Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN 8

KUESIONER
PENGETAHUAN
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia
Di UPT Puskesmas Marina Permai Palangka Raya
A. PETUNJUK PENGISIAN :
1. Bacalah terlebih dahulu semua pernyataan dengan seksama dan tanyakan
kepada peneliti apabila ada yang kurang dimengerti.
2. Isilah pernyataan dengan memberi tanda check list (√) pada kolom yang
sesuai dengan jawaban anda.
3. Apabila ingin mengganti atau memperbaiki jawaban beri tanda silang (X)
pada jawaban yang salah, kemudian beri tanda check list (√) pada kolom
yang sesuai dengan jawaban anda.

N0 PERTANYAAN Ya Tidak

1. Apakah hipertensi di sebut juga sebagai penyakit


tekanan darah tinggi

2. Apakah tekanan darah ≥ 140/90 mmHg atau lebih


merupakan tekanan darah normal?

3. Apakah penyakit darah tinggi merupakan


penyakit keturunan?

4. Apakah semakin bertambah umur, tekanan darah


semakin meningkat?

5. Apakah faktor umur, jenis kelamin dan genetic


merupakan faktor risiko yang tidak dapat
diubah?
6. Apakah stroke, sakit jantung dan gagal
ginjal merupakan komplikasi penyakit
hipertensi?
7. Apakah mengendalikan faktor risiko, seperti
minum obat merupakan penanggulangan
penyakit hipertensi?
8. Apakah meminum obat hipertensi hanya di
minum pada saat di rasakan ada keluhan?
9. Apakah buah-buahan dan sayur-sayuran
merupakan makanan yang dapat menyebabkan
darah tinggi?
10. Apakah olahraga secara teratur, mengurangi
makanan asin/garam merupakan kegiatan yang
dapat mengurangi risiko darah tinggi?

Total Skor

1. Skor Pernyataan Positif :


a. (Ya) :1
b. (Tidak) :0
2. Skor Pernyataan Negatif :
a. (Ya) :0
b. (Tidak) :1

f
𝑝= 𝑥 100 %
n

Keterangan:
P = skor pengetahuan
f = frekuensi jawaban benar
n = jumlah soal

Baik = hasil presentase 76-100 %


Cukup = hasil presentase 56-75%
Kurang = hasil presentase < 56 %

Sumber : (Septianingsih, 2018)


LAMPIRAN 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Pengertian : Mengukur tekanan darah melalui dinding arteri


Tujuan : Mengetahui tekanan darah pasien
Prosedur :
1. Persiapan alat
a. Tensimeter dengan manset sesuai ukuran
b. Stetoskope
2. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas
dengan pipa karetnya berada disisi luar lengan.
d. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
e. Pompa tensimeter dipasang
f. Denyut arteri brakhialis diraba, lalu pompa
balon karet sampai nadi tidak teraba. Diangka
nadi tidak teraba ditambah 30, itulah batas kita
memompa balon karet yang kedua
g. Stetoskope ditempatkan pada arteri brakhialis
h. Sekrup balon karet ditutup, pengunci dibuka,
selanjutnya balon dipompa samapi batas yang
sudah kita tentukan tadi
i. Skala permukaan air raksa pada waktu
terdengar denyutan pertama disebut tekanan
sistole (misalnya 120 mmHg)
j. Dengarkan terus sampai denyutan yang
terakhir, skala permukaan pada waktu denyutan
terakhir disebut tekanan diastol (misalnya 80
mmHg).
k. Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai
berikut: sistol diatas, diastol dibawah, misalnya
120/80 mmHg.
l. Setelah selesai melakukan tindakan perawat cuci tangan

(sumber sop tekanan darah RSUD Sultan Imanuddin 2017


dalam Septianingsih, 2018)
LAMPIRAN 10
LEMBAR OBSERVASI
TEKANAN DARAH PENDERITA
HIPERTENSI
No Tanggal Nama Pasien Umur Jenis Hasil Pengukuran Kategori Tekanan
Kelamin Tekanan Darah Darah
Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.
18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.
42.

43.

44.

Anda mungkin juga menyukai