Oleh :
Residen Pendamping :
dr. Kharisma Alifa
Supervisor Pembimbing :
dr. Hj. Sri Rimayani Malik, Sp. D.V.E, M. Tr. Adm. Kes, FINSDV, FAADV
Mengetahui,
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. I
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4 Vitiligo campuran, dimana terdapat vitiligo bilateral dan vitiligo segental12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak zaman dahulu vitiligo telah dikenal dengan beberapa istilah yakni
Shwetekusta, suitra, behak, dan beras (1). Heronymus Mercurialis (1576)
mengemukakan kata yang berasal dari bahasa latin “vitium” artinya noda kecil,
ditambah imbuhan “igo” artinya keadaan atau penyakit. Hipotesa lain
mengatakan bahwa berasal dari bahasa latin “vitium” yang berarti kerusakan
atau “vitelius” yang berarti sebuah bercak putih. (1)
1
geografis (3). Seperti pada zaman kuno, vitiligo secara negatif mempengaruhi
kualitas hidup pasien dengan menurunkan rasa harga diri dan menyebabkan
tekanan psikologis yang signifikan (4). Penurunan kualitas hidup ini sebanding
dengan penyakit kulit yang menyulitkan lainnya seperti psoriasis dan eksim (3).
Lesi kulit vitiligo adalah tanda-tanda penyakit yang terlihat yang menyebabkan
rasa malu, kecemasan, dan depresi (4). Lokasi yang terlihat seperti tangan dan
wajah umumnya terkena, dan pasien sering kali khususnya takut terhadap
penyebaran dan memburuknya penyakit mereka di lokasi-lokasi ini (4).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
penyebab pasti
misalnya krisis emosi dan trauma fisis. Walaupun banyak teori yang mencoba
3
Hampir seluruh studi genetika terfokus pada vitiligo generalisata, telah di
terkait dengan penyakit autoimun lainnya (antara lain: HLA kelas I dan II,
enzim penting dalam sintesis melanin). Pada tipe segmental diduga adanya
MANA REFERENSINYA
2. Autoimun
3. Neural
sitotoksik terhadap sel pigmen dan dikeluarkan oleh ujung saraf didekatnya.MANA REFERENSINYA
4
c. Terjadinya vitiligo dilaporkan setelah mengalami tekanan emosional berat
4. Biokimia
kerusakan yang diperantarai stress oxidative berupa degenerasi vakuol. MANA REFERENSINYA
biosintesis melanin belum jelas, namun dua teori yang paling menjanjikan
protein (TRP-1).⁷
2.3 Epidemiologi
5
Vitiligo terjadi di seluruh dunia dengan prevalensi 0,5 – 1 %. Penyakit
ini dapat mengenai semua ras dan kedua jenis kelamin. Pernah dilaporkan
bahwa vitiligo yang terjadi pada perempuan lebih berat daripada laki-laki,
tetapi perbedaan ini dianggap berasal dari banyaknya laporan dari pasien
perempuan oleh karena masalah kosmetik. Vitiligo biasanya mulai terlihat
pada saat anak – anak dan remaja dengan puncaknya pada usia 10 – 30 tahun.³
Ada pengaruh faktor genetik. Pada penderita vitiligo, 5% akan mempunyai
anak dengan vitiligo. Riwayat keluarga vitiligo bervariasi antara 20 – 40 %.¹
6
PILIH SALAH SATU AJA BAGAN PATOF NYA, GAMBAR LETAKKAN
2.4 Patogenesis DITENGAH BUKAN DI AWAL PARAGRAF
7
Proses autoimun di mediasi oleh sistem imun spesifik dan non spesifik
pada sistem imun spesifik Sel T CD-8 sitotoksik merupakan faktor yang
dapat ditemukan pada lapisan epidermis dan dermis. Sel T CD8 memproduksi
beberapa sitokin, seperti interferon-γ (IFN-γ) dan tumor necrosis factor (TNF).
