Anda di halaman 1dari 1

GEREJA DAN TEOLOGISNYA

1. PENGERTIAN
Secara etimologi, kata “gereja” berasal dari bahasa Portugis yaitu “igreja” yang juga
semuanya berasal dari bahasa Yunani “ekklesia” (ek=keluar, klesia [kaleo]=dipanggil) --
yang apabila digabung menjadi suatu persekutuan orang-orang yang telah dipanggil
keluar dari kegelapan (lihat 1 Petrus 2:9) Selain itu, secara etimologi -- gereja juga
memiliki dua konteks yaitu: wadah pertemuan dan persekutuan jemaat (kuria).
Ekklesia  Igreja/Church  Gereja
2. KONTEKS TEOLOGIS
• Secara teologis, gereja adalah persekutuan orang-orang yang percaya dan beriman
kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mereka yang percaya
kepadaNya dipanggil, dihimpun, dikuduskan, dan ditetapkan Allah dalam Roh Kudus.
• Kemunculan gereja pertama kali yaitu pada peristiwa datangnya pencurahan Roh
Kudus pada peristiwa Pentakosta.
3. SIFAT-SIFAT GEREJA
 Gereja itu adalah gereja yang kudus
 Gereja adalah gereja yang universal dan terbuka
 Gereja adalah gereja yang esa
Ciri-ciri gereja yang benar:
a. Gereja yang memberitakan firman Tuhan secara murni
b. Gereja yang melaksanakan sakramen Baptisan dan Perjamuan kepada umat
c. Gereja yang melawan dosa
4. PEMAHAMAN DAN PENEGASAN
 Kita menolak bahwa gereja itu tercipta dari niat perkumpulan umat Kristen
semata. Gereja itu hadir karena dihimpunkan Allah dan dikuduskan Allah oleh
kuasa RohNya.
 Hanya Tuhan Yesus Kristuslah Raja dan Kepala Gereja. Dialah yang memimpin
gerejaNya. Kita menolak pemahaman Roma Katolik yaitu Paus yang memimpin
gereja Kristus.
 Karena Tuhan Yesus Kristus sang Raja dan Kepala Gereja, maka Kristus
memerintah atas gerejaNya (Kristokrasi).
 Gereja harus terlepas dari pengaruh politik negara. Gereja tidak boleh bercampur
dengan negara dalam konteks politik, karena gereja milik Tuhan. Namun gereja
dapat mendoakan negara agar tetap berada dalam kedamaian dan berkat Tuhan.
 Gereja ada dua hal:
Gereja terlihat: adalah bentuk gedung atau wadah persekutuan umat Kristen.
Gereja tidak terlihat: adalah jemaat atau umat Kristen itu sendiri.
 Gereja adalah wujud persekutuan umat Allah. Karena merupakan persekutuan
dengan Allah, maka gereja tidak dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul
bincang angin, ataupun sebagai tempat berdagang. Gereja dapat digunakan untuk
peribadahan kepada Tuhan dan pengajaran firman serta upaya melakukan
diakonia kepada sesama.

Anda mungkin juga menyukai