Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Putu Yoga Swastika

No. Absen :05


NIM : 2102014163
Matkul : Manajemen Tri Hita Karana

1. Prinsip-Prinsip CSR
1) Tanggung Jawab Ekonomi
Perusahaan harus bertanggung jawab secara ekonomi dengan
menghasilkan keuntungan yang wajar untuk pemangku kepentingan
mereka dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi secara
umum.
2) Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan sosial
dan kemanusiaan masyarakat di sekitarnya.
3) Tanggung Jawab Lingkungan
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pengaruh lingkungan
dari kegiatan operasional mereka.
❖ Keterkaitan CSR dengan konsep Tri Hita Karana adalah bahwa
keduanya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni
antara tiga dimensi kehidupan.
❖ Contoh Implementasi CSR
o Hubungan dengan Tuhan
Perusahaan dapat menyediakan fasilitas ibadah di tempat kerja atau
mendukung kegiatan keagamaan di masyarakat.
o Hubungan dengan manusia
Perusahaan dapat memberikan kesempatan kerja yang adil,
mendorong keragaman dan inklusi, serta mempromosikan hak asasi
manusia dan kesejahteraan karyawan.
o Hubungan dengan alam
Perusahaan dapat menerapkan praktik bisnis yang ramah
lingkungan, mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan

2. GCG adalah singkatan dari Good Corporate Governance (Tata Kelola


Perusahaan yang Baik) adalah kerangka kerja yang mengatur cara
perusahaan dijalankan dan diawasi untuk mencapai tujuan yang baik,
termasuk transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan pengelolaan risiko yang
efektif.
Penerapan prinsip-prinsip GCG berbasis Tri Hita Karana pada lembaga
keuangan mikro seperti LPD (Lembaga Perkreditan Desa) sebagai berikut:
• Hubungan dengan Tuhan
LPD dapat memastikan adanya etika bisnis yang kuat dan menjunjung
tinggi nilai-nilai keagamaan dalam operasional mereka seperti menyediakan
ruang untuk kegiatan keagamaan
• Hubungan dengan manusia:
LPD harus memastikan adanya keadilan dalam pengelolaan dan pembagian
keuntungan untuk semua pihak terkait, termasuk nasabah, karyawan, dan
pemegang saham. Dengan memastikan kualitas layanan yang baik,
komunikasi yang jelas, dan perlindungan terhadap hak-hak nasabah.
• Hubungan dengan alam:
LPD harus menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, seperti
penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan
pengurangan emisi gas rumah kaca seperti program penanaman pohon atau
penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam operasional
mereka.

3.
• Eksternal Driven, merujuk pada motivasi perusahaan untuk
melibatkan diri dalam kegiatan CSR sebagai tanggapan terhadap
tekanan atau tuntutan dari pihak eksternal, seperti pelanggan,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat umum.
• Internal Driven, menunjukkan motivasi perusahaan yang berasal
dari nilai-nilai, visi, dan misi internal perusahaan sendiri.
Perusahaan mungkin melihat CSR sebagai bagian integral dari
identitas dan tujuan mereka.
• Environmental Driven, mengacu pada motivasi perusahaan untuk
terlibat dalam kegiatan CSR sebagai respons terhadap isu-isu
lingkungan. Perusahaan mungkin merespons tuntutan untuk
mengurangi dampak lingkungan atau berpartisipasi dalam upaya
pelestarian alam.
Menurut pendapat saya faktor internal driven cenderung memberikan
pengaruh dominan karena Perusahaan yang memiliki komitmen kuat
terhadap nilai-nilai berkelanjutan, tanggung jawab sosial, dan etika bisnis
mungkin lebih cenderung melibatkan diri dalam kegiatan CSR secara
sukarela.

4. Tri Hita Karana dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen


❖ Hubungan dengan Tuhan
Perusahaan jasa yang menerapkan nilai-nilai spiritual dalam
operasionalnya dapat menciptakan iklim yang positif dan
menginspirasi konsumen.
• Contoh: Sebuah spa atau pusat kebugaran yang menawarkan
program meditasi atau yoga sebagai bagian dari pengalaman
pelanggan, menciptakan ruang untuk refleksi dan keseimbangan
spiritual.
❖ Hubungan dengan manusia
Perusahaan jasa yang menerapkan prinsip keadilan, empati, dan
keberagaman dalam hubungan dengan konsumen dapat
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
• Contoh: Sebuah restoran yang memberikan pelayanan yang
ramah, menghormati kebutuhan diet atau preferensi makanan
konsumen, dan memberikan perhatian khusus pada kepuasan
pelanggan secara personal.
❖ Hubungan dengan alam
Perusahaan jasa yang peduli terhadap lingkungan dapat menarik
konsumen yang peduli dengan isu-isu lingkungan dan berkontribusi
pada keberlanjutan.
• Contoh: Sebuah perusahaan wisata yang menawarkan wisata
alam yang bertanggung jawab, dengan mengedukasi konsumen
tentang pentingnya pelestarian alam

5. Konsep Tri Hita Karana dapat mempengaruhi budaya sebuah


Organisasi yang dimana Tri Hita Karana mendorong organisasi untuk
menciptakan keseimbangan antara berbagai aspek dalam kehidupan
organisasi. Hal ini dapat melibatkan keseimbangan antara kepentingan
pemilik perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dalam budaya organisasi
yang didasarkan pada Tri Hita Karana, keputusan dan tindakan diambil
dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap semua pihak terkait.
❖ Contoh: Sebuah perusahaan yang mengimplementasikan konsep Tri Hita
Karana dapat memiliki kebijakan yang memastikan keadilan dalam
pembagian keuntungan antara pemilik perusahaan, karyawan, dan
masyarakat, sehingga menciptakan keseimbangan dalam manfaat yang
dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai