Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PPGPRAJABATAN DI SDN


PANGGUNG LOR SEMARANG

Oleh:

MUHAMMAD RIFQI ARDIANSYAH, S.Pd


NPM 2153A12003
Kelas 2

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan PPL ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL PPG Prajabtan Universitas PGRI
Semarang
Hari : Kamis
Tanggal : 8 September 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Nur Rakhmat, S.Pd.


NIP. 19860712 2009031 001
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan PPL ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL PPG Prajabtan Universitas PGRI
Semarang
Hari : Kamis
Tanggal : 8 September 2022

Dosen Pengampu, Guru Pamong,

Mei Fita Asri Untari, S.Pd., M.Pd. Estiyani, S.Pd.SD., M.Pd.


NPP.0629058401 NIP. 19710303 200212 2007
BAB I

A. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan
merupakan sebuah proses yang dilakukan dengan sadar dan tersistemastis dengan
tujuan menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif dan
beredukatif agar peserta didik dapat mengembangkan segala potensinya dan
segala kelebihannya yang ada dalam diri mereka. Untuk mewujudkan pendidikan
yang dapat bermakna bagi peserta didik, perlunya seorang pendidik yang
profesional. Pendidik yang profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidikan
yang didapatkan setelah menempuh pendidikan profesi.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) bertujuan sebagai pembentukan dan
pengasahan kiat profesioanl, berupa latihan menerapkan perangkat utuh
kompetensi akademik dan profesional yang diprasyaratkan bagi guru dalam
Praktik nyata berlangsung dalam setting oetentik dan tersupervisi secara efektif.
Proses pembentukan kompetensi profesional ini dikemas dalam bentuk Program
Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG).

Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang membekali mahasiswa


Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Tahun 2021/2022 dalam menyusun
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, bahan ajar, LKPD, media
pembelajaran, dan alat evaluasi, melakukan praktek pembelajaran yang sesuai
dengan RPP, melakukan kegiatan non mengajar, keterampilan mengobservasi
pembelajaran dan melakukan refleksi serta menyusun laporannya. Program
Pengalaman Lapangan (PPL) juga dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan disekolah dengan bimbingan oleh dosen/guru
pamong yang ditugaskan sesuai dengan yang disyaratkan dalam kurikulum.
Kegiatan PPL ini akan membawa mahasiswa praktikan untuk menghayati
pengalaman belajar yang langsung berkaitan dengan pembentukan kompetensi
profesional secara utuh sebagai seorang guru Sekolah Dasar (SD). Kompetensi
profesional secara utuh terdiri dari 2 aspek kompetensi (kompetensi akademik
dan kompetensi profesional) yang terintegrasi, sehingga pembentukannya tidak
dapat dipisahkan. Kompetensi akademik seorang guru SD yang hendak
diwujudkan melalui PPL ini terdiri atas kemampuan:
1. Mengenal secara mendalam peserta didik SD yang hendak dilayani

2. Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajar tematik di SD


3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

4. Mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan.

Kompetensi profesional guru SD akan terbentuk melalui penerapan


kompetensi akademik tersebut dalam konteks otentik di SD melalui kegiatan
PPL yang dilakukan secara sistematis dan intensif. PPL dilaksanakan dalam
beberapa tahap kegiatan dengan dasar pemikiran bahwa kemampuan mengajar
bersifat kompleks, sehingga tidak mungkin untuk di pelajari dan di kuasai dalam
satu kegiatan saja. Adapun tahap-tahap PPL meliputi :
1. Tahap Orientasi dan Observasi

2. Tahap Observasi

3. Tahap Pelaksanaan Praktik Terbimbing

4. Tahap Pelaksanaan Praktik Mandiri dan PTK

5. Tahap Pelaporan

2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Pada dasarnya, tujuan dilaksanakannya Program Pengalaman Lapangan


(PPL) pada mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan terbagi dalam 2
(dua) tujuan, yaitu:
a) Tujuan Umum

Tujuan umum program PPL adalah agar mahasiswa memiliki


kemampuan sebagai pendidik profesional yang memiliki seperangkat
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
capaian pembelajaran lulusan (CPL) Program PPG secara utuh.
b) Tujuan Khusus

Tujuan khusus program PPL adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa merencanakan pembelajaran dan


PTK
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan perangkat
pembelajaran dan PTK yang telah dirancang,
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan non-pembelajaran
d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan
pembelajaran yang mendidik, yang menerapkan TPACK untuk
mengembangkan HOTS siswa
e. Meningkatkan kemampuan leadership mahasiswa melalui pengelolaan
kegiatan non pembelajaran yang fisibel dilakukan secara luring dan/atau
daring.
f. Meningkatkan kemampuan reflektif mahasiswa untuk peningkatan
kemampuan guru secara berkelanjutan.
g. Mengembangkan kemampan bersosialisasi dalam kehidupan
bermasyarakat dan menguatkan karakter sebagai pendidik profesional.

