Anda di halaman 1dari 17

THAHARAH DAN SHOLAT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran Fiqih

Dosen Pengampu: Ro’fat Hilmi, M.S.I

DISUSUN OLEH:

Devgano Risydan Al Anshori 11022006

Nurun nisa 11022021

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022/2023
Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan judul “Thaharah dan sholat”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam
tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Fiqih”.

Sholawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW karena
hadirnya telah menjadikan kita umatnya yang mendapatkan rahmat Allah SWT berupa
iman dan islam sejak hadir dalam keluarga yang beriman dan islam.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak
akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “Fiqih”.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
di dalam dunia Pendidikan serta semoga mampu menjadikan pendidik yang patut di
tauladani oleh anak didik.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pati, 27 Febuari 2024

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

Bab I: Pendahuluan

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1

Bab II: Pembahasan

A. Definsi Thaharah dan Sholat 2


B. Landasan Thaharah dan Sholat 4
C. Manfaat Thaharah dan Sholat 8

Bab III: Penutup

A. Kesimpulan 12

Daftar Pustaka 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thaharah merupakan miftah (alat pembuka) pintu untuk berangkat ibadah
solat. Tanpa thaharah pintu tersebut tidak akan terbuka. Sungguh tanpa thaharah,
ibadah solat, baik yang fardlu juga yang sunnah, tidak sah. Karena fungsinya
sebagai alat pembuka pintu solat, maka setiap muslim yang akan melakukan solat
tidak saja harus mengerti thaharah melainkan juga harus tahu dan terampil
dijalankannya jadi thaharahnya itu sendiri jarak sah menurut ajaran ibadah
syar’iah.
Dalam seumur hidup umat islam masyarakat percaya ini dan tahu bahwa
solat merupakan perintah yang harus dilakukan atau dianjurkan oleh ummat islam
itu sendiri dalam pelaksanaan solat ada beberapa hal yang harus dilakukan
sseorang yang pergi melakukan solat seperti memiliki wudlu suci tempat atau
pakaiannya. Karena kedua hal tersebut merupakan salah satu dari syarat sah solat
jadi kompilasi seseorang melakukan solat dan sisa ditinggalkan maka hal tersebut
bisa membatalkan solat seseorang karena kompilasi salah satu sah nya solat disisi
maka secara langsung solatnya itu tidak diterima oleh Allah baik itu solat yang
wajib atau solat sunnah yang antara itu tidak pernah dilakukan/dipraktikan oleh
nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga sampai sekarang hal itu
dilakukan secara berkelanjutan.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi thaharah dan sholat ?
2. Bagaimana landasan thaharah dan sholat?
3. Bagaimana manfaat thaharah dan sholat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi thaharah dan sholat.
2. Untuk mengetahui landasan thaharah dan sholat.
3. Untuk mengetahui manfaat thaharah dan sholat.

1
Academia, ”Makalah Thaharah dan Solat, ”Document,
https://www.academia.edu/5470817/MAKALAH_THAHARAH_DAN_SOLAT (akses 27 Febuari 2024).

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Thaharah dan Solat


1. Definisi Thaharah

Thaharah menurut bahasa ialah an nadzafatu (membersihkan), sedangkan


menurut syara (istilah) ialah membersihkan/mengangkat hadas besar maupun kecil
dan menghilangkan najis dengan berwudhu, tayamum dan tajdidul wudhu. 2
Pengertian Tharah menurut empat mazhab:

a. Menurut madzhab hanafi Taharah menurut syara ialah bersih dari hadas
baik hadas besar maupun kecil, hadas kecil seperti sesuatu yang
membatalkan wudhu yaitu keluarnya kotoran dari dua jalan (kubul dan
dubur).hadas besar ialah hadas yang mewajibkan mandi seperti junub.3
b. Menurut imam maliki Thaharah ialah sebuah hukum sifat yang
diwajibkan kepada yang disifatinya tujuannya untuk membolehkan solat
seperti pakaian atau tempat yang digunakan untuk solat.4
c. Menurut imam syafi’i Thaharah menurut syara terbagi dua yang
pertama mengerjakan sesuatu yang bertujuan untuk bolehnya
melaksanakan solat seperti wudhu, mandi, tayamum, dan
menghilangkan najis. Yang kedua mengankat hadas atau
menghilangkan najis, seperti tayamum, baik mandi wajib atau sunah
maka thaharah bisa disebut juga yang bersifat manawi yang sudah
diatur atas pekerjaannya. Maka cara menghilangkan hadas dengan
berwudhu jika hadas tersebut kecil, jika hadas besar cara
menghilangkannya dengan cara mandi.5
d. Menurut madzhab imam hambali Mengangkat hadas atau
menghilangkan najis yakni mengangkat hadas yaitu sifat yang

2
Imam Taqiyuddin Abubakar Bin Muhammad Alhusaini, Kifayatul Akhyar (Surabaya, Indonesia:
CV Bina Iman P.O Box, 1137), 6.
3
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 5.
4
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 7.
5
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 7.

2
mencegah untuk solat.6 Thaharah (bersuci) menurut pembagiannya
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Bersuci lahiriyah Thaharah (bersuci) yang bersifat lahiriyah
adalah membersihkan diri, tempat tinggal, lingkungan dengan
segala bentuk kotoran hadas dan najis. Membersihkan diri dari
najis adalah membersihkan badan, pakaian, dan tempat yang
didiami dari kotoran sampai hilang rasa, bau dan warnanya.
2) Bersuci Batiniah Thaharah (bersuci) batiniah adalah
membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa dosa dan perbuatan
maksiat seperti iri, dengki, takabur dan sombong. Cara
membersihkannya dengan taubatan nasuha (taubat yang sungguh-
sungguh) yaitu memohon ampun kepada Allah SWT dan berjaji
tidak akan mengulangi kembali perbuatan tersebut.7
2. Definisi Sholat

Sholat dari tinjauan bahasa ialah berdo’a sedangkan menurut syara ialah
beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan ucapan takbir dan diakhiri
dengan ucapan salam, hal mana dikerjakan dengan memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan.8 Sholat dikatakan sebagai doa karena esensi dari seluruh bacaan
solat mengandung maka doa kepada allah. Karena solat adalah proses medekatkan
diri kepada allah dengan rasa hormat dan taat, serta semata-mata mecari ridoh
Allah.9 Syarat sah sholat yaitu suci anggota badan dari hadas kecil dan besar,.
berada ditempat yang suci, menutup aurat, sesuai dengan waktu masuk sholat dan
menghadap kiblat.10

6
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 8.
7
Jamaluddin, “ Fiqh Al-bi’ah ramah lingkungan : Konsep Thaharah dan Nadhafah dalam
membangun budaya bersih, “ Thaharah 29, no. 2 (27 Febuari 2024): 333-334, https://ejournal.iai-
tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/600
8
Syekh Ibrahim AL-baijuri, Kitab Al-bajuri atusyarah Fathul Qarib (Surabaya: Imarotullah, tth),
112.
9
Ibnu Hajar ansori, Nailul Hubbah Harisah, Mohammad Fathan Asyrofi, dan Ahmad Khoirul
Rooziqiin, “Psikologi solat, “ Solat 3, no. 1 (September 27, 2019): 31,
https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/spiritualita/article/view/1512
10
Syekh Ibrahim AL-baijuri, Kitab Al-bajuri atusyarah Fathul Qarib (Surabaya: Imarotullah), 112

3
a. Menurut imam maliki dan hambali Definisi sholat adalah pekerjaan
yang dekat seperti salam dan sujud yakni pekerjaan yang dekat ialah
suatu pekerjaan yang mendekatkan diri kepada allah.11
b. Menurut imam hanafi Sholat wajib ada enam (yaitu solat lima waktu
dan solat witir) Solat terbagi menjdai empat bagian yaitu :
1) sholat yang difardukan (fardhu ain) seperti solat lima waktu b.
sholat yang difardhu kifayahkan seperti solat jenazah.
2) Sholat wajib seperti solat witir, sholat idul adha, solat idul fitri.
3) Sholat sunah seperti solat rawatib.12
c. Menurut imam syafi’i sholat tebagi menjadi dua yaitu :
1) Sholat yang mencakup atas rukuk dan sujud seperti solat fardhu dan
sunah.
2) Sholat yang tidak meliputi rukuk dan sujudnya seperti solat jenazah
akan tetapi meliputi takbir dan salam.13
B. Landasan Thaharah dan Sholat
1. Landasan Thaharah

