Anda di halaman 1dari 9

“Sekilas Tentang Leksikografi dan Leksikologi”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilm Al-Mu’jam wa Shina’atuh

Dosen Pengampu:

Umi Kulsum, M.A

Disusun oleh:

Iif Miftahusalam 11210210000

Fikri Abdillah 11210210000

Hulwatul ‘Adzro 11210210000106

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023
A. Pendahuluan
1) Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, bahasa
memiliki peran yang semakin penting dalam menyatukan dan memfasilitasi
interaksi antarindividu dari berbagai latar belakang budaya dan geografis.
Sebagai sarana utama komunikasi, bahasa tidak hanya memfasilitasi
pertukaran informasi, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-
nilai sebuah masyarakat. Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam
tentang struktur bahasa, termasuk leksikon atau kosa kata, menjadi krusial.

Leksikon, sebagai bagian dari bahasa yang terdiri dari semua kata-kata
yang digunakan dalam sebuah bahasa, merupakan objek kajian yang kompleks
dan menarik dalam studi linguistik. Leksikografi dan leksikologi adalah dua
disiplin ilmu yang berfokus pada analisis, klasifikasi, dan deskripsi leksikon
sebuah bahasa. Leksikografi berkaitan dengan penyusunan kamus atau karya-
karya referensi lainnya yang memuat daftar kata-kata beserta informasi
tentang arti, penggunaan, dan karakteristiknya. Sementara itu, leksikologi
berfokus pada analisis dan interpretasi penggunaan kata dalam konteks
budaya, sosial, dan historis.

Namun, meskipun pentingnya pemahaman tentang leksikografi dan


leksikologi diakui, kajian mengenai kedua bidang ini masih terbilang terbatas.
Banyak dari masyarakat umum bahkan tidak memiliki pemahaman yang
cukup tentang apa itu leksikografi dan leksikologi serta bagaimana kedua
bidang ini berkontribusi dalam memahami bahasa secara keseluruhan. Oleh
karena itu, penting untuk membahas secara sekilas tentang leksikografi dan
leksikologi agar pemahaman tentang keduanya dapat diperluas dan
diaplikasikan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
2) Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dari Leksikologi?
b. Apa saja yang termasuk ruang lingkup kajian Leksikologi?
c. Bagaimana kedudukan Leksikologi dan Leksikografi dalam
Linguistik?
d. Bagaimana Sejarah Leksikografi Bahasa Arab?
B. Pembahasan
1. Pengertian Leksikologi

Bahasa merupakan salah satu bagian dari kebutuhan masyarakat yang


digunakan untuk berinteraksi sesama makhluk sosial. Bahasa dan manusia adalah
dua hal yang saling bergantungan. Hal ini dikarenakan, dalam linguistik terdapat
telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Sejatinya bahasa dan linguistik tidak
dapat dipisahkan, karena yang menjadi sasaran dari kajian linguistik tentunya
adalah bahasa. Jika dilihat dari telaahnya, linguistik dibagi menjadi dua, (1)
Linguistik mikro, (2) Linguistik makro (Kridalaksana, 1984).

Linguistik mikro adalah cabang linguistik yang telaahnya lebih sempit atau
bersifat internal. Sedangkan linguistik makro bersifat luas, sifat telaahnya
eksternal, artinya mengkaji hubungan bahasa dalam tataran dunia luar, baik itu
alam, sosial, ataupun suatu disiplin ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya
bidang terapan, artinya bidang yang mengkaji bahasa untuk diterapkan pada dunia
lain, salah satunya adalah leksikologi.

Leksikologi adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang


kosakata dan maknanya. Menurut Chaer (2007: 3) leksikologi adalah ilmu yang
menganggap bahwa leksikon sebagai objek kajiannya. Tidak hanya itu,
leksikologi juga mencakup masalah aspek ejaannya dan masalah pengembangan
istilah. Istilah dan leksikologi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisah,
karena leksikologi menjadikan kosakata sebagai objek yang paling mendasar
dalam suatu pengkajian. Jadi, jika ada kosakata pasti di dalamnya juga ada istilah.