3. Motivasi Mengikuti PPL

Adapun motivasi dalam mengikuti kegiatan Program Pengalaman


Lapangan (PPL) adalah untuk mengembangkan diri menjadi guru yang
professional. Oleh karena itu, bantuan dan bimbingan harus didapatkan
sedemikian rupa dari pihak sekolah sehingga mahasiswa guru dapat
memanfaatkannya untuk memperbaiki unjuk kerjanya. Selain itu juga, ada
beberapa hal yang juga menjadi motivasi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Prajabatan Tahun 2021/2022 untuk mengikuti kegiatan PPL yaitu :
a) Untuk mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, serta
akademik sosial sekolah yang menjadi tempat PPL, sehingga tidak
mengalami kesulitan bila sudah terjun di tempat kerja kelak.
b) Untuk menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan
terintegrasi sesuai dengan apa yang sudah didapatkan dibangku kuliah dan
pengalaman para pembimbing dalam situasi nyata di bawah bimbingan para
pembimbing di tempat PPL.
4. Profil Sekolah

a) Profil Sekolah SD 1 Banget


Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN Panggung Lor

NIS/NPSN : 20328664

NSS : 101030113025

Propinsi : Jawa Tengah

Otonomi : Daeah

Kecamatan : Semarang Utara

Desa/Kelurahan : Panggung Lor

Kode Pos : 50177

Telepon : 0243564550
Daerah : Kota

Status Sekolah : Negeri

Akreditasi :B

Surat Keputusan/SK : Desember 2007


Penertiban SK (Ditandatangani Oleh) : BANN SN

Jarak ke Pusat Kecamatan : 1 km

Jarak ke Pusat OTODA : 5 km

Terletak pada Lintas : Kota

Jumlah Keanggotaan Rayon :

Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

b) Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar dari SDN Panggung Lor Semarang adalah


dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c) Visi SDN Panggung Lor

Membentuk pribadi mandiri, beriman dan bertaqwa, cerdas, kreatif, berperilaku


santun yang berakar pada budaya bangsa, dan berakhlak mulia.

d) Misi SDN Panggung Lor


1. Menciptakan manusia Indonesia seutuhnya melalui pelayanan kegiatan
belajar mengajar yang baik dan menyenangkan dengan strategi
PAIKEM GEMBROT (embelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira, dan berbobot )
2. Memberi pendidikan ketrampilan sebagai bekal hidup mandiri
3. Memberi pelajaran agama sesuai dengan kepercayaan serta
melaksanakan secara efektif
4. Mendorong peserta didik berprestasi secara optimal baik akademik /
non akademik melalui kegiatan ekstrakulikuler dan mengikut sertakan
dalam berbagai lomba
5. Mendorong masyarakat berperan serta dalam meningkatkan mutu
pendidikan melalui kegiatan bersama komite sekolah
e) Tujuan
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Nilai rata-rata ujian akhir sekolah berstandar nasional tiap tahunnya meningkat
3. Prosentasi kelulusan (output) yang melanjutkan ke SLTP Negeri minimal 40% tiap
tahunnya
4. Membiasakan anak untuk berperilaku sopan, hidup bersih, mandiri dan mau
menolong orang lain
BAB II

ANALISIS SITUASI DAN POTENSI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Analisis Situasi

a. Pengenalan Lapangan atau Observasi

Pengenalan lapangan merupakan serangkaian kegiatan yang diprogramkan


dalam PPL, yaitu suatu tahap kegiatan, untuk mengakrabkan guru dan siswa dengan
dunia sekolah melalui observasi dan lingkungan penghayatan berbagai aspek
kehidupan di sekolah.
Pengenalan Lapangan atau observasi yang dilakukan pada kegiatan observasi
selama PPL di SDN Panggung Lor yaitu dengan mengobservasi sarana prasarana,
pengelolaan sekolah dan ekstrakulikuler..
Sarana dan Prasarana di SDN Panggung Lor cukup lengkap seperti:

1) Peralatan kantor

2) sarana sekolah dalam bidang akademik yang cukup mendukung kegiatan


pembelajaran yaitu; perlengkapan pembelajaran, alat dan bahan peraga, sumber
belajar, dan media pembelajaran
3) sarana sekolah dalam bidang non akademik yang mendukung kegiatan
ekstrakulikuler yaitu; perlengkapan olahraga,
4) perlengkapan toilet, terdiri dari toilet untuk guru dan peserta didik

5) Perlengkapan UKS

6) Ruang kelas, yang tersedia 6 ruang kelas

7) Ruang khusus kepala sekolah sehingga kepala sekolah lebih tenang dalam
mengerjakan tugasnya

8) Ruang guru

9) Ruang Tata Usaha (TU)

10) Perpustakaan

11) Lapangan olahraga

12) Tempat ibadah


Selain itu pengelolaan program sekolah di SD Panggung Lor juga
menghasilkan berbagai prestasi dari mulai tingkat sekolah hingga tingkat kabupaten
seperti lomba pidato, lomba sepak bola, dan lomba cerda cermat agama islam yang
menjuari tahap kota
Untuk menunjang potensi yang dimiliki peserta didik di SD 1 Banget juga
terdapat beberap ekstrakurikuler diantaranya; 1) ekstra pramuka siaga dan
penggalang, 2) ekstra sepakbola, 3) ekstra BTQ. Kegiatan ekstrakurikuler dibina
oleh guru yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidangnya. Dari kegiatan
ekstrakurikuler yang diadakan peserta didik juga memperoleh prestasi dari beberapa
cabang lomba sesuai potensi yang dimiliki.
b. Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan analisis situasi saat Praktik


Pengenalan Lapangan di SDN Panggung Lor yaitu:
1) Lebih mengenal keadaan fisik yang ada di SDN Panggung Lor serta
pengaruhnya terhadap interaksi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik.
2) Lebih menganal karakteristik guru yang ada di SDN Panggung Lor

3) Lebih mengenal karakteristik peserta didik yang ada di SDN Panggung Lor,
sehingga dapat mempermudah dalam praktik mengajar
4) Lebih menganal tugas guru sebagai pendidik dan pengajar yang profesioanl

c. Sasaran Pengenalan Lapangan atau Observasi

Hal-hal yang perlu dianalisis terlebih dahulu sebelum praktik mengajar adalah:

1) Lingkungan Fisik Skolah

Lingkungan fisik di SDN Panggung Lor secara keseluruhan sangat


mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Halamannya sangat luas dengan
rumput hijau yang rapih. Kondisi Gedung yang masih baik terdiri dari 6 ruang
belajar yaitu kelas 1-6, 1 ruang guru, 1 ruang Tata Usaha (TU), 1 ruang
perpustakaan yang dilengkapi dengan buku bacaan dan buku penunjang
pembelajaran, 1 ruang UKS dilengkapi dengan peralatan kesehatan, Tempat
Ibadah, dan parkiran untuk guru dan peserta didik.
2) Perlengkapan Ruang Belajar

Perlengkapan yang ada di SDN Panggung Lor secara umum sudah sangat
baik. Perlengkapan pembelajaran yang ada di SDN Panggung Lor seperti papan
tulis, satu set
LCD, speaker active, papan jam kehadiran yang ada di setiap kelas, dan pojok
literasi. Alat peraga yang ada untuk menunjang kegiatan pembelajaran
dantaranya , kit IPA, kit Bahasa, Kit IPS, Kit Matematika, globe, peta, kompas,
stopwatch dan beberapa alat music. Sumber belajar yang tersedia seperti buku
guru dan siswa, buku refrensi, buku ensiklopedia dan buku kamus lengkap,
sumber belajar juga terdapat pada perpustakaan. Media pembelajaran yang
dapat diguanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar tersedia media audio,
visual, dan audio-visual.
3) Perpustakaan

Tersedia ruang khusus untuk perpustakaan di SDN Panggung Lor. Di dalam


ruang perpustakaan terdapat koleksi buku, baik buku untuk penunjang
pembelajaran, buku cerita, buku ekskliopedia, serta terdapat buku pelajaran.
Selain buku juga terdapat komputer dan printer yang digunakan oleh penjaga
perpustakaan untuk data buku.
4) Perangkat Administrasi Sekolah

Perangkat administrasi yang ada di SDN Panggung Lor seperti tata tertib
sekolah, struktur organisasi sekolah, kalender Pendidikan, profil sekolah, buku
induk, visi dan misi sekolah dan administrasi lain.
5) Perangkat Administrasi Kelas

Perangkat admistrasi setiap kelas di SDN Panggung Lor diantaranya


terdapat skema kepengurusan kelasm jadwal pelajaran, absen kelas, daftar piket,
papan prestasi, papan jam kehadiran, dan administrasi kelas lainnya.
d. Hambatan Pengenalan Lapangan atau Observasi

Hambatan yang terjadi selama analisis potensi di SDN Panggung Lor adalah
pengkondisian siswa pada saat praktek karena siswa ramai sendiri karena peserta
didik sangat aktif kemudian dalam observasi yang berkaitan dengan administrasi
sangat kesulitan dikarenakan pengadministrasian data di sekolah lama untuk dicari.
e. Cara Mengatasi

Adapun cara mengatasi hambatan yang dialami oleh praktikkan adalah berlatih
dalam mengkondisikan siswa dan berusaha membantu dalam memperbaiki
administrasi sekolah.
BAB III
PELAKSANAAN PPL
A. KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Pelaksanaan kegiatan PPL dilaksanakan pada peserta didik kelas V di SDN


Panggung Lor Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang berikut tabel jawal
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Tanggal Kegiatan Keterangan
25 April-27 April 2022 Orientasi dan Observasi SDN Panggung
Lor
28 April-24 Mei 2022 (2 Praktik Mengajar Terbimbing SDN Panggung
Minggu) Lor
25 Mei-18 Juni 2022 (3 1. PPM Mandiri 1 SDN Panggung
Minggu) 2. Praktik Mengajar Mandiri Lor
3. Praktik Kegiatan
Ekstrakurikuler
4. Olah data dan analisis data
20 Juni-13 Juli 2022 (3 1. PPM Mandiri 2 (Siklus 1) SDN Panggung
Minggu) 2. Praktik Mengajar Mandiri Lor
3. Praktik Kegiatan
Ekstrakurikuler
4. Olah data dan analisis
data siklus 1
14 Juli-6 Agustus 2022 (3 1. PPM Mandiri 3 (Siklus 2) SDN Panggung
Minggu) 2. Praktik Mengajar Mandiri Lor
3. Praktik Kegiatan
Ekstrakurikuler
4. Olah data dan analisis
data siklus 2
8 Agustus-31 Agustus 2022 1. PPM Mandiri 4 (Siklus 3) SDN Panggung
(3 Minggu) 2. Praktik Mengajar Mandiri Lor
3. Praktik Kegiatan
Ekstrakurikuler
Olah data dan analisis data
siklus 3
Karena kegiatan PPL dilaksanakan di masa transisi pandemi, sehingga semua
kegiatan PPL di SDN Panggung Lor dilaksanakan dengan mematuhi protokol
kesehatan.
2. Langkah-Langkah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan


(PPL) antara lain:
a. Web Meeting Pengantar Pembelajaran bersama dengan teman satu kelompok
PLL, dosen pembimbing dan guru pamong
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan seperti RPP, bahan
ajar, LKPD, media pembelajaran, dan alat evaluasi
c. Diskusi untuk mereviu perangkat pembelajaran yang telah disusun

d. Merevisi perangkat pembelajaran sesuai masukan teman kelompok, dosen


pembimbing dan guru pamong
e. Melaksanakan praktik pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah
derevisi, pelaksanaan praktik pembelajaran divideo
f. Editing video sesuai waktu yang telah ditentukan

g. Refleksi praktik pembelajaran

Kegiatan praktik pembelajaran dilaksanakan dengan blanded learning,


pembelajaran tatap muka untuk menyampaikan materi dan mengerjakan LKPD serta
pembahasan LKPD. Untuk evaluasi dikerjakan sebagai penugasan

3. Hambatan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

a. Dalam merancang perangkat pembelajaran mengalami kesulitan dalam


menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan dapat
mengaktifkan pembelajaran dengan mengaplikasikan TPACK
b. Dalam merancang alat evaluasi khusunya dalam membuat soal ranah
pengetahuan, mengalami kesulitan dalam membuat soal HOTS
c. Kurangnya penguasaan kelas selama kegiatan pembelajaran agar peserta didik
menyimak pembelajaran dengan baik dan aktif dalam belajar.
d. Dalam pengambilan mengalami kesulitan untuk mengambil sudat yang tepat.

