Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 2:

SEJARAH LAHIRNYA PENDIDIKAN


PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Meningkatkan kesadaran dan kemampuan diri pribadi sebagai manusia pembangunan yang
Pancasilais. Diharapkan Saudara :
1.1. Memahami Latar belakang lahirnya PPKn
1.2. Memahami pengertian Pancasila dan Kewarganegaraan

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 1.1:


Latar belakang lahirnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Kurikulum 1994) yang dalam kurikulum


KTSP 2006 disebut Pendidikan Kewarganegaraan dan dalam Kurikulum 2013 kembali
berganti nama menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, berawal dari perjalanan
sejarah panjang bangsa Indonesia yang dimulai sejak dari perebutan mempertahankan
kemerdekaan sampai pada mengisi kemerdekaan, bahkan terus berlangsung hingga zaman
reformasi saat ini. Kondisi perebutan dan mempertahankan kemerdekaan itu disikapi oleh
bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang senantiasa
tumbuh dan berkembang, yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat nasional kebangsaan.
Kesemuanya itu tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses
terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tangguh.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan bahan ajar yang dipersiapkan
untuk membentuk perilaku individu-individu agar mendukung dan memperkokoh komunitas
politik sepanjang komunitas politik itu bernilai positif dan merupakan hasil kesepakatan
bersama.
Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuangan fisik adalah merebut,
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negeri ini, mengalami pasang surut sesuai
dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ketika itu. Namun
semangat perjuangan bangsa itu tidak pernah mengalami penurunan. Semangat perjuangan
bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa.
Sedangkan dalam menghadapi globalisasi dan menetapkan masa depan untuk mengisi
kemerdekaan, diperlukan perjuangan non-fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing.
Perjuangan ini dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia sehingga tetap memiliki
wawasan dan kesadaran mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela
negara demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing tersebut
memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya
dan generasi muda khususnya melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Semangat perjuangan
bangsa yang tak kenal lelah itu terbukti dalam perang kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Semangat tersebut dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai
perjuangan bangsa Indonesia.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan untuk membekali generasi
muda selaku penerus cita-cita bangsa yang dengan kesadaran tinggi memiliki jiwa bela
negara serta kemampuan berpikir secara komprehensif integral dalam rangka mewujudkan
ketahanan nasional yang tangguh, melalui bidang profesinya masing-masing akan
mengandung pengertian :
a. Kecintaan kepada tanah air
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Keyakinan akan Pancasila dan UUD 1945
d. Rela berkorban bagi bangsa dan negara
Dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan setiap warga negara Indonesia
umumnya dan generasi muda khususnya diharapkan akan tumbuh wawasan kesadaran
berbangsa, bernegara, bersikap serta berperilaku cinta tanah air yang bersendikan
kebudayaan, wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri setiap warga negara
Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Pengertian Pancasila dan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut “CIVIS” selanjutnya dari kata


“CIVIS” ini dalam bahasa Inggris disebut “Civic” artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata civic lahir kata „Civics”, ilmu Kewarganegaraan dan Civic
Education, Pendidikan Kewarganegaraan.
Kewarganegaraan berasal dari hubungan di sisi undang-undang dengan sebuah
negara. Sebaliknya, kerakyatan biasanya berasal daripada tempat kelahiran, yaitu ius soli dan
hubungan perkawinan atau ius sanguinis, atau bisa juga diperoleh melalui pewarganegaraan.
Dalam memahami pengertian Kewarganegaraan, dikenal pula istilah :
Kewarganegaraan Subnasional, Kewarganegaraan Supranasional, Kewarganegaraan
Kehormatan dan Kewarganegaraan Sejarah.
1. Kewarganegaraan Subnasional
Kewarganegaraan biasanya berhubungan dengan keahlian negara, tetapi istilah itu juga boleh
dipergunakan untuk tahap subnasional. Contohnya : seorang Amerika-Cuba boleh dianggap
sebagai rakyat Cuba karena dia dilahirkan disana, tetapi juga boleh menjadi warga negara
Amerika melalui pewarganegaraan. Sebahagian negara melarang kewarganegaraan duaan
antara satu sama lain, umpamanya Cuba dan Amerika Serikat melarang kewarganegaraan
diantara kedua-dua negara itu karena ketegangan politik mereka.
2. Kewarganegaraan Supranasional
Beberapa pertumbuhan antara kerajaan telah memperluaskan konsep dan istilah
kewarganegaraan ke peringkat antar bangsa, yang dipergunakan untuk ke seluruh warga
negara ahli-ahli sebuah kesatuan negara.
3. Kewarganegaraan kehormatan
Sebagian negara-negara memberikan sebutan tersebut kepada mereka yang dianggap
mengagumkan. Melalui Akta Kongres AS dan persetujuan Presidennya, kewarganegaraan
kehormatan AS telah menganugerahkan kepada Nelson Mandela pada tahun 2001.
4. Kewarganegaraan Sejarah
Dari segi sejarah, banyak negara mengenalkan kewarganegaraannya kepada sebagian
rakyatnya, dan sebab itu tercipta suatu kelas warganegara dengan hak politik yang lebih
unggul dari kelas yang lain. Contoh klasik bagi kewarganegaraan tersebut ialah Athena
dimana abdi dan wanita tidak diperkenankan hak-hak politik.

C. SOAL LATIHAN / TUGAS

1. Apa pendapat Anda tentang perkembangan materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan


di perguruan tinggi !
2. Jelaskan penyelenggaraan Pendidikan kewarganegaraan civic education nonformal !
3. Jelaskan secara singkat, makna Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dikaitkan
dengan bela negara !

D. DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Prof.Dr.Hamid. 2013. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.


Bandung: Alfabeta.
Taniredja, Prof.Dr.H.Tukiran. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, Drs.Slamet. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta
Rahayu, Minto. Pendidikan Kewarganegaraan, Perjuangan menghidupi jati diri Bangsa.
Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai