Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

HASIL STUDI KASUS

4.1. Gambar Lokasi

4.1.1. Gambar Lokasi Puskesmas

1. Gambaran Puskesmas Perumnas

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas terletak


di Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 tepatnya di jalan cendana
kelurahan Tanjung Aman Masyarakat yang ingin berobat dapat
menjangkaunya dengan berjalan kaki maupun menggunakan
kendaraan bermotor. Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas
meliputi :

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kerja

No. Nama Kelurahan Luas Wilayah (Ha)


1 Lubuk Durian 792,00
2 Kayuara 2.193,00
3 Lubuk Tanjung 75,30
4 Lubuk Indah 1.786,61
5 Tanjung Aman 8,45
6 Lubuk Aaman 42,50
7 Pelita Jaya 57,50
8 Bandung Ujung 39,25
9 Sukajadi 18,72
10 Bandung Kiri 212,17
11 Muaran Enim 255,37
Total Luas Wilayah 5,480,87

2. Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas ini berbatsan dengan :


a. Sebelah Utara : Kelurahan Sidorejo

b. Sebelah Selatan : Kelurahan Mesat Jaya

c. Sebelah Timur : Kelurahan Bandung Kanan

d. Sebelah Barat : Provinsi Bengkulu

3. Kondisi Geografi :

Wilayah Kerja terdiri dari daratan tinggi

4. Wilayah Pendapat Penduduk

Wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah kelurahan muara


enim. Kelurahan muara enim adalah wilayah dengan luas (255,37 Ha),
dibandingkan dengan wilayah lainya, dengan jumlah penduduknya ( 5.748
jiwa). Sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah adalah
kelurahan lubuk durian dengan jumlah penduduk (1.125 jiwa) Kelurahan
kayuara merupakan Wilayah Kerja Perumnas dengan jumlah penduduk
(2.955 jiwa) , Kelurahan Lubuk Tanjung dengan jumlah penduduk (4.637
jiwa), kelurahan Tanjung Indah dengan jumlah penduduk ( 2.631 jiwa),
kelurahan,Tanjunamandengan jumlah (3.168 jiwa), Kelurahan pelita jaya
dengan jumlah penduduk (2.566 jiwa, Keluruhan bandung ujung dengan
jumlah penduduk (2.971 jiwa),Kelurahan Sukajadi dengan jumlah penduduk
(3.237 jiwa), Kelurahan bandung kri dengan penduduk (2.992 jiwa).

4.2 Karakteristik

Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai Subjek studi kasus yaitu
subjek I dan subjek II. Kedua subjek sudah sesuai kriteria yang
ditentukan.

a) Identitas Klien I

Subjek I

Subjek I dengan inisial Ny,Z dengan usia 58 tahun, beragama


islam,pendidikan terakhir SMA,pekerjan sebagai Ibu rumah
tangga,Klien memiliki suami yang bernama Tn.S ,dan memiliki 2
orang anak,klien mengatakan mengeluh sakit kepala,pusing,gelisah
dan cemas dengan penyakitnya,klien menderita Hipertensi sejak 4
tahun yang lalu TD :160/80 mmHg, RR: 24x/menit, N: 82x/menit
T : 36,6⸰C, Tanggal pengkajian 1 April 2023

b) Identitas Klien II

Subjek II dengan inisial Ny.a berusia 62 tahun, beragama


islam,pendidikan terakhir SMA,pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga,Klien memiliki suami yang bernama Tn.a dan memiliki 2
orang anak,klien mengatakan pusing,suka kesemutan pada
tangan,gelisah dan cemas dengan penyakitnya,klien menderita
Hipertensi sejak 6 tahun yang lalu TD : 150/80 mmHg, RR:
22x/menit, N:

84x/menit, T: 36,5⸰C Tanggal Pengkajian 5 April 2023.