e. Dalam editing video kegiatan pembelajaran mengalami kendala pada suara, agar
suara guru dan peserta didik saat pembelajaran tetap terdengar jelas
4. Faktor Pendukung dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
a. Pada saat reviu perangkat pembelajaran kita dapat mengetahui kesalahan dalam
perangkat yang kita buat sehingga dapat merevisi perangkat yang dibuat serta
mendukung dalam praktik kegiatan pembelajaran
b. Menggunakan media pembelajaran yang menarik yang tersedia di sekolah
sehingga dapat mengaktifkan kegiatan pembalajaran, khusunya media
pembelajaran dengan mengaplikasikan TPACK
c. Meminta bantuan kepada teman sejawat untuk memvideo kegiatan
pembelajaran sehingga video praktik pembelajaran dapat terekam dengan baik.
5. Proses Pembimbingan Oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong
Proses pembimbingan oleh dosen dan guru pamong di lakukan mulai dari kegiatan
Praktik Pembelajaran Terbimbing 1 dan 2 kemudian Praktik Pembelajaran Mandiri 1
sampai 4 yaitu dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran, praktik
mengajar, praktik kegiatan non mengajar, analisi data PTK tiap siklusnya, pembuatan
proposal PTK kemudian rencana tindak lanjut lalu dilanjut dengan pembuatan laporan
PPL dan kegiatan refleksi

6. Hasil Pelaksanaan PPL


a. Kegiatan Praktik Pembelajaran 1 (siklus 1)
1.1 Kasus/masalah pelaksanaan pembelajaran siklus 1
Permasalahan yang terjadi pada Kegiatan Praktik Pembelajaran 1 siklus 1
yaitu :
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan siklus 1 dimulai pada
tanggal 20 Juni-13 Juli 2022 (3 Minggu) di SDN Panggung Lor.
Pelaksanaan pengambilan video PPL 1 dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 27 Juni 2022. Kegiatan Pembelajaran pada PPL 1 ini
dilakukan secara luring. Rancangan Pembelajaran yang digunakan
pada PPL 1 ini adalah kelas 5 tema 1 (organ gerak hewan &
manusia) subtema 1 (organ gerak hewan) pembelajaran 1 dengan
model pembelajaran discovery learning
Pada pelaksanaan PPL 1 ini tentu penulis mendapat beberapa
kendala. Berikut adalah beberapa kasus yang penulis temukan
selama pelaksanaan PPL1:
1. Indikator RPP belum tercapai
Saat pelaksanaan PPL siklus 1 kasus pertama yang di hadapi
oleh guru adalah indikator yang ada pada RPP tidak tercapai,
ketidaktercapaian indikator karena keterbatasan waktu yang ada,
serta kemampuan siswa untuk mencapai indikator yang
diberikan terlalu sulit
2. Durasi mengajar melebihi durasi jam pelajaran

Durasi pembelajaran selama PTM di SDN Panggung Lor


adalah 2 x 35 menit dan untuk kegiatan PPL 1 ini penulis
menggunakan 1 jam 30 menit jam pembelajaran dimana
harusnya menjadi 70 menit durasi pembelajarannya.

3. Olah data siklus 1 masih banyak yang tidak tuntas


Pada kegiatan mengolah data nilai peserta didik masih banyak
peserta didik yang belum mencapai KKM yaitu 70. Peserta
didik yang hanya mencapai KKM sejumlah 15 orang. Hal ini
dikarenak anak anak pada saat proses pembelajaran masih tidak
fokus.
4. Kegiatan ekstrakurikuler menggambar kurang optimal
Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti kegiatan
menggambar sebab ditemukan peserta didik yang
menggambarnya asal-asalan kurang menjiwai ditambah ketika
proses mewarnai peserta didik cenderung kurang sabar.
1.2 Faktor Penyebab Kasus/Masalah Siklus 1
1. Indikator RPP belum tercapai
Salah satu faktor penyebab ketidak tercapaian Indikator adalah
banyaknnya indikator yang ingin dicapai oleh penulis sedangkan
kemampuan siswa rata – rata dibawah. Hal ini menyebabkan
siswa beitu lama dalam menyelesaikan setiap LKPD. Hal ini
juga berdampak pada jumlah waktu yang begitu bnayak terpakai
pada saat menjawab LKPD

2. Pengelolaan waktu yang kurang seimbang antara kegiatan


pendahuluan, inti dan penutup serta evaluasi

Durasi pembelajaran secara PTM adalah 70 menit. Namun pada


kegiatan PPL 1 ini penulis menggunakan waktu yang lebih dari
itu dikarenakan penulis tidak mengatur timer untuk menghitung
jumlah jam saat pembelajaran berlangsung.

3. Masih banyak siswa yang belum tuntas

Siswa yang belum tuntas masih banyak hali ini terbukti pada
kegiatan olah data ketika penulis mengolah nilai dari kegiatan
evaluasi peserta didik hal ini disebabkan peserta didik masih
banyak yang tidak fokus dan menguasai materi
4. Potensi anak dalam hal seni kurang

Penyebabnya adalah peserta didik belum bisa memvisualisasi


gambar sebenarnya kedalam buku gambar alhasil peserta didik
masih belum bagus untuk menggambar dan kurang menguasai
teknik dalam menggambar dan mewarnai sebab anak anak
cenderung kurang sabar.