Leksikologi dan istilah adalah kedua paham yang kerap dihubungkan, hal ini
dikarenakan dalam pengkajian leksikologi terdapat kumpulan kosakata yang
mengandung makna, dengan demikian kajian leksikologi ini melahirkan salah satu
pembuatan istilah.

Leksikologi dan leksikografi merupakan dua istilah yang hampir sama


sehingga sering orang tidak dapat membedakannya dengan jelas. Menurut
etimologi atau asal-usulnya, kedua istilah itu berasal dari kata Yunani /exikon
yang berarti 'ucapan, berbicara atau kata'. Keduanya mempunyai pokok bahasan
yang sama, yaitu "kata" atau lebih tepat "leksikon". Untuk lebih jelasnya mari kita
ulas keduanya.

Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa Leksikologi berasal dari kata lexicon
yang berarti kata atau kosa kata, dan logos yang berarti ilmu. Secara etimologi
leksikologi atau ilmu dasar adalah ilmu yang membahas tentang dasar-dasar dan
maknanya dalam sebuah bahasa atau beberapa bahasa. Sedangkan leksikografi
berasal dari kata lexicon 'kata atau kosa kata', dan graphein, yang bermakna
menulis. Leksikografi adalah pengetahuan dan seni menyusun kamus-kamus
bahasa dengan menggunakan sistematika tertentu.

Antara leksikologi dan leksikografi tidak bisa dipisahkan. Leksikologi tanpa


leksikografi tidak akan menghasilkan sebuah produk kamus yang benar, dan
sebaliknya leksikografi tanpa leksikologi tidak sepurna dalam mengungkap makna
wawasan. Karena leksikologi ialah bidang ilmu bahasa yang mempelajari kosa
kata yang menjadi landasan teoritis bagi leksikografı, yaitu ilmu tentang cara
penyusunan kamus.

Menurut Kridalaksana (1984:114) leksikon adalah komponen bahasa yang


memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam suatu bahasa.
Di sisi lain, leksikon merupakan kekayaan kata yang dimiliki seseorang
pembicara, penulis, atau Suatu bahasa, kosa kata, perbendaharaan kata. Demikian
juga, leksikon adalah daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan
penjelasan yang singk at dan praktis Leksikologi adalah nama yang diberikan
kepada bidang studi di dalam ilmu bahasa teoritis (theoretica/ /inguistics)
sedangkan leksikografi merupakan ilmu bahasa terapan (applied/inguistics). Jadi,
leksikologi adalah bidang ilmu bahasa yang mempelajari atau menyelidiki kosa
kata yang menjadi landasan tertulis bagi leksikolografı, ilmu tentang cara
menyusun kamus (DoroSzewaki 1973:33). Dengan kata lain leksikologi adalah
cabang linguistik yang membicarakan atau menyelidiki makna kata. Selanjutnya,
seluk beluk makna kata itu sebagai dasar penyusunan kamus.

2. Ruang Lingkup Kajian Leksikologi

Leksikologi termasuk bidang ilmu bahasa interdisipliner karena untuk


leksikologi diperlukan ilmu-ilmu lain sebagai penunjang, seperti: filsafat,
antropologi, kesastraan, fonologi, morfologi, sintaksis, etimologi. Masalah yang
dipelajari leksikologi ialah sebagai berikut:

 Fakta bahwa setiap bahasa memiliki sejumlah kata atau kosa kata.
 Fakta bahwa kosa kata atau leksikon merupakan daftar yang terbuka.
 Hubungan antara bentuk kata dan makna kata.
 Fakta bahwa kata mempunyai begitu banyak segi yang masing-masing dapat
dijelaskan.

