Anda di halaman 1dari 24

1

PENGARUH PERANG RUSIA-UKRAINA TERHADAP PENGEMBANGAN


POSTUR TNI AD SEBAGAI KOMPONEN UTAMA
PERTAHANAN NEGARA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Krisis di Ukraina pada saat itu disebabkan oleh pemimpinnya menunda
pembicaraan untuk melakukan kerja sama perdagangan bebas dengan Uni
Eropa sehingga menimbulkan reaksi yang luar biasa dari rakyatnya dan
berbuntut pada pemecatan presiden oleh parlemen Ukraina. Presiden Ukraina
saat itu, Viktor Yanukovich menganggap jika Ukraina melakukan kerja sama
perdagangan bebas dengan Uni Eropa akan mengancam kerja sama dengan
Rusia, hal ini yang kemudian membuat rakyat Ukraina melakukan demonstrasi
secara besar – besaran dan puncaknya pemecatan yang dilakukan oleh
Parlemen Ukraina kepada Presiden Yanukovich. Krisis politik tersebut
berakibat pada konflik yang terjadi di Krimea, sebuah wilayahyang terletak di
semenanjung Laut Hitam. Wilayah ini dahulunya merupakan bagian dari Uni
Soviet yang kemudian oleh pemimpinnya saat itu, Nikita Khrushchev diberikan
kepada Republik Sosialis Soviet Ukraina pada tahun 1954. Krimea pada
akhirnya memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung ke dalam wilayah Rusia
melalui jalur referendum. Krisis politik dan referendum yang terjadi di Krimea
sedikit banyak memberikan pengaruh kepada 2 wilayah lain di Ukraina timur,
lebih tepatnya Donetsk dan Luhansk. Kedua wilayah ini ikut bergejolak dan
menuntut digelarnya referendum seperti halnya di Krimea untuk bisa terlepas
dari Ukraina dan kemudian masuk kedalam bagian Rusia (Hendra, 2021)

b. Perang antara Rusia dan Ukraina telah mengguncang politik global dan
pasar internasional sehingga krisis global ini membawa tantangan baru ke
dalam hubungan internasional. Hal ini tentu akan menghasilkan dampak
jangka panjang pada ekonomi di seluruh dunia. Invasi yang dilakukan oleh
Rusia ke Ukraina menjadi peristiwa global yang memiliki implikasi besar
terhadap seluruh negara. Invasi Ukraina oleh Rusia pada 24 Februari 2022
2

menandai kembalinya perang antar negara yang menjadi sesuatu yang belum
pernah dialami Eropa sejak tahun 1945 sehingga perang antara Rusia dan
Ukraina memiliki implikasi yang sangat serius bagi pasar global yang
berpotensi menghasilkan dampak yang berjenjang pada ekonomi di seluruh
dunia. Rusia dan Ukraina merupakan aktor penting pada pasar minyak, gas,
gandum, energi, makanan, dan pupuk global.

c. Strategi pertahanan yang diterapkan Ukraina mengadopsi teknologi


dan taktik baru yang diintegrasikan dalam sistem pertahanan dengan
melibatkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki ternyata mampu
mengimbangi kekuatan persenjataan dari Rusia. Konsep operasi matra darat
yang dahulu ditandai dengan penguasaan wilayah dalam menentukan
kemenangan suatu peperangan, saat ini tidak lagi menjadi suatu hal yang
utama dalam menentukan kemenangan dalam suatu peperangan, tetapi yang
utama adalah melibatkan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud. Memberikan gambaran tentang Pengaruh Perang Rusia-
Ukraina terhadap Pengembangan Postur TNI AD sebagai Komponen Utama
Pertahanan Negara.
b. Tujuan. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan
TNI AD tentang Pengaruh Perang Rusia-Ukraina terhadap Pengembangan
Postur TNI AD sebagai Komponen Utama Pertahanan Negara.

3. Ruang Lingkup dan tata urut. Tulisan ini membahas tentang Pengaruh
Perang Rusia-Ukraina terhadap Pengembangan Postur TNI AD sebagai Komponen
Utama Pertahanan Negara. yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Latar Belakang Pemikiran.
c. Data dan Fakta.
d. Analisa.
e. Penutup.
3

4. Metode dan Pendekatan.


a. Metode. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif
analisis, yaitu dengan menganalisa data dan fakta yang ada dihadapkan
dengan kondisi nyata.
b. Pendekatan. Pembahasan kajian ini menggunakan pendekatan
kepustakaan.

5. Pengertian.
a. Pertahanan Mandiri. Pertahanan mandiri adalah sistem pertahanan
negara yang didasarkan pada partisipasi aktif unsur seluruh masyarakat yang
dilakukan secara swa mandiri
b. Prinsip kesemestaan dalam pertahanan Negara. Prinsip
kesemestaan dalam pertahanan negara adalah prinsip penggunaan seluruh
unsur dalam negeri untuk mempertahankan negara. Penggunaan unsur
dalam negeri ini tidak saja terbatas pada penggunaan sumber daya manusia,
bahkan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya alam yang didasarkan
pada partisipasi aktif unsur seluruh masyarakat yang dilakukan secara swa
mandiri
c. Model Terbuka Neuman. Model Pertahanan Neuman adalah model
Pertahanan yang didasarkan unsur-unsurnya pada berbagai unsur dalam
organisme. Model ini digunakan sebagai model analisis pertahanan yang
digunakan dalam kajian dan penelitian ini.

BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

6. Umum. Perang Rusia dan Ukraina adalah salah satu tragedy Internasional
yang menjadi beban banyak Negara saat ini. Negara yang terdampak peristiwa
perang tersebut tentu adalah Eropa. Pasokan energi eropa hamper separuh lebih
berasal dari Rusia, sehingga perang tersebut tentu membuat kawasan Eropa dan
sekitar menjadi tidak stabil. Dalam persoalan lain sebenarnya perang tersebut juga
melibatkan banyak Negara tidak hanya Rusia dan Ukraina secara vis a vis. Dalam
kondisi semacama ini perlu ada tindakan nyata dari PBB untuk menyelesaikan
4

persoalan tersebut sebagai organisasi internasional terbesar saat ini. Disisi lain
Indonesia sebagai bagian dari PBB dan ASEAN harusnya mampu memainkan peran
yang signifikan sebagai mediator. Indonesia sebagai anggota G20 bersama Rusia
harus mampu melakukan tindakan yang diperlukan untuk sebagai penengah perang
tersebut. Indonesia tidak hanya dipandang sebagai Negara merdeka, namun juga
mitra strategis Rusia dan Ukraina dalam banyak hal sehingga Indonesia punya
potensi yang kuat untuk menjadi mediator dalam perang tersebut. Walaupun perang
tersebut tidak secara langsung berdampak terhadap Indonesia, namun secara
perkembangan politik dan hubungan internasional secara jangka menengah dan
panjang Indonesia tetap akan merasakan imbas dari perang tersebut apabali
persoalan energi.
Beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh TNI AD untuk meningkatkan
postur TNI AD :

a. Peningkatan ancaman militer. Perang Rusia-Ukraina telah


meningkatkan ancaman militer di kawasan. Hal ini dapat menjadi ancaman
bagi Indonesia, sehingga perlu meningkatkan postur pertahanannya.
b. Peningkatan anggaran pertahanan negara lain. Negara-negara lain di
kawasan juga telah meningkatkan anggaran pertahanannya. Hal ini dapat
meningkatkan persaingan militer di kawasan, sehingga perlu meningkatkan
postur pertahanan Indonesia untuk mengimbanginya.
c. Perubahan lingkungan strategis. Perang Rusia-Ukraina telah
mengubah lingkungan strategis di kawasan. Hal ini perlu diantisipasi oleh
Indonesia dalam menyusun strategi pertahanannya.

7. Landasan Yuridis Pengelolaan Pertahanan Negara


Konsep Pertahanan negara yang digunakan di Indonesia adalah sebuah
konsep pertahanan negara yang disusun dalam suatu sistem pertahanan semesta
untuk mencapai tujuan nasional.
Tujuan Nasional adalah sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. UUD 1945 telah dilakukan amandeman
5

sehingga secara hakikat sebutan UUD 1945 adalah sebutan bagi UUD Negara yaitu
UUD 1945 yang telah diamandemen.

Dalam Struktur Kenegaraan berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen


ini, maka terjadi perubahan mendasar dalam pengelolaan negara. Dalam struktur
kenegaraan yang baru berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen, maka
kekuasaan tertinggi negara adalah di tangan rakyat dan diejawantahkan atau
dilaksanakan dengan Undang-undang.
Lembaga Tertinggi dan Tinggi negara yang selama ini menjadi perwujudan
kekuasaan negara, pada saat ini telah digantikan fungsi nya dengan eksistensi
Undang-Undang. Demikian pula Konsep dan Implementasi Pertahanan Negara,
kekuasaan tertinggi dalam mengatur ketentuan-ketentuan dasar Pertahanan Negara
saat ini ada di dalam Undang Undang Pertahanan Negara (UU No.3/ Tahun 2002
trentang Pertahanan Negara).
Seluruh konsep dan pengelolaan pertahanan negara pada saat ini didasarkan
pada Undang-undang Pertahanan Negara (UU No.3/2002 tentang Pertahanan
Negara).
Berdasarkan ketentuan Undang Undang Dasar Negara (UUD1 1945 yan telah
diamandemen) maka Undang-Undang ini mengikat terhadap seluruh komponen yang
6

ada di dalam negara, termasuk lembaga negara, bahkan seluruh warga negara
terikat kepada implementasi dan pelaksanaan Undang- Undang.
Dalam UU No.2/2002 tentang Pertahanan Negara dikenal konsep tentang
Pertahanan Semesta. Pertahanan semesta pada hakikatnya adalah suatu
pertahanan yang melibatkan seluruh warga negara sesuai peran dan fungsinya.
Dalam Penjelasan Pasal 2 diungkapkan bahwa kesemestaan mengandung makna
pelibatan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan pra
sarana Nasional, serta seluruh wilatah negara sebagai satu kesatuan pertahanan
yang utuh dan menyeluruh.

8. Dasar Pemikiran Pemilihan Konsep Analisis Pertahanan Negara


Pemilihan sebuah Konsep untuk analisis Pertahanan negara yang tepat akan
membantu memprediksi dengan baik kondisi kualitas pertahanan negara. Konsep
yang tepat ini akan membantu memprediksi kondisi pertahanan negara dalam
kerangka pemahaman pencapaian tujuan negara.
Dasar pemahamanan ini lah yang membuat pemilihan konsep analisis
pertahanan negara yang tepat menjadi sangat krusial. Di beberapa negara besar
unsur-unsur pembentuk pertahanan negara ini dikodifikasi dalam seperangkat data
base variabel dan unsur unsur. Bahkan dalam kasus tertentu data-data variabel
dan unsur pembentuk pertahanan negara ini kemudian disimulasikan dengan
dukungan super komputer besar.
Salah satu konsep analisis pertahanan negara yang penting yang akan
dilakukan kajian adalah konsep dengan basis model organisme yang diusulkan oleh
Neuman.
7

Konsep yang diusulkan oleh Neuman ini sangat dikenal di lingkup dunia
kesehatan, dan dipraktekkan lebih dari 200 tahun terakhir, dan secara praktis
berhasil menyelamatkan jutaan manusia dari berbagai gangguan internal dalam
sistem ketahanan yang merekan miliki.
Sistem Neuman ini didisain terbuka dengan berbagai alternatif internal dan
eksternal organisme yang beroengaruh secara langsung terhadap sistem pertahanan
internal dan eksternal organisme hidup.

