Anda di halaman 1dari 2

TOPIK 2 FILOSOFI PENDIDIKAN

“RUANG KOLABORASI”

Nama:

1. Amri ‘Inayah (23105260633)


2. Dinnaasa Aprillia Fatonah (23105260074)
3. Dita Rahmayanti (23105260694)
4. Indah Trihandayani (23105260230)
5. Neli Hayati (23105260336)
6. Zaimul Afif Mahzum (23105260028)

Kelas: PGSD-D

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang sejalan
dengan pemikiran KHD?

Jawab : Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah kami yang
sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu Tembang Kinanthi. Tembang Kinanthi
merupakan tembang macapat yang berasal dari Jawa yang berisi mengenai seorang anak
yang memerlukan tuntunan dalam hidupnya. Tuntunan disini dapat berupa aturan, norma,
nilai, dan adat istiadat yang ada di dalam masyarakat. Tembang Kinanthi mengusung
perasaan bahagia atau penuh kasih sayang. Tembang Kinanthi merupakan tembang yang
menggambarkan pembentukan jati diri dan mencari bekal ilmu baik secara formal maupun
nonformal. Kata kinanthi berasal dari kata kanthi atau tuntun yang bermakna manusia
membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar untuk menggapai cita-cita. Hal tersebut
sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Selain itu,
tembang macapat tersebut sejalan dengan Trilogi Kepemimpinan yaitu Ing Ngarsa Sung
Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat di kontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur


kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai
individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah
Anda?

Jawab : Pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat di kontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai


luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik
sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya
di daerah kami melalui implementasi dalam mata pelajaran muatan lokal Basa Jawa. Guru
memperkenalkan Tembang Macapat Kinanthi kepada peserta didik mulai dari sekolah
dasar. Tembang macapat tersebut membantu untuk mengembangkan karakter dan budi
pekerti peserta didik. Peserta didik diharapkan mampu mengerti dan memahami (cipta),
merasakan (rasa), dan melakukan (karsa) sehingga memiliki sifat kasih sayang kepada
sesama makhluk.

3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau
sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat
diterapkan.

Jawab : Satu kekuatan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menebalkan laku peserta didik
di kelas atau sekolah yang sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah kami yang
dapat diterapkan yaitu proses menuntun yang terkandung dalam Tembang Kinanthi dapat
menuntun peserta didik untuk memegang teguh prinsip kebenaran dan mampu
membuatnya mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai