Anda di halaman 1dari 11

“ SPEARMAN & THURSTONE“

Lediana Afriyanti, M.Psi. Psikolog, MH

KELOMPOK 2

TES INTELIGENSI
“STUDENTS”

Nabillah Saputri Hanni pratiwi Aninda Nur Haliza Muhammad Akbar Miranti Entahna
2130901235 2130901220 2130901222 2130901244 Anugeraya 2130901242

Ambar Nurdian Saputri Muhamad Ilham Fhatona M. Jorgie Arroyandy


2130901243 2130901229 2130901221
CHARLES E. SPEARMAN
Terkenal Dengan Teori 2 Faktor (Two Factor Theory Of Intelligence)

Faktor -g (general factor)

Faktor -s (specific factor)


PENDEKATAN CHARLES E. SPEARMAN

Teori tes klasik atau Classical Test Theory


(CTT) disebut juga dengan teori skor murni
klasik (Classical True-Score Theory)
merupakan salah satu pendekatan yang
digunakan dalam dunia pengukuran di
bidang psikologi, pendidikan dan di bidang
ilmu sosial lainnya.
CHARLES E. SPEARMAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
Inteligensi atau kecerdasan Tidak ada kekomplekan tingkah laku
umum menurut Spearman ini mental yang spesifik.
dapat terukur dalam tes Kurangnya perhatian pada faktor ‘s’
inteligensi. atau inteligensi yang bersifat spesifik
Teori ini menekankan pentingnya pada masing-masing individu.
faktor ‘g’ yang mampu mewakili Teori ini dipandang terlalu sempit
semua tes yang memiliki dalam memaknai inteligensi karena
kesamaan. sehingga memberikan lebih menekankan pada faktor ‘g’
implikasi pada efisiensi yang mencakup kemampuan
pengukuran yang dilakukan. berbahasa, logika dan matematis.
THURSTONE
Tujuh kemampuan dasar (Thurstone
dalam Adinugroho, 2016)

verbal comprehension (V)


word fluency (W)
number (N)
space (S)
associative memory (M)
perceptual speed (P)
general reasoning (I)
THURSTONE
KELEBIHAN KEKURANGAN

Mampu untuk memahami bahan verbal, Terdapat bias budaya, bahasa dan lingkungan
berfikir verbal dan mampu menangkap yang mempengaruhinya.
konsep. Kekecewaan terhadap tes IQ konvensional
Mampu mengutarakan ide yang ada di mengembangkan sejumlah teori alternatif
pikiran dengan kata-kata yang semuanya menegaskan bahwa
Mampu untuk menggunakan pikiran kecerdasan berasal dari sejumlah
melalui angka-angka, perhitungan cepat kemampuan independen yang berkontribusi
Mampu untuk melihat dimensi, secara unik terhadap tampilan manusi.
mengimaginasikan bentuk akhir suatu
objek dengan melihat pelannya.
Mampu untuk mengingat hal-hal yang
dipelajari atau dialami sebelumnya.
TEORI BURT
Burt atau Sir Cyril Burt merupakan seorang psikolog yang lahir pada
tanggal 3 maret 1883.
Menurut Burt kecerdasan atau inteligence adalah kemampuan –
kemampuan dalam berpikir secara umum yang pastinya dibawa oleh
setiap individu sejak dia dilahirkan.
Dalam teori tersebut Burt mengatakan bahwa kemampuan mental
seseorang itu terbagi atas beberapa faktor yaitu ;

Faktor umum (general / G)


Faktor kelompok (common factor / C)
Faktor spesifik (Specific / S)
Didalam teorinya Burt juga menggambarkan lima tingkatan hirarki
yang dapat menjelaskan kecerdasan atau inteligence seseorang

1. Sensasi
2. . Persepsi
3. Asosiasi
4. Relasi
5. Intelegensi Umu
TEORI PHILIP EWART VERNON
Vernon (1973) ada tiga arti mengenai inteligensi

1. inteligensi adalah kapasitas bawaan yangditerima oleh


anak dari orang tuanya melalui gene yang nantinya
akanmenentukan perkembangan mentalnya.
2. istilah inteligensi mengacu pada pandai, cepat dalam
bertindak, bagus dalam penalaran dan pe- mahaman,
serta efisien dalam aktifitas mental
3. inteligensi adalah umur mental atau IQ atau skor dari
suatu tes in- teligensi.
Beberapa Bentuk Tes Inteligeni Antara Lain;

Tes inteligensi untuk anak-anak (tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT
skala 1 & 2, dan TIKI dasar).
Tes inteligensi untuk remaja - dewasa (TIKI menengah, TIKI tinggi, WAIS,
SPM, APM, CFIT skala
Tes inteligensi untuk tuna rungu (SON)
KESIMPULAN
Dari keempat tokoh yang sudah dijelaskan, masing-
masing tokoh memiliki sudut pandang serta teori yang
berbeda dalam mengartikan "Tes Inteligensi" yang
tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri dalam teorinya.

Anda mungkin juga menyukai