TINJAUAN PUSTAKA
A. Telur Ayam
Telur ayam merupakan salah satu sumber pangan yang banyak diminati
masyarakat, karena kandungan protein hewani yang cukup tinggi (USDA, 2007).
produk yang mudah rusak, kerena mudah pecah dan kualitasnya dapat berubah
akibat proses transportasi dan selama penyimpanan (Umar dkk., 2000). Daya
simpan telur ayam sangat singkat hanya sampai dua minggu pada suhu ruang
Telur ayam memiliki umur daya simpan yang relatif singkat dan mudah
kimia, dan biologi. Kerusakan fisik diantaranya adalah perubahan berat telur,
meliputi perubahan pH isi telur dan perubahan berat, telur, sedangkan kerusakan
5
6
karena itu, diperlukan suatu penanganan yang tepat untuk memperpanjang umur
simpan telur. Salah satu bentuk penanganan yang dilakukan untuk mengawetkan
telur tersebut dengan cara pengolahan menjadi produk awetan kering berupa
tepung telur (Suprapti, 2002). Kandungan gizi telur ayam dan tepung telur dapat
B. Tepung Telur
dalam bahan sampai pada batas mikroorganisme tidak dapat tumbuh (Williams,
2001). Pembuatan tepung telur dapat meningkatkan daya simpan (shelf life) tanpa
mengurangi nilai gizi, volume bahan menjadi lebih kecil, sehingga lebih hemat
pemasaran yang lebih luas dan penggunaannya lebih beragam dibandingkan telur
Parameter mutu tepung telur yang diutamakan antara lain kadar air, kadar
lemak, kadar protein, warna, aroma, dan tidak adanya Salmonella (IPB,2010).
dari empat macam yaitu pengeringan semprot (spray drying), foaming drying,
pengeringan secara lapis (pan drying) dan pengeringan beku (freeze drying).
yang mudah dilakukan dan membutuhkan biaya yang murah. Pengeringan ini
digunakan dalam pengeringan pan drying adalah pada suhu sekitar 60oC selama
16 jam akan diperoleh produk kering dengan kadar air 4,2-4,5% dengan pH 7,76-
7,86.
memperpanjang umur simpan dengan cara mengurangi kadar air makanan untuk
8
distribusi bahan makanan karena berat dan ukuran makanan menjadi lebih rendah
pengering.
D. Reaksi Maillard
karena adanya reaksi antara gula pereduksi dengan gugus amin bebas dari asam
amino atau protein. Reaksi Maillard dalam makanan dapat berfungsi untuk
Reaksi Maillard dipengaruhi oleh jenis gula. Pada glukosa, semakin lama
sampel dipanaskan maka akan semakin tinggi absorbansinya dun semakin pekat
warna coklatnya, sedangkan pada sukrosa tidak terjadi perubahan absorbansi yang
tinggi pH, maka reaksi Maillard akan semakin intensif; karena reaksi Maillard
yang terjadi optimum pada kondisi basa. Penambahan natrium metabisulfit dapat
menekan laju reaksi Maillard yang ditunjukkan dari rendahnya absorbansi dan
suatu proses dalam pembuatan tepung telur dengan menambahkan ragi roti
telur. Glukosa yang terkandung dalam putih telur akan menyebabkan terjadinya
pengurangan daya buih pada produk tepung putih telur. Desugarisasi dapat terjadi
memiliki nilai pH paling tinggi yaitu mencapai 8,85, hal ini terjadi akibat proses
digunakan dalam fermentasi karena aplikasinya yang mudah, namun pada proses
pemecahan glukosa yang terdapat di dalam telur khususnya putih telur sehingga
dapat mencegah terjadinya reaksi Maillard yang dapat mempengaruhi sifat fisik
terhadap lama fermentasi yang berbeda untuk memaksimalkan sifat fisik dan
dalam fermentasi karena aplikasinya yang mudah, namun pada proses pembuatan
cereviceae dalam proses pembuatan tepung telur untuk mempertahankan sifat fisik
tepung telur. Pada penelitian Ermina Syainah (2012) pembuatan tepung telur
G. Variabel Pengamatan
1. Sifat Fisik
a. Rendemen
yang dapat mengikat air. Air yang semakin banyak ditahan oleh protein,
maka air yang keluar akan semakin sedikit sehingga nilai rendemen yang
2. Sifat Kimia
a. Reduksi Gula
reduksi pada produk tepung telur berdasarkan standar mutu tepung telur
glukosa telur melalui reaksi pelepasan ion hidrogen dari glukosa telur
b. PH
untuk membuat pH cairan telur berada pada nilai 6,8 – 7,0 karena pada
c. Kadar air
bahan dan merupakan kriteria mutu yang penting untuk produk pangan
13
kering seperti tepung telur. Standar nilai kadar air tepung telur menurut
Fermentasi juga memudahkan pemisahan air yang menguap dari zat lain
Kenaikan kadar air tepung telur utuh ayam ras akibat perlakuan
d. Kelarutan
kembali dan menentukan daya terima tepung telur yang dihasilkan. Nilai
karena panas disebabkan karena adanya reaksi antara protein dan air yang
3. Sifat Fungsional
a. Daya Buih
Antunes (2004), menunjukkan bahwa salah satu fraksi protein putih telur
mampu mencapai buih 6 hingga 8 kali dari volume awal telur segar.
semakin tinggi persentasi ragi roti semangkin putih hasil tepung telur
15
warna tepung telur dan dapat mempengaruhi mutu tepung telur itu sendiri
(Arfan,2005).