Leksikologi merupakan ilmu bahasa yang bersifat teoritis, sedangkan


leksikografi merupakan ilmu bahasa yang bersifat terapan atau praktis.
Leksikologi adalah Ilm Al Ma'ajim Al Nadzari yaitu kajian teoritis tentang makna
lesikal dalam sebuah kamus yang meliputi matematika, komponen,
perkembangan makna dsb. Terkadang juga di golongkan sebagai bagian dari ilmu
semantik (Ilm Al- Dilalah) karena kajian dari keduanya hampir sama, sedangkan
leksikografi adalah Ilm Al Shinajah Al Mu'jamiyah yaitu linguistik terapan yang
membahas tentang seni dan teknik menyusun kamus, pemilihan kata serapan
definisi kata, bahasa tentang kelengkapan komponen kamus dan informasi
lainnya. Ahli bidang leksikologi disebut leksikolog sedangkan ahli di bidang
leksikografi dikenal dengan sebutan leksikograf.

3. Leksikologi dan Leksikografi Serta Kedudukannya dalam Linguistik


Leksikologi didefinisikan dalam bahasa Inggris sebagai "lexicology",
yang berarti ilmu tentang bentuk, sejarah, dan arti kata-kata. "Lexico" yang
berarti "kamus", dan "logos", yang berarti "ilmu." Dalam bahasa Arab,
leksikologi didefinisikan sebagai "ilmu al-ma'ᾱjim, atau ilmu tentang kamus.
Berbeda dengan al-Khalli menerjemahkan leksikologi sebagai ilmu "al-
mufradᾱt" (ilmu tentang kosakata), bukan ilmu al-ma’ᾱjim (ilmu tentang
kamus).1
Pada awalnya, keberagaman kosakata bahasa Arab hanya berupa
bahasa lisan tanpa dibukukan atau disusun secara sistematis. Namun, seiring
perkembangan kebutuhan manusia untuk menghimpun beragam kosakata
bahasa Arab dalam satu tulisan, menuntut mereka untuk mengumpulkan
berbagai kosakata dari satu jenis, lalu dikodifikasi, sehingga terhimpun
menjadi satu kamus. Proses peralihan dari bahasa lisan ke dalam tulisan,
menuntut para penutur bahasa untuk mengembangkan ilmu tentang makna
(semantik). Tujuannya adalah untuk melihat dan membedakan makna antara
kosakata lama dan kosakata baru. Proses pemindaian kosakata tersebut dikenal
dengan istilah „ilmu al-mufradᾱt. Kemudian hasil penelitian ilmu kosakata
tersebut, melahirkan ilmu leksikologi.2
Secara istilah, definisi leksikologi dikemukakan oleh Ali al-Qasimy.
Menurutnya, ilmu leksikologi sah-sah saja apabila disebutkan dengan istilah
"ilmu al-ma’ᾱjim" atau "ilmu al-mufradᾱt". Karena keduanya tidak memiliki
perbedaan signifikan. Menurutnya, leksikologi adalah lanjutan dari „ilmu al-
mufradᾱt yang bertujuan untuk memperluas makna kosakata, memahami,
menafsirkan maknanya hingga dapat dibakukan dalam sebuah buku dan
tersusun secara sistematis.3
Kedudukan leksikologi adalah sebagai studi pengembangan dari ilmu
semantik, menjadi bagian ilmu linguistik murni (‘ilmu al-lugah al-naẓᾱrῑ).
Sedangkan leksikografi sebagai studi pengembangan leksikologi, menjadi
bagian ilmu linguistik terapan (‘ilmu al-lugah al-taṭbῑqῑ). Linguistik sebagai
ilmu yang mempelajari teori-teori tentang kebahasaan, tidak hanya mengkaji
tentang permasalahan internal kebahasaan. Namun, juga membahas tentang
permasalahan praktis diluar kajian internal teori kebahasaan. 4 Secara umum

1Taufiqurrochman, “Leksikologi...”, h.1

2Taufiqurrochman, “Leksikologi...”, h.2

3Taufiqurrochman, “Leksikologi...”, h.4

4Taufiqurrochman, “Leksikologi...”, h.6


leksikografi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang teknik
penyusunan kamus.
Hartman dan James dalam bukunya The Dictionary of Lexicography
(1998) mendefinisikan leksikografi sebagai: “Lexicography is the professional
activity and academic field concerned with dictionaries and other reference
works. It has two basic divisions: lexicographic practice, or dictionary
making, and lexicographic theory, or dictionary research”
Artinya: Leksikografi adalah kegiatan professional dan bidang
keilmuan yang membahas tentang kamus dan karya rujukan lainnya.
Leksikografi terbagi menjadi 2 yaitu: Leksikografi praktis yang berarti
pembuatan kamus dan leksikografi teoritis yaitu penelitian tentang kamus.
istilah leksikografi, banyak yang mencampur adukkannya dengan
istilah leksikologi. Leksikologi dalam bahasa Inggris dinamakan lexicology
yang berarti ilmu/studi mengenai bentuk , sejarah dan arti kata-kata. Menurut
istilah, leksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari seluk beluk
makna/arti kosakata yang termuat atau akan dimuat di dalam kamus. Orang
yang berkecimpung dalam dunia leksikografi disebut dengan leksikograf.
Sedangkan orang yang berkecimpung di dunia leksikologi disebut leksikolog.5
Abdul Chaer (2007:176) berkata, hubungan antara leksikografi dan
leksikologi sangat dekat, sehingga batas antara keduanya sulit ditentukan.
Ilmu tentang leksikon disebut leksikologi, sedangkan penulisan mengenai
leksikon disebut leksikografi . Produk yang dihasilkan dari kerja leksikografi
adalah kamus atau mu’jam. Menurut Ahmad Mukhtar Umar dalam
Taufiqurrohim (2011:37), leksikologi memusatkan perhatian kepada studi
kosakata, struktur dan maknanya; sedangkan leksikografi memfokuskan pada
penyusunan kamus, teori dan metode yang menjadi dasar penyusunannya.
Leksikologi berorientasi kepada studi leksikon dari segi teori keilmuannya,
sedangkan leksikografi menitikberatkan kepada studi leksikon dari segi seni
atau profesi penyusunnya. Dengan kata lain, leksikologi merupakan ilmu yang
menjadi dasar atau pijakan dalam melakukan kerja leksikografi (penyusunan
kamus), sehingga kamus yang dihasilkan sesuai dengan standar, sistem, dan
metode tertentu dalam leksikologi.6
Hubungan antara leksikografi dengan leksikologi memang dekat sekali
sehingga batas antara keduanya sering sukar ditentukan. Yang jelas ilmu
mengenai leksikon disebut leksikologi (pakarnya disebut leksikolog),
sedangkan penulisan mengenai leksikologi disebut leksikografi (pakarnya
disebut leksikograf). Seorang leksikolog identik dengan leksiikograf.
Sebaliknya, leksikograf pun identik dengan seorang leksikolog (Chaer, 2007 :
177).
4. Sejarah Leksikografi Bahasa Arab

5 Mufti Rasyid M.Pd.I, "Leksikografi Bahasa Arab", h. 5-6

6 Mufti Rasyid M.Pd.I, "Leksikografi Bahasa Arab", h. 6


Sebelum Dinasti Abbasiyah, orang Arab, terutama orang Islam, tidak
tahu betapa pentingnya kodifikasi bahasa atau pembuatan kamus-kamus
bahasa arab. Paling tidak, Imel Ya'qub menyatakan bahwa ada tiga alasan
utama mengapa bangsa Arab belum atau terlambat menyusun kamus7 :
a. Mayoritas bangsa Arab masih Ummy (buta huruf). Sebelum
kedatangan Islam di Jazirah Arab, sebagian besar orang Arab masih
buta huruf, artinya hanya sedikit yang bisa membaca dan menulis.
b. Perang dan tradisi nomad. Orang-orangnya tidak pernah menetap di
Jazirah Arab. Setiap tahap sejarah Jazirah menunjukkan perpindahan
dari tanah pertanian ke padang rumput dan dari padang rumput ke
tanah pertanian. Penduduk Jazirah Arab sering mengalami perang antar
suku dan golongan, selain tradisi nomadisme mereka. Karena
nomadisme dan perang, orang Arab kurang memperhatikan kebiasaan
baca tulis mereka.
c. Bangsa lebih senang dengan bahasa lisan. Tak dapat dipungkiri jika
bangsa Arab sangat fanatik dengan bahasa lisan. Mereka lebih
mengagungkan tradisi muhadatsah. khitabah dan syair.
Lalu ada beberapa hal yang memotivasi bangsa Arab untuk melakukannya, di
antara lain:
a. Keinginan untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Keinginan untuk menjaga eksistensi bahasa Arab dalam bentuk bahasa
tulis.
c. Keinginan untuk mendalami gharaib atau kata-kata asing.
d. Keinginan untuk mengembangkan keilmuan baru dalam bidang
bahasa.
Latar belakang di atas mendorong al-Khalīl (100-170 H), seorang pakar
nahwu dan linguistik Arab, untuk membuat kamus Bahasa Arab pertama
dalam sejarah. Karyanya, yang dikenal sebagai Kitāb al-‘Ain, sangat luar biasa
untuk ukuran masa itu karena sistematika penyusunannya yang unik dan
masuk akal.8

7 Mufti Rasyid M.Pd.I, "Leksikografi Bahasa Arab", h. 7

8 Mufti Rasyid M.Pd.I, "Leksikografi Bahasa Arab", h. 8


C. Penutup
Kesimpulan
 Pengertian Leksikologi: Leksikologi adalah cabang linguistik yang mempelajari
kosakata dan maknanya dalam sebuah bahasa. Hal ini mencakup aspek ejaan dan
pengembangan istilah. Leksikologi dan istilah saling terkait karena kajian leksikologi
melahirkan pembuatan istilah.
 Ruang Lingkup Kajian Leksikologi: Leksikologi merupakan bidang ilmu bahasa yang
bersifat teoritis, mempelajari fakta-fakta seperti kosakata dalam bahasa, hubungan
antara bentuk dan makna kata, serta berbagai aspek lainnya. Bidang ini bersifat
interdisipliner, melibatkan berbagai ilmu penunjang seperti filsafat, antropologi, dan
fonologi.
 Leksikologi dan Leksikografi Serta Kedudukannya dalam Linguistik: Leksikologi dan
leksikografi merupakan dua cabang yang saling terkait dalam linguistik. Leksikologi
mempelajari kosakata dari segi teori, sedangkan leksikografi fokus pada penyusunan
kamus dan aspek praktisnya. Kedua bidang ini memiliki hubungan yang erat dan
saling melengkapi.
 Sejarah Leksikografi Bahasa Arab: Sebelumnya, bahasa Arab tidak mengenal kamus
secara sistematis. Namun, faktor seperti kebutuhan untuk menafsirkan Al-Qur’an dan
menjaga eksistensi bahasa Arab dalam bentuk tulisan mendorong pengembangan
kamus pertama dalam sejarah, yang disusun oleh al-Khalīl dengan karyanya Kitāb
al-‘Ain.
Daftar Pustaka

 Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.


 Aminuddin, 1985. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna.
 Rasyid Mufti S.Pd.I. 2021. Leksikografi Bahasa Arab. Tulungagung: Balai Literasi
Bangsa.
 Taufiqurrochman. 2015. Leksikologi Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press.

Anda mungkin juga menyukai