Disusun oleh :
Nur Arif Pandu Winata
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... ....
A. Latar Belakang....................................................................... ....
B. Rumusan Masalah................................................................. ....
C. Tujuan.................................................................................... ....
BAB II PEMAHAMAN ......................................................................... ....
A. Pengertian Buaya Muara....................................................... ....
B. Morfologi Buaya Muara........................................................ ....
C. Pentingnya Buaya Muara bagi Ekosistem............................. ....
BAB III PENUTUP ................................................................................. ....
A. Kesimpulan ........................................................................... ....
B. Saran...................................................................................... ....
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ ....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Wisata Alam adalah tempat wisata yang terletak di Palangka Raya, tepatnya di
Kecamatan Bukit Batu Kelurahan Banturung. Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling mencakup
seluruh wilayah perbukitan diantaranya Bukit Tangkiling, Bukit Baranahu, Bukit Buhis, Bukit
Bukit Liau, Bukit Kitabala, Bukit Tisin, Bukit Kalalawit, dan Bukit Tunggal.
Daya Tarik wisata Taman Wisata Alam Tangkiling yaitu ekosistem alam flora dan fauna
hutan tropis, perbukitan, tanaman herbal, kolam buaya, beruang, depot anggrek, panjat tebing,
jalan refleksi, tracking hutan, dan pohon yang dilindungi (tengkawang, ulin), dan lebah madu.
Ada beberapa jenis buaya yang terdapat pada kolam buaya, salah satunya adalah jenis
buaya muara (Crocodylus porous) merupakan salah satu predator puncak di ekosistem air tawar
dan pantai di wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Sebagian pemangsa yang kuat, buaya muara memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem. Namun, populasi buaya muara mengalami penurunan yang signifikan
akibat berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia yang merusak habitat mereka dan perburuan
ilegal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang buaya
muara, termasuk pengertian, morfologi, peran ekologis, dan upaya pelestariannya.
BAB II
PEMAHAMAN
A. Pengertian Buaya Muara
Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia.
Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara). Buaya ini
juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa
Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater
crocodile. Nama umumnya, Man-eater = "pemakan manusia", karena buaya ini pernah (atau
sering) memakan manusia dan babi di wilayahnya. Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran
rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-
Australia).
Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 4,5 sampai 5,5 meter, namun bisa
mencapai lebih dari 6 meter. Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1000 kg. Moncong spesies ini
cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya
yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator
mississipiensis). Penyebaran buaya ini juga termasuk yang "terluas" di dunia.
Buaya ini aktif pada siang dan malam hari. Buaya ini memangsa siapapun yang memasuki
wilayahnya. Mangsanya adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia
besar). Buaya ini adalah salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi Manusia. Buaya muara
mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bila kedalaman air
melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal
mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air
payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air
asin). Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di
dunia.
2. Peran sebagai "Kustodian" Ekosistem: Buaya muara, dengan peran mereka sebagai
predator puncak, membantu mempertahankan keberagaman spesies dalam ekosistem muara.
Ini berkontribusi pada stabilitas ekosistem secara keseluruhan.
3. Pengendali Hama: Buaya muara juga dapat membantu mengendalikan populasi hewan hama
tertentu yang mungkin merusak ekosistem. Misalnya, mereka dapat membantu mengontrol
populasi hewan pengerat atau hewan air tertentu yang bisa mengganggu pertanian atau
ekosistem air.
4. Penyaring Kualitas Air: Aktivitas buaya muara dalam habitat air mereka, seperti berenang
dan mencari mangsa, dapat membantu menyaring kualitas air. Mereka membantu
menghilangkan organisme mati atau limbah organik lainnya, sehingga mempertahankan
kualitas air yang baik untuk organisme lain dalam ekosistem.
5. Peran dalam Daur Biogeokimia: Buaya muara juga berperan dalam daur biogeokimia,
khususnya dalam siklus nutrien. Ketika mereka memangsa mangsa mereka, sisa-sisa
organik yang tidak tercerna akan terdekomposisi dan memberikan nutrisi bagi organisme
lain dalam ekosistem.
A. Kesimpulan
Buaya Muara adalah bagian integral dari ekosistem air tawar dan pantai di Asia Tenggara,
Australia, dan Kepulauan Pasifik. Untuk memastikan keberlangsungan hidup spesies ini,
diperlukan upaya pelestarian yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, organisasi konservasi,
dan masyarakat lokal. Dengan memahami peran penting buaya muara dalam ekosistem, kita dapat
menjaga keseimbangan alam dan melestarikan keanekaragaman hayati di planet ini.
B. Saran
A. Melakukan pemantauan dan penelitian lebih lanjut untuk memahami perilaku dan
kebutuhan habitat buaya muara secara lebih mendalam.
B. Menggalakkan program pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pelestarian buaya muara dan ekosistem air tawar.
C. Memperkuat perlindungan hukum dan penegakan hukum terhadap perburuan ilegal dan
perdagangan illegal buaya muara.
D. Mendorong upaya rehabilitasi dan restorasi habitat buaya muara, seperti restorasi hutan
mangrove dan pemulihan sungai yang tercemar.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara
Teknotempo, https://tekno.tempo.co/amp/1584278/buaya-muara-habitat-
perkembangbiakan-dan-karakteristik-hidupnya
PEMKOT Palangka Raya, https://palangkaraya.go.id/taman-wisata-alam-bukit-
tangkiling/
Universitas Stekom CDC Komputer Desain Grafis Akuntansi P2K Kuliah Kelas Karywan
Online, https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Buaya_muara