9. Landasan Teori.
a. Perang Rusia-Ukraina telah menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap pengembangan postur TNI AD sebagai komponen utama
pertahanan negara. Dampak tersebut dapat dikategorikan sebagai peluang
dan tantangan.
1) Peluang
a) Perang Rusia-Ukraina telah memberikan peluang bagi
TNI AD untuk meningkatkan posturnya. Peluang tersebut antara
lain:
8

b) Peningkatan kerja sama pertahanan. Perang Rusia-


Ukraina telah mendorong peningkatan kerja sama pertahanan
antar negara. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara-
negara lain, sehingga dapat mengurangi ketergantungan
terhadap impor senjata.
c) Peningkatan anggaran pertahanan. Perang Rusia-Ukraina
telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertahanan bagi
banyak negara. Hal ini dapat mendorong peningkatan anggaran
pertahanan Indonesia, sehingga dapat mendukung
pengembangan postur TNI AD.
d) Perkembangan teknologi pertahanan. Perang Rusia-
Ukraina telah mendorong perkembangan teknologi pertahanan.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengadopsi
teknologi pertahanan terbaru, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan TNI AD.
2) Tantangan
a) Perang Rusia-Ukraina juga telah menimbulkan tantangan
bagi TNI AD untuk meningkatkan posturnya. Tantangan tersebut
antara lain:
b) Peningkatan ancaman militer. Perang Rusia-Ukraina telah
meningkatkan ancaman militer di kawasan. Hal ini dapat menjadi
ancaman bagi Indonesia, sehingga perlu meningkatkan postur
pertahanannya.
c) Peningkatan anggaran pertahanan negara lain. Negara-
negara lain di kawasan juga telah meningkatkan anggaran
pertahanannya. Hal ini dapat meningkatkan persaingan militer di
kawasan, sehingga perlu meningkatkan postur pertahanan
Indonesia untuk mengimbanginya.
d) Perubahan lingkungan strategis. Perang Rusia-Ukraina
telah mengubah lingkungan strategis di kawasan. Hal ini perlu
diantisipasi oleh Indonesia dalam menyusun strategi
pertahanannya.
9

b. Teori
Teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh perang
Rusia-Ukraina terhadap pengembangan postur TNI AD adalah teori Konflik
dan Kerja Sama. Teori ini menyatakan bahwa konflik dapat mendorong kerja
sama, dan sebaliknya.
Dalam kasus ini, perang Rusia-Ukraina telah mendorong kerja sama
pertahanan antar negara. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk
meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain, sehingga
dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor senjata.
Di sisi lain, perang Rusia-Ukraina juga telah meningkatkan ancaman
militer di kawasan. Hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk
meningkatkan postur pertahanannya.

10. Dasar pemikiran. Dasar pemikiran dari pengaruh perang Rusia-Ukraina


terhadap pengembangan postur TNI AD sebagai komponen utama pertahanan
negara adalah :
a. Perang Rusia-Ukraina telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya
pertahanan bagi banyak negara. Hal ini telah mendorong negara-negara di
dunia, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan anggaran pertahanannya.
b. Perang Rusia-Ukraina telah mengubah lingkungan strategis di
kawasan. Hal ini telah meningkatkan ancaman militer di kawasan, sehingga
negara-negara di kawasan perlu meningkatkan postur pertahanannya.
c. Perang Rusia-Ukraina telah mendorong perkembangan teknologi
pertahanan. Hal ini telah membuka peluang bagi negara-negara untuk
mengadopsi teknologi pertahanan terbaru, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pertahanannya.
Berdasarkan dasar pemikiran tersebut, dapat disimpulkan bahwa perang
Rusia-Ukraina telah memberikan peluang dan tantangan bagi pengembangan postur
TNI AD. Peluang tersebut antara lain adalah peningkatan anggaran pertahanan,
peningkatan kerja sama pertahanan, dan perkembangan teknologi pertahanan.
Sementara itu, tantangannya adalah peningkatan ancaman militer dan perubahan
lingkungan strategis.
Untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan tersebut, TNI AD
perlu melakukan upaya-upaya secara terencana dan berkelanjutan. Upaya-upaya
10

tersebut antara lain adalah meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara-
negara lain, meningkatkan anggaran pertahanan, mengadopsi teknologi pertahanan
terbaru, meningkatkan kemampuan SDM, dan menyusun strategi pertahanan yang
fleksibel.