Dasar hukum thaharah adalah Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 6, Dalam ayat
tersebut Allah SWT berfirman,

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ُقْم ُتْم ِاَلى الَّص ٰل وِة َفاْغ ِس ُلْو ا ُوُجْو َهُك ْم َو َاْيِدَيُك ْم ِاَلى اْلَم َر اِفِق َو اْمَس ُحْو ا ِبُرُءْو ِس ُك ْم َو َاْر ُج َلُك ْم ِاَلى اْلَكْع َبْيِۗن‬
‫َو ِاْن ُكْنُتْم ُج ُنًبا َفاَّطَّهُرْو ۗا َو ِاْن ُكْنُتْم َّم ْر ٰٓض ى َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َاْو َج ۤا َء َاَح ٌد ِّم ْنُك ْم ِّم َن اْلَغ ۤا ِٕىِط َاْو ٰل َم ْس ُتُم الِّنَس ۤا َء َفَلْم َتِج ُد ْو ا َم ۤا ًء‬
‫َفَتَيَّمُم ْو ا َصِع ْيًدا َطِّيًبا َفاْمَس ُحْو ا ِبُوُجْو ِهُك ْم َو َاْيِد ْيُك ْم ِّم ْنُهۗ َم ا ُيِرْيُد ُهّٰللا ِلَيْج َعَل َع َلْيُك ْم ِّم ْن َح َر ٍج َّو ٰل ِكْن ُّيِرْيُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلُيِتَّم ِنْع َم َتٗه‬
٦ ‫َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak


melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku
serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.
Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan,
kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak
memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
11
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 160.
12
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 160-161.
13
Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, (Beyrouth, Lebanon: darul
kutub al-ilmiah, 2003), 161

4
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan
bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."

Selain itu mengenai thaharah ini juga dijelaskan di dalam surah an-Nisa ayat
43. Allah SWT berfirman,

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتْقَر ُبوا الَّص ٰل وَة َو َاْنُتْم ُس ٰك ٰر ى َح ّٰت ى َتْع َلُم ْو ا َم ا َتُقْو ُلْو َن َو اَل ُج ُنًبا ِااَّل َعاِبِر ْي َس ِبْيٍل َح ّٰت ى َتْغ َتِس ُلْو اۗ َو ِاْن ُكْنُتْم‬
‫َّم ْر ٰٓض ى َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َاْو َج ۤا َء َاَح ٌد ِّم ْنُك ْم ِّم َن اْلَغ ۤا ِٕىِط َاْو ٰل َم ْس ُتُم الِّنَس ۤا َء َفَلْم َتِج ُد ْو ا َم ۤا ًء َفَتَيَّمُم ْو ا َصِع ْيًدا َطِّيًبا َفاْمَس ُحْو ا‬
٤٣ ‫ِبُوُجْو ِهُك ْم َو َاْيِد ْيُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ُفًّو ا َغ ُفْو ًرا‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat,


sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang
kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam
keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub).
Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu
kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan,
sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan
debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu).
Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."

2. Landasan Sholat

Dasar hukum sholat adalah Al-Qur'an Surah Al Isra Ayat 78, Dalam ayat
tersebut Allah SWT berfirman,

‫َأِقِم الَّص اَل َة ِلُد ُلوِك الَّشْم ِس ِإَلٰى َغ َس ِق الَّلْيِل َو ُقْر آَن اْلَفْج ِر ۖ ِإَّن ُقْر آَن اْلَفْج ِر َك اَن َم ْش ُهوًدا‬

Artinya: "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap


malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu
disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra: 78)

Selain itu mengenai sholat juga banyak surah tentang perintah menegakan
sholat diantaranya adalah sebagai berikut:

5
a. Surah An Nisa Ayat 103

‫ِاَّن الَّص ٰل وَة َكاَنْت َع َلى اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ِكٰت ًبا َّم ْو ُقْو ًتا‬

Artinya: "Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan


waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103)

b. Surah Hud Ayat 114

‫َو َأِقِم الَّص اَل َة َطَر َفِي الَّنَهاِر َو ُزَلًفا ِم َن الَّلْيِل ۚ ِإَّن اْلَحَس َناِت ُيْذ ِهْبَن الَّسِّيَئاِتۚ َٰذ ِلَك ِذ ْك َر ٰى ِللَّذ اِك ِر يَن‬

Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan
petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-
perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."
(QS Hud: 114)

c. Surah Ar Rum Ayat 17-18

‫ َو َلُه اْلَحْم ُد ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو َع ِش ًّيا َّو ِح ْيَن ُتْظِه ُرْو َن‬١٧ - ‫َفُسْبٰح َن ِهّٰللا ِح ْيَن ُتْم ُسْو َن َو ِح ْيَن ُتْص ِبُحْو َن‬

Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada
pagi hari (waktu subuh), dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di
bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari)." (QS. Ar-
Rum: 17-18)

d. Surah Al Baqarah Ayat 110

‫َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُتوا الَّز َك اَةۚ َو َم ا ُتَقِّد ُم وا َأِلْنُفِس ُك ْم ِم ْن َخْيٍر َتِج ُدوُه ِع ْنَد ِهَّللاۗ ِإَّن َهَّللا ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر‬

Artinya: "Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan


apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa
yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 110)

e. Surah Al Baqarah Ayat 43

‫َو َاِقْيُم وا الَّص ٰل وَة َو ٰا ُتوا الَّز ٰك وَة َو اْر َك ُعْو ا َم َع الَّراِكِع ْيَن‬

Artinya: "Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah


beserta orang yang rukuk." (QS. Al Baqarah: 43)

6
f. Surah Al Baqarah Ayat 45

‫َو اْسَتِع ْيُنْو ا ِبالَّصْبِر َو الَّص ٰل وِةۗ َوِاَّنَها َلَك ِبْيَر ٌة ِااَّل َع َلى اْلٰخ ِشِع ْيَۙن‬

Artinya: "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan


sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk," (QS. Al Baqarah: 45)

g. Surah Az Zariyat Ayat 56

‫َو َم ا َخ َلْقُت ٱْلِج َّن َو ٱِإْل نَس ِإاَّل ِلَيْعُبُدوِن‬

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan


supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az Zariyat: 56)

h. Surah Al Bayyinah Ayat 5

‫َو َم ٓا ُاِم ُر ْٓو ا ِااَّل ِلَيْعُبُدوا َهّٰللا ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه الِّدْيَن ۙە ُحَنَفۤا َء َو ُيِقْيُم وا الَّص ٰل وَة َو ُيْؤ ُتوا الَّز ٰك وَة َو ٰذ ِلَك ِد ْيُن اْلَقِّيَم ِۗة‬

Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan


ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga
agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al Bayyinah: 5)

i. Surah Al Hajj Ayat 78

‫َفَأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُتوا الَّز َكاَة َو اْعَتِصُم وا ِباِهَّلل ُهَو َم ْو اَل ُك ْم ۖ َفِنْع َم اْلَم ْو َلٰى َوِنْع َم الَّنِص يُر‬

Artinya: "....maka dirikanlah sholat tunaikanlah zakat dan berpeganglah


kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-
baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS. Al Hajj: 78)

C. Manfaat Thaharah Dan Solat


1. Manfaat Thaharah
a. Mengajarkan Sopan Santun

7
Biasanya apabila seseorang ingin menghadiri sebuah acara, maka
seseorang tersebut akan bersolek seindah dan serupawan untuk memberikan
penampilan sesempurna mungkin.

Sama halnya dengan beribadah kepada Allah SWT, seorang muslim


perlu untuk berthaharah dalam bersikap dan berpenampilan sempurna, serta
dianjurkan untuk memakai wangi-wangian. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam surah Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi,

ۚ ‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا ُقْم ُتْم ِإَلى ٱلَّص َلٰو ِة َفٱْغ ِس ُلو۟ا ُوُجوَهُك ْم َو َأْيِدَيُك ْم ِإَلى ٱْلَم َر اِفِق َو ٱْمَس ُحو۟ا ِبُر ُء وِس ُك ْم َو َأْر ُج َلُك ْم ِإَلى ٱْلَكْع َبْيِن‬
‫َو ِإن ُك نُتْم ُج ُنًبا َفٱَّطَّهُرو۟ا ۚ َو ِإن ُك نُتم َّم ْر َض ٰٓى َأْو َع َلٰى َس َفٍر َأْو َج ٓاَء َأَح ٌد ِّم نُك م ِّم َن ٱْلَغٓاِئِط َأْو َٰل َم ْس ُتُم ٱلِّنَس ٓاَء َفَلْم َتِج ُدو۟ا َم ٓاًء‬
‫َفَتَيَّمُم و۟ا َصِع يًدا َطِّيًبا َفٱْمَس ُحو۟ا ِبُو ُجوِهُك ْم َو َأْيِد يُك م ِّم ْنُهۚ َم ا ُيِريُد ٱُهَّلل ِلَيْج َعَل َع َلْيُك م ِّم ْن َح َر ٍج َو َٰل ِكن ُيِريُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلُيِتَّم‬
‫ِنْع َم َت ۥُه َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُروَن‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak


mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu
dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-
Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah: 3)

b. Agar Orang Lain Merasa Nyaman Berada di Dekat Kita

Dengan bersuci maka seseorang akan menjaga kebersihan diri dan


menghadirkan rasa nyaman terhadap orang lain. Misalnya, dalam ketika
hendak melaksanakan ibadah shalat Jumat, alangkah baiknya untuk
membersihkan diri dengan mandi dan menggunakan wangi-wangian.
Sebagaimana yang tertulis dalam surah At-Taubah ayat 108 yang berbunyi
sebagai berikut:

‫اَل َتُقْم ِفيِه َأَبًداۚ َّلَم ْس ِج ٌد ُأِّس َس َع َلى ٱلَّتْقَو ٰى ِم ْن َأَّو ِل َيْو ٍم َأَح ُّق َأن َتُقوَم ِفيِهۚ ِفيِه ِر َج اٌل ُيِح ُّبوَن َأن َيَتَطَّهُرو۟ا ۚ َو ٱُهَّلل ُيِح ُّب‬
‫ٱْلُم َّطِّهِريَن‬

8
Artinya: "Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-
lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya.
Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.
Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS. At-
Taubah: 108)

c. Menjaga Kemuliaan dan Keagungan Manusia

Melansir pada buku Pendidikan Agama Islam: Referensi Perkuliahan


Terlengkap, secara naluriah, manusia lebih senang bergaul dengan orang yang
bersih dan menghindari seseorang yang kotor, maka dari itu, perintah
thaharah dapat mengantarkan manusia meraih kemuliaan dan keagunan, sebab
banyak yang senang untuk bergaul dengannya.

d. Menjaga Kesehatan

Kebersihan termasuk sebab utama yang menjaga manusia agar terhindar


dari penyakit, sebab kebanyakan penyakit berasal dari sesuatu yang kotor.
Maka dari itu, dengan berthaharah yang membersihkan anggota badan dapat
membuat badan terjaga dari penyakit.

2. Manfaat Sholat

Sholat adalah rukun Islam kedua, sehingga sholat menjadi ibadah yang
wajib dikerjakan umat muslim. sholat ditunaikan tentu saja sebagai wujud
penyembahan umat muslim kepada Allah SWT. Selain itu, dalam Al-Qur'an
hadist juga tertuang keutamaan dari sholat diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Amalan Paling Utama

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh salah seorang sahabat yakni
Abdullah bin Mas'ud, "Amalan apa yang paling utama? Kemudian
Rasulullah bersabda: "Mengerjakan sholat pada waktunya". (HR.
Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85).

b. Menghapus Kesalahan

9
Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW
bersabda: "Sholat lima waktu, Jum'at ke Jum'at berikutnya, Ramadhan
ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) di antara waktu-
waktu tersebut apabila dijauhi dosa-dosa besar"

c. Menghindari Perbuatan Keji dan Munkar

Di dalam Al Quran surat Al-Ankabut ayat 45 Allah SWT berfirman:

‫ٱْتُل َم آ ُأوِح َى ِإَلْيَك ِم َن ٱْلِكَٰت ِب َو َأِقِم ٱلَّص َلٰو َةۖ ِإَّن ٱلَّص َلٰو َة َتْنَهٰى َع ِن ٱْلَفْح َش آِء َو ٱْلُم نَك ِرۗ َو َلِذ ْك ُر ٱِهَّلل َأْك َبُرۗ َو ٱُهَّلل َيْع َلُم َم ا‬
‫َتْص َنُعوَن‬

Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab


(Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah
dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-
ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

d. Diangkat Derajatnya

Rasulullah Muhammad SAW seperti disebutkan dalam hadits riwayat


Imam Muslim pernah berpesan kepada Tsauban. Tsauban adalah budak
yang dibebaskan oleh Nabi Muhammad SAW. Kepada Tsauban
Rasulullah bersabda: "Hendaknya engkau memperbanyak sujud, karena
sesungguhnya engkau tidak sujud sekali melainkan Allah tinggikan satu
derajat untukmu dan menghapus satu kesalahanmu"

e. Dapat Menemani Rasulullah SAW di Surga

Diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Rabiah bin Ka'ab
al-Aslam berkata: "Aku pernah menginap bersama Nabi SAW,
kemudian aku membawakan air wudhu dan kebutuhan untuknya, ia
berkata kepadaku "mintalah" lalu aku menjawab: Aku ingin
menemanimu di surga, beliau (Rasulullah) bersabda: "Apa ada yang lain
selain itu", aku menjawab: itu (yang saya inginkan), beliau bersabda:
"Maka bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud."

10
11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kajian ini, telah dibahas secara rinci mengenai konsep thaharah (bersuci)
dan sholat dalam agama Islam. Ditemukan bahwa thaharah adalah langkah awal yang
sangat penting sebelum melaksanakan ibadah sholat. Bersuci tidak hanya membersihkan
tubuh secara fisik, tetapi juga membersihkan jiwa dan pikiran untuk menciptakan
hubungan yang lebih dekat dengan Allah.

Selain itu, pengetahuan tentang definisi, landasan, dan manfaat dalam thaharah
dan sholat menjadi fokus dalam tulisan ini. Thaharah dan sholat merupakan satu
rangkaian yang tak terpisahkan dalam agama Islam dan merupakan cara utama
berkomunikasi dengan Allah SWT. Dengan memahami definisi, landasan, dan manfaat
dalam thaharah dan sholat, umat Muslim dapat memperkuat spiritualitas dan keimanan
mereka.

Kesungguhan dalam menjaga thaharah dan kualitas solat sangatlah penting bagi
setiap Muslim. Dengan kesadaran akan pentingnya thaharah dan sholat yang benar, kita
dapat menghadirkan kebersihan, ketaatan, dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga pengetahuan yang diperoleh dari tulisan ini dapat menjadi landasan yang kuat
dalam menjalani ibadah sehari-hari, serta membawa kita semua lebih dekat
kepada Allah SWT.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqih Ala Madzhahibul Al-arba’ah, Lebanon: Darul


Kutub Al-Ilmiah, 2003.

Academia, “Makalah Thaharah dan Solat” Document,


https://www.academia.edu/5470817/MAKALAH_THAHARAH_DAN_SOLAT

Ibnu Hajar ansori, Nailul Hubbah Harisah, Mohammad Fathan Asyrofi, dan Ahmad
Khoirul Rooziqiin, “Psikologi solat, “ Solat 3, no. 1,
https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/spiritualita/article/view/1512

Imam Taqiyuddin Abubakar Bin Muhammad Alhusaini, Kifayatul Akhyar, Surabaya: CV


Bina Iman P.O Box, 1137.

Jamaluddin, “Fiqh Al-bi’ah ramah lingkungan : Konsep Thaharah dan Nadhafah dalam
membangun budaya bersih, “ Thaharah 29, no. 2, https://ejournal.iai-
tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/600

Syekh Ibrahim AL-baijuri, Kitab Al-bajuri atusyarah Fathul Qarib, Surabaya:


Imarotullah,

Hadi, Abu Azam. Studi Hadits. Jember: Pena Salsabila. 2015

Imam Bukhari. Shahih al-Bukhari jld V. Beirut: Dar Ibnu Katsir. 1987

Nuruddin. Manhaj al-Naqd fi ‘Ulum al-Hadits. Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir. 1997

Sahrani, Sohari. Ulmul Hadits. Bogor: Ghalia Indonesia. 2015.

Suparta, Munzier. Ilmu Hadits, Cet. Ke-6. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

13

Anda mungkin juga menyukai