penyakit. Pada sistem imun non spesifik Sel natural killer (NK), protein dan
sitokin pro-inflamasi seperti heat-shock protein (HSP), IL-1β, IL-6, IL-8 turut
penting seperti tirosinase, yang akan bersifat antigenik sehingga terjadi proses
disekresikan oleh keratinosit saat terpapar oleh ROS atau sinar UVB. yang
9
Gambar 2 Patogenesis Vitiligo
maupun nyeri. Lesi dari vitiligo dapat dikelompokkan dari pola munculnya
lesi. Lesi vitiligo dapat mengenai seluruh bagian tubuh, dan biasanya dengan
TERLALU BANYAK KATA “BIASANYA”
distribusi simetris. Penyakit ini biasanya dimulai dari daerah wajah, akral, dan
genital sebagai lokasi awal lesi. Vitiligo akrofasial sering terjadi pada orang
10
dewasa dan biasanya timbul pada daerah tangan, kaki, dan wajah. Vitiligo
universalis adalah bentuk yang langka dari vitiligo dan sering muncul pada
orang dwasa. Kata universalis mengacu pada lokasi lesi dimana hampir
universalis sering terjadi pada vitiligo yang sudah lama terjadi dan meluas ke
Vitiligo Mukosa adalah vitiligo yang muncul pada oral maupun genital
sedangkan vitiligo fokal adalah vitiligo yang mengenai hanya sebagian kecil
bagian tubuh dan terisolasi. Varian segmental vitiligo adalah vitiligo dengan
dimana adanya segmental vitiligo ditambah makula atau patch yang tidak
11
AREA GENITAL HARUS DI SENSOR
dimana adanya depigmentasi pada area trauma pada kulit di pasien dengan
banyak makula kecil, yang sering diamati di periferi lesi vitiligo yang sudah
ada. Vitiligo inflamasi dibedakan oleh adanya eritema, sisik, dan gatal di
12
DARI ANAMNESIA APA YANG HARUS DITANYAKAN
PEMERIKSAAN FISIK, APA AJA YANG DI DAPAT, TAMBAHKAN JUGA FOTO LESI YANG KHAS, BAGAIMANA
MENENTUKAN BERAPA PERSEN AREA TUBUH YANG TERKENA
PEMERIKSAAN NON INVASIF : LAMPU WOOD, DERMOSKOPI, CARI FOTO HASIL
PEMERIKSAANNYA DAN INTERPRETASINYA
hal yang perlu ditanyakan pada pasien seperti usia onset lesi, faktor risiko yang
mungkin menyebabkan, gejala yang menyertai lesi, penyebaran lesi, perubahan lesi
dari waktu ke waktu, riwayat pengobatan, dan riwayat keluarga vitiligo ataupun
penyakit autoimun. Pada pemeriksaan fisik, penting untuk membedakan vitiligo dari
MAKSUDNYA DIBEDAKAN SAMA APA YA?
segmental vitiligo. Vitiligo umumnya merupakan lesi depigmentasi yang simetris dan
dapat terjadi di seluruh permukaan kulit dan paling sering pada bagian wajah
mungkin tidak terdereksi oleh mata telanjang. Pada pemeriksaan wood, lesi vitiligo
memancarkan fluorosensi berwarna biru-putih terang dan tampak dengan batas jelas.
(11) Hasil pemeriksaan tambahan dari pemeriksaan fisik berupa adanya multipel halo
13
Vitiligo diduga akibat autoimun sehingga sering diasosiasikan dengan
penyakit lainnya seperti penyakit tiroid, sehingga tes laboratorium seperti TSH
mungkin dapat dilakukan. Tes darah lengkap dan tes antobodi antinuklear dapat
dilakukan dalam hal sensitivitas cahaya, karena fototerapi adalah salah satu
pengobatan standar pada vitiligo. Ketika riwayat dan pemeriksaan fisik pada pasien
sesuai dengan karakteristik vitiligo, maka tidak diperlukan. Ketika presentasi klinis
dan riwayat pasien tidak sesuai dengan vitiligo maka mungkin biopsi dapat
membantu dalam mendiagnosis penyakit. Hasil histologi yang dapat terlihat berupa
hilang total dari melanosit pada epidermis, dan pada biopsi dekat dengan batas lesi
mungkin didapatkan infiltrat inflamasi dari Sel T CD4+ dan CD8+. (10)(12)
14
TAMBAHKAN SEMUA FOTO
Tabel 1. Diagnosis Banding Vitiligo Non segmental (8). KLINIS DD-NYA
Kondisi Pembeda
Hipomelanosis Kongenital
Infeksi
Tinea versikolor Lesi berbatas tegas disertai skuama halus pada daerah yang
banyak kelenjar sebasea, dengan fluoresensi kuning-hijau pada
wood lamp
Paramalignant hypomelanoses
Gangguan Idiopatik
15
macular pada wood lamp.