4.2.1 Hasil Pengkajian

A..Hasil pengkajian

Berdasarkan tahapan proses keperawatan maka langkah pertama yang


harus dilakukan pada kedua subjek adalah pengkajian. Dalam studi kasus
ini pengkajian awal yang dilakukan berfokus pada penanganan masalah
Ansietas dengan penerapan senam kebugaran lansia yang menderita
Hipertensi.

Berdasarkan hasil studi kasus dapat diketahui bahwa saat pengkajian awal
terhadap subjek dapat dilihat seprti tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Pengkajian Awal Dua Orang Subjek Studi Kasus
a. Identitas Umum

Indikator pengkajian Subjek I Subjek II

Tanggal pengkajian 1 April 2023 5April 2022

Nama Kepala Keluarga Tn. S Tn. A

Nama Subjek Ny.Z Ny.A

Umur 58 tahun 62 tahun

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan Ibu rumah tangga Ibu rumah tangga

Penghasilan Keluarga 2, juta/bulan 2,5 juta/bulan

Suku Bangsa Indonesia Indonesia

Alamat Bandung kiri Bandung kiri


B. Komposisi Keluarga

Komposisi Nama Umur Hunbungan Pendidikan Pekerjaan Keadaan


keluarga dengan KK terakhir fisik

Subjek I Tn. S 61 Kepala SMA Petani Baik

keluarga

Ny. Z 58 Istri SMA IRT Baik

Ny. F 33 Anak S1 Karyawan Baik

Tn. R 28 Anak S1 Karyawan Baik

Komposisi Nama Umur Hunbungan Pendidikan Pekerjaan Keadaan


keluarga dengan KK terakhir fisik

Subjek II Tn. 62 Kepala SMA Pensiunan Baik

keluarga
Ny. S 62 Istri SMA IRT Baik

Tn.A 36 Anak S1 Guru Baik

Ny.A 28 Anak D III Karyawan Baik


c. Genogram.

Subjek I

Subjek II

Keterangan :

: Perempuan : Klien

: Laki-laki ---------- : Tinggal serumah

: Meninggal
a. Tipe Keluarga

Subjek I Subjek II
Keluarga Tn. S termasuk kedalam tipe Keluarga Tn.A termasuk kedalam tipe

keluarga inti keluarga inti

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan
keluarga Subjek I Subjek II

Tahap perkembangan Keluarga Tn. S termasuk Keluarga Tn. A termasuk


keluarga saat ini kedalam tahap kedalam tahap
perkembangan keluarga perkembangan keluarga
Lanjut usia Lanjut Usia

f. Riwayat Kesehatan Inti

Riwayat Kesehatan inti Subjek I Subjek II

Riwayat keluarga saat ini Ny.Z saat ini menderita Ny.A saat ini menderita
Hipertensi Hipertensi
Riwayat penyakit Ny.Z memiliki penyakit Ny.A memiliki penyakit
keturunan keturunan hipertensi keturunan hipertensi
g. Riwayat Masing-masing anggota keluarga

Keadaan Masalah Upaya yang


Subjek Nama Umur BB fisik Imunisasi kesehatan dilakukan

Subjek Tn. S 62 82 Baik Lengkap Tidak ada Berobat ke


I puskesmas

Ny. Z 58 74 Baik Lengkap Hipertensi Berobat ke


puskesmas

Ny. F 33 58 Baik Lengkap Tidak ada Berobat ke


puskesmas

Berobat ke
Tn. R 28 54 Baik Lengkap Tidak ada
puskesmas

Subjek II Berobat ke
Tn. A 62 Baik Lengkap Tidak ada
puskesmas
Berobat ke
Ny. A 62 68 Baik Lengkap Hipertensi
puskesmas

Berobat ke
Tn.A 36 62 Baik Lengkap Tidak ada
puskesmas

Berobat ke
Ny.A 28 59 Baik Lengkap Tidak ada
puskesmas

h. Sumber Pelayanan yang dimanfaatkan :