1.3 Solusi kasus siklus 1

1. Lebih mengoptimalkan indikator yang sesuai dengan kemampuan


siswa , tapi tetap berdasarkan HOTS
Solusi untuk kasus 1 pada PPL 1 adalah dalam menentukan
indikator capaian Guru harus memperhatiakan tingkat kemapuan
peserta didik sehingga disaat pelaksanaan praktek pembelajaran
indikator yang dibuat dapat tercapai tetapi guru juga harus
memastikan terdapat unsur HOT dalam proses pembelakaran baik
dalam inidikator capaian , LKPD maupun pada saat proses
pembelajaran.
2. Membuat timer
Melakukan pemanfaatan waktu sebaik mungkin dengan membagi durasi
yang cukup dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup serta evaluasi

3. Memfokuskan peserta didik untuk paham terhadap materi


Memberikan tindakan kepada peserta didik dengan melakukan
pembelajaran yang menarik dan edukatif sehingga peserta didik
timbul minat untuk belajar sehingga fokus peserta didik menjadi
lebih meningkat dan hasil belajar meningkat
4. Menumbuhkan anak untuk memiliki minat dalam hal seni
Memperlihatkan anak dengan gambar gambar yang bagus
kemudian mengajarkan teknik menggambar ke hal yang lebih
sederhana dulu lalu memberikan pengajaran yang baik tentang
teknik mewarnai kemudian memberikan peserta didik sebuah
reward dengan tidak membandingkan dengan yang lain.

1.4 Hasil Tindakan Kegiatan Mengajar PPL Siklus 1

Kasus : 1. indikator belum tercapai

2. Durasi mengajar terlalu lama

3. Olah data siklus 1 masih banyak yang


belum tuntas

4. Kegiatan ekstrakurikuler menggambar


kurang optimal

Penyebab 1. Indikator Capaian yang diberikan


terlalu sulit untuk dicapai oleh siswa

2. Guru tidak memaksimalkan


penggunaan waktu.

3. peserta didik masih banyak yang tidak


fokus dan menguasai materi

4. peserta didik belum bisa


memvisualisasi gambar sebenarnya
kedalam buku gambar

Solusi 1. Lebih mengoptimalkan indikator yang


sesuai dengan kemampuan siswa , tapi
tetap berdasarkan HOTS.

2. Membuat timer .

3. Memfokuskan peserta didik untuk


paham terhadap materi.

4. Menumbuhkan anak untuk memiliki


minat dalam hal seni

Hasil 1. Setelah menerapkan solusi diatas


pada kasus 1 di PPL siklus 1, Pada
pelaksanaan PPL siklus 2, hal ini
sudah tidak terjadi lagi. Seluruh
indikator yang dilaksanakan di PPL
2 tercapai dan indikator
ketercapaian siswa sudah mencapai
perkembangan siswa di PPL Siklus
2.

2. Setelah menerapkan solusi pada


kasus 2 di PPL Siklus 1, pada
pelaksanaan PPL Siklus 2 waktu
yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan praktik
mengajar tidak memakan waktu
yang sangat banyak

3. Setelah menerapkan solusi pada


kasus 3 di PPL Siklus 1, nilai
peserta didik mulai membaik pada
saat olah data di siklus 2 dan
peserta didik pelan pelan mulai
fokus untuk memahami materi dari
guru.

4. Setelah menerapkan solusi pada


kasus 3 di PPL Siklus 1, kegiatan
ekstrakurikuler menggambar
peserta didik pelan pelan mulai
bisa untuk memahami teknik
menggambar dan mewarnai secara
benar dengan memperlihatkan
kemajuan pada aspek kekreatifan,
ketekunan, dan keindahan

b. Kegiatan Praktik Pembelajaran 2 (siklus 2)