hypomelanosis
Kondisi Pembeda
2.8 Tatalaksana
16
Gambar 7 Algoritma Terapi Vitiligo Segmental (8).
DIAKHIR
Edukasi :
tetapi dapat diobati dan tidak menular, Vitiligo dapat pula disertai kelainan
autoimun lain pada 20-25% kasus, sehingga bisa saja dibutuhkan pemeriksaan
lanjutan. Respon terapi juga berbeda-beda pada setiap pasien, ada yang cepat
dan lambat, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga untuk mendapatkan terapi
yang efektif bagi pasien. Selain itu, penting untuk mengedukasi pasien untuk
menghindari trauma fisik baik luka tajam, tumpul, ataupun tekanan repetitif
17
lokasi trauma, trauma ini terjadi umumnya pada aktivitas sehari-hari, misalnya
pemakaian jam tangan, celana yang terlalu ketat, menyisir rambut terlalu
Terapi Topikal :
jenis obat topikal yang digunakan yaitu steroid topikal dan kalsineurin
REFENSI???
inhibitor topikal (TCI).
• Kortikosteroid Topikal
18
samping, hingga pemakaian selama 6 bulan. Utamanya pada anak-
pada daerah wajah, leher, dan intertriginosa yang tidak ideal untuk
terapi (8,14).
Fototerapi :
Full body phototerapymenjadi pilihan utama pada pasien dengan lesi >5%
luas permukaan tubuh, serta jika lesi berprogresi dengan cepat. Pada beberapa
19
terdapat riwayat yang indikatif bahwa pasien sensitif terhadap sinar matahari.
lesinya (8,14).
• nbUVB
kali per minggu, yang dimulai dengan dosis 200 mJ (milijoule) dan
depigmentasi yang bertahan <24 jam. Dengan total terapi selama 9-12
• Laser Excimer
20
Diindikasikan bagi pasien dengan vitiligo yang stabel dengan luas lesi
<5% luas permukaan tubuh. Memiliki efikasi yang tinggi pada fase
awal dari segmental vitiligo dengan onset <6 bulan hingga 1 tahun,
serta aman dan efektif digunakan untuk pasien pediatrik dalam jangka
Intervensi Psikologi
Dampak psikologi dari vitiligo adalah persepsi diri yang buruk, rendahnya
selain itu dengan mengurangi stress yang dialami pasien dapat menghindari
Kosmetik
Kosmetik dapat digunakan sebagai alat kamuflase pada daerah lesi yang
terlihat seperti wajah dan tangan, dapat digunakan krim dan pewarna yang
sifatnya tahan air serta tersedia dalam berbagai warna dan dapat disesuaikan
21
2.9 Prognosis
2.10 Komplikasi
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
INI JUGA GA ADA DIBAHAS, KENAPA MUNCUL DI KALIAN GA ADA BAHAS PEMBEDAHAN
KESIMPULAN??? HAPUS AJA ATAU TAMBAHKAN DI DITATALAKSANA YANG DIATAS. TAMBAHKAN
BAGIAN TATALAKSANA PEMBEDAHAN YANG KALIAN MAKSUD SEPERTI APA,
INDIKASINYA APA, KONTRAINDIKASI PEMBEDAHAN
23
DAFTAR PUSTAKA
24
11. Bergqvist, C., & Ezzedine, K. (2020). Vitiligo: A Review. Dermatology
12. Ahmed jan N, Masood S. Vitiligo. [Updated 2023 Aug 7]. In: StatPearls
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559149/
https://doi.org/10.3892/etm.2021.10229
14. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
25