Sumber Pelayanan yang
dimanfaatkan Subjek I Subjek II

Fasilitas kesehatan Puskesmas Puskesmas

i. Riwayat kesehatan keluarga

Riwayat kesehatan
keluarga Subjek I Subjek II

Keluarga Tn.S. hanya Keluarga Tn. hanya


hanya Ny.Z yang Ny.A yang menderita
menderita Hipertensi Hipertensi

j. Pengkajian Lingkungan Keluarga

Karakteristik Subjek I Subjek II

Luas Rumah 10 x 8 m2 8x 8 m2

Tipe rumah Permanen Permanen

Kepemilikan milik sendiri milik sendiri

Jumlah kamar 3 3

Ventilasi Baik Baik

Pemanfaatan ruang sesuai fungsi sesuai fungsi

Septik tank >10 meter >10 meter

Sumber Air Sumur Sumur


Kamar madi Bersih Bersih

WC Jongkok Jongkok

Sampah Dibakar Dibakar

Kebersihan Bersih Bersih

k. Struktur Keluarga

Struktur keluarga Subjek I Subjek II

Pola komunikasi Menerapkan komunikasi Menerapkan komunikasi


terbuka, dan terbuka, dan
menguunakan bahasa menguunakan bahasa
daerah daerah
Ny.Z Sebagai istri dan Ny.A Sebagai istri dan
Struktur kekuatan
juga ibu juga ibu
keluarga

Dalam keluarga Ny. Dalam keluarga Ny.A, Tn.


Struktur peran keluarga Z, Tn. S sebagai sebagai kepala keluarga
kepala keluarga dan dan juga memegang
juga memegang kendali keluarga. Tn. H
kendali keluarga. dan Ny. A juga
Tn. S dan Ny. Z memberikan kebebasan
juga memberikan kepada anaknya dalam
kebebasan kepada bertindak selama masih
anaknya dalam sesuai dengan syariat
bertindak selama agama dan norma yang
masih sesuai dengan berlaku
syariat agama dan
norma yang berlaku
Nilai dan Norma Keluarga Ny. Z Keluarga Ny.A
memegang peraturan memegang peratutan
asusila yang ada asusila yang ada

A. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif

Fungsi afektif Subjek I Subjek II

Kerukunan hidup Keluarga Ny.Z termasuk Keluarga Ny.A termasuk


keluarga yang harmonis keluarga yang harmonis

Interaksi hubungan dalam Keluarga Ny.Z Keluarga Ny.A


keluarga berinteraksi sangat baik berinteraksi sangat baik

Anggota Keluarga Yang Tn. S sebagai kepala Tn. sebagai kepala


dominan Dalam keluarga mempunyai keluarga mempunyai
mengambil keputusan peran besar dalam peran besar dalam
mengambil keputusan mengambil keputusan

Kegiatan keluarga Waktu Keluarga Ny.Z mengisi Keluarga Ny.A mengisi


senggang waktu senggang waktu senggang
berkebun didekat rumah menonton tv

Partisipasi dalam Keluarga Ny.Z sering Keluarga Ny.A selalu


Kegiatan social datang dalam acara datang dalam acara
gotong royong gotong royong

2. Fungsi perawatan keluarga

Subjek I Subjek II
Mengenal masalah Keluarga mampu Keluarga mampu
Kesehatan mengenal dari tanda Dan mengenal dari tanda Dan
gejala gejala

Mengambil keputusan keluarga mengambil keluarga mengambil

Mengenai tindakan yang keputusan dengan keputusan dengan


tepat berobat ke puskesmas berobat ke puskesmas
atau pelayanan kesehatan atau pelayanan kesehatan
lainnya lainnya

Merawat anggota Keluarga bingung dalam Keluarga bingung dalam


Keluarga yang Sakit merawat anggota merawat anggota
keluarga yang keluarga yang
sakit,namun keluarga sakit,namun keluarga
belum mampu belum mampu
menerapkan tindakan non menerapkan tindakan
farmakologi untuk non farmakologi untuk
merawat anggota yang merawat anggota yang
sakit sakit

Memelihara Lingkungan keluarga selalu keluarga selalu


Rumah yang sehat membersihkan rumah membersihkan rumah
setiap hari setiap hari

Menggunakan Pelayanan keluarga menggunakan keluarga menggunakan


Kesehatan di Masyarakat pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
masyarakat (puskesmas) masyarakat (puskesmas)

3. Fungsi Reproduksi

Subjek I Subjek II
pasangan yang sudah menopause pasangan yang sudah menopause

4.Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi Subjek I Subjek II

Pemenuhan sandang keluarga Ny.Z keluarga Ny.A


Pangan memenuhi sandang memenuhi sandang
pangan dari hasil pangan dari hasil
kerja sebagai pensiunan
Petani

Pemanfaatan sumber Keluarga tidak Keluarga tidak


yang ada di masyarakat mempunyai sumber mempunyai sumber
penghasil lain` penghasil lain.

1.Stress dan koping keluarga

Stress dan koping Subjek I Subjek II

Stressor jangka pendek kondisi yang diderita kondisi yang diderita

Stress jangka panjang Tidak ada Tidak ada

Respon keluarga Selalu bermusyawarah Selalu bermusyawarah


Terhadap stressor dalam mengahadapi dalam mengahadapi
masalah masalah
Strategi koping Keluarga bertukar Keluarga bertukar
pendapat Dalam pendapat Dalam
menyikapi masalah menyikapi masalah

a. Pemeriksaan fisik

Pemerikasaan Fisik Subjek I Subjek II

Keadaan umum :

1. Kesadaran Composmetis Composmetis

2. GCS 15 15

3. Tekanan darah 160/80 mmHg 150/80 mmHg

4. Denyut Nadi 82x/menit 86 x/menit


5. Pernapasan 24 x/menit 22 x/menit

6. Suhu badan 36,6 ˚c 36,5˚c

Kepala :

1. Bentuk Bulat Bulat

2. Keluahan Ada nyeri kepala Ada nyeri kepala

Mata :

1. Kelopak mata Tidak ada infeksi Tidak ada infeksi

2. Konjungtiva Ananemis Ananemis

3. Sclera Anikterik Anikterik

4. Pupil Isokor Isokor

Hidung :

1. Reaksi alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi

2. Sinus Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan

Mulut dan tenggorokan


:

1. Gigi Tidak ada karies Tidak ada karies

2. Nyeri telan Tidak ada Tidak ada

Dada dan axilla :

1. Mamae Simetris Simetris

2. Kelainan Tidak ada Tidak ada

Pernapasan :

1. Jalan napas Baik Baik

2. Suara napas Tidak terdapat bunyi Tidak terdapat bunyi


tambahan tambahan

3. Alat bantu napas Tidak ada Tidak ada

Sirkulasi jantung :

1. Irama Lup dup Lup dup

2. Kelainan bunyi Tidak ada Tidak ada

Abdomen :
1. Inspeksi Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan

2. Auskultasi Normal Normal

3. Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan

4. Perkusi Normal Normal

Ekstremitas :

1. Turgor kulit Baik Baik

2. Warna kulit Pucat Pucat

3. Kesulitan Tidak ada Tidak ada


Tabel 4.3. Analisa Data

Subjek I. Ny.Z
No Data Sifat Masalah Kemungkinan
masalah penyebab

1 Subjektif : Aktual Ansietas Ketidakmampuan


keluarga memberi
- Ny.Z perawatan pada
mengatakan anggota keluarga
sering nyeri yang sakit
kepala dan
pusing
- Tekanan darah
tinggi
- Merasa takut
dengan tekanan
darahnya

Objektif :
- Ny.Z tampak
gelisah
- TTV :

TD : 160/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,6˚c
RR : 24 x/menit
BB dan TB :82kg dan
156cm
2 Subjektif : Aktual Nyeri akut Ketidakmampuan
keluarga memberi
- Klien perawatan pada
mengatakn anggota keluarga
sering nyeri yang sakit
kepala dan
sakitnya
hilang timbul
Objektif :
- Klien tampak
cemas
- Klien tampak
gelisah
- TTV :

