Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 4

PERSILANGAN MONOHIBRID

Nama : Tyara Wahyu Wardhani

NIM : 221810401086

Kelompok :7

Hari/tanggal : Selasa, 26 September 2023

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2023
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum persilangan monohibrid adalah
mahasiswa dapat membuktikan hukum Mendel 1 tentang
segregrasi atau pemisahan alel secara bebas serta mahasiswa
dapat memahami cara persilangan monohybrid pada Drosophila
melanogaster.
II. Metode
II.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum persilangan
monohybrid adalah sebagai berikut:
- Aspirator
- Botol kaca
- Cawan Petri + kasa
- Media pertumbuhan
- Larutan eter
- Drosophila melanogaster jantan mutan ebony dan betina normal
II.2 Cara Kerja
II.2.1 Isolasi Virgin
Dikosongkan botol biakan Drosophila melanogaster mutan yang
akan dikawinkan maupun biakan Drosophila melanogaster normal
sampai tidak ada imago yang tertinggal

Dipilih 5 sampai 10 ekor lalat betina dalam waktu 8 jam setelah


dikosongkan
II.2.2 Persilangan Drosophila melanogaster
Disiapkan 5 sampai 10 ekor lalat betina biakan mutan dan 5
sampai 10 lalat jantan dari wild type atau sebaliknya

Dilakukan persilangan pada botol kultur, diberi tanda dengan


marker tentang macam persilangan, tanggal, dan nama praktikan
atau kelompok
Dipindahkan parental setelah 5 sampai 7 hari setelah muncul
pupa berpigmentasi

Dipindah di botol dengan medium baru jika telah terbentuk pupa di


botol baru, dipindahkan F1 dengan segera pada hari ke 10

Dilakukan perhitungan F2, perhitungan dimulai setelah F2 keluar


dari pupa. Dilakukan perhitungan F2 5 hari berturut-turut setelah
F2 pertama menetas

Dilakukan analisis menggunakan metode chi-square

III. Hasil dan Pembahasan


III.1 Hasil
Persilangan jantan ebony (ee) >< betina normal (EE)
ee >< EE
Tanggal persilangan : 26 September 2023
Tanggal dikeluarkannya parental : 2 Oktober 2023

Tanggal F1 pertama muncul : 4 Oktober 2023

3.1.1 Tabel hasil persilangan parental

Jenis kelamin Jumlah Fenotip Genotip


Jantan 3 Mutan ebony ee
Betina 3 Normal EE

3.1.2 Tabel hasil keturunan F1

Jenis kelamin Jumlah Fenotip Genotip


Jantan 5 Normal Ee
Betina 3 Normal Ee
Persilangan F1 : jantan><betina

Ee><Ee

Tanggal persilangan : 8 Oktober 2023

Tanggal F1 dikeluarkan : -

Tanggal F2 pertama muncul : -

3.2 Pembahasan

Ilmu pewarisan sifat erat kaitannya dengan hukum mendel. Hukum


mendel terdiri dari hukum mendel I, II, dan III. Hukum mendel I dikenal
sebagai hukum pewarisan sifat sederhana. Hukum mendel pertama kali
dikemukakan oleh Gregor Mendel, seorang ilmuwan berkebangsaan
Austria yang hidup pada abad ke 19. Hukum mendel I menyatakan bahwa
jika suatu organisme heterozigot untuk satu sifat tertentu, alel-alel pada
organisme tesebut tidak saling mempengaruhi satu sama lain, setiap alel
berdiri sendiri atau independen dalam pembentukan sel kelamin (Koiriah
et al., 2022).

Hukum mendel I menjelaskan bahwa suatu organisme heterozigot


untuk sifat yang mengandung dua alel yang berbeda, alel tersebut tidak
saling mempengaruhi satu sama lain dalam pembentukan sel kelamin, Hal
ini dapat diketahui melalui mekanisme perkawinan dimana alel dari
parental lalat Drosophilla melanogaster dapat diwariskan ke generasi
berikutnya dengan peluang 50% untuk masing-masing alel. Hal ini
merupakan prinsip dari hukum mendel I yang dapat menjelaskan
bagaimana sifat-sifat genetik terkait alel tunggal dapat diwariskan secara
sederhana dengan peluang yang dapat diprediksi.
Koiriah, M., Siburian, J., & Anggereini, E. (2022). Pengembangan Panduan Praktikum
Penyimpangan Semu Hukum Mendel Berbasis Edmodo Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Biologi. Bioedusiana: Jurnal
Pendidikan Biologi, 7(1), 80-92.

Anda mungkin juga menyukai