Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN SENI DI

PEDESAAN DI BANDING PERKOTAAN

Disusun oleh:

Daimatuliffah

210801501017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

JURUSAN SENI RUPA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2024
DAFTAR ISI

Sampul...................................................................................................................................i

Kata Pengantar......................................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................1


1.2 Manfaat Penelitian...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................3
2.1 Kualitas pendidikan di pedesaan lebih ditingkatkan daripada di perkotaan........3

2.2Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan seni di


pedesaan.....................................................................................................................4

2.3 Manfaat ditingkatkannya kualitas di pedesaan....................................................5


BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................6

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................6

3.2 Jenis Penelitian......................................................................................................7

3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB IV PENUTUP...............................................................................................................8
4.1 Kesimpulan............................................................................................................8
4.2 Saran......................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah kebutuhan dasar manusia. Seorang manusia dapat mempelajari semua
yang tidak mereka ketahui melalui pendidikan. Peran guru dalam proses pendidikan tidak bisa
diabaikan. Guru merupakan salah satu aktor penting dalam disiplin dan berperan aktif selama
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang efektif. Selain itu guru juga
bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswinya. Maka dari itu guru harus
memiliki kemampuan dan kompetensi yang diperlukan untuk memberikan pelatihan secara
profesional kepada siswa merek. Kualitas pendidikan masih menjadi bahan diskusi serius di
beberapa waktu belakangan ini. Hal ini terjadi dikarenakan mutu atau kualitas pendidikan sangat
berpengaruh kepada kualitas atau mutu lulusan dari hasil pendidikannya. Rendahnya pendidikan
bermutu menyebabkan kecilnya harapan untuk bisa mendapatkan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas. Oleh sebab itu, pendidikan yang bermutu dijadikan awal agar menjadi fokus
utama dari semua pihak yang terlibat termasuk masyarakat.

Alhasil yang kita rasakan saat ini adalah adanya sebuah ketertinggalan di dalam kualitas
pendidikan, baik di dalam pendidikan formal maupun informal. Hal ini kita rasakan setelah kita
membandingkannya dengan beberapa negara lainnya. Pendidikan sudah menjadi dasar dalam
upaya meningkatkan SDM di dunia terkhusus di Indonesia dalam pembangunan bangsa.
Mengacu pada pernyataan diatas, pendidikan yang merupakan proses pembelajaran agar peserta
didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif dan salah satunya yaitu pendidikan seni,
Pendidikan seni di sekolah bertujuan untuk memberi bekal kepada peserta didik dengan berbagai
kompetensi baik di bidang penciptaan maupun apresiasi. Alasan penulis memilih judul
“Meningkatkan Pendidikan Seni di Pedesaan dibanding Perkotaan” karena penulis
memperhatikan selama ini bahwa untuk masalah kualitas khususnya pendidikan seni, sepertinya
di pedesaan masih sangat minim dan memerlukan perhatian lebih, bukan berarti pendidikan seni
di perkotaan tidak penting untuk diperhatikan tapi perkotaan bisa dikatakan sudah sangat
memadai dan semua yang dibutuhkan baik dari segi materi dan bahan sudah tersedia sedangkan
di pedesaan masih terbatas.
Pendidikan seni memiliki peran yang penting dalam pembentukan karakter dan
perkembangan kreatifitas siswa. Namun kualitas pendidikan seni tidak selalu merata di berbagai
lokasi, terutama antara pedesaan dan perkotaan. Pendidikan seni di pedesaan seringkali
menghadapi tantangan tertentu yang dapat mempengaruhi efektivitas dan kualitas dalam proses
belajar-mengajar. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada metode peningkatan kualitas
pendidikan seni di pedesaan dibanding di perkotaan dengan cara membandingkan pendidikan
seni yang terjadi di pedesaan dan juga di perkotaan dengan tujuan yaitu untuk mengidentifikasi
perbedaan, tantangan, serta potensi solusi untuk perbaikan.