1.1 Kasus/masalah pelaksanaan pembelajaran siklus 2
Permasalahan yang terjadi pada Kegiatan Praktik Pembelajaran 2 siklus 2
yaitu :
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan siklus 2 dimulai pada
tanggal 14 Juli-6 Agustus 2022 (3 Minggu) di SDN Panggung Lor.
Pelaksanaan pengambilan video PPL siklus 2 dilaksanakan pada
hari Kamis, tanggal 21 Juli 2022. Kegiatan Pembelajaran pada
PPL 2 ini dilakukan secara luring. Rancangan Pembelajaran yang
digunakan pada PPL Siklus 2 ini adalah kelas 5 tema 1 (organ gerak
hewan & manusia) subtema 2 (manusia dan lingkungan)
pembelajaran 3 dengan model pembelajaran discovery learning
Pada pelaksanaan PPL siklus 2 ini tentu penulis mendapat
beberapa kendala. Berikut adalah beberapa kasus yang penulis
temukan selama pelaksanaan PPL siklus 2:
1. Lupa mengingatkan tentang pentingnnya menaati protokol kesehatan dari
bahaya virus COVID - 19

Pada Kegiatan pembelajaran ini, ada langkah yang


terlewati dalam pelaksanaanya yaitu mengingatkan tentang
pentingnnya menaati protokol kesehatan duntuk memutus mata
rantai penyebaran virus COVID – 19. Hal ini sangat penting
karena mengingat pada saat ini Indonesia pada umumnnya
masih berjuang untuk melawan penyebaran Virus COVID – 19.

2. Penggunaan media kongkrit yang kurang optimal

Pada kegiatan PPL siklus 2 ini penulis kurang optimal dalam


menggunakan media bahkan lupa dalam menggunakan media
yang akan digunakan

3. Olah data siklus 2 sudah cukup baik tetapi banyak siswa yang
belum mencapai target ketuntasan
Pada kegiatan mengolah data nilai peserta didik cukup banyak
yang mencapai KKM yaitu 70. Peserta didik yang hanya
mencapai KKM sejumlah 21 orang. Tetapi belum mencapai
target ketuntasan sebanyak 96 %
4. Kegiatan ekstrakurikuler TIK kurang berjalan lancar
Peserta didik masih banyak yang belum bisa menguasai
komputer terutama dalam hal pengetikan dan menggunakan
mouse lalu keterbatasan alat juga mempengaruhi yaitu hanya
tersedia 10 komputer saja dan siswa yang menggunakan hanya
10 anak dari jumlah 30 siswa.
1.2 Faktor Penyebab Kasus/Masalah Siklus 2
1. Guru lupa langkah – langkah pembelajaran yang ada pada RPP
Di Kegiatan mengajar PPL Siklus 2 ini, hal yang terlewati pada saat
kegiatan pendahuluan adalah guru lupa untuk mengigatkan peserta didik
agar tetap menjaga protokol kesehatan. Point penting ini terlewatkan
padahal kita tau bersama bahwa menaati protokol kesehatan adalah
pembiasaan kepada siswa agar terhindar dari virus COVID – 19
2. Guru terbiasa mengajar melalui ceramah
Pada saat guru terbiasa mengajar melalui ceramah dengan menggunakan
PPT guru lupa untuk menampilkan media kongkrit sehingga penggunaan
media kongkrit belum optimal
3. Masih ditemukan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan maksimal
Kondisi peserta didik tersebut cenderung asyik sendiri dan tidak mau
memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
4. Ruang Komputer digunakan pada saat ANBK saja
Hal ini menjadi fakto penyebab mengapa peserta didik kurang menguasai
komputer dalam hal pengetikan dan menggunakan mouse karena peserta
didik sangat jarang diajarkan TIK hanya pada saat mendekati ANBK saja
itu h-5 hari sebelum ANBK dimulai

1.3 Solusi kasus siklus 2

1. Menulis catatan untuk membantu mengingat

Solusi untuk menghindari lupa dalam melaksanakan kegiatan,


sama halnya dengan solusi ada baiknya menuliskan catatan yang
akan dilakukan pada pembelajaran
2. Persiapan untuk media kongkrit secara maksimal
Melakukan pemanfaatan media kongkrit sebaik mungkin dengan
mempersiapkan secara maang

3. Melakukan pendampingan yang maksimal


Memberikan pendampingan yang maksimal terhadap peserta
didik yang belum mencapai ketuntasan maksimal dengan sabar
dan melalui pembelajaran yang menarik serta menyenangkan
4. Melakukan pelatihan ekstra komputer secara berkala
Membuat jadwal untuk pelatihan ekstra komputer secara berkala
semingg dua kali dengan cara bergantian walaupun kondisi alat
terbatas

1.4 Hasil Tindakan Kegiatan Mengajar PPL Siklus 2


1. Lupa mengingatkan tentang pentingnnya menaati
Kasus :
protokol kesehatan dari bahaya virus COVID - 19
2. Penggunaan media kongkrit yang kurang optimal
3. Olah data siklus 2 sudah cukup baik tetapi banyak
siswa yang belum mencapai target ketuntasan
4. Kegiatan ekstrakurikuler TIK kurang berjalan
lancar
1. Guru lupa langkah – langkah pembelajaran yang
Penyebab
ada pada RPP
2. Guru terbiasa mengajar melalui ceramah
3. Masih ditemukan peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan maksimal
4. Ruang Komputer digunakan pada saat ANBK saja
1. Menulis catatan untuk membantu mengingat
Solusi
2. Persiapan untuk media kongkrit secara maksimal
3. Melakukan pendampingan yang maksimal
4. Melakukan pelatihan ekstra komputer secara
berkala
Hasil 1. Setelah menerapkan solusi diatas pada
kasus 1 di PPL siklus 2, Pada
pelaksanaan PPL siklus 3, hal ini
sudah tidak terjadi lagi. Guru
menggunakan catatan kecil agar
membantu langkah langkah dalam
pembelejaran ketika lupa dan selalu
mengingatkan protokol kesehatan baik
di awal dan di akhir pembelajaran

2. Setelah menerapkan solusi pada kasus


2 di PPL Siklus 2, pada pelaksanaan
PPL Siklus 3 waktu persiapan media
kongkrit sudah lebih matang dan guru
tidak lupa dalam menyajikan

3. Setelah menerapkan solusi pada kasus


3 di PPL Siklus 2, pembimbingan yang
maksimal kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan akhirnya
sudah mencapai kondisi baik terbukti
pada siklus 3 kondisi peserta didik yang
belum tuntas hanya 1 orang saja

4. Setelah menerapkan solusi pada kasus


4 di PPL Siklus 2, kegiatan
ekstrakurikuler komputer mulai
diadakan khususnya pada kelas 5
dengan jadwal seminggu dua kali
secara bergantian

c. Kegiatan Praktik Pembelajaran 3 (siklus 3)


1.1 Kasus/masalah pelaksanaan pembelajaran siklus 3
Permasalahan yang terjadi pada Kegiatan Praktik Pembelajaran 3 siklus 3
yaitu :
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan siklus 3 dimulai pada
tanggal 8 Agustus-31 Agustus 2022 (3 Minggu)di SDN Panggung
Lor. Pelaksanaan pengambilan video PPL siklus 3 dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 15 Agustus 2022. Kegiatan Pembelajaran
pada PPL 3 ini dilakukan secara luring. Rancangan Pembelajaran
yang digunakan pada PPL Siklus 3 ini adalah kelas 5 tema 1 (organ
gerak hewan & manusia) subtema 3 (lingkungan dan mandfaatnya)
pembelajaran 4 dengan model pembelajaran discovery learning
Pada pelaksanaan PPL siklus 3 ini tentu penulis mendapat
beberapa kendala. Berikut adalah beberapa kasus yang penulis
temukan selama pelaksanaan PPL siklus 3 yaitu Pada kegiatan
proses pembelajaran, semuanya berjalan sesuai rencana. Penulis
menggunakan kamera hp dari belakang tetapi kendala mulai terjadi
pada sound yang tiba tiba mati dan wifi yang sinyalnya mati
kencang sehingga pembelajaran menjadi terkendala. Kemudian
untuk kegiatan non pembelajaran yaitu pramuka masih bersifat
interen di kelas

1.2 Faktor Penyebab Kasus/Masalah Siklus 3


Penyebab kendala itu adalah kondisi sound yang kabelnya agak
renggang dan wifi yang mati disebabkan listrik mati. Kemudian
faktor penyebab pada kegiatan non pembelajaran yaitu pramuka
karena terbentur dengan perizinan di sekolah sehingga pramuka tidak
bisa diadakan di luar kelas dan serentak

1.3 Solusi kasus siklus 3

Mengecek peralatan dengan baik terutama dalam sound kemudian


melakukan downloading ppt yang ada di canva sehingga tidak
mengganggu pembelajaran. Kemudian solusi untuk kegiatan
pramuka agar berjalan efekti yaitu melakukan rapat dengan dewan
guru kepala sekolah beserta pengawas sekolah agar pramuka bisa
kembali aktif

1.4 Hasil Tindakan Kegiatan Mengajar PPL Siklus 3

Dengan persiapan yang lebih baik maka pembelajaran menjadi lebih


kondusif dan tidak ada kendala. Kemudian hasil dari rapat dewan
guru, kepala sekolah beserta pengawas bahwa kegiatan pramuka bisa
aktif kembali secara serentak dari kelas 1-6

Anda mungkin juga menyukai