BAB III
DATA DAN FAKTA

11. Umum. Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama lebih dari 10 bulan,
sejak dimulai pada tanggal 24 Februari 2022. Perang ini telah menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap kedua negara, serta kawasan dan dunia.
a. Situasi terkini. Pada saat ini, perang masih berlangsung di wilayah
timur dan selatan Ukraina. Pasukan Rusia telah berhasil merebut sebagian
besar wilayah Luhansk, dan kini sedang berusaha untuk merebut wilayah
Donetsk. Pasukan Ukraina juga telah melakukan perlawanan yang sengit, dan
berhasil memukul mundur pasukan Rusia di beberapa tempat.
b. Potensi eskalasi.
1) Perang Rusia-Ukraina memiliki potensi untuk meningkat menjadi
konflik yang lebih luas. Hal ini dikarenakan perang ini telah melibatkan
berbagai negara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2) Secara langsung, perang ini melibatkan Rusia, Ukraina, dan
Amerika Serikat. Rusia dan Ukraina adalah pihak yang berperang
secara langsung, sedangkan Amerika Serikat dan negara-negara
NATO telah memberikan dukungan militer dan ekonomi kepada
Ukraina.
3) Secara tidak langsung, perang ini juga melibatkan negara-
negara lain di kawasan, seperti China, Turki, dan negara-negara Uni
Eropa. Negara-negara tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-
beda dalam perang ini, dan hal ini dapat meningkatkan risiko eskalasi.
11

12. Bagaimana strategi pertahanan negara di masa mendatang dihadapkan


pada perkembangan lingkungan strategi yang terus bergerak secara dinamis?
Strategi pertahanan negara di masa mendatang perlu dirancang secara
fleksibel dan adaptif untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang
terus bergerak secara dinamis. Hal ini dikarenakan lingkungan strategis saat ini
ditandai oleh berbagai perubahan yang cepat dan tidak terduga, seperti:
a. Perubahan teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat telah
mengubah cara peperangan. Teknologi militer yang semakin canggih telah
meningkatkan daya jangkau, daya hancur, dan kecepatan serangan.
b. Perubahan geopolitik. Perubahan konstelasi kekuatan global telah
menciptakan lingkungan strategis yang lebih kompleks dan dinamis.
c. Perubahan ancaman. Ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan
negara tidak lagi terbatas pada ancaman militer, tetapi juga ancaman non-
militer, seperti terorisme, perang siber, dan perubahan iklim.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi pertahanan negara di masa
mendatang perlu mencakup aspek-aspek berikut:
a. Fleksibilitas. Strategi pertahanan perlu dirancang secara fleksibel agar
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan strategis.
b. Adaptivitas. Strategi pertahanan perlu bersifat adaptif agar dapat
menghadapi berbagai ancaman yang tidak terduga.
c. Kerja sama. Strategi pertahanan perlu didasarkan pada kerja sama
dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Beberapa contoh strategi pertahanan yang dapat diterapkan di masa


mendatang :
a. Peningkatan anggaran pertahanan. Peningkatan anggaran pertahanan
diperlukan untuk mendukung pengembangan postur pertahanan yang kuat
dan modern.
b. Peningkatan kerja sama pertahanan. Kerja sama pertahanan dengan
negara-negara lain dapat membantu Indonesia dalam meningkatkan
kemampuan pertahanannya.
c. Pengembangan teknologi pertahanan. Pengembangan teknologi
pertahanan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan TNI dalam
menghadapi ancaman militer yang semakin canggih.
12

d. Peningkatan kesadaran bela negara. Peningkatan kesadaran bela


negara diperlukan untuk meningkatkan kemampuan rakyat dalam menghadapi
berbagai ancaman.
Penerapan strategi pertahanan yang tepat akan membantu Indonesia dalam
menjaga keamanan dan kedaulatan negara di masa mendatang.

13. Bagaimana perencanaan pembangunan Postur TNI AD di masa


mendatang ditinjau dari pembinaan kekuatan, gelar kekuatan dan penggunaan
kekuatan, dihadapkan dengan doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia
– Ukraina?
a. Pembinaan kekuatan TNI AD
1) Doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia-Ukraina telah
menunjukkan bahwa teknologi pertahanan yang modern sangat penting
untuk memenangkan perang. Oleh karena itu, TNI AD perlu
meningkatkan pembinaan kekuatannya di bidang teknologi pertahanan.
Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
2) Pengembangan penelitian dan pengembangan (litbang) di
bidang teknologi pertahanan.
3) Kerja sama pertahanan dengan negara-negara maju dalam
pengembangan teknologi pertahanan.
4) Pembentukan industri pertahanan dalam negeri untuk
mengurangi ketergantungan terhadap impor senjata.
4) Selain itu, TNI AD juga perlu meningkatkan pembinaan
kekuatannya di bidang sumber daya manusia (SDM). Hal ini dapat
dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
a) Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan militer.
b) Pengembangan sistem rekruitmen dan seleksi yang lebih
ketat.
c) Peningkatan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan
motivasi dan profesionalisme.

b. Gelar kekuatan TNI AD


Doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia-Ukraina juga telah
menunjukkan bahwa gelar kekuatan yang fleksibel dan adaptif sangat penting
13

untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis. Oleh karena itu, TNI AD


perlu meningkatkan gelar kekuatannya di bidang mobilitas dan jangkauan. Hal
ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
1) Pengembangan sistem transportasi militer yang lebih modern.
2) Peningkatan kemampuan maritim dan udara untuk
meningkatkan daya jangkau TNI AD.
3) Pengembangan sistem informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan koordinasi dan pengendalian operasi.
4) Selain itu, TNI AD juga perlu meningkatkan gelar kekuatannya di
bidang pertahanan pulau-pulau terluar. Hal ini penting untuk menjaga
kedaulatan dan keamanan NKRI di wilayah-wilayah tersebut.