Di pedesaan, seringkali terdapat keterbatasan fasilitas dan sumber daya yang dapat
mendukung pembelajaran pendidikan seni. Kurangnya studio seni, perpustakaan dan peralatan
seni dapat menghambat pengembangan keterampilan seni peserta didik. Kemudian selain itu,
yang menjadi pengaruh besar terhadap kualitas pendidikan seni di pedesaan adalah kurangnya
tenaga ajar yang paham tentang pendidikan seni yang dalam hal ini peran pemerintah untuk
memperhatikan pendidikan di pedesaan juga masih sangat minim. Kesulitan dalam mendapatkan
guru seni yang berkualitas di pedesaan itu juga dikarenakan kurangnya jumlah tenaga pengajar
yang memiliki latar belakang pendidikan seni yang memadai. Sementara di perkotaan, terdapat
keberagaman tenaga pengajar yang dapat memberikan wawasan dan pengalaman yang luas dan
beragam.

Pendidikan seni yang lebih efektif juga harus mencerminkan budaya lokal. Perkotaan dan
pedesaan mungkin memiliki warisan budaya yang berbeda dan pendidikan seni harus mampu
mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam kurikulumnya. Di pedesaan, masalah transportasi
dapat menjadi kendala bagi siswa untuk mengakses kegiatan seni di luar jam sekolah. Di
perkotaan, transportasi mungkin lebih terjangkau yang memungkinkan partisipasi lebih aktif
dalam kegiatan seni di luar kelas. Perkotaan mungkin lebih maju dalam mengadopsi teknologi
dalam pendidikan seni, seperti penggunaan perangkat lunak desain grafis, animasi dan lain
sebagainya. Di pedesaan yang diperlukan juga adalah upaya ekstra untuk memastikan siswa
memiliki akses dan keterampilan untuk menggunakan teknologi ini. Pemanfaatan teknologi
video pembelajaran online dan sumber daya digital sangat terbatas serta program pembelajaran
jarak jauh juga bisa dikatakan belum relevan dan masih belum bisa diterapkan dengan maksimal
di pedesaan.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka adapun yang menjadi
rumusan masalah menurut penulis:

1. Mengapa kualitas Pendidikan Seni di pedesaan lebih ditingkatkan dibanding perkotaan?


2. Upaya apa saja yang dilakukan untuk meingkatkan kualitas Pendidikan Seni di pedesaan?
3. Apakah manfaat ditingkatkannya kualitas Pendidikan Seni di pedesaan dibanding
perkotaan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penulisan masalah
adalah:
1. Untuk mengetahui mengapa kualitas Pendidikan Seni di pedesaan lebih ditingkatkan
dibanding di perkotaan.
2. Untuk mengetahui apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas
Pendidikan Seni di pedesaan.
3. Untuk mengetahui manfaat dari peningkatan kualitas Pendidikan Seni di pedesaan
dibanding perkotaan.
1.4 Manfaat penulisan
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Secara praktis tulisan ini bisa menjadi masukan bagi para tenaga ajar maupun kepada
calon tenaga ajar untuk dijadikan rujukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan seni
di pedesaan.
2. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1 fakultas Seni Rupa di Universitas
Negeri Makassar.
3. Sebagai bahan referensi bagi penulis maupun peneliti untuk selanjutnya bisa
memperdalam penelitian secara khusus peningkatan kualitas pendidikan seni di pedesaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam tulisan ini penulis akan menguraikan ke dalam lima (5) bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan menjabarkan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, manfaat, tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab dua ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung proposal
serta penelitian selanjutnya yang berisi tentang referensi yang dianggap representatif
dalam bidang pembahasan teori-teori yang relevan untuk menjelaskan dengan baik dan
benar.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari
lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian dan metode pengumpulan data.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi penutup dari proposal ini. dalam bab ini juga disajikan berupa
kesimpulan dan saran.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas pendidikan di pedesaan lebih ditingkatkan daripada di perkotaan

Secara umum, pendidikan seni merupakan pendidikan yang mempunyai tujuan untuk
mengasah rasa peka, kreativitas dan cita rasa keindahan dari siswa atau peserta didik dalam
dunia kesenian, mengembangkan etika, kesadaran sosial dan meningkatkan kesadaran peserta
didik tentang pentingnya kultur atau budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan seni
meliputi seni rupa, seni tari, seni musik dan seni teater.