TD : 160/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,6˚c
RR : 24 x/menit
- BB dan
TB :82kg dan
156cm

Subjek II. Ny.A


No Data Sifat Masalah Kemungkinan
masalah penyebab

1 Subjektif : Aktual Ansietas Ketidakmampuan


keluarga memberi
- Ny.A perawatan pada
mengatakan anggota keluarga
kepalamya yang sakit
sering pusing
- merasa gelisah
dan takut
dengan
penyakitnya

Objektif :

- Ny.A tampak
gelisah
- TTV :

TD : 150/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5˚c
RR : 22 x/menit

2 Subjektif : Aktual Nyeri akut Ketidakmampuan


- Ny.A keluarga memberi
mengatakan perawatan pada
nyeri dibagian anggota keluarga
kepala yang sakit
- mengatakan
sering terjaga
diwaktu tidur
dimalam hari
-
Objektif :
- Klien tampak
gelisah
- TTV :

TD : 150/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5˚c
RR : 22 x/menit

Skoring Prioritas Masalah

Masalah : (Subjek I dan Subjek II) Ansietas berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit.

Tabel 4.4 .Tabel Skoring Diagnosa (Baylon&


Maglaya)

No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : Masalah
Aktual bersifat
Resiko 3 1 3/3x1 aktual karena
Sejahtera / Ny.Z
=1
Sehat 2 Mengataka
n tekanan
1 darahnya
tinggi dan
merasa
gelisah
dengan
penyakitny
a
2. Kemugkinan masalah Adanya rasa
dapat di rubah : semangat
2 2 2/2x2 untuk
Mudah
mengatasi
Sebagian =2
1 penyakitnya
Tidak Dapat

3. Potensial untuk dicegah : Masalah


Tinggi dapat
Cukup 3 1 3/3x1 dicegah
Rendah karena masah
=1
3 yang terjadi
tidak berat
1
terlalu berat

4. Menonjolnya Masalah : Masalah


harus segera
2 1 2/2x1
Masalah dirasakan dan ditangani
harus segera ditangani =1 supaya hal-
hal yang
Ada masalah tetapi
tidak
Tidak perlu ditangani 1
diinginan
Masalah tidak dirasakan tidak terjadi
0
Jumlah 5

Masalah : (Subjek I dan Subjek II) Ansietas berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit

Masalah : (Subjek I dan II) Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan


keluarga memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

A. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada subjek I berdasarkan hasil pengkajian yang


dilakukan yaitu Ansietas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit.Diagnosa keperawatan pada subjek II
adalah Ansietas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memberi perawatan
pada anggota yang sakit,dan Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
Kedua subjek penelitian mempunyai masalah dengan dua diagnosa
keperawatan,yaitu :

a.Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
b.Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Pembahasan ini meliputi penguraian tentang pelaksanaan asuhan keperawatan


pada kedua subjek dengan keluarga yang mengalami ansietas pada penderita
hipertensi. Dalam proses asuhan keperawatan pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi.

5.2 Pengkajian Keperawatan

Dari hasil pengkajian Subjek I dan Subjek II didapatkan data umum dan keluhan
dengan masalah Ansietas dan nyeri akut, Namun fokus penelitian ini di tujukan
pada satu masalah yaitu Ansietas dengan penatalaksanaan penerapan senam
kebugaran lansia dengan hipertensi

Dari hasil pengkajian Subjek I didapatkan Ny.Z berusia 58 tahun, jenis


kelamin p,beragama islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan mantan
sopir, keluhan sakit kepala,pusing,gelisah dan cemas dengan
penyakitnya,klien menderita Hipertensi sejak 4 tahun yang lalu TD :160/80
mmHg, RR: 24x/menit, N: 82x/menit T : 36,6⸰C,

Penelitian dilakukan 2 april 2023. Pengkajian Ansietas ini bertujuan untuk


mengetahui dan dapat membantu dalam menentukan implementasi
selanjutnya.Pengkajian ini dilakukan hari pertama kunjungan rumah 1 April
2023 dengan wawancara didapatkan data tentang daftar anggota
keluarga,riwayat dan tahap perkembangan keluarga,struktur dan fungsi
keluarga,stress dan koping keluarga.Sedangkan hasil observasi didapatkan
tentang keadaan rumah dan lingkungan sekitar rumah serta keadaan fisik
anggota keluarga didapatkan dengan cara lain seperti pemeriksaan fisik yang
terdiri dari pengukuran tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu,tinggi badan dan
berat badan .