c. Penggunaan kekuatan TNI AD


Doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia-Ukraina juga telah
menunjukkan bahwa penggunaan kekuatan yang terarah dan efektif sangat
penting untuk memenangkan perang. Oleh karena itu, TNI AD perlu
meningkatkan penggunaan kekuatannya di bidang taktik dan strategi. Hal ini
dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
1) Pengembangan doktrin perang yang sesuai dengan kondisi
Indonesia.
2) Peningkatan kemampuan perencanaan operasi.
3) Peningkatan kemampuan satuan-satuan TNI AD dalam
melaksanakan operasi.
4) Selain itu, TNI AD juga perlu meningkatkan penggunaan
kekuatannya di bidang perang siber dan perang elektronik. Hal ini
penting untuk menghadapi ancaman non-militer, seperti terorisme dan
perang siber.
Dari uraian tersebut di atas, bahwa perencanaan pembangunan Postur TNI
AD di masa mendatang perlu diarahkan pada peningkatan kemampuan TNI AD di
bidang teknologi pertahanan, SDM, mobilitas dan jangkauan, pertahanan pulau-
pulau terluar, taktik dan strategi, serta perang siber dan perang elektronik. Hal ini
diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan strategis yang terus bergerak
secara dinamis.
14

Beberapa rekomendasi spesifik untuk perencanaan pembangunan Postur TNI


AD di masa mendatang :
a. Pengembangan sistem pertahanan udara yang terintegrasi untuk
menghadapi ancaman serangan udara.
b. Pengembangan kekuatan maritim yang kuat untuk menjaga kedaulatan
dan keamanan NKRI di wilayah laut.
c. Pengembangan kekuatan darat yang mobile dan fleksibel untuk
menghadapi berbagai ancaman, baik militer maupun non-militer.
d. Peningkatan kemampuan TNI AD dalam perang siber dan perang
elektronik untuk menghadapi ancaman non-militer.

14. Bagaimana strategi pengembangan teknologi ke depan dan industri


pertahanan nasional dihadapkan dengan perspektif perang Rusia – Ukraina?
Strategi pengembangan teknologi ke depan dan industri pertahanan nasional
dihadapkan dengan perspektif perang Rusia-Ukraina
Perang Rusia-Ukraina telah memberikan pelajaran penting bagi Indonesia
dalam hal pengembangan teknologi dan industri pertahanan. Perang ini telah
menunjukkan bahwa teknologi pertahanan yang modern sangat penting untuk
memenangkan perang. Selain itu, perang ini juga telah menunjukkan bahwa industri
pertahanan yang kuat dapat menjadi faktor penting dalam menjaga kedaulatan dan
keamanan negara.
Berdasarkan hal tersebut, maka strategi pengembangan teknologi ke depan
dan industri pertahanan nasional dihadapkan dengan perspektif perang Rusia-
Ukraina perlu diarahkan pada hal-hal berikut:
a. Peningkatan kemampuan penelitian dan pengembangan (litbang) di
bidang teknologi pertahanan. Hal ini diperlukan untuk mengembangkan
teknologi pertahanan yang modern dan sesuai dengan kebutuhan TNI.
b. Kerja sama pertahanan dengan negara-negara maju dalam
pengembangan teknologi pertahanan. Hal ini dapat membantu Indonesia
dalam mengembangkan teknologi pertahanan yang canggih dan efisien.
c. Pembentukan industri pertahanan dalam negeri. Hal ini diperlukan
untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor senjata.
Strategi pengembangan teknologi ke depan dan industri pertahanan nasional
juga perlu memperhatikan hal-hal berikut:
15

a. Perkembangan teknologi yang pesat. Indonesia perlu terus mengikuti


perkembangan teknologi pertahanan yang pesat agar tidak tertinggal dari
negara-negara lain.
b. Perubahan lingkungan strategis. Indonesia perlu menyesuaikan strategi
pengembangan teknologi dan industri pertahanannya dengan perubahan
lingkungan strategis.
Beberapa rekomendasi spesifik untuk strategi pengembangan teknologi ke
depan dan industri pertahanan nasional :
a. Pengembangan teknologi pertahanan yang berorientasi pada
kebutuhan TNI. Teknologi pertahanan yang dikembangkan perlu disesuaikan
dengan kebutuhan TNI untuk menghadapi berbagai ancaman, baik militer
maupun non-militer.
b. Pengembangan teknologi pertahanan yang ramah lingkungan.
Indonesia perlu mengembangkan teknologi pertahanan yang ramah
lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Pengembangan teknologi pertahanan yang terjangkau. Indonesia perlu
mengembangkan teknologi pertahanan yang terjangkau agar dapat diakses
oleh TNI secara luas.
Pengembangan teknologi pertahanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan
TNI untuk menghadapi berbagai ancaman, baik militer maupun non-militer. Hal ini
diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi pertahanan yang dikembangkan
dapat digunakan secara efektif dan efisien oleh TNI.
Indonesia perlu mengembangkan teknologi pertahanan yang ramah
lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini penting
untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan akibat perang.
Indonesia perlu mengembangkan teknologi pertahanan yang terjangkau agar
dapat diakses oleh TNI secara luas. Hal ini penting untuk menjaga kesiapan
operasional TNI dalam menghadapi berbagai ancaman.
Dengan mengimplementasikan strategi pengembangan teknologi ke depan
dan industri pertahanan nasional tersebut, diharapkan Indonesia dapat memiliki
postur pertahanan yang kuat dan modern untuk menjaga kedaulatan dan keamanan
negara.
16

BAB IV
ANALISA

15. Umum. Situasi perang Rusia dan Ukraina ke depan masih sulit untuk
diprediksi. Ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu:
a. Perang berkepanjangan. Potensi ini masih cukup besar, mengingat
kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda untuk menyerah. Rusia
masih memiliki potensi untuk melanjutkan serangannya, dan Ukraina juga
masih memiliki perlawanan yang kuat. Perang berkepanjangan akan
menimbulkan dampak yang signifikan bagi kedua negara, serta kawasan dan
dunia.
b. Gencatan senjata. Gencatan senjata merupakan kemungkinan lain
yang dapat terjadi. Namun, untuk mencapai gencatan senjata, kedua belah
pihak perlu melakukan negosiasi yang cukup sulit. Hal ini dikarenakan kedua
belah pihak memiliki posisi yang saling bertentangan.
c. Perdamaian. Potensi perdamaian juga masih ada, namun
kemungkinannya cukup kecil. Hal ini dikarenakan kedua belah pihak memiliki
kepentingan yang saling bertentangan.

Beberapa faktor yang akan mempengaruhi situasi perang Rusia dan Ukraina
ke depan:
a. Kemampuan militer kedua belah pihak. Kemampuan militer kedua
belah pihak akan menjadi faktor penting dalam menentukan hasil perang.
Rusia memiliki kemampuan militer yang lebih besar daripada Ukraina, namun
Ukraina telah menunjukkan perlawanan yang kuat.
b. Dukungan internasional. Dukungan internasional juga akan menjadi
faktor penting dalam menentukan hasil perang. Ukraina telah menerima
dukungan internasional yang kuat dari berbagai negara, termasuk Amerika
Serikat, Uni Eropa, dan Indonesia. Namun, Rusia juga memiliki dukungan dari
beberapa negara, seperti China dan India.
c. Perubahan lingkungan strategis. Perubahan lingkungan strategis juga
akan menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Perubahan lingkungan
strategis ini dapat berupa perubahan dalam konstelasi kekuatan global,
perubahan dalam ekonomi global, atau perubahan dalam politik global.
17

Secara umum, situasi perang Rusia dan Ukraina ke depan masih akan
menjadi hal yang tidak pasti. Namun, perang ini akan terus menimbulkan dampak
yang signifikan bagi kedua negara, serta kawasan dan dunia.

16. Strategi pertahanan negara di masa mendatang dihadapkan pada


perkembangan lingkungan strategi yang terus bergerak secara dinamis
Strategi pertahanan negara di masa mendatang dihadapkan pada
perkembangan lingkungan strategis yang terus bergerak secara dinamis
Lingkungan strategis saat ini ditandai oleh perubahan yang cepat dan tidak
terduga. Perubahan ini dapat berupa perubahan dalam konstelasi kekuatan global,
perubahan dalam ekonomi global, atau perubahan dalam politik global. Perubahan
lingkungan strategis ini memiliki dampak yang signifikan terhadap strategi
pertahanan negara.
Beberapa dampak perubahan lingkungan strategis terhadap strategi
pertahanan negara:
a. Peningkatan ancaman. Perubahan lingkungan strategis dapat
meningkatkan ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan negara. Hal ini
dapat disebabkan oleh perubahan konstelasi kekuatan global, perubahan
dalam ekonomi global, atau perubahan dalam politik global.
b. Peningkatan kompleksitas. Perubahan lingkungan strategis dapat
meningkatkan kompleksitas ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan
negara. Hal ini dikarenakan ancaman tidak lagi terbatas pada ancaman militer,
tetapi juga ancaman non-militer, seperti terorisme, perang siber, dan
perubahan iklim.
c. Peningkatan persaingan. Perubahan lingkungan strategis dapat
meningkatkan persaingan militer antar negara. Hal ini dapat disebabkan oleh
perubahan konstelasi kekuatan global, perubahan dalam ekonomi global, atau
perubahan dalam politik global.
Untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan
strategis, strategi pertahanan negara di masa mendatang perlu dirancang secara
fleksibel dan adaptif. Strategi ini perlu mempertimbangkan berbagai aspek, seperti
ancaman, kemampuan, dan anggaran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi pertahanan
negara di masa mendatang :
18

a. Fleksibilitas. Strategi pertahanan negara perlu dirancang secara


fleksibel agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
strategis.
b. Adaptivitas. Strategi pertahanan negara perlu bersifat adaptif agar
dapat menghadapi berbagai ancaman yang tidak terduga.
c. Kerja sama. Strategi pertahanan negara perlu didasarkan pada kerja
sama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri.
d. Peningkatan kemampuan. Strategi pertahanan negara perlu diarahkan
pada peningkatan kemampuan pertahanan negara, baik dari segi teknologi,
SDM, maupun doktrin.
e. Peningkatan kesadaran bela Negara. Strategi pertahanan negara perlu
diarahkan pada peningkatan kesadaran bela negara masyarakat.
Secara umum, strategi pertahanan negara di masa mendatang perlu
dirancang secara fleksibel, adaptif, dan berbasis kerja sama. Strategi ini juga perlu
diarahkan pada peningkatan kemampuan pertahanan negara dan kesadaran bela
negara masyarakat.

17. Perencanaan pembangunan Postur TNI AD di masa mendatang ditinjau


dari pembinaan kekuatan, gelar kekuatan dan penggunaan kekuatan,
dihadapkan dengan doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia – Ukraina.
Konflik Rusia-Ukraina telah memberikan pelajaran penting bagi TNI AD dalam
hal perencanaan pembangunan postur. Perang ini telah menunjukkan bahwa doktrin
dan strategi perang yang modern sangat penting untuk memenangkan perang.
Selain itu, perang ini juga telah menunjukkan bahwa gelar kekuatan yang fleksibel
dan adaptif sangat penting untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis.
a. Pembinaan kekuatan
1) Doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia-Ukraina telah
menunjukkan bahwa teknologi pertahanan yang modern sangat penting
untuk memenangkan perang. Oleh karena itu, TNI AD perlu
meningkatkan pembinaan kekuatannya di bidang teknologi pertahanan.
Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
2) Pengembangan penelitian dan pengembangan (litbang) di
bidang teknologi pertahanan.
19