Kualitas pendidikan di pedesaan sampai sekarang masih menjadi salah satu aspek yang
memang membutuhkan perhatian khusus. Dalam pembahasan ini, penulis akan menjelaskan
mengapa kualitas pendidikan seni di pedesaan harus lebih ditingkatkan daripada di perkotaan.
Berbicara tentang pendidikan seni, tentu masih menjadi tanda tanya bagi sebagian orang yang
berada di pedesaan. Masih banyak peserta didik yang kurang memahami bahkan tidak tahu sama
sekali tentang apa itu pendidikan seni. Banyak hal yang mendorong penulis untuk memilih
pedesaan dalam peningkatan kualitas pendidikan seni antara lain, di pedesaan karena penulis
merasa bahwa di pedesaan memiliki warisan budaya dan tradisi seni yang kuat. Pendidikan seni
di pedesaan juga bisa mencakup pengajaran dan pelestarian seni tradisional yang diwariskan dari
generasi ke generasi.

Penulis juga memilih desa daripada kota karena penulis sadar bahwa di pedesaan
memang masih sangat membutuhkan perhatian yang serius terkait dengan bagaimana pendidikan
seni itu bisa menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi anak-anak atau peserta didik di pedesaan.
Yang menjadi alasan penulis ingin meningkatkan kualitas di pedesaan daripada di perkotaan
adalah penulis ingin meningkatkan tiga ranah berpikir peserta didik yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Fungsi seni dalam pendidikan menurut penulis adalah sebagai media atau alat
dalam memenuhi perkembangan fisik dan mental peserta didik di pedesaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penulis memilih peningkatakan kualitas di pedesaan
daripada di perkotaan yaitu sebagai berikut:

1. Tenaga pengajar
Faktor ini menurut penulis sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan karena realitas yang terjadi sekarang adalah kurangnya tenaga pendidik yang
ditugaskan di pedesaan. Berdasarkan hal tersebutlah penulis memilih kualitas di pedesaan
itu sangatlah penting untuk ditingkatkan. Tenaga pendidik yang dimaksudkan penulis
juga bukan tenaga pendidik sembarang, tetapi yang dimaksud penulis tenaga pendidik
adalah orang-orang yang betul-betul sudah menempuh pendidikan minimal S1 khususnya
dibidang seni. Orang-orang yang bekerja di pedesaan adalah orang-orang yang
memahami pendidikan seni itu seperti apa dan bagaimana pendidikan seni itu
memberikan dampak positif bagi peserta didik di pedesaan.
2. Keterlibatan komunitas
Menurut penulis faktor ini jelas terlibat dalam pendidikan seni karena komunitas
di pedesaan lebih besar dukungan program seni lokalnya. Dukungan dalam hal ini bisa
mencakup partisipasi atau sumbangsih dari orang tua, penduduk setempat atau warga
sekitar dan organisasi atau masyarakat.
2.2 Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan seni di pedesaan
Berdasarkan pembahasan penulis di bagian awal, maka penulis memillih beberapa upaya
yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pedesaan seperti meningkatkan
tenaga pendidik atau pengajar untuk bisa melancarkan proses belajar mengajar dengan baik.
Tentu hal ini sudah dijelaskan penulis sebelumnya bahwa tenaga pendidik seni di pedesaan
masih sangat kurang. Berdasarkan hal tersebutlah pemerintah harus berupaya menambah tenaga
pendidik di pedesaan agar proses belajar mengajar lebih maksimal. Tenaga pendidik harus
berusaha memberikan didikan seni kepada siswa sesuai dengan kemampuan mereka masing-
masing. Artinya bahwa peserta didik juga harus dipahami terlebih dahulu sebelum diberikan
pemahaman atau materi-materi serta praktek-praktek dalam pendidikan seni. Guru harus bisa
memahami bakat-bakat apa saja yang dimiliki oleh peserta didik. Setelah memamahi bakat dan
kemampuan mereka dalam hal berseni, maka guru bisa mulai menjelaskan sedikit demi sedikit
apa dan bagaimana pendidikan seni itu. Tenaga pengajar juga harus sabar dalam memberikan
materi serta dalam prakteknya agar peserta didik betul-betul memahami apa yang disampaikan
oleh guru.
Dalam memberikan pemahaman tentang seni, pengajar bisa menggunakan media yang
ada, atau dengan kata lain bisa menyesuaikan dengan konteks desa. Tenaga pendidik perlu
mempelajari alam atau lingkungan sekitar desa atau sekolah itu seperti apa, lalu kemudian bisa
menjadikan hal itu sebagai dasar atau acuan dalam materi maupun praktek kesenian. Awal
memulai pelajaran seni mungkin masih membingungkan bagi peserta didik. Atau bahkan ada
juga yang tidak suka dengan materi ataupun dengan prakteknya. Namun berdasarkan hal
tersebut, tenaga pengajar harus sabar dan tetap melakukan pengarahan agar mereka bisa
menerima dan memahaminya dengan baik. Tenaga pendidik juga tidak selamanya harus
memberikan materi tetapi harus juga memberikan pemahaman melalui praktek-praktek seni yang
bisa dilakukan oleh peserta didik. Tenaga pendidik harus bisa menyeimbangkan antara praktek
dan materi. Tenaga pendidik juga tidak bisa menolak jika ada peserta didik yang lebih dominan
materi atau lebih menyukai prakteknya.
Upaya selanjutnya yang menurut penulis bisa dijadikan dasar untuk meningkatkan
kualitas seni di pedesaan adalah dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekitar kita
untuk lebih memudahkan peserta didik dalam mengasah kreativitasnya dalam berseni. Mengasah
kreativitas dalam berseni tentu harus melalui proses yang tidak sebentar. Berdasarkan hal
tersebutlah kita perlu mengupayakan agar kualitas pendidikan seni di pedesaan itu bisa
meningkat. Hal yang dilakukan bisa melalui digitalisasi jika memungkinkan, melakukan diskusi
dengan orang-orang tua di desa yang paham tentang budaya, mengajak peserta didik untuk
melihat langsung peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di desa, berkunjung ke alam terbuka
sekaligus belajar bisa ke tempat-tempat wisata, tenaga pendidik bisa melakukan pentas atau
kegiatan-kegiatan yang didalamnya peserta didik bisa menampilkan bakat yang mereka miliki
serta mengadakan pameran-pameran untuk menampilkan karya-karya peserta didik berdasarkan
kreativitas mereka masing-masing dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh teanga
pendidik sekreatif mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan seni di pedesaan lebih
meningkat dan maksimal. Upaya-upaya yang sudah dijelaskan diatas bisa kemungkinan besar
bisa meningkatkan kualitas pendidikan seni di pedesaan apabila ada kesadaran dari diri sendiri
baik dari tenaga pendidik atau pengajar maupun kesadaran diri dari peserta didik itu sendiri.
Kemudian hal yang paling penting juga dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
seni adalah dukungan, dorongan serta motivasi dari orang tua dan warga dan masyarakat.

