Modul 4 DDKH IDENTIFIKASI GRAM BAKTERI
Modul 4 DDKH IDENTIFIKASI GRAM BAKTERI
NIM : 122270064
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RA
PROGRAM STUDI KIMIA Kelompok: 06
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak: Zazza Dillah
Hariyanto
Oleh :
NIM : 122270064
Kelompok : 06
PERCOBAAN KE :4
DASAR TEORI :
1. Bakteri
Bakteri merupakan salah satu golongan mikroorganisme yang memiliki sel tunggal
atau prokariotik. Informasi genetic bakteri diperoleh dari DNA. Bakteri merupakan
mikroorganisme yang hidupnya berkoloni dan tidak memilki selubung inti. Terdapat 2
jenis bakteri yakni bakteri gram positif dan bakteri gram negative (Holderman, 2017).
Tes identifikasi suatu bakteri dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
dengan cara pewarnaan gram. Karkter pengelompokannya yaitu dengan melihat
bagaimana rekasi bakteri terhadap pewarnaan gram. Pewarnaan gram sangat penting
karena reaksi gram berhubungan dengan sifat morfologi dalam bentuk hubungan
filogenik. Pewarnaan gram berfungsi sebagai pewarna bakteri terutama memberi warna
pada sel dan bagian-bagiannya, sehingga menambah kontras dan lebih memperjelas objek
(Amin, 2023). Biasanya bakteri yang berpotensi gram positif hanya dapat dilihat dengan
metode pewarnaan gram.
Dalam dunia mikrobiologi, pewarnaan adalah salah satu hal terpenting, karena dapat
memudahkan dalam mengidentifikasi suatu bakteri menggunakan mikroskop, serta
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri. Pewarnaan gram biasa menggunakan pewarna
seperti safranin, Kristal violet, metilen biru dan lain-lain. Tujuan dilakukan pewarnaan
gram agar dapat membedaakan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negarif yang
mana dapat dilihat dari perbedaan komposisi dnding selnya. Mekanisme yang terjadi saat
pewarnaan berbeda antara gram negraif dan gram positif. Pada proses pewarnaan, gram
positif akan mempertahankan warna namun gram negatif sebaliknya (Virgianti, 2017).
Dalam pewarnaan gram di laboratorium cenderung dimanfaatkan untuk
menggolongkan bakteri, apakah bakteri termasuk gram positif atau gram negatif. Pada
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Asmeilita br Sitepu
NIM : 122270064
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RA
PROGRAM STUDI KIMIA Kelompok: 06
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak: Zazza Dillah
Hariyanto
pewarnaan gram biasanya menggunakan larutan Kristal violet yang berfungsi sebagai
pewarna bakteri yang termasuk ke dalam golongan gram positif yang mana pada bakteri
akan mempertahankan warna ungu. Sedangkan pada gram negatif menggunakan larutan
karbol fuchsin yang mana akan menghasilkan warna merah muda pada bakteri (Marbun,
2020).
Identifikasi bakteri dilakukan dengan pewarnaan gram pada koloni tunggal. Bakteri
gram positif memiliki dinding sel tebal, membrane sel selapis serta tidak memiliki
membrane luar. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki dinding sel tipis yang berada
diantara dua lapis membrane sel. Berbagai macam bakteri yang dapat menahan zat warna
ungu ketika sudah diberi zat penghilang warna maka dapat disimpulkan bakteri tersebut
gram positif. Sedangankan apabila ketika warna yang yang dihasilkan bukan ungu violet
maka reaksi tersebut memperlihatkan bakteri gram negarif (Putri, 2018).
Alat :
• Kawat ose
• 2 buah gelas kimia 100 ml
• 5 buah piprt tetes
• 1 set kaca objek
• 1 set mikroskop
Bahan :
Biakan bakteri
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Asmeilita br Sitepu
NIM : 122270064
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RA
PROGRAM STUDI KIMIA Kelompok: 06
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak: Zazza Dillah
Hariyanto
Pewarna bakteri
Hasil
2. Tabel Pengamatan
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Asmeilita br Sitepu
NIM : 122270064
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RA
PROGRAM STUDI KIMIA Kelompok: 06
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak: Zazza Dillah
Hariyanto
PEMBAHASAN (30) :
Pada percobaan kali ini dilakukan identifikasi bakteri dengan cara pewarnaan gram. Pertama
dilakukan sterilisasi semua alat dan bahan. Kemudian pada saat pewarnaan, warna pertama yang
diteteskan yaitu pewarna primer pada percobaan ini menggunakan larutan Kristal violet, lalu
dibilas dengan aqua dest menghasilkan warna ungu maka belum dapat diidentifikasi apakah
bakteri tersebut gram positif atau gram negatif. Kristal violet bersifat basa sehingga dapat
berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam sehingga sel mikroorganisme terlihat
berwarna ungu. Selanjutnya ditambahkan iodine/lugol dan dibilas, warna tetap ungu namun
sedikit lebih terang. Reaksi yang dihasilkan yaitu iodine membentuk kompleks Kristal violet-
iodine yang terbentuk di dalam dinding sel dan sitosol. Lalu diberi peghilang warna yaitu alcohol
dan dibilas, warna yang dihasilkan menjadi agak pudar, pada reaksi ini lipid terekstraksi dari
dinding sel sehingga pori-pori mengembang dan komplek Kristal violet-iodine keluar dari sel
sehingga sel tidak menghasilkan warna. Dan terakhir diberi penghilang noda yaitu larutan
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Asmeilita br Sitepu
NIM : 122270064
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RA
PROGRAM STUDI KIMIA Kelompok: 06
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak: Zazza Dillah
Hariyanto
safranin dan dibilas, menghasilkan warna ungu pudar namun seperti terlihat kemerahan. Hal ini
dikarenakan sel menyerap warna sehingga dapat diidentifikasi gram negatif. Lalu kaca slide
dikeringkan dan dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop.
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop diperoleh hasil bakteri gram positif
dengan ciri-ciri bakteri yang mempertahankan warna ungu Kristal violet pada saat pewarnaan.
Bakteri yang diperoleh yaitu bernama diplobacillus dimana berbentuk batang dan berpasangan
dua. Namun sebelum dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop dapat diamati warna yang
diperoleh mengidentifikasi bahwa bakteri tersebut gram negatif.
Jawaban :
Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat dan
memperbesar objek yang akan diamati. Mikroskop mempunyai perbesaran sampai 10x
lipat dari gambar semula. Mikroskop dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium
penelitian untuk mengamati sel maupun organisme yang berukuran sangat kecil.
2. Jelaskan perbedaan jaringan batang, daun, dan bawang merah! (sertakan dengan nama
jaringan penyusun pada masing-masing sampel).
Jawaban :
Jaringan batang, atau disebut juga dengan parenkima, adalah jenis jaringan tumbuhan
yang terdapat pada batang dan memiliki peran dalam penyimpanan zat makanan,
penyokong, dan pengangkutan air dan nutrisi. Selain parenkima, batang juga
mengandung jaringan pembuluh (xilem dan floem) yang berperan dalam
pengangkutan air, mineral, dan nutrisi ke seluruh bagian tumbuhan. Xilem
bertanggung jawab untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke bagian atas
tumbuhan, sedangkan floem membawa hasil fotosintesis dari daun ke bagian-bagian
lain.
Jaringan daun, dikenal sebagai kloroplas, merupakan bagian yang sangat penting
dalam proses fotosintesis. Daun mengandung sel-sel khusus yang disebut kloroplas, di
mana terjadi reaksi kimia yang menggunakan energi matahari untuk mengubah karbon
dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Selain kloroplas, daun juga memiliki
jaringan pembuluh (xilem dan floem) untuk mengangkut air, nutrisi, dan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Bawang merah memiliki struktur yang berbeda, terutama dengan adanya jaringan
meristem yang berperan dalam pertumbuhan primer dan sekunder. Jaringan meristem
terdapat di ujung akar (meristem apikal) dan di sekitar batang (meristem lateral).
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Asmeilita br Sitepu
NIM : 122270064
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RA
PROGRAM STUDI KIMIA Kelompok: 06
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak: Zazza Dillah
Hariyanto
Jaringan ini terus membelah diri untuk menghasilkan sel-sel baru, memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bawang merah juga mengandung
jaringan penyimpanan yang berfungsi menyimpan cadangan makanan.
KESIMPULAN :
2. Pewarna Kristal violet berperan sebagai pemberi warna pada mikroorganisme target.
4. Gram positif ditunjukkan dengan hasil reaksi dimana mempertahankan warna zat violet
sehingga hasil warna yang diamati berwarna ungu, sedangkan gram negatif
ditunjukkan dengan hasil reaksi dimana tidak dapat mempertahankan warna zat violet
Amin, S. S. (2023). Identifikasi Bakteri dari Telapak Tangan dengan Pewarnaan Gram. Jurnal
Kimia dan Ilmu Lingkungan, 1-5.
Holderman, M. V. (2017). Identifikasi Bakteri Pada Pegangan Eskalator Di Salah Satu Pusat
Perbelanjaan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains, 13-18.
Marbun, R. W. (2020). Pemanfaatan Sari Ubi Jalar Ungu(Ipomea batatas poiret) Sebagai Zat
Pewarna pada Pewarnaan Gram Terhadap Bakteri Staphylococus aureus dan Esccherichia
coli. Jurnal Analisis Kesehatan Klinikal Sains, 82-89.
Oktavia. (2020). PERFORMA PRODUKSI BROILER TERPAPAR BAKTERI Escherichia coli
YANG DIBERI EKSTRAK DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina). Jurnal Rekasatwa
Peternakan, 89-93.
Putri, A. L. (2018). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Pangan Fermentasi berbasis
Ikan (Inasua) yang Diperjualbelikan di Maliuku-Indonesia. Jurnal Biologi Tropika, 6-12.
Virgianti, D. P. (2017). PENGGUNAAN EKSTRAK KOMBINASI ANGKAK DAN DAUN
JATI. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 66-72.