3) Kerja sama pertahanan dengan negara-negara maju dalam


pengembangan teknologi pertahanan.
4) Pembentukan industri pertahanan dalam negeri untuk
mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor senjata.
5) TNI AD juga perlu meningkatkan pembinaan kekuatannya di
bidang sumber daya manusia (SDM). Hal ini dapat dilakukan melalui
beberapa cara, seperti:
6) Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan militer.
7) Pengembangan sistem rekruitmen dan seleksi yang lebih ketat.
8) Peningkatan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan motivasi
dan profesionalisme.
b. Gelar kekuatan. Doktrin dan strategi perang dalam konflik Rusia-
Ukraina juga telah menunjukkan bahwa gelar kekuatan yang fleksibel dan
adaptif sangat penting untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis.
Oleh karena itu, TNI AD perlu meningkatkan gelar kekuatannya di bidang
mobilitas dan jangkauan. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara,
seperti:
1) Pengembangan sistem transportasi militer yang lebih modern.
2) Peningkatan kemampuan maritim dan udara untuk
meningkatkan daya jangkau TNI AD.
3) Pengembangan sistem informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan koordinasi dan pengendalian operasi.
4) TNI AD juga perlu meningkatkan gelar kekuatannya di bidang
pertahanan pulau-pulau terluar. Hal ini penting untuk menjaga
kedaulatan dan keamanan NKRI di wilayah-wilayah tersebut.
c. Penggunaan kekuatan. Doktrin dan strategi perang dalam konflik
Rusia-Ukraina juga telah menunjukkan bahwa penggunaan kekuatan yang
terarah dan efektif sangat penting untuk memenangkan perang. Oleh karena
itu, TNI AD perlu meningkatkan penggunaan kekuatannya di bidang taktik dan
strategi. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
1) Pengembangan doktrin perang yang sesuai dengan kondisi
Indonesia.
2) Peningkatan kemampuan perencanaan operasi.
20

3) Peningkatan kemampuan satuan-satuan TNI AD dalam


melaksanakan operasi.
Selain itu, TNI AD juga perlu meningkatkan penggunaan kekuatannya di
bidang perang siber dan perang elektronik. Hal ini penting untuk menghadapi
ancaman non-militer, seperti terorisme dan perang siber.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa perencanaan pembangunan Postur TNI
AD di masa mendatang perlu diarahkan pada peningkatan kemampuan TNI AD di
bidang teknologi pertahanan, SDM, mobilitas dan jangkauan, pertahanan pulau-
pulau terluar, taktik dan strategi, serta perang siber dan perang elektronik. Hal ini
diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan strategis yang terus bergerak
secara dinamis.
Beberapa rekomendasi spesifik untuk perencanaan pembangunan Postur TNI
AD di masa mendatang:
a. Pengembangan sistem pertahanan udara yang terintegrasi untuk
menghadapi ancaman serangan udara.
b. Pengembangan kekuatan maritim yang kuat untuk menjaga kedaulatan
dan keamanan NKRI di wilayah laut.
c. Pengembangan kekuatan darat yang mobile dan fleksibel untuk
menghadapi berbagai ancaman, baik militer maupun non-militer.
d. Peningkatan kemampuan TNI AD dalam perang siber dan perang
elektronik untuk menghadapi ancaman non-militer.

18. Strategi pengembangan teknologi ke depan dan industri pertahanan


nasional dihadapkan dengan perspektif perang Rusia – Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina telah memberikan pelajaran penting bagi Indonesia
dalam hal pengembangan teknologi dan industri pertahanan. Perang ini telah
menunjukkan bahwa teknologi pertahanan yang modern sangat penting untuk
memenangkan perang. Selain itu, perang ini juga telah menunjukkan bahwa industri
pertahanan yang kuat dapat menjadi faktor penting dalam menjaga kedaulatan dan
keamanan negara.
a. Pengembangan teknologi pertahanan yang berorientasi pada
kebutuhan TNI. Pengembangan teknologi pertahanan perlu disesuaikan
dengan kebutuhan TNI untuk menghadapi berbagai ancaman, baik militer
maupun non-militer. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi
21

pertahanan yang dikembangkan dapat digunakan secara efektif dan efisien


oleh TNI.
b. Pengembangan teknologi pertahanan yang ramah lingkungan.
Indonesia perlu mengembangkan teknologi pertahanan yang ramah
lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini
penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan akibat perang.
c. Pengembangan teknologi pertahanan yang terjangkau. Indonesia perlu
mengembangkan teknologi pertahanan yang terjangkau agar dapat diakses
oleh TNI secara luas. Hal ini penting untuk menjaga kesiapan operasional TNI
dalam menghadapi berbagai ancaman.
Dengan mengimplementasikan strategi pengembangan teknologi ke depan
dan industri pertahanan nasional tersebut, diharapkan Indonesia dapat memiliki
postur pertahanan yang kuat dan modern untuk menjaga kedaulatan dan keamanan
negara.

BAB V
PENUTUP

19. Kesimpulan.
a. Perang Rusia-Ukraina telah memberikan dampak yang signifikan
terhadap pengembangan postur TNI AD sebagai komponen utama
pertahanan negara. Dampak tersebut dapat dikategorikan sebagai peluang
dan tantangan.
b. Peluang.
1) Perang Rusia-Ukraina telah memberikan peluang bagi TNI AD
untuk meningkatkan posturnya. Peluang tersebut antara lain:
2) Peningkatan kerja sama pertahanan. Perang Rusia-Ukraina
telah mendorong peningkatan kerja sama pertahanan antar negara. Hal
ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja
sama pertahanan dengan negara-negara lain, sehingga dapat
mengurangi ketergantungan terhadap impor senjata.
3) Peningkatan anggaran pertahanan. Perang Rusia-Ukraina telah
meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertahanan bagi banyak
22

negara. Hal ini dapat mendorong peningkatan anggaran pertahanan


Indonesia, sehingga dapat mendukung pengembangan postur TNI AD.
4) Perkembangan teknologi pertahanan. Perang Rusia-Ukraina
telah mendorong perkembangan teknologi pertahanan. Hal ini dapat
menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengadopsi teknologi
pertahanan terbaru, sehingga dapat meningkatkan kemampuan TNI
AD.
c. Tantangan
1) Perang Rusia-Ukraina juga telah menimbulkan tantangan bagi
TNI AD untuk meningkatkan posturnya. Tantangan tersebut antara lain:
2) Peningkatan ancaman militer. Perang Rusia-Ukraina telah
meningkatkan ancaman militer di kawasan. Hal ini dapat menjadi
ancaman bagi Indonesia, sehingga perlu meningkatkan postur
pertahanannya.
3) Peningkatan anggaran pertahanan negara lain. Negara-negara
lain di kawasan juga telah meningkatkan anggaran pertahanannya. Hal
ini dapat meningkatkan persaingan militer di kawasan, sehingga perlu
meningkatkan postur pertahanan Indonesia untuk mengimbanginya.
4) Perubahan lingkungan strategis. Perang Rusia-Ukraina telah
mengubah lingkungan strategis di kawasan. Hal ini perlu diantisipasi
oleh Indonesia dalam menyusun strategi pertahanannya.
d. Perang Rusia-Ukraina telah memberikan peluang dan tantangan bagi
pengembangan postur TNI AD. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh TNI
AD untuk meningkatkan posturnya, sedangkan tantangan tersebut perlu
dihadapi dengan upaya-upaya yang terencana dan berkelanjutan.

20. Rekomendasi. Saran untuk pengembangan postur TNI AD sebagai


komponen utama pertahanan negara:
a. Meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain. TNI
AD perlu meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain,
terutama negara-negara di kawasan. Kerja sama ini dapat dilakukan dalam
berbagai bidang, seperti pengadaan senjata, latihan militer, dan pendidikan.
b. Meningkatkan anggaran pertahanan. Pemerintah perlu meningkatkan
anggaran pertahanan untuk mendukung pengembangan postur TNI AD.
23

Anggaran ini dapat digunakan untuk pengadaan senjata, pelatihan, dan


pembangunan infrastruktur pertahanan.
c. Mengadopsi teknologi pertahanan terbaru. TNI AD perlu mengadopsi
teknologi pertahanan terbaru untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini
dapat dilakukan melalui kerja sama dengan negara-negara maju atau
pengembangan sendiri.
d. Meningkatkan kemampuan SDM. TNI AD perlu meningkatkan
kemampuan SDM-nya untuk menghadapi berbagai tantangan. Hal ini dapat
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
e. Menyusun strategi pertahanan yang fleksibel. TNI AD perlu menyusun
strategi pertahanan yang fleksibel untuk menghadapi perubahan lingkungan
strategis. Strategi ini perlu mempertimbangkan berbagai aspek, seperti
ancaman, kemampuan, dan anggaran.
f. Saran-saran tersebut perlu diimplementasikan secara terencana dan
berkelanjutan untuk memastikan bahwa TNI AD dapat menjaga keamanan
dan kedaulatan negara di tengah berbagai tantangan yang ada.
24

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad Burhan Hakim, Moh. Sadiyin, Jurnal tentang Pengaruh Perang Rusia -
Ukraina terhadap Stabilitas Hubungan Politik Indonesia dan Rusia, Jorunal of
International Relations (JoS), E-ISSN 2828-1667, Vol. 2, No. 1 Desember 2022.
2. Hartana, I Komang Andi Antara Putra, Jurnal tentang Peran Perserikatan
Bangsa-Bangsa dalam menyelesaikan Konflik Negara Rusia dan Ukraina ditinjau dari
Hukum Organisasi Internasional, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol.
9 No. 1 (Februari, 2021)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP
3. Strategi Pengembangan Postur TNI-AD Dihadapkan pada Pengembangan
Daerah Otonomi Baru di Papua, Diakses dari :
https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/view/5220
4. Timotius D. Darsono, Jurnal tentang Pembangunan Postur TNI dihadapkan
pada kemampuan Keuangan Negara, Diakses dari :
file:///C:/Users/windows/Downloads/22301-42095-1-SM-1.pdf
5. https://tniad.mil.id/trajektori-postur-pertahanan-2045/
6. http://eprints.upnyk.ac.id/16309/1/Komunikasi%20Militer_cetak-editor.pdf
7. https://www-csis-org.translate.goog/analysis/ukrainian-innovation-war-
attrition?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
8. Keamanan Nasional sebagai Sebuah Konsep Sistem Pertahanan dan
Keamanan Bagi Indonesia, Diakses dari :
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/8476/4927
9. Yanto Manurung1), Herlina Saragih2), Aris Sarjito3, Jurnal tentang Martabat
Bangsa Dan Negara di atas segala-galanya: Tinjauan Aksiologis Filsafat Ilmu
Pertahanan dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Bela Negara, Jurnal Civic
Volume 7, Nomor 1, Mei 2022 Hal. 21-30, Hukum
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum
10. Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR, Bunga Rampai Pertahanan Negara,
Universitas Pertahanan, Penerbit CV. Aksara Global Akademia.

Anda mungkin juga menyukai