2.3 Manfaat ditingkatkannya kualitas di pedesaan


Penulis memilih peningkatan kualitas pendidikan seni pedesaan karena penulis merasa bahwa
hal tersebut memberikan manfaat baik bagi penulis secara pribadi, manfaat kepada peserta didik
dan juga bagi warga atau masyarakat sekitar adalah:
1. Bisa mempelajari budaya serta tradisi yang ada di pedesaan. Mengapa demikian, karena
pendidikan seni tentu tidak terlepasa dari yang namnya warisan budaya. Kemudian
manfaat bagi peserta didik adalah bisa menambah wawasan kepada mereka tentang
pendidikan seni yaitu bisa mengasah dan mengembangkan bakat dan kreativitas.
2. Memberikan banyak ruang kepada mereka untuk bisa mengekspresikan apa yang mereka
rasakan melalui seni seperti menggambar, menyanyi, menari dan lain sebagainya.
3. Peserta didik bisa menerima dan memasukkan pendapat dengan baik, peka terhadap
sesuatu karena mereka sudah terbiasa dengan sesuatu yang indah.
4. Meningkatkan konsentrasi dan disipilin karena seni berkaitan dengan bagaiaman
kedisiplinan itu diterapkan.
5. Pendidikan seni juga memberikan manfaat untuk bisa berpikir kognitif yang artinya
bagaimana peserta didik memahami lingkungan sekitar dan mudah dalam beradaptasi.
6. Peserta didik mampu berpikir afektif yaitu peserta didik bisa memiliki ranah untuk terus
bersikap dan berperilaku baik dan sopan serta memiliki perasaan dan emosional yang
selalu bisa dikondisikan dengan baik.
7. Peserta didik bisa mengembangkan psikomotoriknya atau dengan kata lain mereka bisa
beraktivitas dengan proses mental dan psikologi mereka.
8. Peserta didik maupun warga dan masyarakat sekitar memanfaatkan media yang ada
disekitar agar pesan-pesan atau makna seni itu bisa dirasakan dan tersampaikan dengan
baik, menjadi sarana hiburan, media pengobatan dan kesehatan.
9. Belajar pendidikan seni juga bisa mengasah untuk lebih percaya diri dalam segala hal
yang sifatnya positif.
10. Bisa memecahkan masalah dalam hal apapun yang dimulai dari hal kecil. Peserta didik
akan terus mencari alasan dan memahami sesuatu dan pada akhirnya akan mencari solusi
dari hal tersebut.
11. Tangguh dan tidak mudah menyerah dalam segala hal. Manfaat ini tentu berdampak
positif dengan kata lain lebih mengasah keberanian untuk memulai sesuatu yang awalnya
sangat ragu untuk melakukannya (menari, bernyanyi, menggambar dan lain sebagainya).
12. Meningkatkan relasi antar guru, peserta didik maupun dengan warga atau masyarakat
sekitar.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yaitu penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan beberapa buku sebagai referensi untuk penulisan.
Dan penulis disini juga sedikit menggunakan penelitian deskripif yang dimana disini
penulis sedikit menggambarkan tentang suatu masalah yang diangkat.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Karya tulis ini bertujuan untuk mendapat gambaran atau informasi yang lebih
jelas, lengkap serta memungkinkan dan mudah bagi penulis untuk mengumpulkan
data-data atau informasi dari berbagai rujukan berupa jurnal dan referensi dari
beberapa buku. Oleh karena itu, penulis melakukan pencarian data atau informasi
dalam hal ini berlokasi di perpustakaan, lingkungan sekitar dan juga di rumah dengan
bantuan sosial media dalam pencarian referensi.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, penulis melakukan teknik pengumpulan data
observasi atau pengamatan dimana penulis melakukan mengamati secara umum
tentang masalah yang terjadi atau sesuai dengan topik yang diangkat. Penulis juga
menggunakan teknik dokumentasi dimana penulis mengumpulkan berbagai data
penelitian secara tidak langsung, yang artinya data-data tersebut didapatkan melalui
dokumen-dokumen pendukung yang berhubungan dengan data yang akan diteliti.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang sudah di uraikan diatas maka disini penulis
menarik kesimpulan bahwa kualitas pendidikan di pedesaan memang harus
lebih ditingkatkan berdasarkan apa yang sudah diuraikan diatas. Berdasarkan
faktor-faktor yang dijelaskan oleh penulis seperti penambahan tenaga pengajar
dan juga dukungan, motivasi dan dorongan besar dari orang tua dan komunitas.
Kemudian dalam pendidikan seni ada upaya-upaya yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan seni di pedesaan, salah satunya yaitu dengan
menyeimbangkan materi dengan prakteknya. Kemudian pendidikan seni juga
tentu memberikan banyak manfaat, salah satunya yaitu melalui pendidikan seni
kita bisa mengekspresikan apa yang kita rasakan lalu kemudian kita tuangkan
dalam seni itu.

4.2 Saran
Yang menjadi saran menurut penulis adalah terus mengasah pendidikan
seni dengan baik untuk memberikan dampak yang bersifat positif. Terus
mengembangkan estetika budaya atau tradisi dalam sebuah pedesaan. Terus
meningkatkan kualitas pendidikan seni dengan selalu melibatkan hal-hal yang
bisa memberikan manfaat. Dan yang paling penting adalah mendapatkan
dukungan dari pihak-pihak sekitar.

Anda mungkin juga menyukai