Subjek II dengan Ny.A. Berusia 62 tahun, jenis kelamin perempuan


beragama islam,pendidikan terakhir SMA,pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga.klien mengeluh pusing,suka kesemutan pada tangan,gelisah dan
cemas dengan penyakitnya,klien menderita Hipertensi sejak 6 tahun yang
lalu TD : 150/80 mmHg, RR: 22x/menit, N:84x/menit, T: 36,5⸰C Tanggal
pengkajian 5 April 2023.
Dari hasil pengkajian Subjek I dan Subjek II didapatkan data umum dan
keluhan dengan masalah Ansietas dan nyeri akut,namun fokus penelitian
ini ditujukan pada masalah nyeri akut.

5.2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan dengan Tuberkulosis paru secara konsep terdapat 5 diagnosa


keperawatan, adapun diganosa keperawatan tersebut adalah :

1. Ansietas

2. Nyeri akut

3. Gangguan pola tidur

4. Resiko perfusi perifer tidak efektif

5. Intoleransi aktivitas

Sementara Diganosis keperawatan keluarga yang di dapatkan pada pengkajian


terhadap subjek I dan Subjek II, berdasarkan keluhan yang disampaikan terdapat 2
diagnosa pada kasus dengan penyakit hipertensi yaitu:

1. Ansietas

2. Nyeri akut

Namun fokus pembahasan pada kasus ini, terpusat pada diagnosa Ansietas
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada
anggota keluarga yang sakit.

5.3. Intervensi

Dengan berdasarkan pada referensi SIKI 2018, intervensi keperawatan yang


dilakukan untuk mengatasi nyeri pada Hipertensi ini dapat dilakukan dengan
melakukan non farmakologis dan menghindari faktor yang menyebabkan nyeri.
Pada penelitian ini, intervensi disusun sesuai dengan kondisi pasien dan fasilitas
yang ada. Sehingga rencana keperawatan dapat dijalankan dan diterapkan sesuai
tujuan.Penulis menyusun rencana keperawatan 3x30 menit dalam 7 hai
dikarenakan masalah Ansietas tidak dapat diatasi dalam waktu singkat, sebelum
faktor yang menjadi pemicu ansietas berkurang atau hilang, masalah ini akan
terus ada.

5.4. Implementasi

Pada kegiatan implementasi, perawat perlu melakukan kontrak


sebelumnya(mensosialisakan diagnosa keperawatan) untuk pelaksanaan yang
meliputi kapan dilaksanakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, materi/topik
yang didiskusikan, siapa yang melaksanakan, anggota keluarga yang perlu
mendapat informasi dan peralatan yang perlu disiapkan keluarga.

Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara
fisik dan psikis pada saat implementasi.Pada tahap implementasi keperawatan,
dilaksanakan sesuai intervensi prioritas agar semua kebutuhan subjek terpenuhi
secara optimal dan menghasilkan hasil yang efektif SLKI (2018)

Pada fokus penelitian ini, subjek I dan subjek II menerima senam kebugaran
lansia, selanjutnya dilakukan senam kebugaran lansia selama 3x30 menit dalam 7
hari.

