Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDY KASUS

JUDUL LAPORAN STUDY KASUS: Meningkatkan Motivasi dan hasil belajar


bimbingan konseling.Siswa melalui implementasi pembelajaran berbasis
masalah dan media inovatif.

α-Deskripsii Study Kasus


- Beberapa bulan yang lalu saat saya mengajar di kelas 9 SMPN 1 Sungai Apit
.saya menemukan beberapa permasalahan /kasus ,pada saat saya mengajar
mata Pelajaran bimbingan dan konseling /saat materi bimbingan dan konseling
saya melihat siswa .Siswa saya kurang bersemangat dalm belajar ,mereka hanya
duduk mendengarkan apa yang saya sampaikantidak sedikit diantara mereka
yang mengantuk mendengarkan saya .Ada juga siswa yang menaruh dagunya
diatas meja .Mereka terlihat kurang termotivasi untuk belajar bimbingan dan
konseling mengenai materi bahayanya merokok ,kemudian saya mengajak
siswa/ siswi untuk berdiskusi mengenai persepsi mereka tentang materi bahaya
merokok setelah berdiskusi ,situasi yang yang ditemukan adalah siswa berpikir
bahwa materi bahaya merokok itu sulit ,tidak bisa untuk menemukan
kandungan bahaya merokok.
- Berdasrkan pengamatan saya selama mengajar materi bimbingan dan
konseling siswa cenderung menunggu arahan saya,duduk diam mendengarkan
saya ,dan ada beberapa yang tidak memperhatikan saya menjelaskan materi
,saat saya memberikan pertanyaan pemantik ,hamper Sebagian besar siswa
terdiam ,melihat saya dan hanya 4 orang siswa yang bisa menjawab
pertanyaan saya .Ketika saya minta siswa untuk menanggapi jawaban
temannya ,Siswa juga tidak memberikan respon .Ketika siswa juga di minta
kedepan kelas untuk demontrasi /praktik /mencoba tidak mau kedepan kelas
karna malu karna siswa ini merokok.hasil ulangannya pon kurang memuaskan
yaitu rata Cuma 7.1 dimana hanya 45% siswa yang melampaui KKM.
- Sebagai seorang guru bk saya bertantang untuk merubah cara siswa belajar
mengenai bahaya merokok,Materi ini sangat penting karena mereka masih
remaja dan dibawah umur ,karna nanti mereka ini akan melnjutkan ke sekolah
yang lebih jadi setelah tamat sekolah tentu mau cari kerja nanti susah waktu
ter nabza.Dan juga terpengaru pada Kesehatan .
µAnalisis Situasi
- Berdasarkan kasus yang saya angkat ,Kemudian saya berdiskusi dengan rekan
guru kelas 9 tentang materi yang sudah saya sampaikan sebelumnya ,selain itu
saya juga berharap mendapatkan cara-cara untuk mengatasi kasus yang saya
angkat .selain dengan rekan guru saya juga membaca dari berbagai sumber
terkait dengan kasus dan hal-hal yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikan
kasus yang ada.
-Selain itu,saya berdiskusi juga dengan teman saya mengenai pendapat
beliau,tentang kuis dan LKPD,tidak lupa saya bertanya dengan teman
saya,GURU penggerak disekolah saya tentang perumusan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran(KKTP) dan metode pembelajaran yang menarik yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.
-Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik,saya memilih pembelajaran
berbasis masalah yang didukung dengan media pembelajaran inofatif untuk
mengajarkan materi bimbingan dan konsling topik bahaya merokok.Pembelajan
berbasis masalah sesuai dengan materi yang akan dibahas karena bahaya
merokok bagi siswa tidak boleh dilakukan didalam kehidupan sehari hari.saya
berharap siswa mengetahui permasalahan yang terkait denngan materi bahaya
merokok.penggunaan media inofatif yang di perlukan sesuai dengan
karekteristik siswa.
-Sebenarnya saya masih kesulitan dalam menemukan permasalahan sehari hari
yang bisa digunakan dalam mengajar,saya juga kesulitan menemukan media
pembelajaran inofatif yang sesuai dengan karakteristik dan mampu
menyesesuaikan dengan gaya belajar,setiap siswa saya untuk itu saya mencoba
menyatakan kepada siswa berkaitan media apa yang paling mereka
sukai,termasuk juga saya membuat beberapa pertanyaaan,harapan,mereka
Ketika belajar dengan saya tetapi dengan kolaborasi dengan teman
sejawat,saya mampu mengatasi tantangan ini

 Alternatif solusi
-Sesuai dengan diskusi,maka untuk mengatasi kasus dipembelajaran saya,saya
melaksanakan pembelajaran bimbingan dan konsling dengan menerapkan
pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan media inofatif yang
sesuai karekteristik siswa,saya mengawali dengan membuka kelas,dan
memberikan beberapa permasalahan sehari hari terkait materi bahaya
merokok yang saya berikan orientasi permasalahan dengan menggunakan
berbagai media yaitu dengan menyajikan dalam bentuk video.Dengan rekaman
suara,dengan menyajikan masalah berbentuk gambar.Anak anak semaki
semangat untuk belajar karna memperoleh media inofatif sesuai dengan
karekteristiknya setelah orientasi permasalahan siswa saja ajak untuk
melakukan praktek sederhana untuk didemontrasikan kedepan kelas mengenai
materi bhaya merokok.saya bagi siswa menjadi beberapa kelompok dan saya
berikan alat dan bahan sehingga setiap kelompok dapat mencoba Bagai mana
bahaya merokok
- Tidak hanya praktek,sya juga mengajak siswa untuk mengamati bagaimana
bahaya merokok yang ada disekolah terutama didalam kelas mereka semakin
enang belajar karena melihat langsung implementasi dalam kehidupan sehari
hari
-Sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakai biaya terlalu banyak karna
saya membutuhkan air dan sebatang rokok disekolah selain itu media inofatif
yag saya gunakan saya buat sendiri,baik rekaman video maupun rekaman suara
tetapi gambar saya ambil gi google bahaya merokok
- Tidak lupa saya izin kepada kepala sekolah untuk menerapkan pembelajaran
dengan melakukan observasi/ pengamatan tentang bahaya merokok disekolah

 Hasil dan dampak


-Setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang dibantukan dengan
media inofatif,saya melihat siswa saya senang dalam belajar.Siswa tampak
antusias dengan masalah kehidupan sehari hari yang saya sampaikan dengan
berbagai media.Para siswa tidak hanya menyimak,tetapi mereka juga bertanya
kepada saya dan kepada siswa lainnya.Siswa juga terlihat aktif menanggapi
pertanyaan yang saya ajukan dan yang diajukan kelompok lain.Siswa juga
terlihat aktif menggikuti pembelajaran karena mereka sangat aktif
berkolaborasi dan mempresentasikan hasil tugasnya
- Pembelajaran bimbingan dan konseling ini tidak membosankan, begitu
ungkapan yang diungkapkan oleh ,beberapa siswa/siswi sangat bermotivasi
dalam belajar bimbingan dan konseling karena pembelajaran nya kali ini sangat
menyenangkan ,Siswa mampu melakukan praktik dan dapat memahami materi
bahaya merokok dengan lebih baik .Siswa juga sangat senang dengan berbagai
media inovatif yang saya berikan saya sesuaai dengan karakteristik mereka
yang beragam.
- Selain motivasi belajar bimbingan dan konseling ,Saya juga melakukan
evaluasi dengan memberikan kues berbentuk pilihan YA atau TIDAK dengan
lembar jawaban (LKPD)yang saya berikan.Mereka hanya menceklis jawaban
yang mereka pilih supaya lebih cepat. Saya periksa hasil Evaluasi siswa dengan
memerksa LKPD setelah saya Analisis hanya 4 orang dari 30 siswa yang
memperoleh nilai kurang dari KKM sedangkan 24 orang siswa (85%)
memperoleh nilai diatas (KKM) yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai