Disusun Oleh:
1) Mahdiyyah I’zzatul Ummah (2393044125)
2) Ladzi Afani (2393044100)
3) Yadi Darmawan (2393004186)
Dosen Pengampu: Dr. Habibil Al Amin,M.Ag
1
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/43f20-makalah-teori-studi-sanad-hadis.pdf
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/43f20-makalah-teori-studi-sanad-hadis.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/4793-Article%20Text-10892-1-10-20180503%20(1).pdf
membawa berita itu. Tidak mementingkan kejujuran dan kebenaran yang disampaikan apalagi
terhadap penelusuran berita yang diterimanya, karena kebanyakan apa yang mereka
riwayatkan itu hanya hal-hal yang bersifat kesenangan, kebanggaan dan juga untuk membakar
semangat dalam berperang.
Sistem priwayatan terhadap suatu berita, cerita, sya’ir dan sisilah sudah sangat kental dalam
budaya Arab jauh sebelum Islam datang. Bangsa Arab mempergunakan sistem periwayatan
berantai, terhadap berita, cerita, sya’ir dan sisilah mereka miliki. Mereka menghapal apa yang
menjadi kebanggaannya itu di luar kepala, khususnya tentang nasab mereka, karena bangsa
Arab terkenal dengan kekuatan hafalnnya.
Hadits –Hadits yang tidak berupa sabda (non sabda), proses periwayatannya dilakukan oleh
para sahabat secara makna, hal ini disebabkan oleh perbedaan redaksi yang digunakan oleh
sahabat dalam menjelaskan dan merumuskan berita atau kondisi Hadis non sabda tersebut.
Para sahabat Nabi saw. umumnya membolehkan periwayatan Hadits dengan makna. Di antara
mereka itu ialah Ali bin Abi Talib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Anas bin Malik, Abu
Darda’, Abu Hurairah dan Aisyah. Sebagian kecil saja dari kalangan sahabat yang cukup ketat
berpegang pada periwayatan dengan lafal. Di antaranya ialah Umar bin Khattab, Abdullah bin
Umar bin Khattab, dan Zaid bin Arqam. Walaupun demikian, mereka yang ketat berpegang
pada periwayatan secara lafal itu tidaklah melarang secara tegas sahabat lain meriwayatkan
Hadis secara makna. Tampaknya mereka memahami dan memaklumi bahwa bagaimanapun
juga memang sulit meriwayatkan apa-apa yang disabdakan Nabi saw.
DAFTAR PUSTAKA
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/43f20-makalah-teori-studi-sanad-
hadis.pdf
3
https://mahasiswaindonesia.id/kritik-sanad-hadis/
https://media.neliti.com/media/publications/99457-ID-kritik-sanad-hadis-telaah-metodologis.pdf
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/43f20-makalah-teori-studi-sanad-
hadis.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/4793-Article%20Text-10892-1-10-20180503%20(1).pdf
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/viewFile/3142/2326
file:///C:/Users/HP/Downloads/44-Article%20Text-168-1-10-20210430.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/16673-51728-1-SM.pda
https://mahasiswaindonesia.id/kritik-sanad-hadis/
https://media.neliti.com/media/publications/99457-ID-kritik-sanad-hadis-telaah-
metodologis.pdf