Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lintang Agustriani

Prodi : PJKR B

PPG PRAJABATAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Refleksi

Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya


Mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice),
Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan Pengajaran
Sesuai Level (teaching at the right level).

Aspek Refleksi Uraian


1. Pemahaman baru apa yang Pemahaman baru yang saya dapatkan adalah:
Anda dapatkan setelah 1. Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally
mempelajari prinsip : (1) Pembelajaran berdiferensiasi memberi keleluasaan
Pembelajaran Berdiferensiasi pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai
(developmentally appropriate dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar
practice), (2) Pengajaran siswa tersebut dan tidak hanya berfokus pada produk
yang Responsif Kultur pembelajaran, tapi juga focus pada proses dan
(culturally responsive konten/materi
pedagogy), dan (3) Pembelajaran yang berdiferensiasi memiliki
Pengajaran Sesuai Level karakteristik:
(teaching at the right level)? a. Setiap orang dikelas akan menyambut dan merasa
disambut dengan baik
b. Setiap orang dikelas saling menghargai
c. Anak merasa aman
d. Adanya harapan bagi pertumbuhan dan
perkembangan
e. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
f. Adanya keadilan dalam pembelajaran
g. Guru dan anak berkolaborasi untuk pertumbuhan
dan kesuksesan bersama
2. Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally
responsive pedagogy)
• Landasan budaya memainkan peran dalam
membentuk gaya belajar dan pada gilirannya
menuntut adanya pengajaran yang sejalan dengan
lensa budaya tersebut
• institusi pendidikan pada hakikatnya merupakan
bagian pranata budaya
• Lembaga pendidikan merupakan pengejawantahan
dari upaya sadar manusia dalam transmisi dan
transformasi budaya
• konsep pendidikan tanggap budaya berupaya
merevitalisasi berbagai artikulasi budaya, termasuk
berbagai aspek kearifan lokal yang berkembang
pada setiap komunitas, untuk mendukung
terselenggaranya pendidikan yang lebih bermakna.
3. Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)
• Proses intervensi yang harus dilakukan guru dengan
memberikan masukan pembelajaran yang relevan
dan spesifik untuk menjembatani perbedaan yang
ditemukan
• Peserta didik tidak terikat tingkatan kelas, namun
disesuaikan berdasarkan kemampuan peserta didik
• Proses pembelajaran peserta didik akan disusun
mengacu pada capaian pembelajaran tersebut,
namun disesuaiakan dengan karakteristik, potensi,
kebutuhan peserta didiknya.

2. Bagian manakah dari prinsip Menurut saya bagian yang paling menantang adalah
: (1) Pembelajaran menerapkan proses pembelajaran berdiferensiasi didalam
Berdiferensiasi kelas karena dalam pembelajaran berdiferensiasi guru
(developmentally appropriate
harus memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang
practice), (2) Pengajaran
yang Responsif Kultur memiliki kemampuan belajar dan gaya belajar yang
(culturally responsive berbeda-beda, guru harus bisa melakukan analisis yang
pedagogy), dan (3) tepat terhadap karakteristik masing-masing peserta didik
Pengajaran Sesuai Level supaya tepat sasaran dan guru juga harus menentukan dan
(teaching at the right mempersiapakan berbagai media, metode pembelajaran
level) yang paling menantang yang berbeda-beda untuk memfasilitasi kebutuhan peserta
untuk diaplikasikan di
ddik yang berbeda-beda tentunya hal tersebut tidak
lapangan
mudah guru lakukan dan membutuhkan banyak waktu
untuk mempersiapkannya.
3. Hal-hal lain apakah yang Hal-hal yang ingin saya pelajari lagi terkait pada
ingin Anda pelajari lagi pembahasan topik ini adalah:
terkait dengan prinsip : (1) • Bagaimana cara menerapkan pembelajaran
Pembelajaran Berdiferensiasi berdiferensiasi yang efektif sehingga kebutuhan
(developmentally appropriate masing-masing peserta didik bisa terpenuhi
practice), (2) Pengajaran • Bagaimana cara-cara yang tepat untuk memmfasilitasi
yang Responsif Kultur peserta didik yang memiliki kemampuan rendah
(culturally responsive supaya bisa mencapai tujuan pembelajaran
pedagogy), dan (3) • Saya ingin mempelajari contoh-contoh model
Pengajaran Sesuai Level pembelajaran berbasis budaya yang bisa di terapkan
(teaching at the right level)? kepada peserta didik, sehingg siswa tidak hnaya
unggul dalam prestasi tetapi juga bisa
memperkokoh/memperkuat identitas budaya siswa
Rancangan / Rencana Aksi Nyata

Rancangan / rencana aksi nyata terkait prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi


(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur
(culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the
right level), yaitu kegiatan yang bisa di lakukan ketika mengapilikasikan prinsip : (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran
yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (teaching at the right level) secara efektif di kelas:
(1) Rencana aksi nyata Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate
practice) di kelas:
• Membuat intrumen tes diagnostic kognitif dan non kognitif untuk
mengidentifikasi masalah dan kesulitan belajar yang dialami siswa,
mengetahui gaya belajar siswa, dan sebagai dasar untuk merancang
pembelajaran
• Melakukan pengelompokan peserta didik berdasarkan tingkat kemapuan dan
gaya belajar yang dimiliki
• Melakukan diferensiasi konten dengan cara bagi peserta didik yang memiliki
kemapuan rendah terhadap materi maka akan diberikan pembimbingan
terkait materi yang belum dipahamai bagi siswa yang memiliki kemapuan
tinggi diberikan pengayaan dengan memberikan materi dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi
• Melakukan diferensiasi proses dengan cara guru mempersiapkan media,
metode, model pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi karakteristik
peserta didik yang berbeda-beda
• Melakukan diferensiasi produk dengan cara member kebebasan kepada
peserta didik untuk menyelesaikan masalah sesuai denagn kemapuan yang
dimiliki siswa bisa berupa: video (bagi siswa yang memiliki gaya belajar
visual), portofolio (bagi siswa yang memiliki gaya belajar reading-writing),
dsb.
(2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)
Rencana aksi nyata pendidikan tanggap budaya di SMKN 11 Semarang:
• Guru mengamalkan nilai-nilai pandangan hidup dari makna yang terkandung
pada nilai kearifan lokal budaya setempat dalam setiap pembelajaran di
kelas;
• Mengadakan program khusus pada pengenalan nilai-nilai budaya tertentu
sebagai warisan kearifan lokal;
• Memberikan ruang bagi peserta didik sehingga mampu mengembangkan dan
memiliki kompetensi budaya (cultural competence)
(3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)
Tahapan penerapan pengajaran sesuai level (teaching at the right level) di
SMKN 11 Semarang:
• Melakukan profiling peserta didik pada bulan Januari 2023
• Melakukan analisis hasil profiling
• Merancang perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan
masing-masing peserta didik

Anda mungkin juga menyukai