5.5 Evaluasi Keperawatan

Hasil evaluasi yang didapatkan berdasarkan evaluasi formatif,penulis


menggunakan pendekatan SOAP dalam melakukan evaluasi terhadap penerapan
tindakan yang telah dilakukan. Evaluasi yang dapat dilaksanakan perawat, yaitu
evaluasi formatif yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara
bertahap sesaui kegiatan yang dilakukan.sesuai kontra pelaksaaan dan evaluasi
sumatif yang bertujuan menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosa
keperawatan apakah secara diteruskan dan sebagian ( Gusti 2018)
Setelah dilakukan implementasi keperawatan 3 hari, penulis dapat menyatakan
masalah keperawatan dapat terarasi secara penuh an teratasi sebagian dan
evaluasi yang didapatkan sebagai berikut :

1. Pada penelitian Subjek I dan Subjek II, bahwa terjadi penurunan tekanan darah
dan sakit kepala. . Pada subjek I setelah setiap dilakukan terapi senam setiap 3
kali pertemuan dengan waktu 30 menit per pertemuan dan kolaborasi dengan
pemberian obat amlodipine 1x1 tablet didapatkan penurunan skala nyeri dari
skala 5 (sedang) ke skala nyeri 2 (ringan) dan klien mengatakan badan rilex dan
dan tenang setelah terapi senam. Adapun perubahan skala nyeri pada subjek II
pada hari pertama dilakukan terapi dzikkr dan kolaborasi pemberian obat
amlodipine 1x1 tablet didapatkan penurunan skala nyeri dari skala 6 (nyeri
sedang) ke skala nyeri 3 (nyeri ringan).

2. penelitian ini menguatkan penelitian yang telah dilakukan oleh :

Berdasarkan penelitian sebelumnya ( Safitri dan Astuti,2017)yang menunjukkan


perubahan yang signifikan tekanan darah sebelum dilakukan senam hipertensi
diperoleh nilai minimum teknan darah sebesar 140/80 MmHg,maksimum
180/100 MmHg,sedangkan tekanan darah lansia setelah dilakukan senam
hipertensi diperoleh nilai minium sebesar 130/70 MmHg,maksimum 140/80
MmHg.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan secara

langsung pada subjek I (Ny.Z) dan subjek II (Ny.A) dengan kondisi

Hipertensi di wilayah kerja puskesmas perumnas kota lubuklinggau

yang mana fokus dari penelitian ini adalah terkait penerapan senam

kebugaran lansia yang meliputi pengkajian, perumusan masalah,

intervensi, implementasi dan evaluasi maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

6.1.1 secara umum

Penerapan teknik senam kebugaran lansia pada penderita

hipertensi sangat efektif terhadap penurunan tekanan darah

6.1.2 Secara khusus

a. penerapan teknik senam kebugaran lansia pada

penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas perumnas

kota lubuklinggau tahun 2023 menjadi alternatife untuk

menurunkan tekanan darah.

b. Penerapan teknik senam kebugaran lansia pada


penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas perumnas
kota lubuklinggau tahun 2023,memberikan hasil yang
signifikan dalam menurunkan tekanan darah

6.2.Saran
1.Bagi Prodi Keperawatan Lubuklinggau

Diharapkan dapat menambah bahan bacaan atau referensi di perpustakaan


Poltekkes Kemenkes Lubuklinggau terutama mengenai Penerapan senam
kebugaaran lansia penderita hipertensi

2.Bagi Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau

Diharapkan Puskesmas dapat menfasilitasi penelitian bagi tenaga


keperawatan yang ada di Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau.Serta
diharapkan Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau dapat memberikan
pendidikan dan pembinaan pada para penderita Hipertensi dengan penerapan
senam kebugaran lansia.

3.Bagi mahasiswa Prodi Keperawatan Lubuklinggau

Data dan hasil penelitian sebagai acuan dan pengembangan penelitian


selanjutnya,dan hasil penelitian ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk
menggali lebih lanjut tentang Konsep perawatan keluarga dan beberapa
tindakan mandiri yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan perawat masa depan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Data dan hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dan pengembangan
penelitian selanjutnya,dan hasil penelitian ini dapat menginspirasi peneliti
selanjutnya untuk menggali lebih lanjut tentang konsep perawatan keluarga
dan beberapa tindakan mandiri yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat masa depan

Anda mungkin juga menyukai