Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN STUDI KASUS KEBIDANAN

PENATALAKSANAAN ABORTUS INSIPIEN DENGAN HBSAG POSITIF PADA


IBU GRANDE MULTIPARA UMUR KEHAMILAN 11+2 MINGGU
DI RSKIA UMMI KHASANAH BANTUL

Laporan Studi Kasus Kebidanan disusun sebagai


salah satu syarat program akademik

Disusun oleh :

LIA AYU KUSUMAWARDANI


NIM 17720005

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Studi Kasus dengan judul “Penatalaksanaan Abortus Insipien Dengan HbsAg
Positif Pada Ibu Grande Multipara Umur Kehamilan 11 +2 minggu Di RSKIA Ummi
Khasanah Bantul” telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Laporan
Studi Kasus Magister Terapan Kebidanan STIKES Guna Bangsa pada :

Hari :
Tanggal :

Pembimbing

Nining Wiyati, S.Pd., APP., M.KES


NIDN.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Studi Kasus dengan judul “Penatalaksanaan Abortus Insipien Dengan HbsAg
Positif Pada Ibu Grande Multipara Umur Kehamilan 11 +2 minggu Di RSKIA Ummi
Khasanah Bantul” telah dipertahankan dihadapan Dosen Penguji Laporan Studi Kasus
Magister Terapan Kebidanan STIKES Guna Bangsa dan telah diperbaiki sesuai dengan saran
Dosen Penguji pada :

Hari :
Tanggal :

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Dr. dr. HM Any Ashari, Sp. OG(K) Nining Wiyati, S.Pd., APP., M.Kes
NIDN. …………. NIDN. ……………..

Ketua Program Studi Magister Terapan Kebidanan


STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Dr. dr. HM Any Azhari, Sp. OG(K)


iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus Kebidanan dengan
judul “Penatalaksanaan Abortus Insipien Dengan HbsAg Positif Pada Ibu Grande
Multipara Umur Kehamilan 11+2 minggu Di RSKIA Ummi Khasanah Bantul” .
Laporan Studi Kasus Kebidanan ini telah penyusun buat dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
Studi Kasus Kebidanan ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. dr. R. Soerjo Hadijono, Sp.OG(K), DTRM&B(Ch) selaku ketua STIKES Guna
Bangsa Yogyakarta
2. Dr. dr. HM Any Ashari, Sp.OG(K) selaku ketua Program Studi Magister Terapan
Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
3. Nining Wiyati, S.Pd., APP., M.Kes selaku Pembimbing Studi Kasus Kebidanan
Patologi Program Studi Magister Terapan Kebidanan STIKES Guna Bangsa
Yogyakarta
4. RSKIA Ummi Khasanah Bantul sebagai tempat atau lahan praktik studi kasus
kebidanan.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari bahwa sepenuhnya masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik demi kesempurnaan Laporan Studi Kasus
Kebidanan ini sangat penyusun harapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan kebaikan dan kemudahan bagi kita semua.

Yogyakarta, Desember 2017

Lia Ayu Kusumawardani

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... viii
ABSTRAK.......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan...................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN KASUS............................................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 22
B. Saran........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Riwayat Persalinan.............................................................................................. 5

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Terjadinya Abortus Insipiens............................................................. 6


Gambar 3.2 Gambar Terjadinya Abortus Inkomplit........................................................... 13
Gambar 3.3 Gambar Terjadinya Abortus Kompletus.......................................................... 13
Gambar 3.4 Gambar Terjadinya Missed Abortus................................................................ 14

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Studi Kasus Kebidanan Magister Terapan Kebidanan


STIKES Guna Bangsa

viii
ABSTRAK

Latar Belakang: Wanita yang HbsAg positif dan antigen hepatitis B memiliki 90 persen
kesempatan menularkan penyakit mereka kepada bayi mereka. Penanganan HbsAg positif
pada ibu hamil biasanya dilakukan berdasarkan jenis penyakitnya yaitu : Penanganan
hepatitis akut yaitu : pada penderita hepatitis B akut, dokter hanya akan memberikan obat-
obatan untuk menghilangkan gejalanya saja. Seperti obat anti mual dan obat nyeri. Pasien
juga perlu melakukan medical chek up secara rutin untuk mengetahui perkembangan virus
dalam tubuhnya. Apabila hasil tes menunjukkan pasien telah terbebas dari virus maka
pengobatan segera dihentikan. Penanganan hepatitis kronis, lebih sulit dibandingkan hepatitis
akut. Umumnya dokter akan memberikan obat untuk menghambat perkembangan virus.
Berdasarkan data yang diperoleh dari RSKIA Ummi Khasanah Bantul dari bulan Januari
2017 sampai November 2017 terdapat ibu dengan tindakan curetase sebanyak 106 pasien,
sedangkan data tindakan curetase dengan diagnosa death conceptus atau abortus insipien di
RSKIA Ummi Khasanah sendiri dari bulan Januari 2017 sampai bulan November 2017
terdapat sejumlah 17 pasien. Abortus insipient adalah abortus yang sedang berlangsung,
dengan ostium yang sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat
dipertahankan lagi. Abortus insipient jika disertai dengan pemancaran cairan yang bersamaan
atau diikuti dengan perdarahan dan rasa nyeri, atau jika kemudian terjadi panas, maka
keadaan ini harus dipertimbangkan dan uterus harus segera dikosongkan. Penatalaksanaan
yang dilakukan adalah pengeluaran sisa hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
dengan pemasangan infuse RL 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena dengan
kecepatan 40 tpm untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi, berikan ergometrin 0,2 mg
intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu), segera lakukan persiapan untuk
pegeluaran hasil konsepsi dari uterus dan atau dengan dilakukan curetase.
Tujuan: Mengetahui penatalaksanaan pada ibu hamil G6P5A0 umur kehamilan 11 +2 minggu
dengan HbsAg positif dan terjadi abortus insipient.
Hasil: Penatalaksanaan yang dilakukan adalah pengeluaran sisa hasil konsepsi (pertemuan sel
telur dan sel sperma) dengan pegeluaran hasil konsepsi dari uterus dan atau dengan dilakukan
curetase.
Kata kunci: Kehamilan dengan HbsAg positif, Abortus Insipien.

ix

Anda mungkin juga menyukai