntik untuk diambil darahnya. Seharusnya
mereka bersedia untuk penggambilan darah ini, karena pemeriksaan darah sangat penting
untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang dan penyakit yang di derita.
Pemeriksaan darah lengkap ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien,
jika pasien dalam pengobatan atau menderita penyakit yang bisa mempengaruhi jumlah sel
darah.
Pemeriksaan darah dilakukan dengan cara mengambil darah dari pembuluh darah vena yang
terletak dekat dengan permukaan kulit. Daerah yang paling sering dipilih adalah lipatan siku.
Pengerjaan tes ini cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat atau petugas
laboratorium saat mengambil sampel darah :
2. Mengikatkan tali elastis pada bagian atas lokasi pengambilan darah, agar aliran darah
terbendung di area tersebut.
3. Memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena dan menyedot darah sejumlah
yang dibutuhkan, lalu menampungnya di dalam tabung kecil.
5. Menempelkan label berisi nama dan waktu pengambilan darah pada tabung
penampung darah, lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa.
Dalam pemeriksaan darah lengkap, ada tiga jenis sel darah yang akan dihitung oleh
petugas laboratorium, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping
darah (trombosit).
Batas normal untuk kadar masing-masing sel darah ini tergantung pada usia dan jenis
kelamin. Jumlah sel darah terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menandakan adanya
gangguan atau kondisi medis tertentu. Berikut adalah rinciannya:
Proporsi sel darah merah tergambar dalam dua komponen, yaitu kadar hemoglobin
dan hematokrit. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen, sedangkan hematokrit
menggambarkan perbandingan sel darah merah terhadap total darah Anda. Kadar
hemoglobin rendah dan hematokrit di bawah normal menandakan anemia yang bisa
disebabkan oleh berbagai macam penyakit.
Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk
melawan infeksi. Kadar leukosit yang tinggi disebut leokosit, sedangkan kadar yang rendah
disebut leokopenia. Kadar sel darah putih yang tidak normal ini bisa menandakan adanya
berbagai macam penyakit, seperti infeksi, stres, atau penyakit automun.
Trombosit
Pemeriksaan darah lengkap dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit yang Anda
derita. Namun, bukan berarti pemeriksaan ini perlu dilakukan setiap kali Anda sakit.
Adakalanya, dokter sudah bisa mendiagnosis penyakit Anda hanya dengan menanyakan
keluhan dan melakukan pemeriksaan fisik.
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika
berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak
langsung dengan droplet.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19:
Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan
berbahan alkohol.
Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona/covid 19.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:
Batuk kering
Sesak nafas
Gejala yang sedikit tidak umum:
Berikut adalah jenis obat dan vitamin serta dosis harian yang perlu dikonsumsi pasien
COVID-19 saat melakukan isolasi mandiri:
1. Azithromycin
Azithromycin adalah antibiotik yang dapat mengobati infeksi bakteri pada tubuh, misalnya
infeksi saluran pernapasan, telinga, mata, kulit, dan saluran kemih.
Pada pasien COVID-19, obat ini tidak berfungsi untuk membasmi virus Corona, tapi untuk
mencegah infeksi bakteri dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi, seperti pneumonia
dan sepsis.
Dosis :
Oseltamivir merupakan obat antivirus untuk mengatasi virus influenza tipe A dan tipe B.
Sejauh ini, efektivitas oseltamivir untuk mengatasi COVID-19 masih diteliti lebih lanjut.
Namun, obat ini bisa diberikan pada pasien COVID-19 yang juga mengalami gejala
influenza.
Dosis :
75 mg, 2 kali sehari (setiap 12 jam sekali), dikonsumsi selama 5−7 hari
3. Favipiravir
Favipiravir adalah obat antivirus yang bisa membasmi virus influenza dan virus Corona.
Beberapa riset membuktikan bahwa obat ini cukup efektif untuk mempercepat pemulihan
pada pasien COVID-19.
Diberikan kepada: pasien COVID-19 gejala ringan-sedang atau pasien COVID-19 gejala
ringan dengan penyakit penyerta
Dosis :
Dosis:
Vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk COVID-19. Dosis rekomendasi asupan
vitamin C harian yang perlu dipenuhi oleh pasien COVID-19 bervariasi, tergantung dari
merek yang digunakan.
Dosis :
6. Vitamin D
Selain mampu menjaga kepadatan tulang, vitamin D juga dapat membantu memperkuat
sistem kekebalan tubuh dan mencegah virus untuk berkembang biak. Konsumsi vitamin D
pada pasien COVID-19 juga tergantung dari jenis dan merek yang digunakan.
Dosis :
KESIMPULAN :
Pemeriksaan lab ( darah lengkap ) adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Jumlah sel
darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda sehingga bisa membantu dokter
dalam menentukan diagnosis dan pengobatan.Pemeriksaan ini juga sering dilakukan
saat Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang
secara keseluruhan, sekaligus mendeteksi lebih awal penyakit yang mungkin terjadi.
https://primayahospital.com/radiologi/pemeriksaan-radiologi/
https://ciputrahospital.com/apa-itu-radiologi-dan-fungsinya-untuk-kesehatan/
https://hellosehat.com/kelainan-darah/pemeriksaan-darah-lengkap/
https://www.alodokter.com/virus-corona/
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-
hub/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19#:~:text=protect