DISUSUN OLEH :
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya mengenai Neonatus dengan Kelainan Metabolic.
Makalah ini berisi mengenai tentang Asuhan Kebidanan Neonatus atau khususnya
membahas tentang Neonatus dengan Kelainan Metabolic. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian neonatus, bayi dan balita.
2. Untuk mengetahui pengertian cacat bawaan atau kelainan congenital pada
neonatus.
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala kelainan metabolic.
4. Untuk mengetahui penyebab kelainan metabolic.
5. Untuk mengetahui cara penatalaksanaan kelainan metabolic.
BAB II
PEMBAHASAN
BAYI
Bayi adalah anak berusia kurang dari 1 tahun tetapi lebih dari 7 hari. Pada
masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi dengan sangat cepat. Pada
umur 5 bulan, berat badan bayi sudah 2 kali lipat berat badan lahir.
BALITA
Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Frankenburg dkk (1981) melalui
DDST (Denver Depelopmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu ;
1. Personal Sosial (kepribadian atau tingkah laku sosial)
2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
3. Language (bahasa)
4. Gross Motor (perkembangan motorik kasar)
2.2. PENGERTIAN CACAT BAWAAN ATAU KELAINAN CONGENITAL PADA
NEONATUS
Kelainan bawaan ( kelainan kongenital ) adalah suatu kelainan pada struktur,
fungsi maupun metabolism tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dilahirkan.
Sekitar 3-4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Beberapa
kelainan baru ditemukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar 7,5%
terdiagnosis ketika anak berusia 5 tahun, tetapi bersifat ringan.
2. Kekurangan vitamin E
Kekurangan Vitamni E sering dijumpai pada bayi premature, karena
vitamin yang larut dalam lemak melalui plasenta .Kekurangan Vitamin E
memegang peranan penting terjadinya retinopati pada prematuritas.
3. Kekurangan vitamin K
Pada bayi baru lahir, kekurangan vitamin K sering ditemukan penyakit
hemoragik.Penyebab kekurangan Vitamin K karena plasenta tidak dapat
menghantarkan lemak dengan baik.Mencegah terjadinya penyakit hemoragik
pada BBL, dianjurkan untuk memberikan suntikan vitamin K dalam waktu 1
jam setelah bayi lahir.
4. Skurvi infantil
Skurvi Infantil adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya asupan vitamin C karena pemakaian susu formula yang hanya
mengandung sedikit vitamin C. Vitamin C penting untuk pembentukan
jaringan ikat, skurvi bisa menyebabkan kelainan pada tulang rusuk dan pada
tulang tungkai. Penyakit ini timbul pada usia 6 - 12 bulan. Gejala awal sering
menangis, nafsu makan berkurang, berat badan tidak bertambah, tidak mau
menggerakkan tungkai karena nyeri akibata perdarahan pada jaringan
pembungkus tulang.
b) Intervensi
a. Berikan perawatan suportif. Hasilnya relatif cepat diperoleh.
b. Puasa sampai diagnosis diperoleh.
c. Lakukan selalu rujukan metabolik/genetik dan pertimbangkan
pemindahan ke institusi yang mengkhususkan pada gangguan
metabolik herediter.
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kelainan bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur,
fungsi maupun metabolism tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dilahirkan.
Sekitar 3-4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat.
Beberapa factor yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko kelainan
bawaan ,antara lain yaitu Teratogenik, Factor Gizi, Faktor Rahim dan Faktor
Genetik.
Tanda dan gejala kelainan metabolic antara lain asidosis metabolic, muntah
terus menerus, pertumbuhan terhambat, perkembangan abnormal, kadar metabolit
pada darah dan urin meningkat.
Penyebab kelainan metabolic antara lain kekurangan gizi (malnutrisi),
kekurangan vitamin E, kekurangan vitamin K, skurvi infantil, kekurangan asam
lemak esensial.